Chereads / Strongest Jack-of-All-Trades / Chapter 7 - Kepergian

Chapter 7 - Kepergian

Keesokan harinya, kami mengadakan pertemuan. seluruh warga desa ada disana.

"Hari ini aku akan berangkat"

aku mengatakan dengan lugas.

"kak Leo mau kemana?"

Nadia bertanya dengan sedih

"Nadia, kakak nggak akan lama kok, paling cuma sebentar. jadi Nadia harus menjaga desa saat pergi ya"

aku berjongkok dan mengelus kepala Nadia.

matanya berair dan telinganya berkedut-kedut.

"Mbak Sophia, makasih sudah menbgizinkan saya tinggal disini"

aku memberikan rasa terima kasih sebesar-besarnya pada Mbak Sophia.

"nggak apa-apa kok Leo, harusnya kami yang terimakasih. kamu sudah banyak membantu kami. terima kasih Leo"

"haha, nggak apa-apa. juga untuk Kiara, aku serahkan keamanan desa padamu"

"ya! serahkan saja pada saya"

"baiklah, dengan ini aku tidak perlu lagi khawatir"

aku merasa kekhawatiran berkelanjutan tidak lagi berguna.

baiklah, mari kita pergi.

"oh ya, Claire mana?"

"oh, nona Claire masih tidur"

"ughh, si cewek vampir itu..."

aku bergegas ketempat Claire berada.

"hei, bangun"

aku menyiramkan air yang kubuat dari sihir air diatas kepalanya.

"hyaa! apa yang kau lakukan?!"

"hei, hari ini aku akan berangkat, kau jangan macam-macam didesa saat aku pergi ya"

"ha? kau sudah ingin pergi? bukankah kau baru 3hari didesa ini?"

"yah.. 3hari sudah lebih dari cukup untukku. juga darimana kau tahu aku sudah 3 hari disini?"

"um.. yah.. kau tahu, saat ada salah-satu pahlawan berkeliaran bukankah dia harus diawasi? seperti mengawasi potensi musuh, atau semacamnya"

"pantas saja aku merasa diamati"

selama berangkat dari Avalon aku merasa kalau sudah diawasi, tapi karena tidak ada niat buruk maka aku membiarkannya.

"jadi, kalau begitu aku akan segera pergi"

"h-hei.. tunggu"

"apa lagi?"

wajahnya menjadi merah saat memanggilku. aku mempunyai firasat yang kurang baik.

"um.. jadi begini... saat vampir meminum darah yang lebih tinggi, maka, kontrak akan dibentuk"

"jadi? apa hubungannya denganku?"

"u-um... entah mengapa kontrak terbentuk antara kau dan aku... aku harus ikut denganmu"

"hah?"

"yah.. seperti yang kukatakan! kau membuat kontrak denganku!"

"huh.... jadi siapa masternya?"

"yang memberikan darah, dengan kata lain. dirimu..."

"hah... ini menjengkelkan..."

"jangan mengatakan seolah aku beban!"

"yah.. tapi itu kenyataan"

"te-tenang saja, aku bisa membuat api unggun. ya, aku bangga dengan kemampuan survival milikku"

"yah... itu karena vampir sulit dibunuh jadi jarang mati, berbeda dengan manusia"

"Uuu... jadi aku benar-benar beban ya ..."

matanya mulai berkaca-kaca, dan dia mulai menunduk. ugh parah, jika dia menangis aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. sebelum itu terjadi, mari kita coba tenangkan dia.

"y-yah.. sepertinya kau memiliki guna, juga seperti mengangkat air dan apa kau tahu memasak?"

"Uuu.. tahu"

"yah baguslah. sekarang, bersiaplah kita akan segera berangkat"

"apa benar kau mau membawaku?"

"ya,ya. jadi cepat bersiap"

"baiklah~!"

dia kembali ceria. sifatnya sangat kekanak-kanakan sekali.

setelah menunggu beberapa menit digerbang. akhirnya dia muncul.

"kau sangat lama"

"Leo~ tidak sopan berkata seperti itu kau tahu~ perempuan butuh waktu untuk mempersiapkan segalanya"

dia berkata.

"yah pokoknya, mari kita cepat berangkat"

"baik~"

kami segera meninggalkan desa dan pergi kearah jauh didalam hutan.

tujuan kami adalah kerajaan lautan, Astreda.

disana adalah pusat dari kekayaan lautan. karena aku suka dengan makanan laut jadi tujuan utama kami adalah kesana.

"hm, ngomong-ngomong. apa tidak apa kau ikut denganku? bukankah seharusnya kau pulang ke kerajaan Iblis?"

"hm? tidak apa-apa, aku malu jika pulang kesana lagi juga..."

wajahnya mulai terlihat kesepian dan sedih.

"Aku akan diusir dari rumah ku, selama ini aku tidak memiliki bakat yang hebat seperti saudaraku yang lain. dan juga sebelum misi ini dimulai mereka berpesan "Jika Misi ini gagal maka, kau sudah menjadi aib keluarga"

ini membuatku takut untuk pulang"

walaupun sifat kekanak-kanakan miliknya, kadang dia memikirkan baik-baik tentang hidupnya.

"Kau bukan tidak berguna, mereka saja yang tidak melihat bakat milikmu"

aku berkata dengan acuh tak acuh. ya, dia berbakat dalam memimpin dan juga bertempur. namun karena tidak pernah di uji, kekuatannya menjadi tidak diketahui.

bahkan dengan bakatnya, dia bisa mencapai Vampire lord dengan mudah.

"Hehe~ kau menyemangati ku ya~?"

dia mulai mengolok-olok ku lagi.

"tidak, aku bicara fakta"

aku berkata dengan terus terang.

"cih, kau tidak asik, Leo"

dia menggembungkan pipinya. hei, kau sudah besar jadi berhenti bersikap seperti itu.

sementara berlari menuju kerajaan kami singgah di gua terdekat karena hujan.

karena jika terus diam akan canggung akhirnya aku memulai percakapan.

"kemungkinan yang menyebabkan kontrak adalah, karena yang kuberikan adalah darah Vampire lord"

"eh?! dari mana kau dapat sesuatu seperti itu?!"

dia bertanya dengan terkejut.

"yah, singkatnya itu darahku, saat masih Vampire lord"

"ehh?!! vampir bisa berubah menjadi manusia?!"

dia tambah terkejut.

"cih, jadi gini. aku memiliki kemampuan untuk memindahkan ras, singkatnya seperti itu"

"oh oh!"

dia memukul telapak tangannya, seolah mengerti. tapi aku tak yakin.

"kau mengerti?"

"tidak"

sudah kuduga.

karena hujan masih deras, aku memutuskan mengeluarkan tenda sederhana dari item box dan memberikan satu pada Claire.

"nih, kemungkinan hujan akan berhenti nanti malam. jadi kita istirahat dulu untuk sementara"

hujan masih deras juga, hari mulai sore namun awan hitam masih tebal.

"hei, kau ngapain disitu?"

aku memanggilnya, Claire sedang berada didekat pintu gua.

dia duduk dengan memeluk lututnya.

"Tidak, hanya saja... aku jarang keluar dari kerajaan iblis jadi, aku merasa sedih jauh dari kampung halaman"

"sudahlah, jika kau ingin pulang, aku akan mengantarmu. itu semua terserah untukmu"

"hm.."

dia segera kembali dan masuk kedalam tenda. aku menyalakan api unggun untuk penghangatan.

aku juga membuat kopi untuk diminum.

setelah beberapa saat dia keluar dengan pakaian yang agak tebal.

seluruh pakaiannya tadi hanya sebuah baju panjang berwarna hitam.

baginya untuk membuat pakaian adalah hal gampang berkat bakat alami iblis yaitu [Cloth make].

"ini, minumlah"

aku menyerahkan segelas kopi untuknya.

"terima kasih~"

sayapnya terkepak-kepak.

"ngomong-ngomong, saat kita sampai ke Astreda, sayapmu tidak boleh terlihat. jika tidak maka, pasti kita akan dipenggal ditempat"

"hm? baiklah"

beberapa saat kemudian sayapnya menghilang layaknya sulap.

"wow... menarik"

"hei, Leo. coba ceritakan tentangmu, kan aku sudah. sekarang giliran mu"

"hm.. tentangku kah.. baiklah, jadi gini..."

aku menceritakan semuanya dari awal hingga sampai disini.

"sungguh manusia-manusia sialan itu!! apa mereka bodoh?! membuang orang sehebat Leo?!"

"hei, suaramu terlalu keras. juga, terima kasih"

aku berterima kasih padanya. saat dibumi, tidak ada yang pernah yang membelaku, aku berusaha sendirian.

"eh?! kenapa tiba-tiba....ah jangan-jangan,kau jatuh cinta denganku~? hehe kan~ aku tahu itu~"

awalnya dia memerah namun dia mulai lagi menggodaku.

"yah, terserah kau. pokoknya kita akan lanjutkan perjalanan saat hujan berhenti. kemungkinan masih ada beberapa jam sebelum hujan berhenti. tidurlah selagi masih ada waktu"

"hm hm!"

dia mengangguk seperti anak kecil.

aku segera pergi ketenda milikku dan menyetel skill [Alarm] lalu tidur.