"Wow.. sungguh pemandangan fantasi.."
saat tengah berjalan aku melihat berbagai macam bentuk kehidupan.
Dari Elang yang berukuran sangat besar, sampai Monster Kecil yang berjumlah luar biasa memburu mangsa.
yah.. tentunya aku tidak diserang karena tidak ada monster yang bisa menandingi kecepatan Pegasus.
"Pegasus, mari kita istirahat dulu"
"hikk!"
Pegasus berhenti, kami saat ini sedang berada didekat sungai. airnya sangatlah jernih. dibumi, aku tidak pernah melihat air sejernih ini, bagaikan dataran kaca tanpa goresan apapun.
"[Map]"
aku menggunakan skill untuk melihat jarak kami dengan tempat tujuan, ternyata tidak lagi terlalu jauh.
"yah, mari kita singgah didesa terdekat"
setelah istirahat sebentar, kami hendak pergi kedesa terdekat.
setelah berlari beberapa saat aku tiba tidak jauh dari desa. aku membatalkan summon Pegasus, agar tidak mengejutkan mereka. setelah sedikit membaca di perpustakaan guild, aku akhirnya tahu kalau Pegasus memiliki gelar sebagai Divine Beast, itulah sebabnya para monster segan padanya.
juga para Beastman menganggapnya seperti Demi-god atau setengah dewa.
"tapi... disini sepi sekali ya.."
ya, saat aku tiba didepan gerbang, tidak ada sama sekali orang. desa ini bagaikan kosong, walaupun kutahu kalau ada orang yang bersembunyi didalam.
"permisi..!!! ada orang...!!"
aku berteriak untuk memanggil orang-orang, namun tidak ada jawaban.
saat berkeliling, sebuah suara bisa kudengar,
"ibu, aku pulang"
suara seorang anak perempuan. saat aku bergegas kesana, dia dikepung seolah dilindungi.
"m-menjauh dari kami!"
seorang wanita yang mirip dengan anak itu berteriak.
"ya, ya. aku tidak punya niat buruk pada kalian, aku hanya seorang musafir yang lewat"
Si ibu(mungkin) tetap tidak menurunkan kewaspadaannya. tapi aku tahu kalau rasa curiganya padaku mulai berkurang.
"tapi... apa yang terjadi disini? dan juga kalian ini Beastman kan?"
""?!""
mereka berdua terkujut. yah... wajar saja, jika hanya manusia yang tidak berpengalaman memperhatikan mereka maka mereka akan salah sangka kalau mereka adalah manusia.
tapi, melihat ilusi sekelas ini sejelas siang hari bagiku yang memiliki [Illusion Resistance].
"yah, aku tak peduli dengan hal itu, katakan saja jika ada sesuatu yang bisa kubantu. sebagai balasannya aku akan tinggal disini.
aku tahu kalian tidak percaya tapi... bagaimana kalau aku membangun pagar disekitar desa ini?"
"..."
mereka hanya menatap ku. haaaahh.. mending langsung kubuktikan saja...
[Job Card: Insinyur]
aku mengganti jobku. dan segera menuju keluar desa.
"Aktifasi Berantai,mode manual. Aktifkan [Map], buat Dinding batu disekitar Desa [Wall Create]"
setelah mengucapkan beberapa kata kunci, tanah mulai bergetar dan tembok batu muncul dan mengelilingi sekitar desa. pertahanan tembok ini setara dengan yang ada di ibukota, dan juga aku sekalian aku membangun 4 pos pengamatan.
"Bisa anda mengumpulkan seluruh penduduk?"
"....Untuk apa?"
"ya, kau tahu. aku ingin merombak rumah disini"
"?!... itu mustahil,kau tahu"
"ya, itu memang mustahil bagi orang lain, tapi tidak denganku"
aku merapikan kacamata milikku dan menyeringai.
"....Baiklah"
setelah menunggu beberapa saat akhirnya mereka semua keluar dan berkumpul.
"ini semua"
"oke, kalian lihat saja dari sini"
kami saat ini sedang atas dinding. karena dindingnya berbentuk seperti Dinding kastil maka dapat juga mengawasi dari sini. tentunya mereka sangat terkejut saat melihat seluruh dinding yang beberapa saat lalu.
"Mari kita mulai program 'Bedah Rumah'nya"
aku menyeringai dan mulai mengaktifkan mantra berantai lagi.
"[Buat Rumah tipe:Barat], atur Perabotan [Atur]. perkuat tanah pijakan[Sihir Tanah]. buat Jalur jalanan [Buat Jalan]. Merapikan.... Selesai"
hanya dalam sekejap rumah-rumah mulai berubah bentuk menjadi lebih cantik. banyak orang yang terkejut. banyak pula yang khawatir akan barang-barang miliknya.
"Untuk perabotan atau barang kebutuhan lainnya tenang saja, karena barang-barang kalian semua baik-baik saja"
mereka bergegas berlari kembali kerumah masing-masing untuk memeriksa. beberapa saat kemudian suara tangisan pecah di antara mereka. beberapa orang menangis bahagia melihat keadaan rumah baru mereka.
"baiklah, selesai. jadi, kalian tidak ingin memeriksa rumah kalian?"
aku bertanya pada pasangan ibu dan anak tadi.
"... terima kasih banyak"
dia dan anaknya menundukkan kepalanya dengan sungguh-sungguh. wow.. mereka ternyata sangat ramah ya.
"...yah, tidak apa. aku juga akan tinggal disini jadi tidak perlu terima kasih"
aku berkata dengan acuh tak acuh.
"bisakah anda ceritakan tentang desa ini?"
"baiklah. jadi seperti ini..."
singkat cerita, jadi desa ini bernama desa Firefox (mirip sama nama aplikasi). disini banyak Beastman rubah. dan mereka adalah penyihir api alami yang sangat kuat. namun,karena kekuatan mereka, mereka ditakuti sama Beastman lain. jadi Beastman lain nuntut untuk membasmi dan mengasingkan mereka. karena raja Beastman harus menerima tuntutan rakyatnya. maka raja Beastman mengambil keputusan untuk menyegel kekuatan api milik Firefox. akhirnya karena tidak ada senjata, mereka selalu mengalami kekalahan saat diserang oleh monster, dan akhirnya populasi mereka mulai berkurang juga desa mereka akhirnya dipindahkan jauh-jauh. dengan kata lain, kerajaan sudah tidak perduli pada mereka.
itulah sebabnya mereka selalu bersembunyi.
"hmm, entah mengapa kerajaan didunia ini tidak ada yang benar ya.."
"'didunia ini'..?"
"ah.. tidak apa. ngomong-ngomong kalian disini biasanya makan apa?"
"maafkan kami tapi, kami disini hanya makan sayuran yang dikumpulkan diluar desa. juga karena disini banyak monster tidak ada pedagang yang singgah disini"
hm.. setahuku Beastman itu punya selera makan daging yang besar kan? pasti sulit kalau mereka tidak makan daging dalam jangka panjang.
"Apakah ada yang bisa mengolah daging diantara kalian?"
"hm? ada, tapi untuka apa?"
"hehe.. kalian tunggu saja disini, dan kumpulkan orang-orang Yang bisa menguliti, memasak dan menyimpan daging"
aku menyeringai dan pergi keluar desa.
oke, mari kita mulai sesi berburu.
....
....
Sore pun tiba.
ada banyak orang berkumpul didepan gerbang dengan tatapan khawatir. namun tak lama kemudian wajah mereka berubah dari terkejut menjadi sukacita. penyebabnya adalah dari kejauhan seorang anak muda dengan rambut putih berkacamata sedang menyeret 2 ekor sapi.
Sapi Raksasa.
"waa!! dia pulang! akhirnya!"
"hei! kalian lihat apa yang dibawanya?"
"ya, sepertinya itu 2 buah tanduk... sapi raksasa!?"
"hei!! aku pulang!!"
aku berteriak pada mereka!
"H-hei, darimana hewan raksasa ini? dan anda membawanya tanpa ada luka? anda memang luar biasa"
"namaku bukan 'Anda'. namaku Leo"
"ma-maaf tuan Leo"
"yah, pokoknya. kalian proses dagingnya sebanyak mungkin dan sisanya akan kita simpan
"ba-baiklah! ayo!! semua!!"
semangat membara memancar darinya. w-wow.. Beastman memang luar biasa ya...
baiklah mari kita buat pendinginnya.
aku membuat sebuah bangunan untuk menyimpan daging dan menaruh es dalam jumlah besar agar daging tidak busuk.
aku kembali ketempat mereka memperoses daging. yah... mari kita membantu mereka juga.
[Job card: Chef]
aku mengganti job dan membantu untuk memasak dagingnya.
dan akhirnya malam hari kami berpesta.
"wow! aku tak menyangka kak Leo bisa memasak!"
anak kecil yang pertama kutemui berkata seperti itu.
"Hei Naila, kau tidak boleh memanggil tuan Leo, kakak"
ibunya Naila, Sophia memarahinya dengan lembut.
"yah.. tidak apa. juga dipanggil tuan oleh anak kecil melukai hatiku.."
aku berkata terus terang.
"be-benarkah..?"
Sophia bertanya dengan tatapan bingung.
"yah, pokoknya. mari kita berpesta malam ini!!"
aku bersorak untuk menandakan dimulainya pesta.
.
.
.
Didalam Sudut hutan.
.
.
.
.
"heh.. bersenang-senang lah kalian, besok adalah hari bencana untuk kalian, hahahahahaa!"
sebuah siluet diterangnya bulan menggeliat dan tertawa yang membuat seisi hutan ketakutan...
Besok, adalah hari yang mengejutkan.