Chereads / Istri warisan / Chapter 15 - bab 16

Chapter 15 - bab 16

Setelah Hamdan pergi Halimah pun keluar dan menuju halaman depan rumah ' dengan membawa sapu dan pisau di tangan nya dia mengajak ke dua putri nya bermain di halaman rumah ' ayo sayang kita main di depan kata Halimah kepada mereka .'' Hamidah dan Hasanah pun mengikuti Ibu nya 'Siti dan Susi pun menghampiri mereka' bisa Siti bantu Bu tanya Siti boleh kata Halimah sambil memberikan sapu lidi kepada Siti' mereka bagai kan sebuah keluarga yang terlihat di mata Ema 'ada sebuah kebahagiaan di pandangan Ema saat melihat Halimah bersama mereka ' mudah -mudahan apa yang ada dalam benak ku ada lah jalan yang terbaik buat putri ku gumam Ema dalam hati .

Mereka terlihat bahagia saat bersama seperti sekarang ' kesedihan Halimah pun sedikit berkurang' Halimah sedang asyik membersih kan tanaman di depan rumah' ,eh neng cantik rajin sekali tegur seorang laki-laki sepatuh baya d luar pagar rumah' Halimah menoleh ke arah orang itu dia pun tersenyum pada laki- laki tadi dan berkata iya pak ustad mau bantu Umi nya rawat bunga kata nya jawab Halimah 'Hamidah pun menghampiri pak ustad dan mencium punggung tangan laki-laki itu' nanti sore mengaji ya cantik kata pak ustad sambil mengusap kepala Hamidah." Iya pak jawab Hamidah tegas ."Bapak permisi dulu ya kata nya sambil melangkah 'Assalamualaikum dia pun pergi meninggal kan Hamidah dan putri nya ' waalaikumsalam Halimah pun menjawab nya'

Ayo teh Siti dan teh Susi sudah cuci bersih tangan kalian jangan lupa pakai sabun di luar sudah mulai panas ajak Halimah pada mereka ." iya Bu mereka pun mengajak Hamidah dan membawa Hasanah untuk mencuci tangan '

Sedangkan Halimah masuk lewat pintu belakang untuk menyimpan sapu dan pisau yang dia pake tadi' Ema lagi masak apa tanya Halimah pada ibu nya ." ini pisang sayang kali di buang ya sudah Ema kukus saja buat camilan nanti malam ."

Oh iya Limah nanti setelah empat puluh hari Ema mau pulang kalo kamu di rumah merasa kesepian kamu bisa minta di temani Siti dan Susi kata Ema ." iya Ma tidak apa-apa jawab Halimah Ema tidak perlu khawatir Limah dan anak-anak baik -baik saja ' ya sudah kalo begitu jawab Ema sambil mengangkat kukus pisang yang tadi dia masak. '

Susi masuk mengantar Hasanah 'Ibu seperti nya Hasanah pengen bobok dari tadi menguap terus' oh iya terima kasih ya teh sini bobok sayang kata Halimah sambil mengambil putri nya'

Hari ini cuaca sangat panas sekali sudah hampir satu bulan belum turun Hujan tanah pun sudah mulai ada yang terbelah bahkan banyak pepohonan yang kekeringan' tidak kurang juga sumur yang kering karna lama nya tidak turun hujan syukur nya sumur milik Halimah amat lah subur jadi Halimah tidak kekurangan air '

terlihat Hamdan sangat lelah etika pulang bekerja 'dia langsung masuk kamar mandi untuk membersih kan tubuh nya ' baru lah dia merasa segar setelah selesai mandi '

Bapak mau makan sekarang tanya Siti .'' boleh jawab Hamdan Siti pun menyiap kan untuk makan Bapak ' besok pagi bapak harus berangkat subuh soal nya mau panen jadi teteh bisa bangun lebih awal kan tanya Hamdan .'' bisa pak besok teteh bangun sebelum subuh kata Siti .'' anak Solehah putri nya Bapak puji Hamdan kepada putri nya '

Terlihat muka Siti yang memerah karna malu mendapat pujian dari Bapak nya' ke mana Susi tanya Bapak tadi di rumah Ibu lagi main sama Hamidah .'' oh di rumah Ibu jawab Hamdan ' oh iya teh kalo main di rumah Ibu bantuin Ibu nya beres -beres rumah ya kasihan kata Bapak .'' iya pak tadi juga habis bersih in taman yang di depan rumah .'' oh begitu ya syukur lah kalo teteh suka bantuin mah ' kita berhutang budi pada keluarga Ibu Halimah jadi sebisa mungkin kita harus membantu nya kata Hamdan menjelas kan kepada putri nya .'' iya pak .'' ya sudah panggil adik mu sanah sebentar lagi magrib ' Siti segera pergi ke rumah Halimah'

Sang pun berganti malam suara azan berkumandang ' hari ini Hamdan tidak pergi ke mesjid badan nya terasa cape sekali di minum nya satu butir obat untuk menghilang kan pegal-pegal yang dia rasa kan 'Hamdan pun segera tidur Susi mengunci semua pintu yang ada di rumah nya 'dia pun segera masuk kamar karna besok harus bangun lebih awal .

Malam terus berlalu semua penghuni bumi tertidur lelap hanya suara burung hantu yang terdengar persis di atap rumah Hamdan 'di peng hujung malam Siti pun terbangun dilihat nya jam yang menempel di ding-ding kamar 'hmm ... baru jam tiga kata nya sambil menarik kembali selimut nya' tapi dia tidak bisa tidur lagi mungkin karna takut kesiangan' dia pun akhir nya bangun dari tidur nya dan langsung menuju dapur '

Setelah selesai memanas kan nasi dan lauk nya azan subuh pun tiba 'Siti segera masuk kamar mandi untuk wudu sekalian mandi ' di luar Hamdan sudah menunggu Siti keluar dari kamar mandi ' sudah teh tanya Hamdan.'' Sudah Pak .'' bangun jam berapa tadi tanya Bapak .'' jam tiga pak teteh tidak bisa tidur lagi takut kesiangan ' Hamdan pun tersenyum mendengar penjelasan putri nya .

Ya sudah bapak mau mandi selesai solat subuh Bapak langsung berangkat .kata Hamdan sambil masuk kamar mandi' sebelum berangkat dia masuk rumah Halimah dan menanyakan karung goni kepada Ema ' oh iya Ma saya mau pinjam kunci motor soal nya nanti siang saya mau ke pabrik kata Hamdan .'' sebentar Ma ambil dulu kata Ema sambil masuk ke dalam rumah ' Ema pun kembali ke dapur dan memberi kan kunci motor nya kepada Hamdan '

Hamdan segera menancap gas dan langsung pergi ke perkebunan ' Halimah keluar dari kamar dan duduk di bale yang terletak di dapur ' mau Ema bikin kan teh manis tanya Ema mengepung air nya masih panas .'' boleh Ma kata Halimah Ema pun memberikan secangkir teh manis dan pisang kukus kepada putri nya' terima kasih Ma kata Halimah sambil meneguk teh manis yang dia pegang ' terdengar suara orang mengucap salam di pintu depan Halimah pun segera pergi untuk membuka kan pintu ' terlihat Hambali yang sedang berdiri di ambang pintu ' maaf teh pagi -pagi saya sudah mengganggu kata nya sambil mengulur kan tangan nya .'' iya tidak apa- apa ayo masuk kata Halimah mempersilah kan masuk adik ipar nya ' walau pun dalam hati nya bertanya – tanya ada apa kah kira nya kedatangan Hambali ke rumah nya.