Chereads / Istri warisan / Chapter 16 - bab17

Chapter 16 - bab17

Maaf teteh boleh tanya kata Halimah kepada Hambali ." Iya teh boleh mau tanya apa kata nya." Teteh merasa kaget dengan kedatangan kamu sepagi ini kata Halimah ."Hambali menghela napas panjang ' dia pun mulai mengawali pembicaraan '

Begini teh saya kan sekarang tidak kerja karna pekerjaan nya beres ' maksud kedatangan saya ke sini saya mau ikut kerja di perkebunan kata nya dengan nada lantang ' Halimah terdiam sejenak ' dia pun mulai berbicara ' sebenar nya teteh belum berani nambahin pegawai apa lagi sekarang hasil perkebunan kurang bagus jawab Halimah." Kenapa teteh tidak pecat salah seorang dari mereka lalu gantikan dengan saya jawab Hambali dengan songong nya." Atuh tidak bisa seperti itu Bali mereka pegawai lama dan bertanggung jawab masa iya main pecat – pecat saja kata Halimah dengan nada sedikit tinggi ." maaf teh bukan seperti itu yang saya maksud tapi saya bingung mau kerja apa kata nya sambil memelas' ya sudah nanti teteh tanya dulu kang Hamdan kata Halimah ." ngapain teteh tanya si Hamdan emang nya dia siapa dia itu Cuma pegawai biasa kan jawab nya dengan nada sedikit tinggi' cukup Bali cukup Cuma teteh dan almarhumah kakak kamu mana yang baik dan tidak untuk perkebunan kami ' Cuma kang Hamdan lah orang satu-satu nya yang tahu tentang kebutuhan perkebunan dan dia seorang pegawai yang jujur. Maka nya mendiang kakak mu sangat percaya sama dia kamu paham ' kata Halimah sambil berdiri dan pergi meninggal kan Hambali." Iya teh maaf

Terlihat raut wajah kecewa di muka Halimah ' mau gimana aku kasih kerajaan belum apa- apa udah bikin aku kesal' ada apa sih tanya Ema Halimah pun menceritakan semua nya pada Ema ." Kamu hati – hati ya besok kan Ema mau pulang jangan terlalu baik sama orang seperti itu kata Ema pada Halimah ." iya Ma .

Hari pun semakin sore tapi Hamdan belum juga pulang ' Bali sebaik nya kamu pulang dulu seperti nya kang Hamdan masih banyak pekerjaan maka nya dia belum pulang' bukan nya tidak boleh menginap teteh merasa tidak enak kalo kamu menginap tanpa istri kamu' kamu mengerti kan maksud teteh ." ya sudah kalo begitu saya pulang dulu tapi besok saya pasti kan kerja di perkebunan Hambali bertanya balik ." iya jawab Halimah .

Hambali pun akhir nya pulang 'Ya Allah semoga saja dia tidak bikin ulah aku pasrah kan semua nya pada mu ya rob....Halimah membuang semua kecemasan nya dengan semua doa nya'

Azan magrib pun berkumandang tapi Hamdan masih saja belum pulang 'mudah-mudahan tidak ada apa-apa ya Allah gumam Halimah dalam hati' baru saka dia berhenti memikir kan Hamdan tidak lama kemudian terdengar suara motor yang Hamdan pakai' Alhamdulillah itu dia kang koHamdan pulang '

Hamdan segera masuk menemui Halimah ' selamat malam Bu maaf saya pulang 'ya telat tadi di pabrik ada sedikit masalah' tidak apa -apa lang maaf masalah apa ya tanya Halimah sedikit cemas' sudah beres kok Bu Ibu tidak usah khawatir 'oh iya Bu maaf tanpa bertanya dulu tadi saya udah beri kan upah pegawai maaf ya Bu." Iya tidak apa -apa itu lebih bagus kang kata Halimah '

Kang ....Halimah menghenti kan ucapan nya." iya Bu ada apa tanya Hamdan." Tadi pagi Hambali ke sini ." terus tanya Hamdan penasaran ." dia minta kerja tadi nya sudah saya tolak karna yang kerja di perkebunan sudah cukup tapi dia malah ngomong yang bikin saya tidak enak hati menurut akang bagai mana ." kalo saya sih tidak keberatan itu kan hak nya Ibu saya hanya sekedar pekerja biasa jawab Hamdan' ya sudah kalo begitu biar kan dia besok kerja di perkebunan terus akang tidak usah sungkan untuk memerintah dia ." baik lah Bu kalo begitu ."

Ini Bu uang hasil penjualan kopi dan sisa bayar pegawai kata Hamdan sambil memberi kan sejumlah uang kepada Halimah ." gaji akang sudah di ambil tanya Halimah ."Hamdan pun menggeleng kan kepala nya ." kalo saya boleh tahu berapa Bapak biasa Kasih akang berapa." Saya tidak enak Bu bilang nya ' tidak apa- apa bilang saja kang takut nya saya kurang mengasih gaji kan tidak enak." Lima ratus ribu Bu jawab Hamdan sambil menunduk." Ya sudah kalo begitu ini uang gaji akang ambil lah terima kasih Bu kata Hamdan sambil mengambil nya' maaf Bu uang nya lebih seratus lima puluh jawab Hamdan sambil memberi kan uang yang lebih' tidak apa-apa itu tidak seberapa dengan tenaga yang akang beri kan untuk keluarga saya'

Saya ikhlas Bu jangan buat saya tidak enak hati kata Hamdan sambil menundukkan kepala nya ' ya sudah kalo begitu saya pamit mau bersih- bersih besok pagi kan harus ke pasar terus ke perkebunan ' iya kang silah kan '

Sepeninggalan Hamdan Halimah pun menghitung uang yang Hamdan beri kan Alhamdulillah empat juta tiga ratus cukup buat belanja dan amplop besok kata nya sambil menyimpan uang di dalam laci ' tidak terasa sudah sebulan Bapak meninggal kan Umi semoga Bapak bahagia di alam sana gumam Halimah sambil meng' hela napas panjang.

Halimah memisah kan uang untuk belanja dan untuk mengisi amplop sisa nya dia simpan untuk pegangan' Halimah menyimpan semua uang nya di dalam laci 'kedua putri 'ya sedang tertidur lelap 'besok sore Ema pulang tinggallah aku bersama anak-anak pasti sepi banget Halimah pun menghela napas panjang ' di baring kan nya tubuh nya di samping kedua putri nya' dan dia mencoba memejam kan kedua belah mata nya hingga akhir 'ya dia tertidur' malam dingin menyelimuti tubuh angin semilir menghembus tanpa alunan ' Halimah tidak mampu membuka mata nya untuk melaksana kan solat malam 'di tarik nya selimut kembali dia pun tertidur lelap'

Malam pun berganti siang 'suara burung dan ayam bersahutan 'tumben Halimah belum bangun kata Ema sambil menuju kamar putri nya' Ema pun mulai mengetuk pintu kamar sambil memanggil nama putri nya' 'alangkah kaget nya Halimah saat membuka mata nya 'rupa 'ya hari sudah pagi 'aku kesiangan kata nya sambil bangun dari tidur nya' maaf Ma Limah ketiduran dia langsung pergi ke kamar mandi 'di lihat Hamdan yang sedang menunggu nya di dapur sambil minum kopi' sebentar ya kng saya kesiangan kata Halimah sambil kembali masuk.