Hamdan kembali dari mesjid' Susi sudah menyiap kan secangkir kopi panas untuk Bapak nya' kopi nya Susi simpan di meja depan Pak kata nya sambil Mengayun kan tangan nya yang sedang memegang sapu." Iya sayang terima kasih jawab Hamdan sambil duduk mendekati kopi yang Susi bikin kan tadi hari ini Bapak berangkat kerja lebih awal tolong siap kan bekal Bapak ya teh perintah Hamdan pada putri sulung nya."
Iya Pak sudah teteh siap kan kok jawab Siti ." Oh iya terimakasih ya 'apakah uang jajan nya masih ada tanya Hamdan kepada kedua putri nya ." masih pak masih ada jawab mereka ." ya sudah kalo begitu Bapak pergi sekarang ya jangan lupa kunci pintu dan kunci nya titip Ibu takut hilang kata Hamdan." Baik pak."
Hamdan pun segera pergi untuk bekerja' pagi ini cuaca sudah terasa panas walau pun hari masih pagi dengan semangat nya Hamdan melangkah menuju perkebunan' sesampai nya di perkebunan dia pun masuk wilayah kebun utama belum ada seorang pun pegawai yang datang ' di lihat nya arloji di tangan nya pantas lah masih jam enam pagi kata nya ' Hamdan duduk di bale- bale depan gudang yang biasa dia pakai untuk beristirahat' satu persatu pegawai pun mulai berdatangan' Hamdan mengeluar kan pekarang yang hendak di gunakan untuk bekerja ' setelah semua nya sudah siap mulai lah mereka bekerja'.
Panas sangat lah terik membakar kulit mereka 'tetapi mereka tetap semangat dalam bekerja 'pohon kopi mulai berbuah tapi kali ini seperti nya tidak sebagus waktu itu buah nya terlihat jarang walau begitu mereka tidak putus harapan mereka tetap semangat untuk hasil panen yang bagus ' ayo semua nya kita tidak boleh menyerah kita harus tetap semangat kata Hamdan memberi kan teman -teman nya semangat.
Siap lah jawab mereka dengan kompak 'mereka pun memulai pekerjaannya dengan teliti ' pohon demi pohon mereka rawat dengan baik karna dari pohon ini lah mereka bisa menjalan kan hidup 'tidak terbayang di pikiran mereka seandai nya tidak ada perkebunan ini mereka mau kerja apa . ini hari ke enam mereka mulai kerja perkebunan pun sudah terlihat bersih dan rapih kembali ' oh iya jangan lupa nanti malam kalian datang ikut jojoan juragan kita kata Hamdan .'' sap kang kita tidak pernah lupa kok jawab mereka .'' bagus lah kalo begitu ' ya sudah karna pekerjaan kita sudah selesai kalian boleh pulang dan besok pagi kita mulai penyemprotan kata Hamdan .'' iya kang kalo begitu kita pulang dulu .
Semua pegawai pun pada pulang begitu juga Hamdan ' karna dia harus menyiap kan semua nya untuk nanti malam ' sesampai di rumah Hamdan pun segera membersih kan badan nya dan pergi ke pasar untuk mengambil kue -kue yang dia pesan ' sedang kan Halimah dan Ema menyiap kan amplop seperti biasa nya ' Limah apa tidak sebaik nya kalian tinggal di rumah Ema saja tanya Ema kepada Halimah .'' seperti nya buat saat ini Limah belum bisa Ma kasihan pegawai kang Hamzah mereka mau kerja apa .'' iya juga sih ya sudah kalo begitu Ema tidak bisa memaksa tapi kapan pun kamu mau pulang pintu rumah selalu terbuka buat kalian walau pun itu bukan rumah Ema pribadi .'' iya Ma terimakasih ya sebelum nya jawab Halimah sambil tersenyum bangga memiliki ibu sebaik Ema .
Tidak lama kemudian Hamdan pun pulang naik becak dengan bawaan yang lumayan banyak orang yang membantu Halimah pun menurun kan belanjaan Hamdan dan membawa nya ke dalam rumah 'langsung di bungkus in saja ceu kata Halimah pada mereka .'' kue itu pun langsung di bungkus in dengan jumlah lumayan banyak .
Sebelum asar semua nya sudah beres soal nya kali ini bukan habis magrib tapi habis asar' selepas asar warga pun berdatangan satu persatu sampai akhir nya rumah pun di penuhi orang -orang yang mau mendoa kan Hamzah ' tahlil pun di mulai sampai selesai 'sebelum magrib sudah selesai 'kembali rumah Halimah sepi '
Ma Hasanah mana tanya Halimah kepada Ibu nya .'' tadi di bawa Siti kata Ema .'' maaf Ma tolong di jemput sudah mau magrib ' Ema pun segera menuju rumah Hamdan ' alangkah terharu nya hati Ema melihat Hasanah yang sedang di gendong Hamdan dan di belai -beli rambut nya dengan penuh kasih sayang ' Ema pun mengucap salam dan itu membuat Hamdan kaget ' eh Ema ada apa Ma tanya Hamdan .'' mau jemput Hasanah sebentar lagi kan magrib .'' oh iya Ma Hasanah sudah tidur biar saya yang bawa Ema tunggu depan pintu saja karna tidak mungkin saya masuk kamar Ibu kata Hamdan .'' ya sudah ayo kata Ema 'Hamdan pun mengantar kan Hasanah di ikuti oleh Ema dari belakang.
Persis di depan pintu masuk Hamdan pun memberi kan Hasanah kepada Ema ' dia pun lang sung kembali kerumah nya 'Ema membaringkan cucu nya di tempat tidur ' Ema membalikkan badan ke arah Halimah ' Limah seperti nya Hamdan sayang banget sama Hasanah .'' iya Ma kang Hamdan dari dulu emang sayang banget sama anak-anak Ema ingat kan waktu Hamidah masuk ke dalam Hong delapan bulan yang lalu Kang Hamdan lah yang bisa menyelamat kan Hamidah maka dari itu kang Hamzah sangat baik sama kang Hamdan .'' iya ....iya jarang ada orang baik seperti Hamdan kata Ema .
Azan magrib pun berkumandang Halimah dan Ema pun segera melaksana kan solat magrib 'dan seperti biasa setelah solat Halimah langsung membuka ALQURAN nya dia tidak mau melewati waktu nya untuk mendoa kan mendiang suami nya .
Begitu lah keseharian Halimah tanpa Hamzah dia bisa melewati nya walau pun berat ' dia akan berusaha kuat dan tegar tiga hari lagi empat puluh hari Hamzah dan besok panenan di perkebunan ' Halimah memanggil Hamdan tapi dia tidak berani bertatapan muka Halimah di dalam kamar sedang kan Hamdan di luar kamar .
Iya Bu ada apa memanggil saya tanya Hamdan.'' Saya mau tanya kang kapan panen kopi soal nya lusa kan empat puluh hari Bapak kata Halimah .'' besok sudah mulai panen Bu jawab Hamdan .'' apa kah lusa beres kang soal nya kan akang yang mengatur semua nya .'' insaallah beres Bu dua hari soal nya panen kali ini tidak terlalu bagus .
Oh ya sudah kalo begitu kang kata Halimah akang boleh menerus kan pekerjaan nya .'' iya Bu kalo begitu saya kembali ke perkebunan buat menyiap kan untuk panen besok.'' Iya kang silah kan jawab Halimah 'Hamdan pen segera pergi dari rumah majikan nya menuju perkebunan .