Ini malam pertama Halimah tidur tanpa ada suami di samping nya 'ya Allah kang apa saya bisa dan mampu menerus kan hidup ini tanpa kamu' akang adalah benteng buat keluarga kecil kita aku hannyalah pendasian nya saja apa keluarga kecil kita bisa kokoh tanpa bentengan nya 'kembali air mata menetes di pipi Halimah aku tidak bisa melalui panjang nya malam sendirian kang aku masih butuh akang buat menemani membesar kan kedua putri kita 'tolong bing-bing aku kang sak tangis Halimah memecah kan sunyi nya malam 'terasa tangan hangat suami nya mengelus kepala nya ' astagfirullah Halimah baru sadar kalo ruh suami nya masih ada di dekat nya ' maaf kan aku kang seharus nya aku tidak membuat kamu sedih maaf kan aku gumam Halimah sambil beranjak dari duduk nya menuju kamar mandi.
Terdengar yang sedang mengaji bergantian di kamar depan 'Halimah pun mulai membuka kitab suci ALQURAN nya dan mulai membaca nya ayat demi ayat dia baca dengan hati yang ikhlas sehingga hati nya sedikit tenang.
Halimah pun akhir nya tertidur' malam ini sangat dingin sekali Hamdan sudah menunggu giliran mengaji di ruang tamu dia kebagian jam tiga 'sambil menikmati kopi panas nya 'rasa nya masih belum percaya kalo juragan nya sudah tidak ada 'Hamdan pun menghela napas panjang ' .
Sekarang giliran Hamdan yang mengaji sudah mendekati waktu subuh terlihat Ema pun sudah bangun dari tidur nya Ema segera ke dapur untuk masak air panas dan mengisi termos -termos yang kosong . tidak lama kemudian Halimah pun bangun seperti biasa dia langsung masuk kamar mandi untuk berwudu .
Hamdan keluar dari kamar tempat dia mengaji tadi di gantikan dengan yang lain nya dia pun langsung pergi ke mesjid menunggu waktu subuh tiba' waktu subuh pun sudah tiba pak ustad minta Hamdan untuk azan ' Hamdan pun mulai azan an semua Amum mesjid siap untuk berjamaah.
Selesai solat subuh Hamdan segera pulang karna mau siap kan sarapan buat kedua putri nya yang mau sekolah ' kalian sudah mandi tanya Hamdan kepada kedua putri nya .'' sudah pak .'' sebelum sarapan karna belum matang tolong sapu dulu depan rumah Ibu ya teh terus Susi siram bunga nya .'' baik pak kata mereka sambil pergi untuk mengerjakan apa yang Bapak nya suruh tadi.
Hamdan menghangat kan nasi dengan cara menggoreng nya lalu dia menuangkan nya ke dalam piring yang sudah dia siap kan tadi ' selesai menyapu dan menyiram bunga kedua kakak beradik itu pun kembali . menemui Bapak nya 'sudah Pak kata mereka .'' ya sudah kalo begitu kalian sarapan ini uang jajan nya bapak masih banyak pekerjaan kata Hamdan sambil pergi meninggal kan kedua anak nya .
Seperti biasa Hamdan pergi ke pasar dengan sejumlah uang di saku nya kali ini dia tidak perlu muter-muter karna sudah punya langganan dia tinggal membayar dan membawa belanjaan nya '
Ini adalah hai kedua tahlil nya juragan Hamzah semoga lancar sampai beres ya Allah doa Hamdan hari ini' begtu lah dari ke dua tiga dan seterus nya.
Besok adalah hari ke tujuh persiapan harus lebih banyak dari biasa nya 'aku tidak mau Hambali dan istri nya ikut campur dalam masalah keuangan biar lah kang Hamdan yang hendel semua nya kata Halimah di masukan nya uang dengan jumlah lumayan besar ke dalam amplop dengan selembar surat yang tertera uang itu buat apa- apa saja lalu Halimah memberikan nya pada Ema .
Ma tolong berikan uang ini pada kang Hamdan dan bilang tolong urus sebaik mungkin 'tanpa banyak tanya Ema pun segera menemui Hamdan 'benar saja dugaan Halimah tidak lama kemudian Hambali dan istri nya datang ' ada yang beda pada Imas istri Hambali tapi apa ya Halimah tidak mau tau perbedaan itu dia langsung masuk kamar kembali.
Tidak lama kemudian pasangan suami istri itu pun masuk ke kamar Halimah dan bertanya .'' teh apakah ada yang harus saya bantu kata Hambali ke pasar ato memasukkan uang ke amplop tanya nya ' semua nya sudah selesai belanjaan sebentar lagi di kirim sama pedagang pasar uang pun sudah di amplopin dari semalam jawab Halimah sedikit berbohong.'' Terlihat kecewa di raut wajah pasangan suami istri ini ' oh ya sudah kalo begitu kata nya sambil keluar dari kamar nya ' Halimah baru sadar perbedaan yang ada di diri Imas itu karna Imas memakai kalung dan gelang Emas di tubuh nya' hmm... dasar penjilat gumam Halimah.
Hambali dan Imas merasa tidak nyaman berada di rumah Halimah hingga akhir nya Hambali berkata 'teh seperti nya saya tidak menginap soal nya besok harus masuk kerja ini ada Rejeki sedikit buat nambahin beli sayuran kata nya sambil memberi kan amplop ke pada Halimah 'oh iya tidak apa -apa terima kasih ya dan ini teteh titip buat anak -anak kalian .'' iya teh terimakasih kami pamit ' mereka pun akhir nya pulang.
Di perjalanan Imas sudah penasaran dengan isi amplop yang di kasih kakak ipar nya 'dia segera membuka nya lumayan kang kata nya tiga ratus ribu 'tadi akang kasih uang berapa tanya Imas Cuma seratus jawab Hambali .''tidak apa-apa kang dia tidak butuh uang dari kita uang peninggalan kakak kita sangat lah banyak akang jangan diam saja kata Imas mengompori suami nya 'dasar orang jahat mudah -mudahan Allah menjaga dan melindungi keluarga Halimah dari kejahatan mereka.
Selepas magrib tahlilan pun di mulai kali ini yang datang sangat lah melimpah bahkan dari kampung sebelah pun pada datang ' Alhamdulillah ya Allah banyak sekali yang mendoakan Bapak besok hataman QURAN gumam Halimah dalam hati tahlilan pun selesai dengan lancar semua warga pun pulang tinggal lah Halimah Ema dan Hamdan juga anak -anak yang ada di rumah itu .
Ya sudah kang akang boleh istirahat sekarang besok kan harus mulai kerja sudah kelamaan pegawai di libur kan kasihan mereka .'' baik Bu kata Hamdan tanpa berani menatap wajah Halimah.'' 'Hamdan pun segera pergi ' ya sudah Ma Limah mau istirahat kasihan Hasanah sudah mengantuk' iya Ema juga sama cape sekali 'Halimah mengunci semua pintu rumah lalu masuk kamar untuk istirahat.
Malam terus berlalu 'angin malam berhembus dingin sekali 'seperti nya musim kemarau akan segera tiba ' Halimah memeluk kedua putri nya dengan erat jangan takut sayang walau pun Bapak sudah tiada Umi akan selalu ada dan menjaga kalian sampai kapan pun kata Halimah sambil mencium kening putri nya.