Chereads / Istri warisan / Chapter 12 - bab12

Chapter 12 - bab12

rumah terasa sepi 'Ma rumah ini sekarang seperti mobil yang tanpa pengemudi 'kata Halimah.'' Jangan bilang seperti itu Ema yakin kamu bisa mengemudikan nya dengan baik putri Ema adalah wanita yang kuat dan hebat kata Ema kepada Halimah .'' amin ....terima kasih Ma buat doa nya .

Ya sudah kamu mandi sanah biar terlihat segar jangan sampai orang melihat kamu jatuh lebih dalam setelah di tinggal suami kamu bangkit lah demi anak-anak .'' iya MA Limah akan berusaha tersenyum walau pun hati sakit. 'Ema pun memeluk tubuh putri nya iya sayang kamu pasti bisa'

Halimah segera masuk kamar mandi dan membersih kan tubuh nya 'sedang kan beberapa orang ibu-ibu yang sedang membantu memasak buat acara tahlil Hamzah sibuk dengan pekerjaan nya 'Halimah memanggil Hambali yang masih ada di rumah nya Bali bisa bantu teteh .'' ya teh ada apa tanya nya sambil menghampiri Halimah tolong berikan uang ini sama kang Hamdan bilang ini uang buat belanja hari ini .'' dan kamu imas teteh Di hari pertama sepeninggalan Hamzah' juga minta tolong bisa tanya Halimah kepada istri Hambali dengan sigap nya imas menjawab seolah-olah orang yang paling peduli sama Halimah bisa teh apa sih yang Engga buat teteh .'' Halimah pengen muntah rasa nya mendengar kata-kata imas tapi kali ini dia ingin tahu sikap dan niat kedua adik ipar nya itu teteh mau minta bantuan apa tanya imas .'' tolong masukan uang ini ke dalam amplop semua nya ada seratus amplop tolong ya .'' baik teh dengan sigap nya imas mengambil satu gepok uang yang ada di tangan Halimah .

terlihat otak licik mulai muncul di pikiran imas ''enak amat sudah dapat nasi bok dapat uang juga aku ambil separo ga apa-apa kali ya kan teh Halimah tidak baal tahu ini dengan pura- pura mau ke warung imas pergi ke luar untuk menukar separuh uang nya '

.''beralih ke Hambali yang menuju tempat kediaman Hamdan dalam pikir nya pun sama seperti istri nya yang berpikiran licik gede amat uang yang di beri kan sama Teteh tidak ada salah nya kali ya kalo aku ambil separo dari pada nanti di ambil si Hamdan gumam nya dalam hati sambil tersenyum jahat 'diambil nya beberapa lembar uang yang hendak di beri kan Hamdan .'

Daaan ... panggil nya dengan tidak memiliki kesopanan Hamdan berlari kecil menghampiri nya iya Gan ada apa tanya Hamdan dengan sopan 'ini uang untuk belanja dari teteh ' ingat kalo ada lebih kamu kasih ke saya ya jangan kamu kantong in kata nya masaallah Gan saya mana berani juragan sama Ibu Halimah sangat bak sama keluarga saya mana berani saya jahat seperti itu tegas Hamdan seolah tidak terima di tuduh seperti itu .'' ya sudah pergi sanah '

Hamdan pun segera pergi ke pasar 'dalam benak nya masih merasa tidak terima dengan kata -kata Hambali tadi 'ya Allah juragan kenapa harus pergi secepat ini kata nya sambil menetes kan air mata saya berjanji pada diri saya juragan saya akan menjalan kan amanat juragan sebisa dan semampu saya untuk menjaga keluarga juragan tolong doa kan saya gumam Hamdan 'lamunan nya buyar saat sopir berkata pasar habiiis..... sudah sampai rupa nya kata Hamdan sambil turun dan langsung menuju pasar.

.''kembali ke rumah Halimah 'sepasang suami istri jahat ini pun sibuk dengan keuntungan nya masing -masing setelah selesai memasukkan uang nya ke dalam amplop Imas pun memberi kan nya kepada Halimah 'ini teh sudah selesai .'' iya simpan saja di meja kata Halimah tanpa menoleh dia sedang khusu dengan kitab suci ALQURAN yang sedang dia baca 'Imas pun menyimpan amplop nya di atas meja lalu dia ke luar kamar .

Kang kita pulang sekarang aja yuk aku sudah tidak betah rengek Imas pada suami nya.'' Ya sudah kamu beres kan baju kita nanti kalo teh Halimah beres mengaji nya kita pamitan kata Hambali pada istri nya .''Imas pun bergegas merapih kan bawaan nya .

Yang di dapur terlihat sibuk begitu pula dengan Hamdan yang sibuk membelah kayu bakar yang menumpuk di belakang rumah dua orang teman nya membantu dia sehingga kayu bakar sebanyak itu pun beres mereka kerja kan .

Halimah keluar dari kamar nya terlihat Hambali dan istri nya yang sudah siap-siap untuk pulang 'Halimah mengernyit kan kening nya dan bertanya 'kalian mau ke mana tanya Halimah .'' kami mau pulang teh saya besok harus masuk kerja tidak enak sama bos jawab Hambali .'' oh ya sudah tadi nya teteh kira kalian mau sampai tujuh hari nya di sini .'' nanti tujuh hari nya kita ke sini lagi kok teh jawab Imas menyambar seperti api nemu miinyak tanah .'' ya sudah kalo begitu tunggu sebentar kata Halimah sambil kembali masuk kamar 'lalu di keluar dengan membawa beberapa lembar uang di tangan nya 'ini buat ongkos pulang terima kasih ya sudah membantu kata Halimah sambil tersenyum hambar .'' dengan sigap Imas mengambil uang itu iya teh sama-sama teteh jangan sungkan kalo perlu bantuan kami kata nya sambil memeluk Halimah dengan penuh sandiwara 'dasar penjilat kata Ema yang diam -diam memperhatikan di pintu dapur.

Mereka pun akhir nya pulan 'Ema menghampiri putri nya Limah coba lihat uang yang di dalam amplop apakah isi nya sesuai dengan yang kamu kasih.'' Kenapa emang Ma apa pikiran Ema sama dengan pikiran Limah .'' Ema menganggukan kepala nya 'Halimah dan Ema pun segera masuk ke dalam kamar 'di ambil nya satu buah amplop dan mulai di buka nya ' alangkah terkejut nya mereka saat melihat isi amplop yang dia buka ' subhanallah mereka jahat sekali Ma pada Limah kata Halimah sambil menetes kan air mata 'padahal Halimah lagi mengurusi mendiang kakak nya Ma tapi kenapa mereka sejahat ini bukan masalah uang nya tapi kepercayaan Halimah mereka hiantin .'' sudah lah ini adalah pelajaran buat kamu kedepan nya .'' iya Ma coba Ema tanya kang Hamdan berapa uang yang Hambali kasih tadi kepada nya .'' iya nanti Ma tanya.

Ema segera ke belakang menemui Hamdan 'Jang Ema mau tanya boleh kata Ema .'' boleh Ma mau nanya apa tanya Hamdan .'' tadi pagi Hambali kasih uang buat belanja berapa tanya Ema.'' Kenapa emang Ma belanjaan nya ada yang kurang ya tanya Hamdan seolah merasa bersalah.'' Tidak semua nya cukup kok tidak ada yang kurang Ema Cuma pengen tahu saja kejujuran seseorang kata Ema menjelas kan sambil tersenyum' oh begitu saya kaget sekali Ma takut nya ada yang kurang ' tadi juragan Hambali kasih uang saya lima ratus ribu Ma dan ini bon belanjaan nya .'' terlihat wajah Ema yang berubah menjadi ke merah- marahan dasar penjilat kata Ema sambil mengambil bon yang ada di tangan Hamdan ' ya sudah Ema minta maaf sudah bikin kamu kaget kata Ema sambil pergi meninggal kan Hamdan yang masih terlihat kebingungan .

Ema langsung masuk ke kamar Halimah ' benar kan dugaan Ema mereka berdua penjilat kata nya terlihat kesal .'' kenapa Ma masa iya uang yang di kasih Hamdan Cuma lima ratus sedang kan Hamdan belanja habis tujuh ratus 'benar-benar- keterlaluan ipar kamu itu neng kata Ema sambil menangis dengan lepas' sudah lah Ma kita ikhlas kan saja kata Halimah tersenyum kecewa dengan kelakuan adik ipar nya.'' Ema bisa bantu Limah tolong kasih uang ini pada kang Hamdan mengganti uang nya yang sudah terpakai tadi.'' iya.... iya kasihan dia kata Ema sambil mengambil uang dari tangan putri nya .

Selepas magrib acara tahlil pun di mulai banyak sekali yang datang sampai- sampai teras rumah pun penuh terisi 'Ma tolong beri kan amplop ini pada kang Hamdan kata Halimah sambil memberikan amplop nya,

Tahlilan pun di mulai sampai selesai .semua yang hadir pun pulang rasa sepi pun kembali datang menyelimuti hidup Halimah' Hamdan menghampiri Halimah terlihat raut wajah kaget di muka Halimah ' Bu ini amplop sisa tadi kata Hamdan .'' Halimah menundukkan kepala nya untuk menghindari pandangan Hamdan .'' iya kang simpan saja di situ kata nya sambil menunjuk ke arah meja makan.'' Hamdan pun menyimpan amplop nya ' kang panggil Halimah .''iya Bu jawab Hamdan saya minta tolong lain kali kalo akang ada perlu sama saya akan minta bantuan Ema saja ya tidak usah nemuin saya dulu kata Halimah akang mengerti kan maksud saya.'' Iya Bu maaf saya lupa kata Hamdan Sambil menunduk dan langsung berpamitan .

Sepeninggalan Hamdan terlihat Halimah duduk termenung seorang diri' Masaallah berat rasa nya membesarkan mereka berdua sendirian hamba mohon bantuan mu ya rob....keluh Halimah sambil melihat kedua putri nya yang sedang asyik bermain

,sabar kata Ema Allah tidak akan menguji umat nya tanpa kemampuan umat nya jadi sabar lah dan berpasrah

,iya Ma insyaallah Halimah bisa melewati semua nya',Amiin jawab Ema .'' Hasanah Hamidah ayo tidur nak sudah malam perintah Halimah sama kedua putri nya "iya umi jawab mereka Hamidah dan Hasanah bergegas masuk kamar untuk tidur ,