Hamdan segera meluncur untuk menjemput Ema yang rumah nya lumayan jauh' alhamdulillah cuaca bagus hari ini jadi tidak ada Hambatan buat Hamdan untuk menjemput Ema' setelah satu jam lama nya Hamdan pun tiba di rumah Ema' assalamualaikum salam Hamdan pas sampai di depan pintu." Waalaikumsalam jawab Ema dari dalam ' eh Jang Hamdan ada apa tanya Ema ' saya di minta untuk jemput Ema sama juragan ." Oh begitu' ya sudah Ema siap-siap dulu jawab Ema sambil segera masuk untuk ganti baju' dan di bawa nya beberapa potong baju untuk ganti' Hamdan pun segera tancap gas kembali untuk balik ke rumah Hamzah ' di perjalanan pun Ema bertanya pada Hamdan' ada apa Jang tumben jemput Ema dadakan begini kata nya ." juragan Hamzah sakit Ma jawab Hamdan ." subhanallah kenapa baru kasih tahu Ema sekarang jawab Ema." Mungkin Ibu batu ke pikiran Ma jawab Hamdan dengan singkat '
Sampai lah mereka di depan rumah Hamzah ' Ema langsung masuk dan menuju kamar ' masaallah apa yang terjadi mengapa baru kasih kabar Ema sih kata nya sambil menghampiri anak menantu nya." Apa yang kamu rasakan Jang tanya Ema ." saya tidak apa-apa Ma Cuma kecapean aja jawab Hamzah menenang kan hati Ema."
Kenapa tidak di bawa ke rumah sakit sih Limah' kang Hamzah nya yang tidak mau Ma dia ga mau jauh dari anak-anak' jadi Limah harus bagai mana Ma tanya Halimah sambil menangis' sabar dan berdoa lah minta kesembuhan pada gusti Allah itu yang terpenting." Iya Ma setiap waktu Limah memohon pada Allah ." iya kamu yang kuat ya doa seorang istri selalu di dengar sama Allah kata Ema menguat kan hati Halimah." Iya Ma Limah titip kang Hamzah Limah solat asar dulu ." ya sudah sanah kata Ema sambil mendekati Hamzah
Halimah segera pergi meninggal kan kamar 'Hamidah dan Hasanah duduk di pangkuan Ema sambil memegangi tangan Bapak nya' Bapak cepat sembuh ya teteh pengen naik kuda lagi sama bapak." Iya sayang nanti kalo bapak sudah sembuh kita naik kuda lagi ya." Iya pak jawab Hamidah sambil terisak.
Waktu terus berlalu sudah hampir satu bulan Hamzah sakit ' tubuh nya sangat kurus dan tidak berdaya saat ini sakit nya tambah patah kadang dia muntah darah seperti nya harapan untuk sembuh sangat lah tipis Halima hanya pasrah pada Allah hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini.
Pagi ini terlihat mendung Halimah dan Ema tidak bisa meninggal kan Hamzah sendirian tidak henti nya mulut mereka membaca ayat suci ALQURAN 'pekerjaan di perkebunan di hendel Hamdan. Terdengar suara orang mengucap salam dari luar' assalamualaikum ' suara itu seperti nya di kenal Halimah waalaikumsalam jawab Halimah sambil menuju pintu depan dan membuka nya 'terlihat sosok tinggi kecil di hadapan nya 'rupa nya adik nya Hamzah Hambali yang datang 'maaf teh saya baru bisa datang kesini istri saya baru sembuh kata nya ' iya tidak apa-apa jawab Halimah silah kan masuk ' mereka pun masuk dan langsung menuju kamar'
Kang ini saya kata nya sambil memegang tangan Hamzah." Hamzah pun menganggukan kepala nya." Akang tidak usah khawatir tentang anak-anak saya akan menyayangi kedua putri akang seperti saya menyayangi putri saya kata Hambali seolah-olah sangat bertanggung jawab Hamzah tersenyum kecil 'maaf kang saya tidak bisa menginap anak-anak besok sekolah Hamzah Cuma mengangguk' semoga akang segera di beri kan kesehatan ya saya pun tidak bisa lama kasihan anak-anak di rumah Hambali dan isteri nya pun berpamitan pulang.
Malam pun tiba hujan turun walau pun tidak deras tapi lumayan besar 'Umi panggil Hamdan ke sini perintah Hamzah pada istri nya ." baik pak Halimah segera ke tempat di mana Hamdan tinggal' kang di panggil Bapak kata Halimah ." baik Bu saya ke sana sekarang ." Hamdan pun segera menghampiri tuan nya.
Ada apa juragan memanggil saya tanya Hamdan." Duduk lah. Hamdan pun duduk di samping juragan nya' Daan." Iya juragan." Waktu saya tinggal sedikit hanya kamu orang yang bisa saya percaya." Jangan bilang seperti itu juragan seminggu lagi kita akan panen bukan nya juragan mau beli mobil kata Hamdan menyemangati juragan nya.
Iya Dan besok juga saya mau beli mobil jawab Hamzah sambil tersenyum' iya maka dari itu juragan harus sembuh kata Hamdan' Dan.... Iya Juragan saya titip kan kedua anak juga istri saya sama kamu tolong jaga mereka dan bahagia kan mereka saya akan selalu mendoa kan kalian' dengan berhenti nya Hamzah bicara dia pun menyembur kan darah segar dari mulut nya Hamdan juga Halimah segera merangkul tubuh Hamzah dengan itu juga Hamzah menghembus kan napas terakhir nya." Halimah teriak histeris Bapaaaaa .....jangan tinggal in Umi bapak sudah berjanji untuk membesar kan kedua putri kita:' tangis nya tak bisa di henti kan dan Halimah pun pingsan.
Hamdan segera memberi tahu warga terdekat warga pun berbondong- bondong datang ke rumah Hamzah' malam ini bukan Cuma keluarga Halimah yang berduka tapi semua warga merasa berduka dan kehilangan sosok juragan dermawan' besok saja mandi in nya sekarang tolong mengaji bergantian pinta Hamdan pada warga setempat ' mereka pun bergantian mengaji di depan mayat Hamzah.
Ema menenang kan putri nya ' yang sabar Limah mungkin ini yang terbaik buat suami mu menurut Allah ." iya Ma tapi kedua putri Limah jadi yatim kata nya sambil kembali menangis ." jangan berkata seperti itu kamu istigfar kata Ema jangan takut anak yatim selalu dalam lindungan Allah kamu tidak usah takut kamu pun dulu di tinggal abah waktu usia Dua tahun Ema masih bisa mendidik dan membesar kan kamu jawab Ema tegas.
Iya Ma insaallah Limah pun bisa jawab nya sambil menyeka air mata nya .' nah gituh itu baru putri nya Ema yang kuat dan tegar rumah di penuhi warga dari dalam sampe luar rame sampe pagi mereka berkumpul di rumah Halimah' malam pun berganti siang jenazah Hamzah pun di mandikan dan sebagian lagi pergi ke pemakaman untuk menggali makam .setelah selesai di kafani jenazah pun di masukan ke keranda ' Hamdan baru sadar dengan kata- kata Hamzah terakhir kalo dia mau beli mobil hari ini ternyata yang dia sebut mobil itu ada lah keranda ' masaallah tak terasa air mata Hamdan pun menetes jatuh di pipi nya' selamat jalan juragan. Surga menanti mu gumam Hamdan dalam hati.
Mereka pun mengantar jenazah juragan Hamzah ke tempat terakhir nya . Semua mata tertuju ke liang lahad yang sudah di masuki jenazah Hamzah tidak ada warga yang tidak menangis semua merasa kehilangan sosok pahlawan di kampung mereka' kini tidak akan ada lagi yang peduli sama kita setelah juragan tiada 'selamat jalan tuan Hamzah semoga Allah menempatkan mu di surga nya kata mereka sambil terisak menangis.