Chereads / Love and kill / Chapter 5 - BAB 5

Chapter 5 - BAB 5

Tibalah malam peresmian hotel di kota L, Julia dan Sam memasuki hotel dengan outfit berwarna putih. Keduanya memasuki hotel dengan percaya diri.

Ditengah - tengah kerumunan tamu yang notabene adalah pengusaha elite kota L dan pejabat serta artis kenamaan, Julia dan Sam menelusuri setiap sudut mencari mengasanya malam ini.

"Perfectly" gumam Julia sembari menunjuk kearah sepasang suami istri yang sedang bercanda gurau bersama para tamu undangan yang lainnya. Sam tersenyum memperhatikan kedua pasangan itu, mereka menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya.

Sembari menunggu, Julia berdansa bersama salah satu tamu dan sengaja berada di dekat sasaran mereka. Julia meliuk - liukan badannya sembari matanya memandang kearah sasarannya, dan ketika tatapan mereka bertemu, Julia nengedipkan matanya kearah lelaki itu. Tanpa disangka si lelaki balas mengedipkan matanya.

Senyum Julia mengembang, awal yang sempurna.

Julia pun mengisyaratkan untuk si lelaki agar menemuinya di tempat lain. Pucuk di cinta ulam pun tiba, sang mangsa memberikan senyum tanda setuju. Dia pergi meninggalkan istrinya dan berlalu untuk mencari Julia.

Sementara istrinya memilih untuk menepi dari keramaian dan pergi menuju balkon.

Di sebuah bar, Julia menunggu lelaki itu dengan menyesap segelas wine dan mengulum senyum menyongsong kehadirannya.

"Hallo Tuan, " sapa Julia

"Halo Nona, " sahut si lelaki dengan senyum merekah dan sebuah kecupan mendarat di punggung tangan Julia.

"Anda terlihat bahagia tadi Tuan bersama pasangan anda, kenapa malah menemui ku disini? " ucap Julia.

"Saya memang selalu bahagia Nona, bolehkan saya mengetahui nama Nona yang kecantikannya sangat memukau ini? " tutur si lelaki.

"Tentu Tuan, saya Julia, lalu Anda? " ucap Julia

"Saya Morgan Perwira" jawabnya

"Wow, suatu kehormatan bisa bertemu dan berbincang dengan salah satu pengacara handal dan terkenal kota L" puji Julia.

"Mohon jangan berlebihan Nona Julia, saya hanya biasa - biasa saja, masih banyak pengacara handal di kota L ini, " jawab Morgan.

"Lalu, saya benar - benar mengidolakan Anda Tuan Morgan, jadi sangat wajar jika saya memuji Anda" jawab Julia.

keduanya bercengkrama dan bercanda saling memuji dan menceritakan segala hal, hingga mereka memutuskan untuk pergi ke satu hotel didekat tempat mereka sekarang. Dengan dalih untuk saling mengenal dan mengobrol lebih intens.

Dan ditempat lain, Sam menghampiri istri Morgan yang melamun bersandar di pagar balkon dengan menatap lampu - lampu kota L.

" Hai Nona, apakah Anda kesepian, bolehkah saya membantu mengusir kesepian itu? "sapa Sam,

" Saya sangat menikmati kesepian ini, menurutku kesepian bukan untuk diratapi. "jawabnya

" Sam, Samuel" Sam menjulurkan tangannya untuk berjabatan.

Wanita itu melihat tangan Sam lalu berkata " Self Harm, itu disebut SH" jawabnya membuat Sam tertegun dan salah tingkah.

Sam seketika menurunkan tangannya dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

" Kesakitan yang kamu rasakan belum ada apa - apanya dibanding kesakitan beberapa orang yang kesusahan diluaran sana"jawabnya

Kemudian hand phone wanita tersebut berbunyi, dia membuka pesan yang tertera dan tersenyum menyeringai.

" Kenapa? " tanya Sam

" Suamiku baru saja mengirim pesan bahwa dia pergi dengan klien dan aku disuruh untuk pulang sendiri menaiki taksi" jawabnya

Dalam hati Sam dapat memprediksi bahwa suami nya pergi dengan Julia.

Hand phone wanita tersebut kembali berdering, dengan ekspresi panik dia menjawab " Oke aku akan segera datang".

" Maaf aku harus pergi" dengan tergesa - gesa dia meninggalkan Sam.

Tapi kemudian dia berbalik kemudian berkata" ikutlah bersamaku, jika kamu ingin mengetahui kesakitan apa itu"

Tanpa pikir panjang Sam mengikutinya dan memasuki mobil Sam. Didalam mobil Sam membuka pembicaraan, " Tolong katakan dahulu siapa namamu Nona"

" Aku Anita, tolong Sam nanti dibelikan depan kekiri, lalu masuklah kedalam pelataran rumah sakit" jawab Anita.

" Rumah sakit? "tanya Sam

" Apa kau sakit Anita? " tanya Sam dengan raut wajah panik yang dibuat - buat.

Anita hanya menjawab dengan senyuman manisnya.

Setibanya di depan rumah sakit Anita kemudian turun dari mobil, ketika diluar dia melihat kearah dalam mobil, " ikutlah kedalam aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu Sam" ajak Anita.

Tanpa banyak bertanya Sam mengikuti Anita dan berjalan di belakangnya.

" Selamat malam dokter Anita, keadaan pasien kritis dan kami memindahkan nya keruang operasi sesuai perintah dokter Arya" sapa seorang perawat

Sam ternganga, ternyata Anita seorang dokter spesialis bedah di rumah sakit ini.

" Bagaimana keadaan pasien itu sekarang"? tanya Anita

" kritis dokter" sahut perawat

Ketika Sam mengikutinya Anita memberikan kode untuk masuk ke ruang kontrol dan melihat dari kaca menyaksikan jalannya operasi.

Didalam ruang operasi, pasien mengalami henti jantung, Anita yang baru saja datang melakukan tindakan tapi sayang nyawa pasien tersebut tidak dapat terselamatkan.

Terlihat Anita menangis karena hal itu, ketika Sam melihat pemandangan tersebut, seketika hatinya bergetar, ternyata benar, kesakitan yang dia alami belum seberapa dengan kesakitan orang - orang di sekitarnya, dia hanya memikirkan ego nya tanpa melihat bahwa masih banyak kesakitan - kesakitan yang lain diluar sana.

kemudian dokter Anita menemui keluarga pasien dan mengabarkan bahwa pasien tidak bisa diselamatkan, sontak keluarga pasien menangis histeris.

Anita menghampiri Sam, "kesakitan yang aku alami adalah ketika pasien yang harusnya aku selamatkan malah mati ditanganku, kesakitan yang membuatku hancur adalah ketika aku harus mengabarkan kepada keluarganya bahwa orang yang mereka sayangi tidak bisa diselamatkan" ucap Anita dengan kepala tertunduk.

Sam yang mendengar itu kemudian terdiam, seketika melihat dokter Anita dia merasakan hal yang lain, ada getaran - getaran yang aneh dalam hatinya. Dia kagum dengan sikap dan sifatnya, dia kagum dengan kecerdasan kedewasaan dan juga kecantikan nya. Dokter Anita menyembuhkan keterpurukannya selama bertahun-tahun hanya dalam satu malam.

Saat perjalanan pulang, Sam tak hentinya tersenyum membayangkan kejadian barusan, hatinya seakan sedang ditumbuhi banyak bunga bermekaran.

Hatinya yang semula penuh kecemasan dan kehampaan, kini seakan dia lupa pernah merasakan itu.

" inikah yang dinamakan jatuh cinta" gumamnya tak berhenti tersenyum sembari menggeleng - geleng kan kepalanya.

Seketika hand phone nya berbunyi, ada pesan dari Julia, video bercintanya dengan suami Anita.

Sam hanya tersenyum tidak perduli, hatinya sedang sangat bahagia saat ini.

Setibanya di apartemen dia mendapati Julia sudah berada di dalam.

Sam yang tak hentinya tersenyum membuat Julia penasaran.

"Kau gila Sam? " tanya Julia

"iya Julia, aku gila " jawab Sam sambil terkekeh.

Julia mengerutkan dahinya, dan pergi berlalu tanpa memperdulikannya.

Anita tiba dirumahnya dengan menggunakan taksi online, dan dia memasuki rumah mencari saklar lampu. Namun tiba - tiba lampunya menyala dengan sendirinya, ternyata suaminya sudah berdiri di dekat saklar lampu.