Orang tua Julia memasukkan Julia ke rumah sakit jiwa agar sakit mentalnya dapat di sembuhkan. Dan Sam dulu depresi karena bullying dari orang - orang terdekat karena ibunya pergi meninggalkan ayahnya dengan lelaki lain.
Julia beberapa bulan di rumah sakit jiwa selalu berinteraksi dengan Sam, dan sampai suatu ketika Julia kabur meninggalkan rumah sakit.
Sam yang keadaannya sudah membaik waktu itu, kemudian di perbolehkan pulang dengan tetap konsultasi pada psikiater secara rutin.
Setelah beberapa hari ternyata Julia menemui Sam dengan penampilan yang berbeda, lebih cantik dan terawat. Dia mengaku sudah menjadi istri muda dari seorang pengusaha.
Pertemuan itu membuat Sam dan Julia akhirnya menjadi sahabat. Tapi melakukan hal - hal di luar normal, melakukan yang menurut mereka bisa membuat mereka senang walaupun pada kenyataannya tidak demikian.
" Sam,... " ucap Anita sembari memeluknya dari belakang yang dengan serta merta membuyarkan lamunan Sam.
Sam berbalik menghadap Anita dan mengecup lembut keningnya.
" Bersiap - siaplah sayang, aku akan mandi dahulu, lalu kita berangkat, biar nggak kemalaman pulangnya. " ucap Sam di sambut anggukan dari Anita.
Di pusat kota B, Anita dan Sam berkeliling menikmati suasana kota, mengunjungi pusat perbelanjaan dan membeli kebutuhan bulanan mereka. Karena besok mereka akan sangat sibuk dengan acara pernikahan. Walaupun sederhana namun tentu juga butuh persiapan.
Sesampainya di parkiran pusat perbelanjaan, ketika menuju mobil mereka terkejut karena kondisi mobil mereka dikotori dengan cat berwarna merah. Dan ada secarik kertas bertuliskan ' kalian tidak akan hidup tenang '. Hal itu membuat Anita khawatir dan takut, dia pikir dengan mereka menjauh dari kehidupan yang dulu bisa membuat hidup mereka lebih tenang. Namun ternyata tidak segampang itu.
" Kenapa lagi ini Sam? "tutur Anita dengan sedikit bergetar karena ketakutan. Trauma yang dia alami belum sembuh benar, malah sekarang harus mengalami teror seperti ini.
" Tenang sayang, aku akan menyelidikinya, kau kendalikan pikiranmu dulu, jangan stress. " ucap Sam menenangkan Anita.
Sam tahu betul ini perbuatan siapa. Sam akan membuat perhitungan dengannya.
Keesokan harinya, Anita sudah cukup tenang daripada semalam. Dia sangat antusias dengan hari ini, hari yang akan menjadi awal dari kehidupan cinta yang sesungguhnya.
Perias pengantin sudah datang dari pukul 6 pagi tadi, karena acara akan di langsungkan pukul 8 pagi.
Anita yang sudah selesai di rias, menggunakan kebaya berwarna putih, dengan perpaduan aksesoris yang lainnya, membuat aura pengantinnya memancar.
Sam masuk ke kamar pengantin dengan sudah mengenakan setelan jas warna serupa, menatap Anita dengan penuh takjub.
Sam tersenyum bahagia, dia akan mempersunting seorang wanita yang sangat cantik, secantik kepribadiannya. Wanita yang cerdas dan mandiri dan yang paling penting adalah dia wanita yang paling Sam cintai.
Di ruang keluarga sudah menunggu seorang penghulu dan saksi serta beberapa tetangga yang sengaja di undang untuk menyaksikan dan mendoakan pernikahan Anita serta Sam.
Saaahhhhh!!!!
Akhirnya terucap ikrar janji suci di depan penghulu, sekarang hubungan mereka telah halal.
Sam mengecup kening Anita, sembari tersenyum dia berkata, " Terimakasih telah hadir, jangan pernah bosan ya, kalau bosan bilang. Nanti kita jalan - jalan. "
Anita tersenyum diiringi tawa para tamu yang hadir.
Dari kejauhan Julia melihat moment itu, hatinya panas. Emosinya meluap, rahangnya mengeras.
" Aku benci kamu sam! " ucap Julia sembari tangannya memukul stir.
Kemudian Julia keluar dari mobil, tujuannya adalah rumah Sam. Dia akan melihat situasi dan sekedar basa - basi mengucapkan selamat kepada pengantin baru.
Julia berjalan pelan menuju pelataran rumah Sam, Julia datang dengan mengenakan pakaian serba hitam dan kacamata hitam. Dia melenggang dengan anggun, menatap ke arah dalam rumah sambil berdiri tegap di antara daun pintu.
Julia hanya terdiam, bayangannya di kenali oleh Sam. Membuat Sam serta merta berdiri beranjak dari tempat dia duduk.
Sam menghampiri Julia.
" Selamat Sam, semoga ini adalah awal kebahagiaan kalian. Tentu itu yang kalian harapkan bukan. " ucap Julia sembari tersenyum sinis.
Sam tahu seperti apa Julia, ketika dia tidak menyukai sesuatu atau merasa di kalahkan, dia akan berbuat sangat buruk.
Maka dari itu, Sam menyewa jasa bodyguard untuk menjaga Anita. Bodyguard itu sedang dalam perjalanan, dia akan sampai hari ini.
" Terimakasih Julia, semoga hidupmu juga lebih bahagia dari sebelumnya. " ucap Sam
" Aku sangat berharap Sam. " ucap Julia dengan tatapan sinis kearah Anita kemudian tersenyum menyeringai.
" Aku ada hadiah untukmu Sam, "
Julia memberikan sebuah bungkusan kecil berbentuk kotak. Dengan detail bunga - bunga pada covernya. Sam membuka kotak tersebut dengan hati penuh tanya. Siasat apalagi yang dilakukan oleh Julia.
Sam terbelalak ketika melihat apa yang ada di dalam box tersebut. Sebuah alat test kehamilan, dengan garis dua. Menandakan pengguna barang itu tengah hamil.
"Apa ini Julia? "
" Aku hamil Sam. "
" Lantas? " ujar Sam dengan raut muka terkejut.
" Aku juga ingin di nikahi, apalagi sudah ada janin di dalam perutku. " ucap Julia dengan entengnya.
" Tapi sudah lama sekali terakhir kita berhubungan Julia, dan kau juga beberapa kali berhubungan dengan orang yang berbeda, belum tentu itu benih ku. " sanggah Sam yang tidak ingin dijadikan kambing hitam.
" Tapi dari sekian laki - laki yang tidur denganku, hanya kamu yang tidak memakai pengaman Sam. " jawab Julia dengan mengulas senyum licik di bibirnya.
Anita mendengar hal tersebut bagai disambar petir, baru beberapa menit yang lalu dia merasakan kebahagiaan, namun seketika dijatuhkan dengan begitu keras. Tangan Anita menutup mulutnya, matanya mengeluarkan derai air mata yang keluar bak air hujan, kakinya gemetaran seakan tidak mampu menopang badannya.
" Anita... " lirih Sam dengan tatapan nanar sembari menggelengkan kepalanya.
Anita shock, badannya lemas dan akhirnya pingsan. Sam kemudian menggendong Anita kedalam kamar. Dan para undangan di mohon untuk meninggalkan rumah karena Sam tidak ingin masalah ini sampai terdengar oleh orang lain.
Kebetulan mbok mirah dan pak ramlan tidak berada di rumah karena Sam menugaskan mereka ke kebun. Tadi pagi Sam mendapat kabar bahwa kebun teh terserang hama dan harus segera di tangani, jika tidak tentu akan menghambat pasokan ke pabrik jika di biarkan berlarut - larut.
Julia yang menatap sinis kearah pasangan pengantin baru itu bergegas mengikuti Sam ke kamar.
Didalam kamar pengantin yang dihias dengan sedemikian rupa, membuat hati Julia semakin panas.
Dalam hatinya mengutuk hidupnya, kenapa dia tidak mendapatkan kehidupan yang selayaknya manusia yang lainnya.
Kenapa masa lalunya begitu kelam dan menyakitkan. Apapun dia lakukan untuk menghilangkan trauma itu, menghilangkan rasa kesakitan itu, namun gagal.
Dia menyaksikan Sam mengurus Anita dengan sangat telaten, ada gurat kekhawatiran yang mendalam di raut wajahnya. Julia sadar bahwa memang benar Sam sedang jatuh cinta. Julia tidak menginginkan Sam hanya saja tidak rela jika dia bahagia sendirian tanpa dirinya.