Suara dering handphone Sam membuat Sam keluar dari kamar mandi kemudian mencari handphonenya yang dia letakkan sembarangan setelah pulang dari acara semalam.
Dilayar handphone tertera nama Julia, Sam menegrutkan dahi nya, kemudian menjawabnya
'Ya Julia, kemana kamu?'tanya Sam
'Aku keluar bertemu dengan Joni, lakukann tugasmu, pasti istri Joni sedang sendirian, selesaikan Sam agar hatimu senang"ucap Julia kemudian mematikan panggilan secara sepihak.
Sam tersenyum kemudian mencari kontak Monika yang dia simpan di hand phonenya,
' Monica, apa kau sibuk?bisa kita bertemu?tanya Sam
'Baiklah Sam' jawab monica dari seberang telephone
Sam kemudian bersiap – siap bertemu dengan Monica, mereka berjanjian di suatu Mall tak jauh dari apartement Julia,
Sam tentu tiba terlebih dahulu di Mall, dia pergi mencari sesuatu untuk Monica, Sam masuk ke sebuah took jewelery, berniat memberikan gelang untuk Monica.
Tanpa waktu lama dia mendapatkan hadiah untuk Monica, handphone nya berbunyi dan mendapati pesan dari Monica,
'Aku menunggu di café'isi pesan Monica
Sam bergegas menuju Café yang dimaksud, dan menemukan perempuan yang dia cari
Monica wanita yang menarik menurutnya, dia memiliki body goals, wajah yang keibuan, berkulit putih bersih dan seksi sekali, dan nyambung jika diajak ngobrol. Joni bodoh mengkhianati wanita seperti Monica, tapi Sam juga tidak ingin terlalu jauh dengan Monica karena ini hanya game.
'Hai Cantik, maaf lama menunggu,'ucap Sam
'Tidak masalah Sam, aku juga baru memesan,'jawab Monica
'ini untukmu Monica sebagai tanda perkenalan kita, Sam menyodorkan totebag berisi gelang kepada Monica
Monica menerima dan membukanya dan terkejut melihat isinya
' Thank you Sam, jawab Monica
Tapi seketika wajah Monica memerah dan matanya lembab, menandakan bahwa di asedang tidak baik – baik saja.
'Are you okay Monica?'tanya Sam panik sembari mengusap air mata Monica.
'Ya, suamiku tidak pernah melakukan ini, memberikan aku kejutan, walau hanya sekedar bunga, thank you Sam' kata Monica pada Sam sembari tangannya memegang tanganSam.
'Monica, menurutku suatu pemberian adalah tanda bahwa kita menghargai suatu hubungan, menikmati hubungan itu dan suatu usaha agar hubungan itu selalu indah. Jika kau tidak mendapatkan itu setidaknya kau melakukan itu,'
'Aku akan memberikan sesuatu untukmu untuk menghargai hubungan indah kita, yang aku tidak paham hubungan apa ini'jawab Monica
Sam tersenyum, dan pertemuan mereka berakhir diatas ranjang yang merupakan 'pemberian' yang dimaksud oleh Monica. Tak lupa Sam merekam itu dan tersenyum puas kemudian mengirimkan kepada Julia.
Selepas pertemuan itu Sam berniat untuk tidak memberikan harapan apapun pada Monica, karena Sam juga tak merasa ada dorongan dalam dirinya untuk melanjutkan hubungan tersebut.
'Sam, apakah kita akan bertemu lagi?'tanya Monica kemudian
Sambil tersenyum Sam menjawab, 'Kau yang teristimewa Monica, tapi jangan lanjutkan, kau punya keluarga yang harus kamu jaga'
Monica tertunduk sedih, tapi juga tidak bisa melakukan lebih, apa yang dikatakan Sam benar. Dia punya keluarga dan walaupun bagaimanapun Monica akan tetap mempertahankan keluarganya.
'Garam akan terurai, dan pasir akan mengikis, tapi kenanganku hari ini bersamamu akan ertahan selamanya' jawab Sam dan mereka berdua berpelukan.
Setelah itu mereka berpisah, Sam ada temu janji dengan psikiaternya hari ini. Sesampainya di dalam ruangan seperti biasa Sam akan banyak diam sebelum ditanyai oleh psikiaternya. Anna, nama psikiater Sam memulai obrolan mereka.
'Apa kabar Sam, apa yang kau rasakan hari ini? Tanya Anna sembari memperhatikan tangan Sam yang penuh dengan sayatan.
'Kau melakukan Self Harm lagi Sam?apa yang mengacaukan pikiranmu Sam, kau tau SH sangat berbahaya, bagaimana jika kamu kehilangan banyak darah jika terlambat untuk ditangani? Tanya Anna pada Sam yang hanya tertunduk sembari berusaha menyembunyikan tangannya yang penuh dengan sayatan.
'Ceritakan Sam'lanjut Anna
'Aku merasakan kekosongan, kamu tahu seperti puzzle, jika kehilangan satu bagian saja maka puzzle itu tidak akan sempurna, dan mau di susun lagi dan lagi hasilnya akan tetap sama, ketidak sempurnaan dan kehampaan. Aku tidak mengeti tentang hatiku, aku selalu berusaha menghilakan kesakitan itu dan segala kecemasanku, tapi selalu saja gagal.'jelas Sam panjang lebar
'Love'jawab Anna singkat
'Apa'jawab Sam tidak paham
'Love Sam, yang kamu butuhkan adalah cinta, kamu kehilangan cinta, dan kamu hanya bisa menyembuhkan itu dengan menemukan cinta'lanjut Anna
Sam tersenyum mengejek,'Aku tidak percaya cinta, aku selalu ingat ketika aku dibully karena tidak memiliki ibu, ibu meninggalkanku, pengkhianatan – pengkhianatan yang aku saksikan diluar sana. Kau jangan bercanda, tidak ada gunanya aku kembali lagi kesini.'
Kemudian Sam pergi begitu saja tanpa menoleh meninggalkan gedung praktek tersebut.
***
Malam ini masih sama seperti malam – malam sebelumnya, malam penuh kesepian dan kekosongan bagi Sam, memenangkan hati mangsa dalam game juga tak mengobati apapun. Sementara di apartement Julia dan Sam melakukan aktivitas yang sama untuk menghilangkan kekosongan itu, menghisap obat terlarang, mabuk – mabukan bersama , berpesta dengan music yang keras sampai mereka lelah. Ruangan dalam apartement pun sudah tidak karuan karena ulah mereka.
Julia terduduk diatas sofa, dan Sam terlentang diatas lantai. Julia menengadahkan kepala keatas sambil memainkan sinar senter ditangannya, memainkannya dengan gerakan memutar, pikirannya kosong rasanya hanya penat dan perasaan hampa, akhirnya dia berpikir untuk memulai game lagi.
'Sam, besok ada pesta peresmian hotel di kota L, kita kesana untuk memulai game lagi'ucap Julia pada Sam yang hanya terdiam diatas lantai sambil memainkan pecahan gelas.
Sam tidak menjawab, dia terus saja memainkan pecahan gelas ditangannya, kembali merasakan kecemasan dalam dirinya, perasaan hampa ydan kesakitan yang teramat sangat. Kemudian dia menggenggam pecahan gelas tersebut hingga merobek telapak tangannya. Mata Sam terpejam merasakan sensasi sakit di telapak tangannya, sensasi sakit yang sangat dia sukai.
Kemudian dia kembali teringat dengan erkataan psikiaternya tadi siang, menegnai cinta.
Sambil memegang pecahan gelas yang berlumuran darah dia berbisik pada pecahan gelas itu " Pergilah, temukan Cinta itu untuku' sembari tersenyum dia melemparkan pecahan gelas itu keluar lewat jendela menuruni ketinggian dan berakhir diatas jalan depan aprtement.
Pecahan gelas itu mengenai sebuah mobil yang berhenti di lampu merah dan didalamnya ada seorang wanita, wanita dengan mata yang indah, rambut panjang terurai, bibir yang penuh dan berwarna merah.
Wanita itu keluar dari mobil mencari apa yang mengenai mobilnya dan menemukan pecahan beling diatas kap mobilnya. Memungut pecahan itu dan memperhatikan dengan seksama, pecahan beling berlumuran darah yang dilempaskan dari atas.
Dia kebingungan dan sesekali menengadahkan kepalanya memandang salah satu apartement dengan jendela terbuka hingga dia tersentak kaget karena bunyi klakson para pengendara yang ada di belakangnya karena lampu sudah berubah hijau. Cepat – cepat dia memasuki mobilnya memandang ke belakang sambil berkata "Sorry" para pengendara yang lain karena dirinya terjadi kemacetan.