Chapter 19 - Gua Rahasia

Keempat anggota lain di belakang Woon juga begitu menikmati sajian pemandangan di hadapan mereka. Sang putri memegang pundak adiknya dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya berpegangan di tulang punggung naga yang begitu kuat. Key memandang berkeliling dan berpegangan dengan kedua tangannya, memegang punggung kristal naga untuk menahan tubuhnya dari terkena terpaan angin kencang yang mungkin menerbangkannya.

"Wuuuhhhh" Ryu yang berada di barisan paling akhir melakukan gestur tangan yang sama seperti Dan Oh. Hanya saja pria yang ramai ini tidak berhenti mengutarakan kekagumannya dengan suaranya yang nyaring. Gwi yang berada tepat di hadapannya merasa terganggu dan menutupi telinga kanannya. Saat itu sang naga membuat tikungan dan membuat Ryu yang tidak berpegangan hampir kehilangan keseimbangannya. Dengan segera pengawal muda itu memeluk erat dada Gwi karena merasa panik akan terjatuh.

"lepaskan aku!" Gwi yang tidak suka dengan sentuhan fisik terutama dengan sesama lelaki langsung memarahi Ryu dengan suara yang cukup tinggi. Namun Ryu semakin mempererat pegangannya sehingga sang manusia serigala melepaskan dirinya secara paksa. Hampir saja Ryu terjatuh ke belakang, namun dia cukup tangkas dan langsung memeluk erat punggung sang naga agar tidak jatuh dan menghilang di tengah lautan.

Tidak lama kemudian dari kejauhan nampak suatu daratan dari bebatuan krem yang berdiri di atas lautan. Naga tersebut membawa mereka berenam terbang mendekat kemudian melaju sedikit ke bawah ketika mendekati dataran tersebut. Ada sebuah lubang besar di bawah dataran itu yang memiliki tinggi sekitar lima meter dari atas air laut di bawahnya.

Rombongan pasukan kerajaan Hwon dan Dan Oh sang gadis Bumi terbang ke dalam gua tersebut di atas punggung sang naga. Bagian dalam gua itu nampak terang benderang dipenuhi dengan bebatuan stalaktit yang didominasi dengan warna ungu dan merah muda. Bebatuan itu nampak memenuhi seluruh langit gua dengan bentuknya yang runcing ke bawah. Sementara itu bagian dasar pinggir gua dipenuhi dengan bebatuan stalaktit yang hampir di dominasi dengan warna biru. Di dalam gua ini terdapat air dari lautan dan membentuk perairan yang nampak seperti danau di dalam gua. Danau itu terlihat bening menampilkan bayangan batu yang ada stalaktit di bagian atasnya.

Mereka terus terbang dan memasuki gua hingga lebih dalam. Akhirnya naga itu mendarat di sebuah tanah berumput yang berada di lereng tinggi di dalam gua. Cahaya bulan nampak mampu menembus langit gua itu dan menjadi penerangan yang sempurna untuk gua dan seluruh isinya. Ada sebuah bangunan batu seperti candi di atas tanah berumput itu.

Candi tersebut dilengkapi dengan tangga bebatuan yang menjadi akses untuk mencapai puncak candi yang menjadi tempat tinggal bagi Elmo, sang makhluk yang telah menjadi penghuni planet Mirac selama ribuan tahun. Di dekat bangunan candi tersebut terdapat aliran air terjun yang berasal dari langit gua dan mengalir sesar menuju dasar gua sampai ke lautan. Langit-langit gua dipenuhi tanaman lumut yang hijau dan nampak segar. Keenam manusia yang baru saja turun dari punggung sang naga nampak tercekat menyaksikan keindahan goa yang ada dihadapan mereka. Dan Oh mengamati keadaan goa itu sambil memutar tubuhnya secara perlahan. Dia memandangi langit-langit goa yang di tembus cahaya bulan dengan penuh kekaguman.

"selamat datang yang mulia" tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki dari belakang punggung Dan Oh. Gadis itu terkejut dan menoleh ke arah sumber suara. Dia menemukan seorang pria tengah baya yang nampak begitu sehat dan energi. Lelaki itu mengenakan sebuah baju dan celana panjang longgar berwarna putih. Dia memiliki alis mata yang tebal serta rambut ikal berwarna hitam yang tertata rapi. Pria itu nampak seperti seorang paman berusia sekitar tiga puluh tahun.

"yang mulia? Ah tidak tidak... Aku bukanlah yang mulia disini, tapi mereka berdua" ucap Dan Oh sambil menunjuk ke arah Woon dan Siera dengan kedua tangannya. Pria itu hanya tersenyum menanggapi ucapan Dan Oh.

"siapakah anda? Apakah kami bisa bertemu dengan Elmo?" ucap pangeran Woon mendekati Dan Oh dan pria yang berdiri di dekat gadis tersebut.

"tentu saja, aku adalah Elmo..." ucap paman itu kepada Woon. Sang pangeran melebarkan matanya karena kaget mendengar ucapan paman tersebut. Pria dihadapannya benar-benar nampak begitu muda dan energik, tidak mungkin dia adalah Elmo.

"jangan bercanda, aku tahu Elmo sudah berusia sekitar 5000 tahun" ucap Woon tersenyum kepada paman itu meskipun dia tidak mampu mempercayai apapun yang diucapkannya.

"aku serius, akulah Elmo" ucap pria paruh baya itu sekali lagi, mengkonfirmasi semua keraguan Woon.

"apa?? Benarkah itu??" tanya Key tidak percaya sambil berjalan mendekatinya.

"aku tidak yakin dengan itu" Ryu mengikuti Key dan memandang lekat wajah paman tersebut.

"benarkah anda Elmo? Anda masih terlihat begitu muda" ucap Siera menatap pria tersebut kemudian mengarahkan pandangannya kepada Gwi. Keduanya nampak memiliki rentang usia yang tak jauh berbeda. Gwi hanya membalas pandangannya dengan kebingungan. Dia tidak sadar jika sang putri sedang membandingkan penampilannya dengan pria yang telah berusia ribuan tahun tersebut.

Elmo hanya tersenyum dan mengangguk menerima semua tanggapan dari anak muda yang ada di hadapannya. Elmo mempersiapkan keenam rombongan manusia muda itu untuk duduk di atas bebatuan yang ada di atas tangga di depan pintu masuk candinya. Bangunan candi tersebut berbentuk persegi panjang sederhana dengan tiga pintu di bagian depannya.

"jadi, kalian datang kesini untuk mencari tau cara mengalahkan Binju, benarkah begitu?" tanya Elmo mengawali pembicaraan. Rumor tentang pria ini memang benar, dia mengetahui segalanya bahkan sebelum ada salah satu dari mereka yang mengungkapkan tujuan kedatangan mereka semua.

" benar " jawab Woon dengan singkat, mengkonfirmasi maksud kedatangannya.

"akan sedikit sulit bagi kalian untuk mengalahkannya. Sejauh yang aku ketahui saat ini Binju telah merampas dua kristal dari kerajaan Dam dan Yung" kata Elmo sambil mengelus-elus rahangnya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"bulan depan di tanggal sepuluh akan terjadi gerhana bulan merah, di bumi kalian sering menyebutnya sebagai super bloodmoon." ucap Elmo menoleh ke arah Dan Oh. Tidak ada yang mengerti bagaimana Elmo sebagai makhluk planet Mirac ini memiliki pengetahuan tentang Bumi. Ternyata dia memang mengetahui begitu banyak hal.

" pada saat gerhana merah itu terjadi, kekuatan sihir hitam milik Binju akan berada pada puncaknya. Kalian harus bisa mengalahkan ya sebelum gerhana bulan itu terjadi. Di malam yang sama sebelum gerhana bulan mulai muncul kalian harus mengalahkan Binju. Karena di saat sebelum munculnya super bloodmoon, kekuatan sihir hitam Binju sedang berada pada level terendah" ucap Elmo menjelaskan.

"Tapi.... Bagaimanakah cara kami mengalahkannya saat itu? Dia memiliki kekuatan yang tidak kami miliki yaitu menguasai kekuatan sihir hitam serta memiliki dua kristal elemen di tangannya." Woon mengungkapkan kekhawatirannya kepada Elmo.

"jumlah kristal kalian berimbang kan?" tanya Elmo kepada Woon. Sang pangeran hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya.

"seperti yang kalian tahu, Binju telah membangun sebuah menara kegelapan di tiap-tiap bekas istana di planet Mirac. Di Timur tempat istana Yung, di Barat tempat istana Dam, Utara kerajaan Yeon dan Selatan kerajaan Hwon. Dia membangun menara itu untuk menyerap sumber kekuatan ke empat elemen tepat dari titiknya, sebelum menyerang Binju kalian harus melenyapkan menara-menara itu. " jelas Elmo sambil memandang lingkaran anak muda yang mendengarkannya dengan seksama.

" aku rasa kalian tidak perlu menghancurkan semua menara di semua ujung mata angin, cukup menara di kedua istana yang kristalnya telah direbut oleh Binju" ucap Elmo menambahkan.

"jadi cukup menara Yung dan menara Dam?" tanya Ryu menanggapi. Elmo mengangguk pasti mendengarkan pertanyaan pemuda ceria tersebut.

"saat ini Binju telah menjadikan kerajaan Yung sebagai markas utamanya, karena itu pasukannya sangat melimpah disana. Kalian bisa memulai misi ini dengan menghancurkan menara Dam kemudian segera menuju ke kerajaan Yung sebelum terjadi gerhana yang akan muncul tiga pekan lagi" makhluk tertua di Planet itu melanjutkan penjelasannya. Sang pangeran mengangguk paham saat mendengar penjelasan Elmo. Dia mulai merencanakan langkah yang perlu dilakukannya di dalam pikirannya.

"kekuatan Binju hanya bisa dikalahkan oleh kekuatan keturunan generasi ke delapan belas dari dua kerajaan di antara katulistiwa" ucap Elmo kemudian. Woon terdiam sejenak kemudian memandang Elmo dengan wajah yang serius.

"namun... Kami adalah satu-satunya keturunan dari kerajaan yang tersisa di planet ini" ucap Woon dengan lirih. Jika demikian maka usaha yang dilakukan untuk melawan Binju akan menjadi sia-sia. Bagaimana mungkin dia mengalahkan Binju sendirian tanpa bantuan dari keturunan kerajaan lain? Kerajaan Dam dan Yung telah runtuh, dan kristal kedua kerajaan itu telah ada di genggaman tangan Binju.

"tidak, dalam penyerangan yang dilancarkan Binju hanya ada satu kerajaan yang telah kehilangan garis keturunannya. Kerajaan Sung yang menjadi pusat dari planet Mirac masih hidup, karena pasukan Binju tidak mampu menemukan tempat kerajaan tersembunyi para peri pohon itu. Namun kerajaan Sung tidak termasuk dalam ramalan karena tidak berada diantara dua garis katulistiwa. Sementara itu kristal elemen kerajaan Dam memang telah direbut oleh Binju. Namun keturunannya masih hidup. " lanjut Elmo.

" Eros masih hidup? " Siera langsung bersuara dan menanggapi perkataan Elmo. Sang putri memandang Elmo dengan tatapan intens yang sulit untuk ditebak.

" benar.... Keturunan kerajaan Dam, Pangeran Eros masih hidup. Di detik terakhir hidupnya dia mampu meloloskan diri dari serangan Cheol sehingga sampai saat ini dia masih selamat." Elmo memandang Siera dengan paham. Apapun yang dirasakan putri yang memiliki sedikit ekspresi wajah itu mampu ditangkap oleh Elmo. Pria tua itupun tersenyum tipis menanggapinya.

Sementara itu Gwi seketika menoleh kearah sang putri sejak pertama kali dia menyebutkan nama itu, pangeran Eros. Sorot mata Gwi nampak nanar, dia menyimpan kesedihan tak terungkapkan ketika memandang ekspresi wajah Siera di hadapannya.

"meskipun pangeran Eros masih hidup, namun keturunan kerajaan Yung yang berada di ujung garis katulistiwa kerajaan itu sudah meninggal. Maka ramalan itu tidak akan berlaku untuknya. Namun jangan khawatir kita masih memiliki dua keturunan dalam satu garis katulistiwa, Utara dan Selatan, kerajaan Yeon dan Hwon" ucap Elmo melanjutkan.

"Yeon? Bukankah keturunan kerajaan Yeon telah lama menghilang dan telah dikabarkan meninggal?" tanya Siera tidak paham. Sudah lama sekali sejak istana kerajaan Yeon telah ditinggalkan kosong tanpa penghuni. Bahkan kristal kerajaan Yeon telah menghilang sampai ke Bumi yang berada di dimensi lain.

" tidak.... Putri dari kerajaan Yeon sedang berada disini" Ucap Elmo menyanggah statemen dari sang putri. Keenam anak muda itu saling pandang dengan kebingungan sementara Elmo memandang lurus ke arah Dan Oh sambil tersenyum penuh arti.

"apa? Aku?" tanya Dan Oh kaget. Tidak mungkin kan dia putri dari kerajaan Yeon yang berasal dari dimensi lain? Sejak lahir dia adalah penduduk asli Bumi.

"benar yang mulia...." ucap Elmo lembut dengan penuh penghormatan. Makhluk tertua di Planet ini adalah salah satu rakyat setia kerajaan Yeon.

"ah tidak... Tidak mungkin paman. Kau tidak paham, aku bukan penduduk planet ini, aku berasal dari Bumi. Kedua orang tuaku adalah manusia Bumi, mana mungkin aku menjadi seorang putri dari kerajaan Yeon di planet ini?" Dan Oh menganggap bahwa semua yang diucapkan Elmo tentangnya adalah hal yang tidak masuk akal. Dia tidak mampu mempercayai pria tersebut.

" itulah kenyataannya yang mulia, itulah mengapa kristal mondwat ada pada anda" ucap Elmo melanjutkan.

"tentang itu.... Sebenarnya aku menemukannya dengan tidak sengaja di taman dekat rumahku dan kemudian aku terjebak di dunia ini." Dan Oh mencoba menjelaskan posisinya dan bagaimana dia sampai ke tempat ini untuk membuktikan bahwa dia bukan penduduk planet ini. Namun Elmo hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

" hanya keturunan kerajaan yang bisa menggunakan kekuatan elemen dari kristal-kristal itu" yah kenyataan ini adalah sesuatu yang sudah diketahui semua penduduk planet Mirac. Semua anggota rombongan kerajaan Hwon pun mulai mempercayai bahwa Dan Oh memanglah keturunan kerajaan Yeon karena dia mampu mengendalikan kekuatan kristal mondwat. Mereka semua memandang gadis yang datang dari Bumi itu dengan seksama.

"tidak... Tidak.... Aku? Itu tidak masuk akal. Bagaimana bisa aku menjadi keturunan dari keluarga kerajaan Yeon secara tiba-tiba seperti ini? Aku hanyalah manusia normal" Dan Oh melambaikan kedua tangannya berkali-kali mencoba meyakinkan semua temannya bahwa semua yang dikatakan Elmo sungguh tidak masuk akal.

"putri dari raja Yeon terdahulu memiliki kekuatan untuk mampu melihat masa depan. Jauh di saat Binju belum mengembangkan sihir hitamnya dan menyerang kerajaan planet Mirac, tuan putri sudah mengetahui keadaan yang akan terjadi nantinya. Oleh karena itu putri mengamankan kristal kedua dengan mengirimkannya ke dimensi lain. Sejak saat itulah putri dan kristal kedua telah menghilang." ucap Elmo menceritakan kejadian yang terjadi ratusan tahun yang lalu.

" Tapi.... Bagaimana mungkin? Aku rasa aku apapun yang terjadi aku bukanlah keturunan kerajaan ini. Tidak ada diantara kedua orang tua ku yang mengetahui tentang keberadaan planet ini. Apalagi sampai memiliki kekuatan pengendalian kristal" ucap Dan Oh masih bersikukuh dengan keyakinanya.

"ibu anda adalah keturunan generasi ke tujuh belas, cucu dari putri Yeon dari keturunannya bersama laki-laki Bumi. Putri Yeon telah menghapuskan kekuatan putrinya agar dapat menjadi kehidupan normal. Sementara anda adalah cicit dari generasi ke delapan belas yang telah ditakdirkan mengalahkan Binju bersama dengan raja dari Hwon" ucap Elmo menjelaskan.

Saat itu bayangan tentang nenek buyut mulai muncul. Dia tidak pernah bertemu dengan nenek buyutnya, dan hanya pernah melihat fotonya saja. Ibunya pernah berkata bahwa nenek buyutnya adalah perempuan yang sangat kuat. Hanya itu ingatan yang dia miliki tentang nenek buyutnya.

"waah Dan Oh! Kau seorang keturunan Yeon!" ucap Ryu dengan ekspresi terkejut dan terkagum-kagum. Sementara itu Dan Oh hanya memandangi antara Ryu dan Elmo dengan tatapan bingung.

"kalian berdua harus menghancurkan kristal-kristal dari kelima kerajaan ketika telah bersatu, dan membuat kekuatan kristal itu menghilang untuk selamanya" ucap Elmo kemudian sambil menatap Dan Oh dan Woon secara bergantian.

"menghancurkan? Bukankah kristal itu adalah penjaga keseimbangan kekuatan elemen di planet ini?" tanya Woon tidak mengerti. Jika sumber keseimbangan planet ini dihancurkan, bukankah planet Mirac juga akan menemui kehancurannya?

"ya! Benar. Kekuatan elemen kristal merupakan sumber keseimbangan di planet Mirac" jelas Elmo dengan mantap.

"lalu apa yang akan terjadi jika kami menghancurkan semua kristal?" tanya Woon kemudian.

"semua kekuatan akan kembali ke alam, dan segala hal yang muncul karena keberadaan kristal akan menghilang,termasuk kekuatan dan kerakusan jahat Binju yang ingin memiliki semua kekuatan elemen yang ada" ucap Elmo.

"Tapi.... Jika kami menghancurkan kristal itu, bagaimana mungkin kami mendapatkan kekuatan untuk mengalahkan kekuatan sihir hitam Binju?" kali ini Dan On lah yang menyuarakan kekhawatirannya.

Dia mampu bertahan dan bertarung bersama rombongan kerajaan Hwon selama ini karena memiliki kekuatan kristal mondwat. Jika kristal itu hancur, apa lagi yang bisa dia lakukan untuk melawan kekuatan Binju yang tak terkalahkan? Elmo tersenyum mendengar pertanyaan gadis Yeon itu.

"kekuatan sejati dimiliki oleh keturunan kerajaan di planet ini untuk melindungi bangsa mereka. Kekuatan itu bukan muncul dari Kristal-kristal tersebut tapi muncul dalam hati kalian." ucap Elmo menanggapi. Dan Oh terdiam setelah mendengar penjelasan Elmo. Sementara itu di sisi lain Siera nampak memikirkan ucapan Elmo dengan berhati-hati.

" kalian harus memastikan untuk menghancurkan semua kristal tepat sebelum gerhana bulan terjadi. Karena jika sampai terlambat maka hal itu bisa menjadi sangat membahayakan" Elmo memberikan peringatan yang tegas kepada dua orang yang memiliki takdir besar untuk menyelamatkan planet Mirac. Dan Oh dan Woon hanya mengangguk kemudian saling bertukar pandang dalam waktu yang lama.