Sore ini cuaca nya sangat panas, membuat doni malas keluar dan hanya terbaring di tempat tidurnya mulai dari pulang sekolah sampai sekarang jam 5 sore. Dia menatap langit kamarnya, dia berpikir hari ini sangat berat Karena banyak sekali masalah yang terjadi. Dia menghela nafas Panjang…
" Untung tidak ada yang di panggil ke kanto guru." Gumam doni.
"Doni… apakah kamu tidak akan turun untu makan? Ngapain aja kamu di kamar…." Teriak ibunya dari ruang makan.
Doni yang mendenganr celoteh ibunya pun menggarut kepalanya dan bangkit dari tempat tidur dan melihat ke jendela kamar. Doni memandang keluar selama beberapa menit. Hal itu pun membuat ibunya melayangkan suara lagi dari dapur.
" Doniiiiii berapa lama lagi ibu harus menunggu mu? Hanya makan saja kamu susah bangat, lihat orang – orang diluar sana seumuran kamu, ada yang tidak makan, ada yang sudah mencari nafkah nya sendiri.. Lah kamu hanya tinggal makan saja kamu susah bangat" Ucap ibunya yang sudah tidak tahan karna susahnya doni ini hanya untuk makan saja.
Mendengar hal itu doni langsung keluar dari kamar dan pergi menuju dapur tempat ibunya berada.
" Harus marah dulu ya ibu baru kamu ngerti… selalu saja perihal makan kamu ga pernah bisa cepat. Belum lagi bajunya belum diganti. Sekarang udah jam berapa doni… kau pulang dari sekolah jam 1, sekarang udah jam 5. Ngapain aja kamu di kamar?" Ucap ibunya sambil memberikan nasi dan lauk pauk pada anaknya itu.
" Maaf ibu.. aku kecapekan tadi, makanya ga sempat ganti baju, langsur turu tadi.."
" Ya walaupun kamu kecapekan, setidaknya maakan dulu, ganti baju dulu. Astaga.. ini baju mu masih kau pake untuk besok kan? Mampus bau keringat." Ucap Ibunya
" Iyaa iyaaa. Dah ibu istrahat sana, aku nanti yang beresin dapur" Ucap doni sambil makan.
Ibunya hanya menggeleng gelengkan kepala melihat anaknya itu..
" Apa lagi sih?.. Ibu pasti udah capek kan? Makanya aku istrahat.. Bukan apa apa kok. " Ucap doni pada ibunya.
Ibunya pun mengerutkan kening dan pergi meninggalkan anaknya itu.
Makanan doni tak terasa sudah habis. Dia melihat dapur yang sangat berantakan pun menghela nafas Panjang.
" Astaga.. aku tidak tau lagi sudah berapa kali aku mengehela nafas hari ini." Ucapnya sambil memberisi dapur.
Saat dapur sudah bersih dia pun beranjak ke kamar dan mandi. Saat dia siap mandi, tiba – tiba hpnya berdering. Diapun mengambil hpnya dan melihat panggilan dari frans. Dia tidak langsung mengangkatnya. Dia hanya melihat hp itu, dan meletakkannya kembali. Hpnya berdering kembali, dia melihat panggilan dari frans lagi.. Diapun mengangkat panggilan itu.
" Haloo" Ucap doni singkat
" Bro lo dimana sekarang? " Ucap frans pada doni
" Gue lagi di rumah.. kenapa? Ucap frans
"Lo ga ada kerjaankan? Gue datang jemput loh ya? Ada yang mau gue bicarain." Ucap frans
"Gue lagi malas, dari tlpn ini aja kalo mau ada di omongin." Ucap doni pada frans.
" Ga ada malas malas, kecuali lo sibuk. Gue jemput lo sekarang.." Frans langsung mematikan Hpnya.
" Wah enak amat ni anak main jemput anak orang segala. Bahkan gue ga setuju. " Ucap doni sambil membanting hpnya ke tempat tidurnya.
Tak lama kemudia suara motor frans pun terdengar. Tapi doni tidak langsung pergi menyambutnya. Frans yang masih duduk di motor, mengambil hpnya dan mengcall doni namun tak di angkat. Akhirnya frans pun turun dari motor dan melangkah menuju pintu rumah doni. Dia menekan bell rumah doni.
Setelah beberapa menit menunggu di depan pintu , ibu doni pun membuka pintu. Hal yang paling tidak disukai oleh frans adalah saat ibu doni bertemu dengannya.
" Halo tante selamat soree." Ucap frans dengan ramah sambil menyalam tangan ibu doni.
" Ya selamat sore nak frans.. Ada perlu apaya?
Mendengar pertanyaan itu saja dia sudah merasa di introgasi.
" Masukin gue dulu baru introgasi kali tan.." Gumam frans dalam hati.
" Mau jemput doni tan, mau main keluar bentar boleh?" Ucap frans pada ibu doni.
" Jam segini? Mau main kemana? " Ucap ibunya mulai curiga.
Frans yang kini tidak tau mau menjawab apalagi. Apalagi posisi mereka masih saling di depan pintu bicara bagaikan penagih hutang. Tiba tiba doni datang.
" Maaa suruh masuk dulu baru introgasi.. " Ucap doni dari belakang ibunya.
Ibunya yang menunjukkan ekspresi julid nya saat meninggalkan frans, membuat dirinya ingin pergi saja.
" Ayo masuk." Ucap doni pada frans.
" Ga usah don, bis akita langsung pergi aja?" Ucap frans pada doni.
" Emang kita mau kemana sih, sekarang udah jam 6 loh. Kita bicara di sini aja. " Ucap doni pada frans.
" Bukannya gue ga mau disini bicara don, tapi ngelihat nyokap lo aja gue ga bisa berkutik lagi." Ucap frans pada doni.
" Apasih, di aitu cuman mastiin gue ga jadi anak nakal. Ayolah, lagian gue malas bangat kekuar… gue cape bangat hari ini. Kita bicara dikamar aku aja. " Ucap doni pada frans.
Mendengar hal itu, franspun mau dan mengikuti doni ke kamarnya.
Saat sampai di kamar doni, frans langsung duduk di tempat tidur dan mengehela nafas Panjang…
" Hei kok Panjang bangat nafas lohh." Ucap doni pada frans…
" Yahhh soalnya gue takut bangat sama nyokap lo. " Ucap frans pada doni.
" Hahaha ngapain takut ortu gue baik broo dia itu cuman nanya." Ucap doni.
" Iya sih nanya, cuman ekspresi dan sikap ortu lo.. wahh buat gue mau kencing di celana brooo." Ucap franss.
" Yah Namanya juga ortu yang jagain anaknya supaya ga salah pergaulan. " Ucap doni.
" Ha? Emang loh ga pernah certain gue ke ortu loh? Seorang siswa yang akan olimpiade ke provinsi." Ucap frans sampai dia berdiri mengatakan itu.
" Hee duduk aja, ngapain sampe berdiri. Iya gue ga cerita kenapa? Emang lo cerita ke emak lo tentang gue dan teman yang lain?" Ucap doni pada frans.
" Yah gue certain tentang teman teman gue ke ortu gue, karna tipikal ortu gue ga kayak ortu loh, coba aja kayak gitu pasti gue ceritainlha. Pantesan aja mukanya asem bangat pas lihat gue." Ucap frans pada doni.
" Ya kalo gue certain teman dekat gue seorang siswa yang juara olimpiade antar sekolah dan jadi utusan ke provinsi, yang ada rumah ini jadi neraka buat gue boss,, gue bakal dibandingin sama loh tiap hari.. Lo mau itu terjadi sama gue? " Ucap doni pada frans.
Frans tertawa..
"ya mau bangatlah bro, gue mau bangat dengarr ortu lo sebut nama gue dengan banggga dan lo pun tertunduk menahan tangis." Ucap frans sambil melipat tangannya di dadanya.
" Dasar psikopat luh." Ucap doni sambil menendang frans sampai terjatuh ke lantai.