Setelah beberapa menit, tak lama keluar lah sisi dari kamar mandi. Doni yang melihat dari tempat duduk pun menghampiri sisi.
" Sisi, kamu kenapa?" Ucap doni pada sisi.
Sisi yang melihat doni berada di depannya dan bertanya seperti itu pada dirinya membuat dia semakin tertekan dan tanpa pikir Panjang dia berjalan meuju kelasnya.
Doni yang kesal dengan sikap sisi yang mengabaikannyapun mengejar sisi dan menarik tangannya.
Sisi yang merasakan kehangatan tangan doni dan menarik dia masuk ke perpustakaan pun terkejut. Dia menarik tangannya supaya di lepaskan doni dari gemgamamnnya. Doni yang tidak mau melepaskan gemgamannya, membuat sisi merasa marah.
" Kenapa sih bg, lepasin dong." Ucap sisi membentak doni.
Mendengar hal itu doni pun melepaskan tangannya dan bertanya kenapa apa yang terjadi. Seakan akan doni belum mengetahui masalahnya. Padahal sebenarnya doni sudah mengetahui apa yang terjadi. Sisi hanya terdiam dan tertunduk.
Tak berapa lama kemudian, sisi membuka mulutnya.
" Maaf bg, masalah saya ga ada sangkut pautnya sama abg, jadi tolong jangan ganggu saya dan permisi saya ingin kembali ke kelas saya." Ucap sisi dingin dan langsung pergi meninggalkan kelas tanpa ada jawaban apa pun dari doni.
Doni yang mendengar hal itu hanya terdiam dan membiarkan sisi pergi.
Tak berapa lama bel masuk pun terdengar. Siswa dan siswi pun mulai memasuki kelas masing masing.
...…
Jam dinding pun menunjukkan jam 13.00 pertanda bahwa pelajaran hari ini telah selesai, para siswa dan siwi yang mendengar bel sekolah pun mengakhiri pertemuan hari ini dan pergi meningggalkan sekolah pergi menuju rumah masing masing.
Namun tidak dengan kedua sahabat ini, ita pergi ke bangsu sisi dan menahannya untuk berbibicara. Tapi sisi ngotot ingin pulang. Tapi ita menahannya dengan memegang tangannya dan menyuruhnya duduk. Tapi sisi yang tidak mau dan bersikeras ingin pulang dan melepaskan tangan ita. Ita yang melihat hal itu, kemudian menarik sisi.
Ita berjalan dengan cepat sambil menarik sisi. Sisi yang merasakan gemgaman yang sangat erat itu membuat tangannya kesakitan. Dia masih memberontak berontak. Ita yang dengan kuatnya menariknya supaya dia mau mengikut mulai kelelahan sampai tiba di belakang sekolah, ita melepaskan tangan sisi. Sisi yang melihat tangannya memerah bahkan berbekas dengan cari ita, menatap sinis ita dan membentaknya.
" Maksud loh apaansih ha? Kenapa lo narik narik gue ha?" Ucap sisi pada ita.
Ita yang kesal mendengar hal itu menjawab sisi.
" Kalo gue ga ngelakuin ini, apa lo mau gue ajak bicara ha? Ga bakal maul oh. Guet uh mau tau apa yang terjadi .. Gue sahabat lo sisi, kita udah mulai dari kecil temanan apa lo ga mau cerita atau gimana ha? Apa lo pikir gue bisa tenang tidur mala mini tanpa tau masalah apa yang terjadi sama lo ha?" Uca pita marah marah.
" Emang lo mau peduli sama gue ha?? Gue muak tau dari tadi lo bilang apa yang terjadi apa yang terjadi. Lo mau tau apa yang terjadi ha? Lo cuman mau tau kan? " Ucap sisi pada ita.
" Kapan gue ga peduli sama lo? Kapannnn? Lo muak gue nanya lo terus? yaitu gara gara lo ga mau ngasih tau apa yang terjadi si,, seandainya lo langsung jawab ga bakal serumit ini tau ga? Gue itu ga cuman mau tau ya, lo anggap gue apa sih?? Apa selama ini masalah masalah lo yang gue bantu lo udah lupa? Gue ga minta lo ingat semua perbuatan baik gue. Gue juga berharap di ingat gitu. Cuman lo sadar ga sih itu udah nyakitin gue. Seakan akan persahabatan kita ini cuman gue yang anggap. Gue bingung sama lo si.
Saat ita mengatakan itu sisi hanya terdiam dan berbalik badan. Tak lama kemudian dia menghadap ke ita dan berkata.
" Gue mau balik. Gue permisi." Ucap sisi pada ita.
" Ha? Mau balik? Maksud lo apaan sih? Selesain dulu masalahnya baru balik. " Ucap ita pada sisi.
" Masalah apa sih yang mau di selesain? " Ucap sisi pada ita.
" Lo sadar ga sih lo tuh ngeselin bangat hari ini." Ucap ita pada sisi.
Sisi hanya terdiam mendengar ucapan ita pada sisi.
"Oke mulai sekarang gue ga bakal mau cakepan sama lo.. atau apapun tentang lo gue ga mau tau lagi. Kalo lo memang ga mau temanan sama gue lagi, oke gapapa gue mau gimana lagi lo yang ga mau cerita apa yang terjadi sama lo. Gue ga mau maksain. Gue pulang" Ucap ita kecewa pada sisi dan pergi meninggalkannya.
Sisi yang ditinggalkan oleh ita menangis tak tau harus berbuat apa.
...…
Pagi ini hujan deras dan angin kencang, membuat ita malas untuk bangun dari tempat tidurnya dan memilih menarik selimutnya dan kembali tidur. Tidak lama ia setelah menarik selimutnya, suara ibunya pun terdengar dari arah dapur rummahnya memanggil Namanya.
" Itaaaaaa, ini sudah pukul 6, apakah kamu tidak sekolah?" Ucap ibunya pada ita dari dapur.
Ita yang mendengar itu pun kesal, melihat cuaca yang tidak mendukung untuk mendapatkan semangat sekolah hari ini, ditambah ia sedang berantam dengan sahabatnya membuat ia makin malas untuk bangun dari tempat tidurnya dan memilih untuk tidur saja.
Setalah 30 menit berlalu ita tak bangun bangun dari tempat tidurnya membuat ibunya marah dan datang menuju kamar ita. Ibunya yang kesal berjalan dengaan cepat membuka kamar ita dan menarik selimutnya serta kaki ita.
" Hei, lihat ini sudah jam berapa? Kamu ga niat sekolah lagi atau gimana? " Ucap ibunya marah pada ita.
Ita duduk dengan muka bantalnya dan mengusap usap matanya, hanya menjawab ibunya dengan kata yang membuat ibunya marah.
" Masih hujan loh bu.." Ucap ita polos.
Ibunya pun membuka gorden kamarnya serta jendelanya yang membuat angin berhempus ke kamarnya. Hal itu membuat ita kedinginan dan merengek. Ia menarik selimutnya dan ia merepeti ibunya.
" ibu… dingin,,, udah tau hujan, jendela malah dibuka." Ucap ita marah marah sambil memakai selimutnya.
" Apa kamu bilang? Jadi kalau dingin kenapa ha? Bangun sekarang!" Ucap ibunya pada ita.
" Aku ga sekolah hari ini." Uca pita pada ibunya.
" Kenapa kamu ga sekolah? Jangan bilang karna dingin. Cepat bangun!!" Ucap ibunya pada ita dengan nada tinggi.
" Aku lagi ga enak badan loh bu" Ucap ita pada ibunya.
Ibunya pun mengambil thermometer dan memerisa suhu badan ita.
" Ini suhu badan kamu normal." Ucap ibunya.
" Aku ga bilang aku panas loh bu. Aku bilanng aku lagi ga enak badan." Ucap ita pada ibunya.
" Ga ada itu cepat mandi sana.. atau, ibu yang mandi in kamu?' Ucap ibunya mengancam.
Ita langsung bergegas dan pergi ke kamar mandi. Ibunya yang melihat itu tersenyum dan pergi meninggalkan kamar ita.