Chereads / SENJA TAK BERUJUNG / Chapter 23 - WANITA DENGAN MASALAHNYA

Chapter 23 - WANITA DENGAN MASALAHNYA

Setelah apel pagi hari ini selesai, para siswa dan siswi pergi menuju kelas masing masing. Doni yang masih loyo itu berjalan melamun dan lambat seperti tak tau arah dikarenakan persahabatan mereka sedang berada dalam masalah. Tessa yang dari kejauhan melihat doni, frans tidak berjalan Bersama merasa aneh. Dia ingin menghampiri doni tapi dia merasa waktunya tidak tepat. Dia berpikir pasti ada masalah diantara dia dengan frans. Tessa juga mencari cari batang hidung tori, namun tak jua terlihat.

Sisi yang masih dalam rasa kasmarannya mencari cari wajah kaka kelas yang disukainya itu. Karena sibuk mencari wajah doni, dia sampai meninggalkan ita ditengah kerumunan itu. Tak lama kemudian sisi menabrak tessa. Hal itu membuat tessa agak risih. Mata tessa sinis melihat sisi. Sisi sebagai adik kelas langsung memintaa maaf mengatakan bahwa dia tidak sengaja. Teman tessa membentak sisi dengan nada kasar. Tessa yang menjaga imagenya, berusaha tersenyum dan menerima permintaan maafnya sisi meski sepatunya sudah kotor di injak oleh sisi.

Sisi yang merasa ketakutan langsung berjalan cepat dan mencari cari ita. Ita yang melihat kejadian itu dari kejauhan merasa malu dengan tingkah sisi. Saat sisi melihat ita berdiri ditengah lapangan melihat dirinya, dia pergi menghampiri ita dengan muka malu.

" Ngapain sih kamu sampe kesasar kesana? Kamu nyari sidoni ha?" Ucap ita dengan nada kesal kepada sisi.

Ita hanya tertunduk dan terdiam dengan muka cemberut.

" Udah dibilangin jangan baper… Apalagi caper ga boleh si…" Ucap ita pada sisi.

" Siapa yang caper emang " Ucap sisi dengan muka melawan.

Ita berjalan dan sisi pun mengikut.

" Jadi kamu ngapain kayak orang nyari anak yang hilang tadi? Itu ga caper Namanya? " Ucap ita kesal sambil berjalan dengan kecepatan maksimal.

" Itaaaa kok kamu kesal sih? Kan aku yang kayak orang gila tadi, kok kamu yang marah- marah?" Ucap sisi kesal dan berhenti.

Ita yang melihat tingkah sisi itupun tetap berjalan dan tak menghiraukan ucapannya. Melihat hal itu, sisi pun kesal dan memutuskan pergi kekamar mandi dulu. Saat sisi masuk ke kamar mandi, dia mendengar percakapan geng tessa.

" Tadi adik kelas yang nabrak tessa ada yang kenal ga? " Ucap feli pada teman temannya.

" Gue ga kenal siapa itu. Tapi dari perawakannya kayaknya dia anak kelas 7 deh." Ucap lidia pada teman temannya.

" Ngapain kalian pikirin dia sih. Gue udah kesal sepatu gue kotor nih, padahal baru semalam gue cuci nih. Malah tambah kesal gue kalo makin klian bahas anak itu." Ucap tessa pada teman temannya.

" Ya kalo kamu kesal, kok gak bentak aja anak itu tadi.. Kok malah kamu biarin gitu sih. " Ucap feli pada tessa

" Yah mau gimana lagi? Gue nyuruh dia nyuci sepatu gue? "Ucap tessa kesal

" Ya ga gitu juga kali tes,,, setidaknya kasih pelajaran kek.. atau buat dia jadi pembantu loo. Gimana sih." Ucap lidia pada tessa.

Tessa tak menjawab perkataan temannya itu lagi. Dia hanya sibuk pada sepatu nya yang kotor itu. Sementara sisi yang masih di dalam kamar mandi ketakutan mendengar hal itu. Dia sampai gemetaran dan berdoa supaya mereka cepat meningggalkan kamar mandi itu. Tak beberapa lama, ruangan itu hening. Sisi merasa bahwa tempat itu sudah ditinggalkan oleh tessa dan teman temannya. Sisi perlahan membuka pintu kamar mandii dan melihat bahwa diruangan itu sudah tidak ada lagi orang. Dia pun menghela nafasnya Panjang.

" Terimakasih Tuhan.. " Ucap sisi singkat.

Tiba – tiba dari belakang tessa muncul dan melihat sisi. Melihat hal itu, sisi keringat dingin dan tak tau harus berbuat apalagi. Tessa berhenti didepan sisi dan berdiam diri. Tessa memandangi sisi mulai dari atas sampai bawah. Sisi merasa di intimidasi dengan tatapan tessa padanya. Sisi gemetaran dan tak bisa menyembunyikan ketakutannya. Tessa yang melihat kaki sisi yang gemetaran pun tertawa.

" Kamu kenapa? " Ucap tessa dengan nada lembut.

Sisi yang tertunduk berusaha melihat dan menjawab tessa tapi ia tidak mampu.

" Nama kamu siapa? " Ucap tessa.

Namun karna ketakutan sisi, iapun tak mampu manjawab pertanyaan tessa tersebut. Tessa yang merasa di cueki mulai kesal. Dia pun memegang wajah sisi yang tertunduk dan membuatnya melihat kearahnya. Saat itu sisi makin gemetaran dan ingin menangis.

" Apa kamu tuli atau bagaimana he? Kamu ga dengan orang ngomong?" Ucap tessa kesal pada sisi.

Sisi pun mulai merasa kesakitan karna tangan tessa mengepal wajahnya terlalu kuat.

Diapun berusaha menjawab.

" Eeee maaf kak, nama saya sisi anak kelas 7." Ucap sisi gemetaran.

Tess tertawa dan melepaskan kepalan tangannya yang ada di wajah sisi.

" Kenapa kamu gemetaran he?" Ucap tessa pada sisi.

Namun sisi tidak mampu menjawab pertanyaan tessa lagi diapun hanya tertunduk.

Beberapa menit tessa berdiri disitu dan tak lama kemudia tessa meninggalkan sisi yang masih tertunduk di kamar mandi itu.

Setelah tessa pergi, karna saking lemasnya lutut sisi, dia pun terjatuh dan duduk di kamar mandi tersebut dan menghela nafas Panjang. Air matanya sudah berlindang dimatanya. Saat ia mendengar suara menuju kamar mandi, dia pun beranjak ke cermin kamar mandi dan mencuci wajahnya disana. Setelah ia selesai, ia segera meninggalkan kamar mandi tersebut. Dia berlari menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas ia duduk dibangku dengan nafas yang masih ngosngosan. Melihat hal itu ita yang tadinya kesal, bertanya pada sisi.

" Eh, lo kemana aja? Terus nafas lo Panjang bangat kayak di kejar setan aja. Ucap ita pada sisi.

Belum sempat sisi menjawab pertanyaaan temannya itu, tiba tiba guru datang dan pelajaran pun dimulai.

Saat pelajaran berlangsung, ita bertanya lagi pada sisi dengan suara kecil.

" Lo kenapa woi? Dari tadi diam mulu… Sorry kalo gue ada salah kata tadi." Uca pita pada sisi.

" Nanti deh aku cerita " Ucap sisi kesal pada ita.

Melihat hal itu ita pun merasa pasti ada yang tidak beres dan ia pun mengelus punggung temannya itu.

Tak lama kemudian bel pun berbunyi pertanda pelajaran telah usai. Belum lagi ita siap menulis pelajaran yang di papan tulis, ia langsung menghadap sisi dan bertanya.

" Lo kenapa sih, cepat cerita ke gue sekarang " Ucap ita dengan nada paksa.

" Apasih ahk,, sekarang lo peduli sama gue.. Dari tadi lo dikelas ajakan.. Ga ada niatan apa nyari gue pergi kemana? Lo malah tenang duduk manis di sini. Tanpa merasa khawatir sama gue. " Ucap sisi kesal pada ita.

" Lo kenapa sih, emang gue salah apa coba. Lagian gue ga tau ya masalah lo itu apa, sementara kamu langsung maah marah ga jelas. Giliran gue tanya loh malah nyalahin gue. Gue ga ngerti sama lo. " Uca pita pada temannya itu.

Sisi tidak menjawab pertanyaan dan pernyataan ita, dia sibuk menulis pelajaran yang ada di papan tulis. Melihat hal itu, ita merasa bete dan meninggalkan sisi,dan ia pun beranjak menuju ke kantin sekolah.