Jam dinding berputar sesuai porosnya, terik panas matahari membuat kegelisahan geng tori pun semakin menjadi jadi. Setelah setengah jam pak ryan keluar, dia datang kembali ke kelas 9 ini. Melihat pak ryan memasuki pintu dengan wajah yang serius membuat tori, agus, ridho dan doni keringat dingin.
" Jois, apakah ada yang rebut dan keluar masuk tadi?" Ucap pak ryan sambil duduk dan membuka buku catatannya.
Mendengar hal itu, tori dan doni pun saling menatap satu sama lain sebab mereka saling surat menyurat tadinya. Mereka menunudukkan kepala ke meja mereka untuk mempersiapkan diri di panggil dan dihukum.
" Tidak ada pak." Ucap jois ketua kelas mereka dengan singkat.
Mata doni tiba tiba ingin keluar dan kepala tori menghadap keatas. Hal itu membuat tori dan doni merasa lega.
" Baiklah kalua begitu sekarang, siapa yang bisa menyelesaikan soal yang bapak berikan tadi. Silahkan maju kedepan." Ucap pak ryan sambil memberesi berkas berkas yang ia bawa entah dari mana.
Teman sekelas tori yang sudah siap pergi kedepan untuk menuliskan jawaban mereka. Kali ini tori dan gengnya pun tidak maju sebab mereka sama sekali tidak mengerjakan soal yang diberikan oleh pak ryan tadi.
Setelah soal soal yang diberikan pak ryan terjawab dan benar, pak ryan menanyakan apakah ada yang sulit dimengerti pada pertemuan hari ini.
Mendengar hal itu tori dan temannya mulai keringat dingin, karena ini pertanda bahwa pelajaran akan usai dan absensi akan berjalan. Sementara sampai saat ini frans belum juga datang ke kelas.
Ridho kemudian berpikirr bagaimana cara supaya pak ryan tidak mengambil absensi untuk hari ini. Dia menggoyang goyang kakinya dibawah meja karena dia berpikir keras untuk mengundur waktu absensi. Tapi dia tidak menemukan ide.
Sementara dia melihat agustinus yang sedang sibuk membolak balikkan buku paket matematikanya. Hal itupun membuat ridho agak risih dengan sikap agustinus. Ridho menundukkan kepalanya ke meja karena tidak mendapatkan ide dan berserah akan menerima hukuman dan di panggil oleh guru BK. Tak lama kemudia tiba tiba agustinus mengangkat tangannya.
" Pak saya ingin bertanya tentang soal nomor 4? " Ucap agustinus mengajukan pertanyaanya.
Ridho, tori, dan doni pun kaget melihat hal itu. Karena sejauh mereka Bersama, agustinus tidak pernah suka mata pelajaran matematika dan dia juga benci dengan pak ryan.
" Ya, silahkan agus, dibagian mana yang kamu tidak mengerti?" Ucap pak ryan pada agustinus.
" Begini pak, soal nomor 4 sama dengan soal yang ada di halaman 67 no 5. Saya mencoba dengan penyelesaian yang ada di papan tulis tapi saya tidak menemukan jawabannya pak." Ucap agustinus.
Torri dan teman sekelasnya pun heran dengan pertanyaan agustinus karena menurut mereka ini sangat terniat bangat.
" Baik anak anak sekarang buka halaman 67 dan lihat soal no 5. Jika sudah menemukan, tolong di kerjakan dulu, jika ada yang bisa menjawabnya tolong di kerjakan di papan tulis. Bapak rasa, mengerjakannya tidak butuh 5 menit bukan ?" Ucap pak ryan pada siswa kelas 9 itu.
" Ya pak " Ucap siswa kelas 9
Tori melihat agustinus dan mengangkat jempolnya . Agustinuss hanya tersenyum tipis pada tori.
Setalah 5 menit berlalu, tidak ada satu pun siswa yang bisa menjawab soal tersebut.
" Bagaimana, apakah tidak ada yang menemukan jawabannya? " Ucap pak ryan
Siswa kelas 9 itu hanya terdiam.
" Bagaimana tori, apakah kamu tidak menemukan jawabannya? Atau kamu tidak mau mencoba dulu ?" Ucap pak ryan pada tori.
Tori hanya terdiam sebab dia tidak mengerjakan soal tersebut.
" Baiklah karena tidak ada yang menemukan jawabannya, maka mari kita bahas. Perhatikan kedepan. " Ucap pak ryan.
Selama pak ryan menjelaskan dan menyelesaikan soal tersebut, tori melihat teman temannya dan bertanya.
" Bagaimana ini? Apakah aku permisi saja memeriksa frasn pergi kemana? " Ucap tori pada teman temannya.
" Kamu mau mencari kemana?" Ucap ridho.
" Mencari disetiap sudut sekolah ini." Ucap tori.
Mendengar hal itu agustinus tersenyum.
" Oke jawabannya A ya? Sekarang apakah kalian sudah mengerti? Kadang kadang soal itu ada yang menjebak, meski terlihat sama ya. Jadi kita harus benar benar memahami rumus rumus yang digunakan." Ucap pak ryan pada anak anak kelas 9.
" Baik pak." Ucap kelas 9 serentak.
" Baiklah sebelum bapak memulai absensi silahkan dicatat apa yang perlu di catat di papan tulis. " Ucap pak ryan sambil menuju mejanya dan membuka buku absensi dari tasnya.
Mendengar hal itu tori dan teman temannya pun merasa seperti di sambar petir.
Agustinus dan ridho pun meletakkan kepalanya ke meja pasrah akan apa yang terjadi pada mereka nantinya.
Tori melihat kedua temannya itu merasa kasihan dan tidak tau lagi apa yang harus ia perbuat untuk menyelamatkan keduanya.
Setelah beberapa menit kemudian, tiba tiba suara pak ryan terdengaar memanggil Ananda.
" Ananda dinda aulia.." Ucap pak ryan memulai absensinya.
Doni pun melirik pada tori dan tori hanya menggelengkan kepaalanya mengisyaratkan tidak ada lagi harapan.
"Fatihul, … " Ucap pak ryan
" Hadir pak " Ucap faatihul
" Frans…." Ucap pak ryan.
Mata doni dan tori pun ingin keluar mendengar nama itu disebutkan. Sementara agustinus dan ridho masih dalam keadaan tertunduk.
Karena tidak ada yang menjawab, pak ryan memanggil kembali nama teman tori itu.
" Franss…. Ini orangnya dimana ya? Kenapa tidak ada yang menyahutnya. Ketua kelas, dimana frans?" Ucap pak ryan.
" Tadi dia datang pak. Tapi setelah istrahat dia belum kembali sampai sekarang." Ucap ketua kelas 9 itu.
" Wah,.. dapat kartu merah ini. Siapa teman kompak frans di kelas ini ?" Ucap pak ryan
Tori dan teman temannya pun keringat dingin mendengar pertanyaan dari paka yan tersebut.
Tori pun memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan pak ryan tersebut dan ia pun mengangkat tangannya.
" Tori dimana kah frans sekarang berada?" Ucap pak ryan.
" Tadi dia mengantar kan buku ibu susanti ke kantor guru dan belum kembali sampai sekarang pak " Ucap tori menjawab pertanyaan pak ryan.
" Mengantar buku ke kantor mulai jam istrahat ya. Kantor guru di SMP ini ada di kutub selatannya ya, makanya teman klian itu ga kembali sampai sekarang. " Ucap pak ryan.
Pak ryan kemudian mengambil handphonenya dan melihat nama kontak bu santi dan menghubunginya. Dia meng call bu santi. Dia bertanya keberadaan frans apa ada disana. Dan bu santi menjawab ia dan ia meminta maaf karena tidak meminta izin kepada pak ryan.
Tak lama kemudian pak ryan meletakkan hpnya dan melanjutkan absensi. Tori dan teman temannya yang tidak tau pada siapa pak ryan bertelepon pun masih dalam keadaan senam jantung.