Sesampainya mereka di kelas, tori dan teman -temannya pun melihat betapa banyak orang berkerumun menyaksikan ridho dan agustinus yang sudah dalam keadaan babak belur. Melihat hal itu, tori langsung berusaha masuk ke kelas yang sudah dipenuhi banyak orang dan berusaha melerai mereka.
" Ridho, agus….. apa apaan kalian ini. Semuanya tolong bubar jangan ada disini. " Ucap Tori dengan nada marah sembari berusaha memisahkan mereka.
Melihat sikap dan nada marah dari Tori siswa dan siswi itupun perlahan lahan pergi dari kelas tersebut.
Doni dan Frans memperbaiki kondisi kelas yang sudah kacau balau.
Sementara Tori berdiri melihat Agus dan ridho yang tergeletak tak berkutik atas kemarahan Tori.
"Gue ga ngerti nih sama klian berdua, kalian berdua kenapa sih sebenarnya? Yang kalian berantamin sampe babak belur begini apa sih? " Ucap Frans setelah selesai memberesi ruangan yg kacau balau oleh ulah mereka.
Mereka berdua hanya terdiam dan tak berkutik.
Setelah beberapa menit di keheningan itu. Bel pun berbunyi, pertanda istirahat telah usai.
Mata Tori dan Dani pun terbelalak hampir keluar.
Dani menarik tangan Agus dan ridho.
" Ayo sekarang klian harus memperbaiki pakaian dan mengobati luka kalian. " Ucap Dani.
Mereka berdua hanya menurut dan mulai berdiri. saat langkah mereka menuju pintu, Tori pun melarang mereka.
" kalian mau ke UKS kan? kalian mau ini jadi permasalahan ha? Matilah kita ini, udah buku ibu Santi belum di antar lagi. " ucap Tori sambil memegang kepalanya.
Langkah Dani,ridho dan Agus pun terhenti dan mereka tertunduk.
"Sekarang tor loh pergi aja ke UKS minta kotak P3K, gue yang ngurus buku dan tas Bu Santi. Tenang aja ini ga bakal jadi masalah besar kok, ga usah pasang muka kayak udah mau kiamat ya? " Ucap Frans berusaha menyelesaikan masalah.
Tori hanya mengangguk dan pergi berlari menuju UKS.
" Oke klian di kelas saja aku dan sisi ngantar buku dan tas ini dulu, pokoknya klian harus rapi dan bersih. Gue serahin masalah ini sama loh Dan" ucap Frans sambil membawa buku buku yang ada di meja guru.
"Sekarang kita ke kamar mandi dulu bersihin badan badan klian, sembari menunggu Tori datang. " Ucap Dani pada teman temannya.
Mereka pun pergi menuju kamar mandi.
Tori sampai di kelas dengan kotak p3Knya. Dia melihat siswa dan siswi mulai memasuki kelas tapi dia tak melihat ridho, Dani dan Agus di dalam kelas. hal itu membuat dia makin pusing. Dia khawatir bagaimana jika guru datang nantinya.
dia mondar mandir di kaki lima kelasnya dengan kotak P3Knya.
Dari kejauhan dia melihat 3 temannya itu. dia pun menghela lega napasnya.
Saat temannya sampai di kelas mereka pun mengobati luka yang ada di tubuh kedua temannya itu.
sementara itu teman teman kelasnya melihat lihat dan ada sebagian yang bertanya mengapa mereka bisa bertengkar. pertanyaan itu membuat Tori semakin emosi. Dia tak bisa menyembunyikannya dan Dani menepuk badan Tori supaya menahan emosinya.
Setelah selesai mengobati luka luka di tangan mereka. Tiba tiba guru datang masuk.
sementara Frans belum kembali dari kantor guru.
Teman temannya pun saling tatap menatap.
" Frans dimana woi? kok lama bangat?" Ucap Tori dengan mulut tanpa suara.
Dia pun memegang kepalanya. sebab yang masuk adalah pak Ryan. beliau juga tidak suka jika ada siswa yang telat masuk kelasnya.
Tori sudah pasrah kalau Frans bakal di hukum dan pertengkaran ini akan terungkap dan hukuman bagi teman temannya pun pasti ada.
" Baiklah sekarang mari kita mulai pelajaran kita."Ucap pak Ryan setelah dia duduk beberapa menit di bangku nya.
Pak Ryan pun mulai menerangkan materi dan memberikan contoh nya di papan tulis.
Tapi hal itu sama sekali tidak mengalihkan pikiran Tori dari Frans. Dia sama sekali tidak fokus saat itu.
Sampai ada setengah pelajaran berlangsung, Frans tidak kembali ke kelas.
Toripun merasa khawatir tak karuan. Dani dan ridho serta Agus juga merasa khawatir. Meraka resah dan gelisah saat itu.
" Baik, sampai disini ada pertanyaan tidak? " Ucap pak Ryan.
Tori yang biasanya memberikan pertanyaan sama sekali tidak memberikan pertanyaan.
"Oke jika tidak ada pertanyaan, bapak akan memberikan 5 soal dan di kerjakan sekarang. "
Pak Ryan pun menulis soal di papan tulis. setalah beliau selesai menulis soal dia pun berkata
" anak anak bapak tinggal sebentar. jangan ada keributan. Ketua tolong catat nama nama yang ribut dan keluar masuk kelas" ucap pak Ryan pada ketua kelas.
Setelah pak Ryan pergi meninggalkan kelas.
Tori mengambil selembar kertas dan menulis.
" Woii gimana ini franss ga balik balik. Nanti pada saat absensi kita bilang apa?" Tulis Tori di kertas yang ia lembar dan ia pun menggulung melemparnya ke meja Doni.
Doni melihat kertas yang Tori lembar dan membukanya dan iapun membacanya.
" Yah kalo misal nanti di absensi kita bohong aja. yah mau gimana lagi. jalan satu satunya kita bilang dia sakit trus dia ada di UKS. " Tulis Dani. lalu Dani melempar ke meja Tori.
"Bro kalo kita bohong dan ketahuan gimana? ga lebih baik jujur aja? Tapi dia kemana sih kok lama bangat..." tulis Tori di kertanya lalu ia melempar lagi ke meja Doni.
melihat hal itu teman teman kelasnya pun merasa bingung.
" Gue rasa dia lagi di suruh guru sih. Jadi ga usah khawatir..yah kalo memang harus jujur, ya jujur aja gapapa. " tulis Dani.
saat melempar kerta ke meja Tori, mata ketua pun melihat hal itu.
Dani hanya tersenyum. Ketua kelas hanya melihat dengan mata tajamnya.
Dani merasa khawatir apakah hal itu akan di tulis dan dilaporkan pada pak Ryan.
Dani terus memantau Tori yang menulis balasan surat nya. Dia juga memantau ketua kelas mereka.
Dani melihat bahwa Tori akan melempar balas suratnya. Dani langsung membentuk tangannya jadi tanda silang, untuk mengisyaratkan bahwa jangan melempar surat lagi.
mulut Tori yang tanpa suara pun berkata
" why?"
Dani pun menunjuk ketua kelas dan memperagakan bahwa nama mereka ditulis.
melihat hal itu tori pun memegang kepalanya lagi.
Tapi Tori berpikir yah toh sudah di tulis. dan ia melemparkan kertas surat tadi ke meja dani.
Dani terkejut dan melihat ke arah Tori.
melihat tingkah laku keduanya, ridho dan Agus pun terheran heran .
ridho pun menendang pelan bangku Tori.
Tori pun menoleh kebelakang.
" Kalian ngapain sih?" Ucap ridho berbisik.
"Ini lagi ngebahas nanti mau bilang apa pas pak Ryan absensi, Frans ga ada padahal tasnya ada di sini." Ucap Tori pada ridho.
mendengar hal itu rihdo dan Agus pun tertunduk.