Melihat hal itu agustinus pun tercegang tak bisa berkata – kata, dia geleng – geleng kepala melihat dinda yang bersikap seperti itu. Karena dia biasanya sangat suka jika membahas mengenai ridho. Ridho melihat kearah selatan, batang hidung agustinus masih belum kelihatan, hal itu membuat ridho khawatir.
" Kenapa aku memiliki teman yang ga ada takut takutnya sih " Gumam ridho dalam hati.
Dia pun mulai gelisah. Karna dia takut nanti dia diberi hukuman tambahan.
Tak berapa lama batang hidung agustinus pun kelihatan. Ridho menghela nafas saat melihat agustinus dari kejauhan. Dia kembali memasang muka tidak pedulinya.
" Eh dho, nih ada makanan" Ucap agustinus sambil menyodorkan makanan dari kantung celananya.
Ridho pun tak mengurbis tawaran temannya itu.
" Ha? Gue salah apasih sampe dia ngambekan kayak gitu?" Gumam agustinus dalam hati.
Tak lama kemudian bel pun berbunyi pertanda istrahat.
Ridho pun melihat kea rah kelas. Saat itu juga ibu santi memangggil mereka berdua ke kelas dan menghadap beliau.
" Gimana rasanya?" Ucap Ibu santi kepada mereka berdua.
Ridho hanya diam tegak dan tak berkata apapun. Sementara agustinus menggaruk kepalanya dan berkata.
" Yah pegal bu, cape banget." Ucap agustinus sambil senyum senyum ga jelas.
Melihat tingkah temannya itu, ridho pun merasa jijik dan pengen menendang temannya itu, Karena mereka dihukum gara gara ulah mereka.
Agustinus yang menyadari kalau ia sedang di pelototi temannya dengan eskpresi jijik.
" Ape?" Ucap agustinus saat melihat ekspresi ridho.
Ridhopun memutar matanya dari atas ke samping.
" Ha? Apa apaan putaran bola mat aitu? Dia benar benar mau ngajak gue gelud nih?" Gumam agustinus dalam hati.
" Hei kenapa kalian dua seperti mau berantam? Ayo sekarang aja di depan ibu. Kebetulan ibu pengen lihat orang saling tinju meninju ." Ucap ibu santi mulai emosi melihat sikap mereka berdua.
Mereka akhirnya tidak lagi saling tatap menatap.
" Ibu mau nasihati kalian dulu. Tetap berdiri tegap dengan sikap sempurna , pandangan rata rata air." Uap ibu santi
Merekapun berdiri layaknya Angkatan.
Melihat hal itu teman teman dari luar ruangan mulai menertawakan mereka berdua. Karena jika ibu santi sudah menyuruh bersikap demikian, maka ceramahnya tidak akan habis habis sampai selesai istrahat.
" Ya Allah ya Tuhan ku kirimkanlah bala bantuan bagi hamba. Hamba sudah sangat kelelahan menghadapi ujian ini. Sementara engkau tau, hamba tidak bersalah." Gumam hati agustinus.
" Baiklah ibu akan mulai dari ridho. Ibu ingin bilang kamu jangan terlalu melawan pada guru ya, meski kamu benar sampaikan dengan baik baik. Apalagi sekarang seakan akan kamu membenci ibu. Coba pikirkan apakah kalian salah atau ibu yang salah. " Ucap ibu santi sambill berdiri dan melipat kedua tangannya.
Ridho sama sekali tidak mejawab dia hanya memandang kedepan dengan sikap sempurna sesuai perintah bu santi.
Tok tok tok. Suara lantuman dari pintu kelas 9.
" Permisi Bu. Bapak kepala sekolah meminta supaya ibu menemui beliau di kantor beliar bu." Ucap salah satu siswi kelas 7.
Mendengar hal itu, ibu santi merasa tidak akan bisa menasihati kedua anak yang dianggapnya nakal itu.
" Baiklah ibu akan segera menghadap beliau. Terimakasih ya." Ucap ibu santi pada anak yang menyampaikan informasi tadi.
" Kalian berdua bawa semua buku dan peralatan ini ke kantor ibu, dan letakkan di meja Ibu." Ucap ibu santi.
Ibu santi langsung pergi menuju kantor kepala sekolah. Sementara itu ridho langsung mengambil buku yang bertumpuk di meja guru untuk di antar ke kantor guru.
Agustinus langsung menghempaskan tangan ridho yang memegang buku buku tersebut yang mengakibatkan Sebagian buku itu terhampurkan dilantai.
" Apa apaan sih kamu?" Ucap ridho pada agus sambil mengambil buku yang terhampurkan di lantai.
Saat ridho mengambil buku buku itu tiba tiba agustinus menarik tangan ridho yang membuat buku yang telah berjatuhan tadi terjatuh lagi. Melihat hal itu, kesabaran ridho pun mulai habis. Dia berdiri dan mendorong badan agus kebelakang dengan kuat sehingga agus pun terjatuh.
" Loh beneran mau berantam kan? " Ucap ridho sambil menginjak dada agus yang terrgeletak di tanah.
Agustinus tidak mengatakan apa apa saat ridho mengatakan hal itu.
Ridho menarik leher baju agustinus dan dia melayangkan tinjunya ke wajah agus.
" Jawab anjing, loh beneran mau bertinju sama gue?" Ucap ridho emosi dengan sikap diam agus.
Siswa dan siswi pun mulai berdatangan melihat pertengkaran mereka berdua.
" Apa? Gue ga mau berantam sama loh ya njing. Kayknya level kekuatan kita berbeda. Cuih" Ucap agus meremahkan ridho.
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut agus, ridho pun semakin emosi. Kepalanya pun mulai panas. Diapun melayangkan tinju nya ke perut agus dan menendangnya kea rah meja, yang membuat dia terpental tak berdaya. Saat agus terpental dia masih meludah seakan akan mengejek tinju dan tendangan ridho.
Ridho pun berjalan menuju terpentalnya agus yang tak berdaya. Dia mulai emosi karna dari Tadi dia diludahi oleh agus. Dia menarik kerah baju agus dan melayangkan tinju nya lagi. Saat itu juga hidung agus pun menetaskan darah.
" Apaan apaan sih loh njing, dari taadi lo ngeludahi gue. Makin ngelunjak luh ye? Kalo loh memang lebih kuat kenapa loh ga ngelawan anjing?" Ucap ridho pada agustinus.
Lagi – lagi agus meludah lagi. Agus pun berdiri. Dan melepas dasinya yang sudah mencekiknya dari tadi.
" Emosi ga luh? Gue dari tadi loh diamin tau ga? Salah gue apa njing. Bahkan loh ga ngeraasa gue selamatin loh, Gue manggil loh dari kantin . Terus gue tawarin lo roti, loh ga nge Urbis gue?" Ucap agus tinus.
"Gue emosi anjing…" Ucap agustinu sambil melayangkan tinju nya ke muka dan perut ridho yang membuat ridho terpental jatuh.
Melihat hal itu taka da satu siswa siswi yang berani melerai pertengkaran mereka berdua.
Pertengkarang keduanya pun semakin menjadi jadi.
Ridho pun sampai mengeluarkan darah dari mulutnya akibat tinju tinju yang di layangkan oleh agus pada dia.
Melihat hal itu, seorang siswi pun pergi mencari teman teman geng agustinus dan ridho supaya pertengkaran ini di akhiri.
Dia pun mendapati tori dan gengnya makan mie di kantin sekolah.
" Ka Tori…KaTori teman mu lagi bertengkar di kelas.." Ucap sisi anak kelas 7 ini sambil ngosngosan.
Mendengar hal itu Frans pun tersedak saat memakan mienya dan dia pun merasakan keperihan kuah mie itu. Dia pun baatuk batuk.
" Ha? Teman kami ssiapa sih?" Ucap doni sambil menepuk nepuk punggung frasn yang tersedak mie.
" Ka agus sama ka ridho ka. Udah sampe berlumuran darah. " Ucap sisi
" Ha? Berlumuran darah " Ucap mereka secara bersamaan.
Tori langsung mengerluarkan uang dari saku celananya dan membayar mie mereka.
" Ayo ayo, mereka dimana sekarang sisi? Apa tidak ada yang melerai mereka? " Ucap tori sambil berlari.
" Mereka di ruangan kls klian kaka. Tidak ada yang berani melerai kak." Ucap sisi
Mendengar hal itu mereka pun berlari menuju kelas.