Chereads / Into Reality : Mewujudkan Cinta Virtual / Chapter 8 - Bab 08 : Kunjungan Pada Yang Nyata

Chapter 8 - Bab 08 : Kunjungan Pada Yang Nyata

Hari yang telah dinanti-nantikan akhirnya sudah tiba. Keadaan di tempat itu sudah terisi oleh banyak orang. Para penggemar yang hadir berkumpul dan sebagian membentuk dua barisan.

Sebulan setelah kemenangan Re:UniTY, agensi mengumumkan bahwa grup tersebut akan mengadakan acara ¹fansign sehubungan dengan kerja sama yang dilakukan Re:UniTY bersama sebuah merk pakaian terkenal di negara tersebut.

Kabar ini disambut dengan sangat baik oleh para penggemar, dan inilah yang membuat mereka jadi sangat ingin mengikuti acara tersebut.

Salah satunya Estela yang rela membeli beberapa barang agar nomor undian yang dia dapatkan setidaknya ada satu yang dapat menuntunnya bertemu dengan member yang paling dia sukai, Daniel Kim. Dan ya, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Dia berhasil!

Estela berada di kursi ke 43 dari 100 orang penggemar yang sama-sama datang karena kesempatan ini juga. Dia sudah duduk manis sambil menunggu acara dimulai.

Gugup? Sangat. Sebut saja Estela bukan wanita yang senang berkeliaran di luar rumah, pun jarang mengikuti acara-acara seperti sekarang. Akan tetapi demi grup kesayangannya, dia mencoba memberanikan diri menghadapi hal ini. Napasnya jadi tidak teratur. Semoga dia tidak mendapat kejadian yang memalukan.

"Hei," panggil seorang wanita yang duduk di samping Estela, kepada Estela, "mau bertukar ²freebies denganku?" tanyanya.

Sebenarnya Estela agak ragu untuk mengiyakan. Dia belum pernah melakukan kegiatan ini, tapi dia sudah membawa ²freebies yang dia buat sendiri. Khawatir menciptakan kesalahan hingga orang itu menjadi tak nyaman di dekatnya. Estela agak buruk dalam berkomunikasi secara langsung. Tapi, bisa kan dia melakukan ini?

"Boleh." Estela tak banyak menjawab, tak mau salah bicara.

²Freebies yang dibawa Estela dalam satu paket tidak begitu banyak, yang terdiri dari minuman yang sedang dipromosikan oleh grup kesayangannya, serta ³photocard juga beberapa barang kecil yang terdapat foto per-member.

Dia meraih salah satunya dari dalam tas yang dibawanya, kemudian dia berikan kepada wanita tersebut. Estela pun mendapatkan sepaket ²freebies darinya, yang ternyata semuanya tentang Leon.

"Kau menyukai si leader?"

Wanita itu nampak bertepuk tangan cukup cepat, yang sepertinya karena Estela berhasil menebak siapa member favoritnya.

Ia membenarkan dan menanyakan balik. "Bagaimana denganmu? Siapa yang kau sukai di grup?"

"Aku suka semuanya, tapi kalau yang paling kusuka, dia adalah Daniel," sahut Estela.

Tangan wanita itu terulur yang menjadi pertanda bahwa ia menerima kehadiran Estela yang duduk di sampingnya.

"Omong-omong, salam kenal."

Estela membalas jabatan tangannya. Sambutan yang cukup menyenangkan bagi Estela.

"Ini fansign-mu yang keberapa kali?"

"Pertama kali."

Tanpa diduga, wanita itu menertawakan ucapan Estela sampai membuat perempuan berambut kecokelatan itu agak bingung. Dalam pikirannya sedang mencari tahu apakah ada yang salah dari ucapannya?

"Pantas kau kelihatan agak panik." Ah, ternyata ini. "Tapi, tak apa. Aku juga sepertimu ketika pertama kali datang ke acara ini. Bertemu langsung dengan idola kita, siapa yang bisa menahan rasa itu? Bahkan orang yang terlihat sanggup berdiri pun tangannya bisa bergetar," lanjutnya.

Kemudian, ucapannya masih bersambung setelah beberapa menit yang lalu keduanya disapa oleh penggemar yang lain.

"Sayang sekali kau hanya bisa bersantai sekarang. Tapi setelah mereka ada di hadapanmu, berusahalah sekuat tenaga untuk tidak berteriak. Mereka sangat tampan jika dilihat lebih dekat. Aku yakin, kau pasti takkan sanggup menatap mata mereka lebih dari lima detik. Berani bertaruh?"

Tentu saja Estela menolaknya. Tanpa pertaruhan pun sudah pasti Estela akan kalah. Apalagi dengan sifatnya yang begini, bahkan dia sudah dinyatakan kalah telak sebelum berperang.

Dia mengingat ketika di ajang penghargaan saat itu, sempat matanya saling beradu pandang dengan Daniel. Hanya begitu saja dirinya merasa akan gila. Sekarang, mengobrol? Mungkin sampai rumah dia akan pingsan.

***

"Halo, kami Re:UniTY."

Perkenalan grup yang diucapkan secara serentak tersebut disambut tepuk tangan serta sorakan meriah dari para penggemar. Estela di tempatnya tanpa sadar tersenyum lebar menyambut kedatangan mereka. Benar katanya, mereka terlihat lebih tampan jika dilihat secara langsung. Apalagi Daniel, entah mengapa Estela bisa melihat matanya lebih jernih.

Setelah memberikan salam, satu per satu para member mengenalkan diri masing-masing. Dimulai dari yang paling kiri adalah Leon, sang leader grup. Di samping Leon, berdiri seorang Daniel Kim bersama tatapan tajamnya yang khas.

"Hai, aku Daniel. Aku ucapkan terima kasih banyak karena sudah datang ke acara yang telah kami selenggarakan. Aku harap kita semua, bersama penggemar kami yang tidak bisa datang, suatu saat bisa memiliki kesempatan yang lebih banyak supaya bisa bersenang-senang bersama-sama."

Kemudian ucapan penyambutan dilanjutkan oleh ketiga member sisanya. Setelah selesai, host mengambil alih tempat untuk berbicara dan meminta kelima member agar mengambil tempat duduk yang telah disediakan. Sesuai dengan urutan berdiri mereka barusan, Daniel berada di samping sang leader.

Setelah diberi sedikit pengarahan oleh si host, maka acara pun secara resmi dimulai. Penggemar yang mengambil nomor kursi pertama diminta untuk maju. Begitu juga dengan urutan kedua dan seterusnya.

Semakin lama, jantung Estela hampir tak dapat terkontrol lagi. Acara seperti ini bukan sesuatu yang cocok bagi dirinya yang seorang anak rumahan, tetapi dirinya sadar memerlukan pengalaman yang baru untuk diberikan kepada penggemar Indigo.

"Kau baik-baik saja?" tanya wanita yang duduk di sampingnya.

Estela menghela napas. "Hanya ... Entahlah. Ini perasaan yang aneh."

"Kau ini seperti sedang akan berperang saja."

Kalau berperang melawan keadaan gugupnya, memang benar.

"Santai saja. Jangan berpikiran negatif. Sebaiknya kau cepat-cepat memikirkan apa yang ingin kau tanyakan pada Daniel. Pada setiap member, kita hanya diberikan waktu selama satu menit. Jadi, totalnya ada lima menit yang kita punya. Kau harus gunakan kesempatan itu baik-baik. Kita tidak tahu apakah fansign selanjutnya kita dapat mengikuti lagi atau tidak."

Orang itu benar sekali. Terlalu banyak hal yang Estela pikirkan hingga tak sadar menjadi kurang menikmati momen saat ini. Estela harus segera memikirkan apa yang perlu dia lakukan untuk menarik perhatian seluruh member Re:UniTY.

***

Ia sudah berdiri di belakang teman yang baru dia kenal, tengah mengobrol bersama Leon, sang leader grup. Berkali-kali Estela menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. Ini baru Leon. Bagaimana jika dirinya sudah berhadapan dengan Daniel?

Estela menyaksikan orang di depannya—yang tadi duduk di samping—sedang mengepalkan tangan. Tubuhnya pun menjadi kaku. Benar juga, member yang paling dia sukai adalah Leon. Pasti ia terlalu senang hingga sulit mengendalikan diri.

Waktunya sudah habis, dan tiba lah giliran Estela setelah kawannya beralih pada Daniel. Estela melihat Leon mulai menggerakkan tangannya, menandatangani barang yang Estela pinjamkan.

"Leon, aku ingin bertanya," ucap si wanita.

Gerakan tangan sang leader seketika itu berhenti. Ia langsung menatap Estela dengan sorot pandang yang cukup banyak menunjukkan betapa besar minat sang leader kepadanya. Kemudian, Leon melemparkan senyum berlesung pipinya kepada Estela.

"Silahkan. Tanyakan sepuasmu," balasnya, sekaligus mengatakan kepada Estela agar tidak terlalu cemas dalam menghadapinya.

"Kau berkarir dalam grup tidak hanya setahun maupun dua tahun dengan posisi sebagai leader. Apa kau pernah merasa kelelahan dengan posisimu sekarang?"

Leon membalas, "Ada kalanya aku begitu, tapi bukan karena aku tak lagi menginginkan posisi ini. Lebih mengarah pada ingin beristirahat sebentar. Aku biasanya akan mencari tempat yang bagus dan tenang supaya bisa menjernihkan pikiranku meski hanya sebentar."

Setelah meyakinkan diri bahwa Leon adalah orang yang tepat, Estela pun bercerita kalau dirinya sedang kepayahan karena pekerjaannya, meski wanita itu tidak memberitahu lebih jelas terkait pekerjaan apa yang dipunya. Tetapi, nampaknya Leon mengerti perkataan Estela.

"Sedangkan di sisi lain, kau tidak bisa menghentikan aktivitas itu, benar?"

Tepat sasaran! Para penggemar—salah satunya Estela—dari awal sudah menyadari kalau Leon merupakan member yang paling peka terhadap kondisi orang lain. Bercerita sedikit, maka dia dapat menyimpulkan kejadian yang dirasakan oleh lawan bicaranya.

Estela memang sedang mengalami tekanan batin menjadi seorang Indigo Valentine, dan ia berpikir kalau Re:UniTY yang kini berada di hadapannya mengalami hal yang sama, meskipun status idol mereka berbeda, bahwa Indigo adalah seorang idol virtual dan Re:UniTY adalah grup idol yang hidup di dunia nyata.

"Melarikan diri untuk sementara waktu tidak masalah. Tapi, kau harus pastikan akan kembali untuk menyelesaikan hal itu."

Apa yang dikatakan Leon adalah kebenaran, bahwa dirinya memerlukan istirahat sebentar. Mengambil cuti?

Menjadi seorang idol yang menggunakan karakter animasi harus memiliki mental yang bagus. Jika ada ekspresi wajah yang kurang bagus, kamera akan mendeteksi itu dan mengungkapkannya pada karakter animasi yang dimiliki. Sangat sulit menjaga kesehatan mental.

Leon mengatakan, "Jika butuh istirahat, jangan ragu-ragu. Aku tahu kau sudah bekerja sangat keras selama ini. Kuucapkan terima kasih atas usahamu."

Seringai kecil Estela langsung meluntur saat itu juga.

Apakah akan begini rasanya ketika para penontonnya mengatakan, "Terima kasih atas kerja kerasmu selama ini" secara langsung? Betapa tulus dan terasa dihargai. Seperti ada yang mencintainya. Meski begitu, dia merasakan hal yang sama meski mereka mengungkapkannya tidak langsung.

"Waktumu sudah habis. Jika bisa diberikan waktu lebih lama, aku ingin mendengar ceritamu lebih lanjut. Berjanjilah kau akan kembali menemui kami."

Dia tidak bisa berjanji, tapi Estela akan coba mengusahakan diri.

Setelah berpamitan kepada Leon, kini Estela harus menghadapi kenyataan bahwa ia bergeser ke hadapan orang yang selama ini disukainya, Daniel Kim. Sekarang dia mengerti apa yang dikatakan wanita tadi. Lelaki itu ternyata sudah menatap Estela sejak ia masih berbicara dengan Leon.

"Lama sekali," sindir pria itu.

Mengapa Daniel terkesan cemburu kepadanya? Estela jadi gemas menyaksikan sikap protes Daniel kepadanya.

"Iya, maafkan aku. Setidaknya aku tidak melupakan keberadaanmu."

"Aku juga ingin berbicara denganmu, Nona."

"Ini, aku sudah berada di depanmu."

Lalu, Estela dan Daniel larut dalam obrolan singkat mereka. Bahkan lelaki itu merekomendasikan beberapa tempat yang bisa menjernihkan pikiran Estela yang sedang kacau.

Jangan tanya seberapa senang Estela. Bahkan wanita itu sudah membayangkan keluar gedung secepatnya kemudian berteriak sekeras mungkin. Daniel benar-benar baik sekali.

"Aku sudah lama sekali ingin mengatakan ini." Mata Daniel langsung menoleh ke atas, memperhatikan muka Estela.

"Aku sangat mengerti menjadi seorang idol begitu sulit. Karena itu, terima kasih sudah mau menjadi bagian dari Re:UniTY. Terima kasih atas kerja kerasmu. Aku harap suatu saat bisa dipertemukan denganmu lagi dalam keadaan yang lebih membahagiakan."

Sontak Daniel membelalakkan mata. Suaranya tidak asing. Pada suara Estela ada kemiripan dengan seseorang yang selama ini siarannya dia tonton.

[Aku harap bisa kita bisa dipertemukan lagi.]

Indigo Valentine?

~×××~

-TBC-

Notes :

1. Fansign merupakan sebuah acara dimana penggemar bisa mendapatkan tanda tangan idolanya setiap kali grup idolanya merilis album ataupun memiliki kerjasama dengan merk tertentu untuk mengadakan fansign.

2. Freebies adalah barang dan konten yang dibagikan secara gratis. Bentuknya bisa bermacam-macam, biasanya ini akan berkaitan pada produk dan layanan yang ditawarkan.

3. Photocard adalah kertas berukuran 8,5 x 5,5 cm yang dicetak dengan gambar anggota boygrup, girlgroup, atau artis solo. Datang bersamaan dengan album terbaru, photocard biasanya merupakan bonus dari pembelian tersebut.