Chereads / Into Reality : Mewujudkan Cinta Virtual / Chapter 12 - Bab 12 : Membuat Momen Baru Bagi Kita Berdua

Chapter 12 - Bab 12 : Membuat Momen Baru Bagi Kita Berdua

Ia memang Indigo Valentine dengan pekerjaan sebagai seorang penyanyi virtual. Menyanyi dan tampil di depan publik sudah menjadi kewajiban dalam pekerjaan tersebut.

Tetapi jika melepaskan diri dari kehidupan Indigo, Estela Sherman hanyalah seorang wanita muda dengan kehidupan yang biasa-biasa saja. Sekali lagi, kata 'popularitas' tidak melekat pada diri Estela.

Ia seorang pekerja di sebuah toko pakaian. Menjelaskan dan menawarkan berbagai model baju yang mendapat perhatian, sekaligus melayani serta membantu para pelanggan yang datang. Estela mendapat bagian yang langsung berkomunikasi dengan pembeli-pembeli yang datang ke toko tempatnya bekerja.

Jam kerja Estela biasa dimulai dari pukul 9 a.m hingga 4 p.m. Setelah itu, ia akan pergi berkeliling sebentar sebelum pulang ke rumah. Kemudian, wanita itu membaca beberapa buku terlebih dahulu dan berlanjut melakukan siaran—memulai pekerjaannya sebagai penyanyi sekaligus streamer virtual, Indigo Valentine.

Dalam seminggu, dia sengaja menyamakan salah satu hari liburnya sebagai pekerja toko dan idol virtual, yakni pada hari kamis. Ini untuk memudahkannya mengambil istirahat tanpa disibukkan kegiatan lain.

Sayang sekali saat ini Estela lupa menonatifkan bekernya hingga dia terbangun lebih pagi dibanding biasanya pada hari libur gara-gara benda tersebut. Dengan kondisi pikiran yang setengah sadar, wanita itu memaki-maki benda tak bernyawa di atas nakas samping ranjangnya.

Dan karena ia lah Estela terpaksa membangkitkan diri dari tempat empuk tersebut. Padahal dia masih enggan melakukannya.

Dia menggosok-gosok sebelah mata menggunakan tangannya sambil memeriksa ponsel yang ditinggal tidur selama berjam-jam. Rupanya ada beberapa pesan yang datang dari teman-temannya.

Akan tetapi, ada dua orang yang menarik perhatian Estela, yaitu VitC dan Ashton. Berhubung dia masih memberi jarak—lebih terkesan menjauh bahkan memusuhi, jadi saat ini perhatian Estela lebih tertuju pada pesan yang dikirimkan VitC.

[VitC : Selamat pagi. @PurpleAce]

[VitC : Kau sudah bangun?]

[PurpleAce : Aku tidak menyangka akan ada laki-laki yang bangun lebih pagi dariku.]

[VitC : Karena jam kerjaku terkadang bisa sepagi ini. Tapi, bagaimana kau tahu aku seorang laki-laki?]

[PurpleAce : Hanya menebak.]

Estela memang tidak mau terlalu memikirkan jenis kelamin VitC. Kalau tebakannya benar, ya sudah berarti bagus. Ternyata VitC sendiri membenarkan, dilihat dari responnya.

Ia menguap lebar. Ponselnya dia bawa ke kamar mandinya, diletakkan di sudut wastafel. Tangannya meraih gelas serta sikat gigi yang setia berdiri di atas tempat yang menempel pada dinding tersebut. Wanita itu memandang dirinya sendiri dari cermin kamar mandi.

"Mengerikan sekali ternyata aku ini kalau habis bangun tidur," ungkapnya sambil mengelus-elus wajah.

'Ting' bunyi ponsel Estela yang baru saja terdengar. Dia mendapatkan pesan lagi.

[VitC : Tebakanmu benar. Bagaimana denganmu? Apa kita perlu bermain teka-teki?]

Mata Estela menengok ke plafon kamar mandi. Sepertinya memberikan sedikit tantangan bisa menyegarkan dirinya yang masih mengantuk.

[PurpleAce : Kalau tebakanmu benar, akan kuberi skin moonlight archer secara cuma-cuma.]

[VitC : Bersumpah lah! Jangan pernah menarik kata-katamu! Aku sudah mengambil gambar percakapan ini kalau kau melanggar ucapanmu sendiri.]

Estela dibuat tertawa karenanya. Ada apa dengan manusia yang sedang dia ladeni sekarang? Dia sangat tertarik dengan skin karakter game online yang Estela tawarkan.

[PurpleAce : Aku tidak pernah bermain-main terhadap ucapanku. Bukan manusia sejati kalau mengingkari perkataannya sendiri.]

[VitC : Baiklah.]

[VitC : 100% aku yakin kau seorang perempuan. Benar, kan?]

Estela mematung. Dia tidak ingat pernah membeberkan identitasnya kepada ketiga teman bermain game online-nya. Lalu, bagaimana bisa?

[PurpleAce : Kau benar.]

[PurpleAce : Bagaimana kau tahu?]

[VitC : Sangat mudah. Clue yang tanpa sadar kau berikan pada kami bertiga sangat membuktikan kalau kau perempuan. Tapi, aku tidak tahu apakah mereka berdua menyadari juga atau justru hanya aku. Saat itu kau pernah bilang 'kedatangan tamu bulanan'. Hanya perempuan yang biasanya mendapatkan hal tersebut.]

Wanita itu cukup terkejut. Tidak banyak lelaki yang peka tentang ini, dan VitC termasuk 'minoritas' nya.

[PurpleAce : Jadi, sekarang kau mau apa setelah tahu aku seorang perempuan? Ingin memperlakukanku seperti ratu, hm?]

[VitC : Tidak. Aku menagih ucapanmu untuk memberikan skin gold itu kepadaku. Dan maaf saja, aku tidak peduli kau perempuan atau bukan. Aku cuma berpikir ingin memastikan suatu hari bisa mengalahkanmu.]

Estela tersenyum miring. Dia kira VitC akan mengubah sikap karena kebanyakan laki-laki yang dia temui dalam game akan langsung memanjakannya setelah tahu Estela seorang perempuan.

Estela hanya ingin membuktikan tanpa dimanja laki-laki, dia bisa menjadi seorang profesional. Setelah melihat jawaban VitC, Estela jadi senang.

***

Daniel spontan berteriak bahagia ketika melihat pesan terbaru dari PurpleAce bahwa ia berjanji akan menepati ucapannya, memberikan skin gold tersebut. Tetapi, sejujurnya agak tidak mengenakan untuk Daniel kalau Estela sangat serius terhadap ucapannya.

Bukan bermaksud merendahkan, tetapi skin moonlight archer bukan sembarang skin yang mudah didapatkan. Bahkan jika ingin menggunakan ¹gacha, perbandingan mendapatkannya cuma 1:500. Sulit sekali. Maka para pemain akan memilih membeli secara satu set daripada menghabiskan uang untuk satu bagian saja, itupun harganya cukup mahal.

Dan PurpleAce memberikannya begitu saja? Sial! Mengapa Daniel jadi menyukai orang ini? Suatu hari nanti, dirinya harus mencari tahu siapa PurpleAce agar bisa membayar balas budinya secara langsung.

Suara teriakan kebahagiaan Daniel ternyata sampai ke kamar sang leader hingga Leon bergegas mendatangi temannya.

"Daniel, apa yang terjadi? Kau terluka? Ada sesuatu yang mengganggumu? Katakan padaku!"

Seketika dalam diri Daniel dipenuhi perasaan bersalah. Dia tidak bermaksud menakuti Leon, dia bersumpah.

Cengar-cengir Daniel pun muncul di wajahnya. "Maaf, Leon. Aku baik-baik saja. Cuma sedang senang. Sekali lagi, aku minta maaf."

Leon menghela napas berat. Terlihat gerakannya ingin menjitak kepala Daniel, namun sepertinya masih sayang sehingga ia turunkan kembali tangannya karena telah mengurungkan niat.

"Lain kali jangan begitu. Jantungku hampir keluar karena ulahmu."

Jadi sebagai gantinya, Daniel memperbolehkan Leon memintanya membuatkan sarapan. Tentu saja tawaran ini diterima dengan senang hati karena kapan lagi kesempatan kedua akan datang?

Beruntung bagi Daniel karena Leon cuma ingin sarapan dengan roti panggang yang di atasnya terdapat telur dadar dan daging sapi asap berselada serta berhiaskan saus mayonaise. Sederhana, tetapi bisa menggugah selera.

"Aku masih agak sulit sarapan hanya menggunakan sereal atau roti," ungkapnya.

Leon memahami pribadi itu. Selama ini, Daniel hidup di negara Asia, juga berbaur bersama 95% orang Asia. Jelas kehidupannya tidak terlepas dari cara orang Asia meskipun Daniel memiliki darah Amerika.

Sang leader membalas, "Benar juga. Setahuku orang Asia sudah terbiasa sejak kecil sarapan menggunakan nasi. Kalau begitu, mengapa kau tidak memasak untuk dirimu saja? Yang lain takkan mempermasalahkannya. Seperti kau baru mengenal kami saja."

"Kita kan ada pekerjaan. Itu akan lebih memakan waktu lebih lama. Jadi, tak apa."

Leon berakhir membiarkan orang itu. Lagipula sudah menjadi keputusan Daniel yang mau begitu.

***

Debaran jantung Estela sejak pagi sudah agak cepat. Tak ada yang dapat menyangka bahwa ternyata dia menanti-nanti waktu bagi VitC yang akan bermain game online bersamanya. Niat hati tidak ingin begini, sayangnya tak sesuai perkiraan. Hatinya tak bisa diajak kerja sama.

VitC mengirim pesan kalau dia baru pulang dari tempat kerjanya. Ini membuat Estela buru-buru mendatangi PC gaming kesayangannya. Dirinya yang mengajak, jadi mau tak mau dirinya pula yang harus sudah siap.

Estela dan VitC sudah memutuskan game online yang akan mereka mainkan. The Cursed Maze merupakan sebuah game online di mana kedua pemain diharuskan bekerja sama menyelesaikan tantangan yang ada untuk mencapai jalan keluar. Mereka ditempatkan di satu labirin yang sama, namun memiliki dinding pembatas terhadap satu sama lan.

Tetapi, akan ada jebakan-jebakan yang bisa membunuh serta meneror mereka sepanjang permainan. Inilah yang membuat game tersebut menarik perhatian dan cukup menyeramkan untuk dimainkan.

Bersyukur selera game online Estela dan VitC memiliki kesamaan. Jadi, sepertinya akan sangat menyenangkan ketika game tersebut dimulai.

VitC lagi-lagi memberi kabar kalau dirinya sudah berada dalam game. Estela sebagai PurpleAce yang sudah sedia di tempat pun langsung menambahkan ID VitC ke dalam daftar pertemanannya.

~xxx~

-TBC-

Notes:

1. Gacha ditujukan kepada aktivitas bermain lotere/spin di dalam game untuk mendapat item/karakter tertentu.