Selama kita hidup, kita akan selalu diberikan pilihan dengan risikonya masing-masing. Tak bisa kita memutuskan sesuatu yang sepenuhnya berdampak baik untuk kita. Pasti setidaknya ada yang harus dikorbankan.
Seseorang pernah mengatakan, "Jika kau menginginkan sesuatu, kau harus kehilangan sesuatu." Jadi, benar kalau di dunia ini tidak ada yang gratis sekalipun tidak dibayar menggunakan uang. Terkadang ... Kebahagiaan yang direnggut untuk menggantikan suatu hal.
Sama halnya seperti Estela saat ini. Rumor yang sebelumnya muncul hanya terkubur begitu saja tanpa ada konfirmasi dari kedua pihak. Masyarakat perlahan-lahan tidak peduli akan hal ini. Namun, tiba-tiba dirinya akan dipertemukan dengan RE:UniTY, terutama member bernama Daniel.
Ini merupakan sebuah kesempatan emas untuk lebih memperkenalkan dunia virtual kepada masyarakat umum, tetapi tentu Indigo takkan bisa mengeluarkan diri dari rumor kemarin. Ia akan kembali dibincangkan, kemudian (mungkin) disebut cari perhatian.
Jika ia melepaskannya dan memberikan hal ini kepada talent lain, takkan banyak hal yang berubah. Tetapi, bertemu langsung dengan idola sendiri? Apakah suatu saat dia masih mendapatkan gilirannya? Bukankah jika seseorang mendapatkan kesempatan maka tidak boleh disia-siakan?
"Apakah mereka akan bertanya soal rumor di antara Indigo dan Daniel?" tanyanya berterus terang.
"Mungkin iya. Tapi, selagi kau menjelaskan secara inti bahwa kau penggemar mereka, tidak akan terjadi hal yang buruk dalam skala besar. Mungkin beberapa penggemarmu yang menjadi pembenci Danie akan keluar, hanya saja kau masih bisa mengabaikan itu," jawab Mrs. H. "Jadi, bagaimana?"
Estela ingin berpikir matang-matang terlebih dahulu, namun sepertinya waktu terlalu berharga untuk dibuang hanya demi memikirkan suatu masalah yang masih bisa dirinya selesaikan.
Akhirnya Estela pun berkata, "Baiklah, aku setuju."
Mrs. H mengangguk-angguk paham. Senyuman hadir di wajah cantik wanita berambut pirang tersebut.
Dia menyahut, "Kalau begitu, aku akan menghubungi dulu pihak acara. Lalu, untuk kegiatan selanjutnya akan keberitahu kepadamu. Juga selagi kau di sini, kau bisa bertanya kepadaku mengenai siaranmu nanti. Seperti game online yang ingin kau mainkan selanjutnya, atau apa yang kau perlukan."
Estela menengok ke arah jam tangan yang ia kenakan. Jika pulang sekarang, Estela memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan kecilnya dan lanjut beristirahat. Tetapi, seharusnya tidak masalah jika membuang waktu lebih lama.
"30 menit lagi. Kuharap kau bisa berdiskusi denganku dulu, Mrs. H."
"Kuterima. Beri aku beberapa menit untuk membereskan barang-barangku." Kemudian, Mrs. H pergi meninggalkan Estela sendirian. Estela takkan menghambatnya. Lagipula apa yang ingin ia bicarakan tidak ada sampai 20 menit.
***
Ternyata Estela memiliki waktu selama sebulan untuk menenangkan jiwa serta raganya sebelum acara ditayangkan secara langsung. Seminggu setelah si pemilik Indigo menyetujui, pihak dari acara "The Idols" pun mengumumkan bahwa Re:UniTY dan Indigo Valentine akan menjadi bintang tamu pada tanggal yang sudah ditentukan.
Ini menyebabkan kehebohan di kalangan penggemar, terutama klub penggemar Re:UniTY. Sebagian mengatakan Indigo sangat beruntung karena menjadi penggemar sukses yang dapat bertemu dengan idolanya.
Namun, sebagian lain berpendapat Indigo menggunakan kesempatan ini untuk mencari perhatian publik. Tidak sedikit juga yang membahas masalah sebelumnya, dan mengtakan kalau Indigo sengaja ikut untuk menarik perhatian orang-orang memakai nama Daniel Re:UniTY.
Dari klub pengggemar Indigo sendiri ada sedikit keributan meski tidak seramai para penggemar Re:UniTY. Sudah Estela duga bahwa di antaranya terdapat orang-orang yang membenci grup tersebut dan mereka memilih keluar dari klub penggemar Indigo.
Hari yang dinanti-nantikan telah tiba. Kedua bintang tamu berada di tempatnya masing-masing sedang melakukan persiapan yang matang untuk penampilan nanti.
Estela berada di studio agensi, dibantu Mrs. H meneyediakan keperluannya demi membentuk karakter Indigo menjadi wujud tiga dimensi. Berbagai peralatan seperti pakaian khusus '¹motion capture' dan '²face tracking' sudah terpasang di badan Estela.
Sejujurnya Estela sedikit merindukan masa-masa di saat Ashton membantunya. Dia lebih tau apa yang Estela butuhkan saat Indigo akan menjadi tiga dimensi. Tapi jika pria itu masih bersikeras ingin memilikinya, maka tak ada pilihan lain bagi Estela selain menolaknya tanpa bosan.
"Coba gerakkan tanganmu, tapi jangan terburu-buru!" Estela menuruti perintah yang dikeluarkan Mrs. H
Maka ia pun mengangkat tangannya lurus ke atas, dan Indigo dalam wujud tiga dimensi pada layar di bagian depan kanan dari posisi Estela ikut bergerak dengan gerakan yang berbalik dari Estela. Estela juga mencoba menggerakkan kepalanya, dan Indigo pun tetap mengikutinya.
Mrs. H memberitahu bahwa pergerakan Indigo mulus tanpa ada patah-patah.
"Sekarang latih ekspresimu," titahnya lagi.
Kemudian, Estela mencoba tersenyum dari yang biasa hingga memperlihatkan giginya. Dia juga mengedipkan sebelah mata, hingga membentuk pandangan tajam dengan bibir agak melengkung ke bawah yang mengakibatkan Indigo membaca ekspresinya dan membentuk wajah marah ala karakter virtual tersebut.
"Kita sudah siap, Estela. Acara akan dimulai dua menit lagi."
Mrs. H bergerak di belakang layar, memantau monitor yang menunjukkan Indigo yang berada di studio musik, berhubung karakter animasi tersebut seorang penyanyi virtual. Di kedua sisi Estela terdapat dua orang staf agensinya dan dua orang kru acara "The Idols".
Tak ada yang bisa membayangkan seberapa gugup Estela saat ini. Bahkan jika menyebutkan jantungnya berdetak kencang, ini masih tidak cukup. Estela berharap tidak bersikap memalukan di depan Daniel, idolanya.
"Jangan gugup, Indigo," ucap salah satu kru acara.
Ya, tak ada yang perlu Estela khawatirkan. Semoga ini bisa berjalan dengan lancar.
***
"Dan selanjutnya, kita sambut bintang tamu kedua kita. Seorang penyanyi virtual berwujud animasi yang namanya sedang naik daun, juga telah memenangkan kategori penyanyi wanita terbaik untuk tahun ini. Kita sambut ... Indigo Valentine!"
kemudian, Indigo pun muncul dari layar yang cukup besar, dengan tinggi sekitar dua meter dan lebar satu setengah meter. Awalnya ia hanya dari banyak butiran pasir dan perlahan-lahan pasir-pasir tersebut membentuk tubuh karakter virtual tersebut. Ia hadir dalam wujud tiga dimensi.
Meski hanya berada dalam sebuah layar, Indigo tetap mampu memperlihatkan seluruh tubuhnya dari berbagai arah. Inilah yang dinamakan tiga dimensi.
"Halo, aku Indigo Valentine, si bunga ungu penebar kasih sayang," ucapnya yang mendapat sorakan kegembiraan dari para penonton pria yang datang ke studio acara tersebut.
Mata Indigo terhubung pada layar di depan Estela. Selain wujud Indigo bisa menjadi sebuah hologram, ia juga menggunakan teknologi ¹VR terbaru yang ini. Estela bisa melihat apa yang dilihat Indigo tanpa menggunakan alat VR biasanya.
Hanya terhubung dengan monitor dan Estela hanya perlu bersikap dan berekspresi sebagai Indigo Valentine yang dikenal orang-orang.
Wanita itu bisa menyaksikan setiap mata yang berada di sana memandang kepadanya, tak terkecuali Daniel yang kini bertepuk tangan kecil sembari tersenyum. Satu sisi dirinya merasa malu harus tampil di depan idolanya langsung, walaupun menggunakan personanya. Akan tetapi, ada sebuah kebanggaan tersendiri dalam dirinya.
Tanpa Estela ketahui, Daniel menaruh rasa kagum pada karakter animasi di hadapannya. Pria itu membatin, "Akhirnya kita bertemu langsung, Ela. Hanya tinggal mencari tahu siapa kau sebenarnya di dunia nyata."
~×××~
-TBC-
Notes :
1. Motion capture (mocap) merupakan metode modern yang digunakan untuk merekam atau mendeskripsikan gerakan dalam animasi komputer. Yang biasanya digunakan dalam pembuatan film, game, medis, robot dan masih banyak lagi.
2. Face tracking (penjejakan wajah) yaitu memperkirakan lokasi suatu wajah di dalam video secara real time. Pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk mengenali kondisi emosi manusia.
3. VR atau virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia virtual yang disimulasikan oleh komputer. Dengan adanya VR, user merasa lebih nyata untuk berada di lingkungan tersebut.