Bab 3. Merpati yang menempati sarang murai.
31 February 2030, Villa Nusa Elite Jakarta.
Mentari bersinar di arah timur, dan matahari mulai menyinari halaman villa tersebut. Di dalam kamar, Aisyah perlahan mengerjapkan matanya dan mulai membuka matanya perlahan.
Akhirnya, dia berhasil membuka matanya dan mengerjapkannya. Namun, karena malas. Dia kembali memejamkan matanya sekali lagi dan tertidur.
Sementara itu, pemuda bernama Reyhan telah selesai melakukan rutinitasnya di dalam ruang gym pribadinya. Setelah kemarin dijatuhkan dengan mudah oleh gadis kecil itu, Reyhan memutuskan untuk berlatih lebih keras. Namun, untuk menjaga kamuflase pernikahan. Dia tetap berlatih di dalam rumah serta mengerjakan beberapa dokumen selama beberapa hari ke depan.
Selesai berlatih, dia mandi dan ganti baju sebelum kemudian turun ke bawah untuk makan.
"Bibi, apakah gadis manja itu masih belum bangun?"
Reyhan bertanya pada bibi yang menjadi pengurus dapurnya. Namanya Suratmi, namun dia lebih suka dipanggil Bibi Su.
Mendengar pertanyaan dari Tuan Mudanya, Bibi Su menjawab dengan tegas.
"Tuan muda, Nyonya mungkin kelelahan setelah acara kemarin malam. Lagipula, dia sekarang jauh dari orang tuanya. Anak gadis yang jauh dari orang tuanya biasanya lebih malas bangun daripada di dalam rumah orang tuanya."
Bibi Su menjawab dengan santai. Dia sudah mengasuh Tuan Mudanya sejak dia masih kecil dan suka tinggal sendiri di rumah ini.
Dia tahu, bahwa tuan mudanya sangat mencintai kebersihan dan elitisme benar-benar tinggi. Dia bahkan selalu menjaga pola makan dan bahan masakannya harus selalu bahan segar. Bisa dikatakan bahwa dia adalah setengah ibu dari tuan mudanya sekarang.
Mendengar jawaban Bibi Su, Reyhan tidak lagi perduli pada gadis manja itu. Dia hanya makan makanan vegetarian miliknya.
Setelah menyelesaikan makanannya, Reyhan kembali ke kamarnya dan melanjutkan kegiatannya.
Di dalam kamar.
Aisyah perlahan membuka matanya. Melirik jam digital di depan dinding ranjangnya, dia tahu bahwa dia bangun kesiangan.
Dia segera duduk dan ingin cepat-cepat pergi ke kantor. Namun, saat dia sudah berganti pakaian dan mulai merias wajahnya, dia terkejut.
"Wajah ini, ..."
Awalnya dia bingung, namun segera dia mengingat bahwa dirinya mengalami transmigrasi jiwa.
Dia menghela nafas tak berdaya, tapi cepat atau lambat dia juga harus menerima statusnya yang sekarang.
Matanya yang tak bernyawa sedikit melirik ke cermin.
Dia mendapati kenyataan bahwa dirinya sangat cantik!
"Hm, yah. Lupakan masa lalu dan mulai hidup sebagai orang baru. Selain itu, tidak ada gunanya menyesali kehidupan sebelumnya yang menjadi anjing tunggal. Sekarang, selain memiliki nama yang sama, aku juga memiliki paras yang cantik jelita. Yah, tidak ada ruginya."
Setelah menatap ulang wajahnya yang cantik di depan cermin, Aisyah melepas pakaian profesionalnya dan menggantinya dengan pakaian santai.
Selanjutnya, dia keluar untuk sarapan.
Membuka pintu, dia merasakan bahwa pintu itu sedikit berat.
"Kelihatannya tubuh ini sangat lemah dan rentan. Haah, aku tidak terbiasa dengan tubuh ini. Aku harus membentuk ulang tubuh ini."
Namun, mengingat kemarin malam dia membanting tubuh seseorang. Dia bersyukur bahwa dia tidak mematahkan tulang punggungnya.
Aisyah memandang meja makan dan melihat sosok perempuan paruh baya sedang membersihkan dapur.
Dia merasa memiliki perasaan yang sulit dikatakan.
"Menu vegetarian?"
Dia merasa sulit percaya dengan apa yang ada di depannya. Dia mengambil sejumput makanan vegetarian dan mengunyahnya. Mengambil beberapa dan meletakkannya di atas piring, kemudian membawanya menemui bibi yang ada di dapur.
Sepanjang jalan, dia memakannya sambil berdiri.
Sama sekali tidak memiliki keanggunan seorang putri!
"Bi, menu sarapan hari ini ... apakah hanya ini?" ujar Aisyah sambil mengangkat piringnya sedikit tinggi.
Melihat nyonya mudanya yang makan sambil berdiri dengan mudahnya, membuat Bibi Su memiliki alis berkedut menahan kecewa.
Dalam hati dia berpikir, 'Nyonya muda benar-benar bebas dan tidak terikat etiket seorang bangsawan!'
"Maaf, Nyonya. Apakah Nyonya memiliki pesanan khusus? Sebelumnya tuan tidak memiliki instruksi khusus, jadi saya mengira Nyonya juga seorang Vegan."
Aisyah tidak bisa menahan sakit di hatinya. Dia bertanya-tanya, kenapa dirinya disamakan dengan pemuda vegetarian itu? Ini benar-benar membuatnya pusing.
"Lupakan pemuda itu. Mulai sekarang, tolong bibi masakkan nasi untukku. 2 kali sehari! Terus satu lagi, sama daging. Oke, Bi?"
Aisyah menginstruksikan Bibi pemasak di dapur dengan menahan amarah karena disamakan dengan pemuda kekurangan EQ tersebut.
Menerima instruksi Nyonya muda, Bibi Su segera menganggukkan kepalanya seperti ayam yang mematuk beras.
"Bagus!"
Setelah memuji bibi tukang masak, Aisyah menghabiskan makanan di atas piring dengan ekspresi seolah-olah, jika bibi tidak menurutinya, dia akan memakannya seperti masakan itu.
Tentu saja, hal ini membuat Bibi Su takut. Untungnya Aisyah segera berbalik pergi, kalau tidak Bibi Su mungkin akan mati lemas karena ketakutan.
Kembali ke kamarnya, Aisyah kembali duduk di depan meja riasnya dan sekali lagi memandangi wajahnya yang cantik.
"Heh, wajahku benar-benar sangat cantik. Tapi sayang, pemilik tubuh sebelumnya sangatlah bodoh. Berdasarkan ingatannya, aku takut orang ini mengidap autisme."
Aisyah yang sekarang adalah seorang yang memiliki jiwa Presiden Wanita serta multi talenta dan mendominasi dunia teknologi masa depan. Selain itu, dia juga memiliki bakat yang tak terhitung jumlahnya karena lahir di keluarga bangsawan saat itu. Namun, karena ulah ibu tirinya, dia di usir dan membangun perusahaan teknologi dari 0 dan membuktikan kekuatannya di hadapan keluarganya yang buta! Namun dia masih tidak menyangka bahwa akhirnya, dia akan dibunuh oleh adik tirinya yang selama ini dia sayangi.
Dia sadar, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
"Haaah, lupakan. Sekarang aku memiliki kesempatan kedua, aku harus memanfaatkannya sebaik mungkin. Lepaskan semua kekangan di masa lalu, dan mulai bebas menikmati hidup. Tapi yang pertama, aku harus menyingkirkan pernikahan kontrak yang konyol ini."
Aisyah menetapkan target pertamanya, kemudian dia berganti pakaian dan keluar menuju rumah Keluarga Idris. Keluarga ayahnya.
Dia memeriksa ponselnya. Memeriksa semua data dan akun dompet digital yang aktif. Dia memeriksa saldo, dan mendapati bahwa ada uang 10 juta di dalamnya.
Dia tersenyum. Setidaknya, dia memiliki modal untuk memulai. Kemudian dia memeriksa akun M-banking nya dan mendapati bahwa saldonya ada 50 juta.
Dia tersenyum kembali.
"Menelusuri ingatan pemilik tubuh sebelumnya, aku tidak menemukan hal-hal yang berkaitan dengan harga gadget. Bahkan pemilik tubuh sebelumnya tidak tahu menahu masalah berapa harga komputer, meskipun dirinya mengambil jurusan komputer saat sekolah. Aaa ... Apakah ini yang disebut bodoh?"
Memikirkan semuanya, benar-benar membuat Aisyah saat ini menjadi pusing.
Dia tidak menyangka bahwa pemilik tubuh sebelumnya adalah orang bodoh dengan rank SSS!
Dia tidak tahu harus berkata apa.
Mencoba melupakan masa lalunya yang absurd, Aisyah mulai menghentikan taksi dan menuju Vila Keluarga Idris.
Kali ini, dia ingin berunding dengan ayahnya. Dia ingin ayahnya mengembalikan uang yang diberikan oleh pemuda yang kekurangan EQ di rumahnya.
Selanjutnya, biarkan dia menyelesaikan semua masalah perusahaan dan membangkitkan perusahaan ayahnya!
Dia yakin, dengan kemampuannya, dia akan bisa membuat perusahaan ayahnya menjadi perusahaan skala internasional!
Aisyah tidak sabar menantikan hari-hari itu!
Kekayaan, tunggu aku datang menjemput kalian!
***
Hai, salam dari System_Exclusive.
Tolong tinggalkan komentar, saran dan kritik. Agar penulis bisa terus berkembang.