Bab 7. Kau adalah Boss nya 2
Kasino itu sangat besar dan penuh dengan tulisan-tulisan megah. Tentu saja, tempat itu banyak orang berlalulalang keluar masuk.
Tiba di depan pintu masuk kasino, Aldebaran mengangkat kedua tangannya ke arah langit kemudian menurunkannya sejajar dengan mulutnya. Dia berdoa kepada tuhan.
"Berkatilah tuhan. Berikan berkatmu pada manusia kotor dan nista sepertiku. Aku berjanji, jika aku menghasilkan banyak uang, aku akan lebih banyak bersedekah dan berbagi kepada orang yang membutuhkan."
Setelah mengucapkan itu, dia berpikir bahwa tuhan tidak mengetahui isi hatinya. Karena orang yang membutuhkan selain dia dan kakaknya, aiapa lagi? Jadi, dalam hatinya, begitu dia mendapatkan uang. Dia akan berbagi dengan kakaknya. Itulah yang dia pikirkan.
Dia tertawa dan mulai melangkah masuk ke gerbang kasino. Dia sudah membayangkan betapa pintarnya dia akan menikmati kekayaan dari kasino. Dengan berkah tuhan, dia yakin menghasilkan banyak uang hari ini.
"Kakak Al telah tiba."
"Kakak Al, kau datang lagi."
"Kakak Al tidak pernah menyerah!"
Penjaga kasino memanggil Aldebaran dengan sangat akrab. Itu karena Aldebaran sangat sering datang ke kasino ini ketika mereka baru datang bekerja.
Bahkan tidka jarang, ketika Aldebaran ini memenangkan beberapa uang besar, dia akan memberi mereka sedikit rasa. Aldebaran juga sering membantu mereka, itu sebabnya mereka sangat menghormati Aldebaran.
Aldebaran mengangguk dengan tenang, "Aku datang mengumpulkan kekayaan!"
"Hahah, seperti yang diharapkan dari kakak Al. Oh apakah gadis ini kerabatmu?"
Salah satu dari mereka bertanya.
Aldebaran segera menjawab, "Aku tidak mengenalnya."
Aldebaran menyadari bahwa Aisyah mengikutinya, jadi dia hanya bisa mengabaikannya.
Selanjutnya, dia memasuki kasino dengan mantap meninggalkan Aisyah yang masih mengikutinya di belakang.
Aisyah mengikutinya.
Sementara 3 penjaga gerbang itu saling pandang dan menyeringai.
Aisyah sabgat cantik. Jadi sebagai seorang lelaki, man amungkin mereka tidak tertarik. Namun, karena dia adalah pelanggan, mereka tidak berani bertindak. Baru setelah dia menghabiskan uangnya di dalam, mereka berani bertindak. Lagipula itu hanya gadis kecil, pasti muda ditangani.
Aldebaran akhirnya berjalan berkeliling dan menemukan meja kasino yang akrab. Permainannya simple, hanya menebak angka yang keluar besar atau kecil. Ini adalah permainan kesukaannya.
Aisyah melihat di belakang Aldebaran, dia bisa melihat banyak manusia lemak dan gadis cantik di samping mereka berteriak dengan sangat antusias.
"Kecil, kecil, kecil."
Namun, begitu penutup di buka, bola segi empat itu menunjukkan angka besar.
Aturan permainan ini sangat sederhana.
1 sampai 3 adalah angka kecil, 4 sampai 6 adalah angka besar. Jumlah bola kotak ada 3. Jika 2 bola kotak menunjukkan angka besar, maka yang keluar adalah anka kecil. Begitu pula sebaliknya.
Sebagai contoh, ada 3 bola kotak. 2 bola menunjukkan angka 5 dan 6 sementara 1 bola menunjukkan angka 1, maka yang keluar atau valid adalah jenis angka besar. Atau juga, 2 bola menunjukkan angka 1 dan 3 sementara 1 bola lainnya menunjukkan angka 6, angka yang keluar atau valid adalah jenis angka kecil.
Pengunjung harus menebak jenis angka itu sebelum penutup bola kotak itu dibuka.
Aisyah sangat handal di dunia sebelumnya dalam hal permainan ini. Dia pernah secara khusus mempelajari trik untuk kasus ini hanya untuk sebuah misi mendapatkan tender perusahaan.
Itu adalah masa lalu yang kelam. Namun fia tidak menyangka bahwa dia akan melakukan hal ini hanya untuk mendapatkan pengakuan dari pamannya dan membuat pamannya berhenti datang ke kasino.
Bagaimanapun, kasino bukanlah hal yang baik. Jika kau ketagihan, bahkan istri dan anaknya akan mendapatkan bencana yang menakutkan.
Kali ini, dia harus mendapatkan pengakuan pamannya, dan memberi pamannya fantasy bahwa dia benar dan dia harus mengikuti keputusannya.
Dia berdiri di belakang pamannya dan mulai belajar tentang situasinya. Setelah mengamati sebentar, dia mulai fokus mendengarkan suara bola kotak yang dikocok.
Dia sangat familiar dengan hal ini, setidaknya permainna ini tidak jauh berbeda.
Dia membuat tebakan dalam hatinya, setelah angka di bola kotak dan tebakannya dikonfirmasi benar dan sama. Dia mulai mengarahkan pamannya.
"Paman, kau salah. Harusnya besar, 6,5,1."
Aisyah mulai berbisik di dekat telinga Aldebaran. Tapi, mana mungkin Aldebaran mempercayainya.
'Anak ingusan tau apa!' makinya dalam hati. Namun dia tidak berani meneriaki Aisyah terlalu keras, takut akan dilaporkan ke kakaknya, Rena.
Namun, dia segera ditampar oleh kenyataan. Ternyata angka yang keluar adalah besar, bahkan detail angkanya sama dengan apa ayang dilaporkan oleh keponakannya!
Aldebaran berpikir dalam hati, 'Mungkin hanya keberuntungan.'
Dia benar-benar tidak ingin percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Jadi dia menyepelekan perkataan Aisyah.
"Paman, kau salah lagi. Sekarang masih besar, 5,5,3. Aih ..."
Setelah penutup diangkat dan angka di bola kotak muncul, itu semua sesuai dengan apa yang dilaporkan Aisyah padanya.
Dia shock!
'Apakah anak ini benar-benar dewa kasino?' pikirnya sedikit suram.
Aldebaran melihat chipnya yang setara dengan uang 500 ribu. Kali ini dia tidak ingin percaya dengan keponakannya. Dia ingin mengandalkan instingnya!
Dia akan meletakkannya di angka besar!
Dia yakin kali ini, dia pasti menang!
Namun, sebelum dia meletakkannya, chip nya telah direbut oleh keponakannya dan menempatkan di angka kecil 3,3,6.
Aisyah berteriak, "Angka kecil, Pak!"
"Aisyah! Apa yang kau lakukan dengan ikut campur urusanku!"
Aldebaran berteriak marah, namun pandangan Aisyah tetap lurus dan menyuruh dealer membuka bola kotak yang tertutup itu.
Sata dealer membuka penutup bola kotak itu. Aldebaran hanya bisa berdoa pada tuhan bahwa dia akan mendapatkan keajaiban!
"Angka kecil!"
Begitu dealer mengumumkan hasil yang keluar adalah angka kecil, Aldebaran berteriak dan membuat pose kemenangan.
Aisyah melihatnya dengan tersenyum, 'Paman benar-benar seperti anak kecil.'
Namun segera, pamannya mengambil chip yang dibayarkan bandar. Dia masih berpikir bahwa ini adalah sebuah keajaiban.
Sstelah menang beberapa chip, dia pergi ke meja kasino lainnya. Dia terus bermain dan setiap permainan, keponakannya akan selalu memberinya saran.
1 atau 2 saran dalam sebuah permainan mungkin masih kebetulan. Tapi Aisyah memberi saran hampir setiap putaran permainan apapun yang dia mainkan. Setiap ronde dan jenis permaian, setelah Aisyah mengamati sekilas dan memberinya saran, sejak saat itu kata-katanya seperti dekrit kekaisaran yang selalu benar dan tidak pernah salah!
Aldebaran benar-benar ingin menyembahnya seperti dewa!
Lelah berputar-putar, dia mempercayakan chipnya pada Aisyah dan dia menunggu di samping. Namun. Ketika Aisyah sendiri yang bermain, dia malah kehilangan banyak chip.
Aldebaran dilema!
Dia ragu, apakah semua tadi hanya kebetulan?
Dia mempertanyakan hidupnya.
"Paman ayo pulang, ibuku akan bangun kalau kita pulang terlalu pagi," bujuk Aisyah pada pamannya.
Akhirnya Aldebaran mengangguk dan dengan patuh menukar chip dengan uang tunai.
Tiba di depan teller, dia akhirnya sadar kalau uangnya telah berlipat ganda!
"Apakah keponakan besar sedang merencanakan sesuatu?"
Aldebaran berpikir sendiri di dalam hatinya.
Setelah menukarkan chipnya, dia melihat bahwa keponakannya sedang diganggu oleh ketiga penjaga pintu kenalannya.
"Hei. Apa yang kau lakukan?"
"Kak Al, kau datang. Kakak tiger tertarik dengan gadis cantik ini dan ingin mengajaknya makan malam. Tapi dia menolak."
Aldebaran sekilas tahu maksud ketiga orang ini, namun gadis yang diajak oleh tiger ini adalah keponakan besarnya! Jika dia membiarkan hal ini terjadi. Lalu, bagaimana dia akan mempertanggungjawabkan hal ini pada kakaknya? Dia ingin marah dan menpar tiger!
"Kalian lupakan saja. Dia adalah keponakan besarku. Kalian bisa makan sendri, aku yang traktir. Ini untuk kalian."
Aldebaran merogoh sakunya dan memberikan uang 500 pada mereka.
"Berbagi sedikit, aku tadi dapat untuk kecil. Besok, aku dan keponakan besarku akan menaklukan kasino yang kalian jaga! Bersiaplah!"
Ketiga saudara itu tertawa dan menjawab, "Kak Al, kami menantikannya!"
Selanjutnya, Aldebaran pergi dengan Aisyah mengikutinya di belakang.
Setelah jauh dari kasino, Aldebaran bertanya dengan sungguh-sungguh.
"Keponakan agung, apakah kau melakukan sesuatu dengan chipnya? Kenapa aku masih untung 2 kali lipat?"
"Paman, aku hanya ingin membuktikan padamu bahwa aku mampu. Itu saja. Selain itu paman, apakah menurutmu kasino akan membiarkan seseorang mengambil banyak uang dari rumahnya begitu saja? Jika aku tidak membatasinya, apakah kau yakin bisa keluar hidup-hidup dari kasino itu?"
Memikirkan semuanya dan latar belakang serta kabar busuk tentang kasino yang selaam ini di dengar, Aldebaran tiba-tiba merasa merinding.
Keponakannya benar-benar ssangat agung dan luar biasa.
"Keponakan agung, maafkan aku atas sikapku di masa lalu. Mulai sekarang, kau adalah Boss nya!" Aldebaran berkata dengan sungguh-sungguh!
Dewa yang dengan mudah bisa menghasilkan uang dan memikirkan resikonya? Dia benar-benar ingin menjadi bawahannya!