Setelah membagikan tugas yang ada, Andi juga mulai mengerjakan tugas yang dia miliki, sebagai salah satu mahasiswa sejarah dia memiliki tugas untuk meneliti tentang sejarah relief dari candi Prambanan tersebut, setelah berpisah dengan teman-temannya nya Andi kini mencoba untuk berpikir dari mana dirinya harus memulai, melihat dari banyak temannya langsung menuju ke arah candi yang besar yang berada di tengah dari seluruh komplek percandian.
Andi merasa bahwa dirinya perlu melakukan sesuatu yang berbeda, dan ketika dirinya menatap ke hamparan luas dari banyak bebatuan candi yang berserakan, dirinya segera menyadari bahwa Bukankah lebih baik memulai dari luar, jadi setelah memiliki tujuannya, Andi kemudian bergegas ke salah satu sudut.
Dari kompleks candi Prambanan yang tidak begitu diminati, berjalan untuk beberapa saat kemudian Andi tiba di runtuhan bebatuan, dari candi yang lebih kecil yang berada di seluruh kompleks candi, kompleks candi Prambanan ini selain beberapa candi besar yang ada di tengah, seluruh area di sekitarnya dipenuhi oleh candi-candi yang lebih kecil.
Hanya saja dengan seiring berjalannya waktu dan juga berbagai kondisi alam yang ada, menyebabkan kerusakan dan juga keruntuhan dari candi-candi tersebut, andi masih mengingat jelas perkataan dari ayahnya " dulu disini banyak candi yang berdiri, namun setelah gempa besar waktu itu, banyak candi yang runtuh" sang ayah bercerita kepada Andi
Menyaksikan reruntuhan dari candi-candi tersebut, andi merasa sangat disayangkan, jika candi-candi tersebut bisa di restorasi kembali maka kemegahan dan juga kecantikan dari candi Prambanan tentu akan naik beberapa level, mungkin bisa dibilang tak kalah dengan candi Borobudur.
Tetapi jelas dalam hal ini, kini apa yang ada di depannya hanyalah reruntuhan. " Ya apa yang ada, akan selalu memiliki masanya" kata Andi bergumam sambil mulai mencoba meneliti bebatuan candi di depannya
Perlahan andi, mulai terserap dalam pekerjaan penelitiannya dan tanpa dia sadari waktu berjalan begitu cepat, suara ramai yang semula nampak banyak terdengar di telinganya, kini seiring waktu yang ada, nampak mulai berkurang. Andi yang tengah asyik harus meneliti bebatuan candi didepannya tidak menyadari hal tersebut, sampai kemudian hp-nya bergetar.
Melihat bahwa panggilan tersebut berasal dari teman satu kelasnya dirinya segera mengangkat hpnya, " ada apa Jon?" Tanya Adi membuka percakapan
" Ehhh...lu dimana Andi?" Tanya Joni teman Adi
" Gua masih sibuk nih ngisi data kenapa?" Tanya Andi kembali
" Lu tau jam berapa sekarang?" Tanya joni lagi
" Jam berapa emang?" Kata Andi membalas
" Jam 12, waktunya makan siangggggg.....cepat balik lu ke area tempat makan, udah ditungguin sama yang lain" kata Joni membalas
" Ohhhh..udah jam12 aja, ga kerasa gua...hahahah" balas Andi kepada Joni
" Udah cepet ga pake lama!!!!" Kata Joni tak berdaya tau sifat Andi, yang sangat serius ketika dirinya melakukan penelitian sejarah
Setelah menyelesaikan percakapan dengan Joni, andi yang kini tahu bahwa sudah waktunya untuk makan siang, mulai membereskan peralatan yang ada, hingga tak lama dirinya menyelesaikan perlengkapannya, dia berjalan untuk meninggalkan area tersebut, tetapi kemudian sebuah fenomena yang aneh terjadi, disaat Andi mencoba untuk meninggalkan tempat tersebut.
Matahari yang berada tepat di atas kepalanya, kini nampak memiliki sesuatu yang berbeda, tiba-tiba saja tanpa adanya peringatan sebuah bayangan yang nampak cukup besar menutupi sinar matahari yang menyinari kompleks candi Prambanan, hal tersebut berlangsung singkat dan terjadi begitu cepat
Membuat orang tidak menyadari hal tersebut, di sisi lain ketika bayangan tersebut menghalangi sinar matahari ke kompleks candi Prambanan, sebuah area kecil dari sesuatu yang menghalangi tersebut muncul di tengah, dan dari sana sinar cahaya matahari menembus dan jatuh ke Area dimana Andi melakukan penelitian, lebih tepatnya ke sebuah tangga batu masuk candi, Andi yang berada di sekitar area tersebut, awalnya berjalan biasa tetapi kemudian sebuah angin kencang menerpa dirinya, dalam ketidaksiapan dirinya berkas yang dibawa nampak berhamburan dan jatuh berserakan di tanah.
Melihat bahwa pekerjaannya kini berantakan, jelas Andi merasa kesal " apaan sihhh....udah tau buru-buru malah berantakan" berkata Andi mengeluh melihat pekerjaannya yang berantakan, namun kemudian jelas Andi sadar bahwa daripada mengeluh dan menunda waktu lebih lama lagi, dirinya segera mulai memunguti berkas yang berjatuhan.
Hingga pada akhirnya ketika dirinya merasa lega setelah beberapa saat hampir selesai mengumpulkan seluruh berkasnya, dirinya merasa ada yang kurang " yaaa....dimana kertas analisis gua...." Kata Andi setelah mengecek bahwa ada yang kurang dari berkas tugasnya, jadi kemudian dirinya kembali lagi mencari.
" Nah itu dia!!!" Kata Andi bersemangat melihat, kertas yang ia cari berada di puncak anak tangga dari salah satu reruntuhan candi, tanpa banyak berpikir Andi kesana dan melihat bahwa kertas tersebut berada di area atas, Andi mendesah bahwa dirinya terpaksa harus naik, apalagi saat melihat tanda dilarang menaiki candi, hatinya tampak kusut, mencoba melihat ke sekitar area sekelilingnya, dan menyadari bahwa tidak ada orang.
Andi tentu saja merasa senang " ya mumpung ga ada orang, harus cepet naik terus turun" berkata Andi kepada dirinya
Jadi tanpa penundaan lagi Andi segera menaiki anak tangga tersebut, hanya saja sebuah perasaan aneh segera menyelimuti Andi, di mana saat dirinya menaiki anak tangga tersebut dia merasa seperti menembus sesuatu, tetapi dia tidak terlalu banyak berpikir karena saat ini apa yang ada di depannya hanyalah berkas yang tertinggal di area atas.
Setelah berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, saat Andi berbalik sebuah pemandangan yang yang luar biasa kini berada di depannya, Andi tidak menyadari bahwa tangga yang dinaiki memiliki sebuah rahasia tersembunyi, di mana fenomena yang terjadi di atas langit kompleks candi Prambanan
Tanpa bisa dijelaskan dengan logika, membuka sebuah portal yang tidak terlihat, telah menghubungkan satu dunia dengan dunia lainnya, Andi yang menaiki tangga candi di kompleks candi Prambanan, sekejap ketika dirinya melangkahkan kakinya, menghilang begitu saja, seolah-olah Andi tidak pernah ada di sana.
Di sisi lain ketika Andi telah mendapatkan kertas yang dia inginkan, dirinya yang berbalik dan mencoba untuk menuruni candi tersebut, melihat pemandangan yang sangat aneh, dimana kemudian nampak di depan matanya bukan lagi pemandangan kompleks candi Prambanan, tetapi kemudian sebuah hutan belantara yang sangat lebat.
Andi yang melihat hal tersebut, jelas merasa bahwa ini adalah lelucon, mengucek matanya beberapa kali dan mencoba untuk menenangkan diri, tetapi pada akhirnya apa yang ada di depan matanya tidaklah berubah. " Iyaaaa.....apa ini.....kenapa gua bisa kesini" kata Andi dengan tak percaya
Bagaimana mungkin dirinya berada di tempat ini, ketika jelas-jelas dirinya hanya menaiki tangga dari sebuah candi, dan ketika dirinya berbalik untuk turun, sebuah pemandangan yang berbeda tersaji di depannya.