Chereads / Dunia Emas / Chapter 7 - keliling Desa

Chapter 7 - keliling Desa

Waktu berlalu dengan cepat dan kini sudah dua minggu waktu yang dihabiskan oleh Andi untuk menyembuhkan dirinya, dan saat ini kondisinya bisa dikatakan sangatlah baik dirinya sudah bisa melakukan banyak aktivitas normal dan juga beberapa apa tindakan yang lebih berat, setelah merasa bahwa dirinya sudah benar-benar kuli kemudian Andi berkata kepada Intan " kakak Andi mau main dulu keliling desa ok" berkata Andi ijin pamit kepada intan yang tengah sibuk merapikan tanaman di halaman

" Ok, kalo gitu kamu hati-hati dan ingat kembali pulang saat siang, karena kakak akan masakin masakan kesukaan kamu" kata intan dengan wajah penuh senyum

" Baiklah kak" jawab Andi dengan senang hati

Jadi kemudian Andi pun keluar dari rumahnya dan mulai mencoba untuk melihat Desa yang kini telah dia tempati, maklum saja selama proses penyembuhan yang berlangsung 2 minggu tersebut nanti bisa dikatakan cukup bosan karena dirinya hanya bisa keluar dari rumahnya dan berpergian di sekitar halaman, meski ada beberapa anak di desa yang juga datang kepada dirinya untuk menjenguk dan mengajaknya bermain.

Tetapi karena mereka juga tahu bahwa Andi masih dalam proses penyembuhan sehingga pada dasar mereka menahan diri untuk mengajak Andi bermain, dan kali ini ketika Andi sudah benar-benar sembuh dirinya hingga menembus perasaan bosan yang dia miliki dengan cara berkeliling desa tersebut, desa yang dia tempati bernama Desa makmur, dinamakan demikian karena harapan dari para pencetus desa yang memiliki harapan untuk membuat Desa menjadi makmur.

Dan sebenarnya hal tersebut bisa dikatakan untuk beberapa aspek sudah dipenuhi, sebagai contoh dari hasil pembicaraannya bersama dengan intan dan juga kedua orang tuanya, Andi mengetahui bahwa Desa makmur tersebut memiliki lahan pertanian luas dan juga subur, dan hal ini merupakan sumber mata pencaharian utama dari para warga desa.

Belum lagi sungai lestari yang sesuai dengan namanya selalu memiliki air di dalamnya dan tak pernah kering, sehingga pada dasarnya pekerja pertanian yang ada di desa makmur bisa dikatakan dilakukan sepanjang tahun, dan ini adalah salah satu contoh dari kemakmuran yang ada, selain bertani penduduk di desa juga memiliki beberapa keterampilan seperti membuat berbagai kerajinan gerabah dan juga berburu yang merupakan profesi lain yang digeluti oleh para penduduk di desa makmur tersebut.

Sepanjang perjalanan Adi berjalan di jalan desa dirinya disapa oleh beberapa warga, setelah mengetahui bahwa Andi koma, warga desa yang memiliki hati yang baik banyak berkunjung untuk melihat kondisi Adi dan di sisi lain memberikan dukungan support dan juga moril kepada keluarganya, hal ini tentu saja sangat berkesan kepada Andi karena dari sini dia bisa melihat wajah tulus dari para warga desa yang ada.

Jadi ketika warga desa menyapa dirinya Andi membalas dengan tulus, di sisi lain diri harus mengatakan bahwa kepala desa memiliki visi yang baik di mana jalan yang dilalui saat ini bisa dikatakan lebar dan juga bersih, hal ini adalah sesuatu yang tidak bisa dia bayangkan ketika melihat kondisi dari bangunan rumah tinggal penduduk desa yang sederhana.

Memiliki tentang konsep kebersihan dan juga kenyamanan daerah pada masa sekarang yang bisa dikatakan adalah sesuatu yang sangat maju, namun kembali lagi ketika di memikirkan bahwa Desa makmur tidak kekurangan makanan dan di sisi lain hal tersebut juga merupakan salah satu dari dasar yang paling penting bagi manusia untuk bertahan hidup.

Di sisi lain dirinya juga indah Pati fakta yang sedikit membuatnya bingung, Dimana Desa makmur bisa dibilang sangatlah aman dalam sejarah pendirian Desa makmur tersebut hanya terjadi satu serangan yang berasal dari makhluk monster yang ada di dalam hutan, dan hal tersebut sudah berlangsung ratusan tahun yang lalu.

Jadi kemudian hingga saat ini tidak ada lagi serangan dari monster yang ada di dalam hutan, padahal dari apa yang dideskripsikan oleh kakaknya Intan bahwa monster yang berada di dalam wilayah hutan lebih tepatnya mereka yang berada di area tengah, adalah hewan-hewan monster yang kuat dan juga ganas.

Tetapi kemudian menjadi pertanyaan ketika saat ini tidak ada lagi serangan yang dilakukan oleh monster-monster tersebut, jadi Adi menduga bahwa pasti ada sesuatu yang melindungi Desa singa pada dasarnya monster-monster tersebut tidak bisa menyerang desa, semakin adik jalan mengelilingi Desa semakin dirinya melihat keharmonisan dari penduduk desa yang ada.

Merasakan tinggal di lingkungan yang begitu tentram dan damai bisa dikatakan Adi a melupakan kehidupan yang ada di dunia sebelumnya, di sini manusia sangat saling menghormati satu sama lain dan kebanyakan dari mereka tidak membicarakan sesuatu yang berlebihan di mana di dunia nya sebelumnya bisa dikatakan hal-hal sepele terkadang bisa menjadi sesuatu yang besar dan banyak dari mereka yang lebih memikirkan kehidupan orang lain dibandingkan dengan mengurus hidupnya sendiri, hingga pada akhirnya terkadang kehidupan tetangga dan juga kehidupan bermasyarakat bisa dikatakan terganggu dan tidak senyaman seperti dahulu.

Saat dirinya kini berada di wilayah ujung lain dari desa, Adi melihat 2 Tugu patung besar yang cukup menakutkan berdiri di pintu masuk desa, melihat ukurannya tadi memperkirakan bahwa ketinggian dari patung tersebut sekitar 5 meter, patung tersebut untuk sesaat mengingatkan Adi kepada patung penjaga yang ada di candi-candi di kehidupan sebelumnya.

Dengan posisi duduk dengan perut buncit dan memegang gada serta ada taring terlihat yg mulutnya, patung ini jelas menakutkan jika orang lain pertama kali melihatnya, namun dari memori yang dimiliki oleh pendahulu sebelumnya Andi mengetahui bahwa dirinya sudah terbiasa melihat sosok dua patung tersebut, " hey....Andi kamu sudah sembuh nak" suara lelaki tua dengan pakaian sederhana dan topi caping menyapa Adi

" Kakek kepala desa, selamat pagi...iya Andi sudah sembuh kek" jawab Andi dengan sopan dan ramah

" Hahaha....sama seperti biasanya kamu sangat sopan nak" berkata kepala desa berjalan mendekat dan mengelus dengan lembut kepala Andi

" Kakek Andi punya pertanyaan, buat kakek?" Tiba-tiba suara Andi yang bertanya terdengar

" Ohhh...mau tanya apa kamu nak" jawab sang kepala desa dengan senyum ramah tapi dengan penuh penasaran

" Itu kek dua patung raksasa desa ini, siapa yang buat?" Bertanya Andi kepada kepala desa sambil menunjuk dua patunh besar penjaga pintu masuk desa

" Nah kalo kamu mau tahu, ayo kita duduk di pos sana, sambil santai biar kakek nanti ceritakan, soalnya ceritanya agak panjang" sang kakek mengajak Andi untuk mengobrol di sebuah pos yang ada di dekat pintu masuk desa

Setelah keduanya duduk di pos nggak memilih posisi yang nyaman maka kemudian sang kepala desa pun mulai bercerita " cerita ini bermula ketika para leluhur kita membuka desa makmur ini, Oh ya perlu kakek ingatkan, dahulu kala Desa kita bukan disebut Desa makmur tetapi disebut sebagai desa mekar, adapun kenapa pergantian nama desa tersebut dilakukan tidak terlepas dari jalan cerita ini.

Saat itu keluar kita yang hanya terdiri dari 50 orang, setelah berkeliling di seluruh daratan dunia Mas ini, hingga pada akhirnya mereka sampailah di tempat kita saat ini, melihat bahwa lingkungannya cocok untuk tempat tinggal dan juga subur serta melimpah akan sumber daya yang ada, singgah kemudian para leluhur pun sepakat untuk membuat desa di sini.

Awalnya semuanya berjalan begitu baik dan tidak ada suatu kendala apapun, setelah proses pembangunan desa selama beberapa bulan pada akhirnya Desa pun resmi didirikan, dan kala itu jumlah total dari seluruh desa hanya 50.

Dan dari 50 itulah bisa mulai berkembang menjadi besar seperti saat ini, hanya saja prosesnya tidak semulus seperti cerita yang disampaikan oleh kakek, tahun ketiga setelah berdirinya Desa mekar, mengalami suatu bencana yang sangat parah sehingga pada akhirnya menyebabkan beberapa nyawa melayang dari penduduk desa yang ada.

Melihat hal tersebut tentu saja penduduk desa yang ada ada merasa kehilangan yang dalam dan di sisi lain mencoba untuk memikirkan solusi apa yang terbaik untuk menghindari desa dari bencana tersebut, adapun bencana yang dimaksud adalah serangan binatang buas yang berasal dari dalam hutan.

Awalnya hutan yang ada di di wilayah desa atau di samping Desa tidak memiliki banyak binatang buas atau bahkan monster, tetapi entah kenapa pada suatu ketika terjadi fenomena yang sangat Hani di mana kemudian hewan-hewan buas dan juga monster mulai memenuhi hutan yang ada di sekitar Desa.

Dan hal ini tidak terjadi hanya kepada Desa kita tetapi juga terjadi di banyak tempat lainnya, karena persiapan yang kurang tersebut dalam pertahanan sehingga kemudian Desa diterobos oleh beberapa binatang buas dan juga monster, dan karena serangan mendadak tersebut dan desa tidak siap Maka terjadilah korban.

Meski begitu di saat kritis mereka para leluhur dari desa makmur kita, bukanlah orang sembarangan dalam hari ini mereka adalah orang bijak yaitu sebutan bagi para manusia yang bisa menggunakan sihir, dipelopori oleh seorang tokoh desa yang bernama aji yang memiliki sihir api, desa dapat bertahan dan bahkan melakukan serangan Balik.

Dan dari sanalah kemudian monster dan juga binatang buas yang ada di hutan berhenti menyerang desa, melihat hal ini tentu saja bisa bersyukur dan juga merasa senang tetapi mereka juga mengerti bahwa ini hanyalah langkah mundur yang diambil oleh para monster dan juga hewan buas tersebut.

Karena pada dasarnya mereka pasti akan kembali untuk menyerang desa, sebab desa yang ada di sekitar dari Desa mekar bisa dikatakan sudah hancur total dan tidak ada yang selamat, dan hal ini berlangsung terhadap radius beberapa kilometer dari sekitar Desa, sehingga pada akhirnya hanya Desa mekar saja yang tersisa.

Melihat bahwa bahaya besar tengah mengintai para leluhur kemudian membuat suatu kesepakatan, dimana mereka mencoba menggunakan pengetahuan mereka tentang sihir untuk membangun dinding penahan atau penghalang kasatmata bagi para monster dan juga binatang buas untuk bisa masuk dan menyerang Desa kita.

Dan penghalang tersebut adalah wah wah patung penjaga yang kini bisa kamu lihat, " sang kakek kepala desa menunjuk ke arah patung penjaga yang ada

Adapun total dari seluruh patung yang ada berjumlah 9, di mana masing-masing 2 patung penjaga berada di 4 mata angin dengan satu di tengah desa, yaitu balai desa" berkata kakek menjelaskan lebih lanjut

"Namun tentu saja untuk membuat penghalang tersebut dibutuhkan usaha yang luar biasa untuk dapat membentuk benteng sihir tersebut, dalam hal ini mengacu kepada 9 pengorbanan yang dilakukan oleh 9 orang leluhur kita, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan, yang kesemuanya terbilang masih muda dan rela menyerahkan nyawa mereka untuk melindungi para penduduk desa yang lainnya.

Singkat cerita kemudian, mereka dengan pengorbananya menggunakan keterampilan khusus yang menyegel kemampuan dan juga tubuh mereka ke dalam 9 patung tersebut, hingga kemudian dalam usaha bersama yang dilakukan oleh para penduduk desa, pelindung transparan yang tak kasat mata tersebut berhasil dibuat.

Dan dari sana serangan yang kembali dilakukan oleh monster dan juga binatang buas lainnya gagal, dan hingga saat ini lah berkat pengorbanan dari 9 leluhur tersebut Desa kita bisa tetap aman sampai sekarang, dan mengambil keputusan yang ada kemudian Desa merubah namanya dari mekar menjadi makmur, dengan harapan dan doa berkat perlindungan dan juga pengorbanan yang dilakukan oleh para leluhur, Desa bisa makmur seperti saat ini" berkata sang kakek kepala desa mengakhiri ceritanya

" Waaahhhh....luar biasa sekali kek ceritanya, tapi apakah itu semua nyata?" Tanya Andi dengan penasaran

" Nyata adanya dan itu bukan hanya cerita, karena ada catatan tertulis desa, terlebih lagi apakah kamu tidak tahu tentang festival kue bunga yang ada di desa kita?" Tanya kakek kepada Andi

Mencoba mengingat dari memori yang ada di pendahulunya di kemudian berkata " tau kek emang kenapa?" Tanya Andi kembali

" Festival kue bunga yang ada di desa kita itu, adalah hari kusus dimana kita mensyukuri dan memperingati hari pengorbanan dari para leluhur kita, terutama 9 leluhur yang mengorbankan hidup mwreka demi desa kita" kata kakek memgingatkan

" Ohhhh...ada yang seperti itu, Andi ga tau kek" kata Andi menjawab dengan polos

" Kamu ini!!!!!!" Kata kakek kepala desa tak berdaya

" Ok kalau gitu Apakah ada hal lain yang ingin kamu tanyakan kepada kakek?" Tanya kakek kepala desa kepada Andi

" Emmmm..udah kek ga ada, " kata Andi menjawab setelah berpikir sejenak

" Nah kalau kemudian tidak ada lagi pertanyaan yang ingin diajukan kak akan pamit dulu untuk kembali ke balai desa"kata sang kakek berpamitan kepada Andi

" Ok makasih banyak kakek untuk ceritanya " balas Andi dengan tersenyum sopan

" Emmmm" jawab sang kakek pergi sambil tersenyum

Di sisi lain Andi yang ditinggalkan oleh kakek kepala desa tidak pernah mengira bahwa pertanyaan mudahnya tersebut, sangatlah berhubungan dengan pendirian Desa makmur dan apa yang paling dia tidak harapkan adalah cerita dibalik dari desa makmur ini sangatlah tidak biasa.

ketika memikirkan pembatas dan juga penghalang yang dibuat oleh kekuatan sihir dari pengorbanan 9 leluhur yang ada, Andi harus mengacungkan jempol dan juga tanda hormat kepada leluhur desa yang begitu rela untuk mengorbankan nyawanya demi kehidupan seluruh desa, tetapi kemudian timbul pertanyaan dari Andi

Jika diawal Desa bisa selamat dikarenakan para pendahulunya yang bisa menggunakan sihir, lantas kemudian kenapa saat ini tidak ada lagi seorang yang bisa menggunakan sihir di desa makmur ini, terkecuali dukun desa. Sehingga kemudian dalam pandangan Andi pasti ada sesuatu yang salah dari desa makmur ini sehingga pada akhirnya keturunannya tidak banyak menghasilkan penyihir.

Apa yang tidak diketahui Andi adalah, bahwa untuk menjadi seorang penyihir tidak hanya tergantung kepada kedua orang tuanya yang memiliki kemampuan untuk melakukan sihir, lebih daripada itu bakar juga memainkan peran yang penting dalam menentukan apakah seseorang bisa menggunakan sihir atau tidak.

Sehingga kemudian ketika seseorang memiliki bakat maka dia memiliki kualifikasi untuk belajar sihir, tetapi disinilah lagi-lagi ujian dari menjadi seorang penyihir pun terjadi dimana kemudian buka perkara mudah dalam menemukan guru ataupun tempat untuk belajar sihir, setidaknya dibutuhkan kualifikasi khusus dan juga beberapa hubungan untuk bisa melakukan hal tersebut.