Chereads / Dunia Emas / Chapter 5 - Kakak Cantik

Chapter 5 - Kakak Cantik

Masih merasa aneh dengan suasana kamar yang ada, Andi merasa bahwa segala sesuatunya kini tidak dapat terulang lagi, dengan kata lain dirinya harus ikhlas untuk menjalankan kehidupannya di dunia baru ini. Jadi daripada meratapi nasib dan terus mengeluh dan tidak mendapatkan kemajuan yang berarti, dirinya harus mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya saat ini.

Meski awalnya semuanya susah, tetapi dirinya yakin bahwa pada akhirnya dia mampu untuk bertahan dan beradaptasi terhadap lingkungan baru ini. Saat dirinya masih merenung dan juga menyemangati dirinya sendiri akan kehidupan barunya, tanpa disadari pintu kamar yang tertutup perlahan terbuka, dan dari sana sosok bayangan yang nampak tidak berbeda jauh darinya masuk ke dalam.

Sosok tersebut adalah kakak angkat wanita Andi, yang terlihat cantik dan sederhana dengan mata yang hitam dan rambut panjang yang terurai, kulitnya tetap halus meski bisa dilihat agak kekuningan dikarenakan kurangnya gizi, namun tetap tidak bisa menyembunyikan kelembutan dan kecantikan yang terpancar dari sosok tersebut.

Intan namanya, adalah ah kakak perempuan angkat tadi yang diangkat oleh keluarganya, ketika Andi baru berusia 1 tahun Intan sudah berusia 4 tahun, ditemukan di pinggir sungai tidak sadarkan diri saat ayah Andi sedang memancing ikan, tanpa banyak berpikir segera sang ayah menyelamatkan intan, dan merawatnya hingga sadar.

Tak lama kemudian nasib tragis diceritakan oleh Intan yang baru berusia 4 tahun, meski konten yang tidak begitu spesifik dikarenakan usianya masih kecil tetapi pada dasarnya orang tua Andi tahu bahwa kehidupan yang dialami oleh Intan tidaklah baik, melihat Intan yang begitu masuk akal dan juga terlihat cantik maka kemudian kedua orang tua Andi dengan suara bulat mengadopsi Intan sebagai anak mereka, dan dari sanalah dirinya menjadi kakak dari Andi

Karena kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tua Andi, Intan yang telah lama kehilangan keluarganya merasa memiliki keluarga baru, dan dalam hal ini dirinya bertekad untuk menjadi anak yang baik dan juga berbakti kepada kedua orangtuanya, dan dari sinilah kemudian dia menjadi sosok yang sangat penyayang di dalam keluarga Andi, terutama kepada Andi sang adik yang sangat adik yang sangat dia cintai.

Seperti biasanya Intan bertugas untuk mengecek kondisi Andi di pagi hari, sambil mengecek kondisi tidak lupa dirinya juga membawa semangkok obat yang disiapkan oleh dukun desa untuk memulihkan kesehatan Andi, meski Andi tidak sadarkan diri selama 1 bulan lebih tetapi seiring berjalannya waktu dan juga perawatan yang dilakukan oleh Intan, membuat Andi perlahan namun pasti mulai pulih secara fisik.

Hari ini seperti hari lainnya ketika Intan memasuki ruangan kamar Andi, tetapi kemudian sesuatu yang membahagiakan terjadi di mana saat Intan masuk ke kamar mandi dirinya melihat Andi sudah membuka matanya, melihat hal tersebut dirinya kaget dan senang tanpa bisa mengontrol emosinya segera mangkuk obat yang dia pegang terlepas dari tangannya dan jatuh, tidak menghiraukan hal tersebut Intan berteriak ke arah Andi " Andiiii...akhirnya kamu bangunan...wuuuuuuu" terisak menangis Intan memerlukan di yang telah sadarkan diri.

Di sisi lain Andi yang dipeluk oleh Intan merasa terkejut dan juga kaget, namun di sisi lain dirinya merasa sangat bersyukur dengan perlakuan yang dilakukan oleh Intan, meski dirinya tidak bisa membuka mata tetapi pada dasarnya Andi tahu tentang kejadian yang ada di sekitarnya, membalas pelukan erat dari intan dirinya kemudian berkata " ya kak....Andi udah bangun" kata Andi mencoba menenangkan intan

" Uuuuuu.....Andi....jangan tinggalkan kakak lagi, kakak sayang Andi..." Teriak intan dengan sangat sayang kepada Andi

" Tenang kak, Andi disini ko" jawab kembali Andi kepada intan

Setelah beberapa saat Intan meredakan emosinya, kemudian dirinya mulai bertanya tentang bagaimana kondisi yang dirasakan oleh Andi, melihat kekawatiran dari kakak perempuan yang cantik Andi tentu saja menjawab semua dengan sabar, sambil memberitahu Intan bahwa dirinya tidak perlu terlalu khawatir, karena dirinya merasa sangat baik.

Di satu sisi melihat wajah cantik kakaknya yang begitu khawatir dan perasaan sayangnya ada juga perhatiannya, entah kenapa anda merasakan perasaan yang berbeda ketika melihat Intan, seolah-olah dirinya melihat seorang wanita cantik yang anggun dan juga penuh perhatian merawat dirinya

Andi meski bisa dibilang tampan tetapi di kehidupan sebelumnya dirinya bisa dikatakan minim dengan pengalaman cinta, meski dirinya sudah berbicara tentang pacar dua atau tiga kali, tetapi pada kenyataannya dirinya tidak dapat menemukan sosok yang benar-benar membuat dirinya tergerak, untuk itulah dalam suatu hubungan yang dijalin oleh Andi kebanyakan dirinya yang meminta putus terhadap pasangannya.

Di sisi lain dirinya juga merasa, kekurangan sosok kasih sayang dari seorang ibu maklum saja dirinya dibesarkan oleh kakek dan neneknya, ibunya meninggal tak lama ketika Andi masih kecil sedangkan untuk sang ayah meski ada tetapi dikarenakan sibuk bekerja untuk menafkahi keluarganya dan juga memberikan pendidikan yang baik, singa pada dasarnya jarang untuk bisa memberikan banyak waktu terhadap Andi.

Praktis dalam hal ini andi memiliki kasih sayang kurang dari seorang ibu, dan saat ini ketika Intan begitu dengan penuh perhatian ya menyayangi Andi, barulah Anda bisa merasakan dengan jelas perasaan lega dan juga perasaan ikhlas untuk bisa hidup di dunia ini, Karena pada saat ini dirinya bisa sadar bahwa ada orang yang benar-benar menyayanginya.

Tak lama setelah keduanya mengobrol sebentar terdengar suara keroncongan dari perut Andi, melihat hal ini Intan tersenyum sambil berkata " baiklah kakak tau kamu laper, kamu tunggu sebentar dan biarkan kakak membuat bubur untuk kamu" berkata Intan kepada Andi

Jadi kemudian Intan pergi keluar dari ruangan dan bersiap untuk membuat bubur untuk sarapan Andi, di sisi lain Andi yang telah berinteraksi dengan Intan berkata di dalam hatinya " Bukan sesuatu yang buruk memiliki kakak perempuan yang cantik dan perhatian, ngomong-ngomong bagaimana dengan kedua orang tuannya, sang ayah dan ibu"berkata Adi mencoba mengingat sosok ayah dan ibunya di dunia saat ini

Baik ibu dan ayahnya bisa dikatakan sebagai orang tua yang normal, hanya saja keduanya adalah sosok petani biasa yang tidak berbeda jauh dengan banyak penduduk desa, adapun sikap orang tuanya terhadap Andi bisa dikatakan sangat penyayang sebagai anak bungsu dari keluarga mereka, bisa dikatakan perlakuan orang tuanya terhadap Andi di sangatlah memanjakan.

Dan hal inilah menjadikan sikap Andi yang sedikit nakal, namun demikian dikarenakan ajaran dari sang ayah dan sang Ibu nya tentang menjadi anak yang baik, belum lagi perawatan dari intan yang penuh perhatian dan selalu menjadi kakak ia mengingatkan dirinya, singa pada dasarnya Andi bisa dikatakan meskipun nakal tetapi pada dasarnya dia adalah anak yang baik.

Jujur karena inilah banyak anak di desanya suka bermain dengan Andi, mainan di desa menjadi pemimpin diantara teman-temannya.