Chereads / Dunia Emas / Chapter 3 - Dewi

Chapter 3 - Dewi

Masih tidak percaya dengan apa yang dialami, Andi kini mencoba untuk menenangkan dirinya lagi, " huuu....harus tenang gua.....ga boleh panik....ga boleh panik..." Saat dirinya mencoba untuk menenangkan diri, tak lama terdengar suara Auman " roarrrrrr..." Seketika itu juga dia lupa apa yang dia katakan

" Kamprettt...suara apaan itu, sialan...emang" dengan panik dirinya mencoba untuk menjauhi suara tersebut

Salah merasakan bahaya mendekati Andi mencoba untuk berkeliling candi tersebut, " gua harus sembunyi....ia harus sembunyi...." Dalam keadaan paniknya Andi mencoba mencari pintu masuk dari candi tersebut

Candi yang ditempati oleh Andi saat ini, memiliki lebar 7 m dengan ketinggian 15 M, yang bisa dikatakan tergolong dalam candi berukuran cukup besar, meski begitu dirinya foto ekstra tenaga untuk menemukan pintu masuk, dan hal ini tentunya tak terlepas dari kepanikan yang melanda Andi.

Di sisi lain di dalam hutan, seekor harimau besar yang memiliki motif cantik nampak memandang ke suatu arah, dan jika dicermati arah tersebut adalah arah candi, di mana Andi saat ini berada, menggunakan penciumannya harimau tersebut seolah menemukan sesuatu yang menarik, jadi kemudian dirinya perlahan berjalan menuju ke arah candi tersebut.

Di sisi lain Andi yang setelah menemukan pintu masuk dari candi, segera bergegas masuk ke dalam, dan segera ketika dirinya masuk ke dalam candi dirinya disambut oleh sebuah arca seorang Dewi yang nampak masih terawat cukup baik, arca patung Dewi tersebut memiliki ketinggian 2 M, dengan kedua tangan menggenggam sebuah pedang dan juga sebuah wadah minuman.

Andi yang melihat hal tersebut merasa cukup takjub dengan apa yang dia saksikan saat ini, namun tak perlu berselang lama kemudian dirinya masih asyik mengagumi arca dari patung dewi tersebut, suara auman kembali terdengar " Roarrrr....." Dan kali ini jelas, suara auman tersebut terdengar dari luar candi

Merasa bahwa bahaya kini telah ada di depan pintu, Andi yang merasa terpojok bingung harus berbuat apa, terlebih lagi dirinya tidak memiliki jalan keluar, karena seluruh ruangan yang ada di dalam candi tersebut terkecuali pintu masuk, tidak ada lagi jalan yang tersedia. Sehingga praktis dirinya kini terjebak di dalam ruang candi tersebut bersama dengan arca candi Dewi.

Di sisi lain yaitu di luar dari candi, sosok harimau besar tersebut kini nampak menjadi lebih jelas dibandingkan ketika dirinya berada di dalam hutan, harimau tersebut nampak sangat besar memiliki panjang 3 m, dengan ketinggian 1 setengah meter, jika harimau tersebut ditemukan di bumi, maka jelas kalimat tersebut akan menjadi penelitian.

Karena ukuran yang besar yang melampaui kebanyakan harimau yang ada, harimau tersebut menatap kearah dalam dari candi, salah mengetahui bahwa apa yang dia cari berada di atas sana, sang harimau tersebut pun berjalan dengan perlahan menaiki tangga candi tersebut, memahami bahwa dia tidak boleh mengagetkan mangsanya, sang harimau tersebut tidak menimbulkan suara.

Meski demikian ada yang berada di dalam ruangan candi, merasakan bahwa bahaya kini berada tepat di depannya, mengobrak-abrik tas yang dia miliki tidak ada sesuatu yang berharga yang bisa dijadikan sebagai senjata, mengobrak-abrik tasnya hingga beberapa saat dirinya hanya dengan enggan, menemukan sebuah pulpen sebagai senjata, melihat pulpen di tangannya dirinya tidak tahu apakah harus menangis.

Namun jelas dia tidak memiliki terlalu banyak kesempatan, kananta kenapa sekujur rambut di tubuhnya kini berdiri, seolah bahaya ekstrem yang tidak bisa dijelaskan ini tepat berada di depannya, dan tanpa sadar matanya terpaku ke arah pintu masuk dari ruangan candi tersebut, dan dari sana tangga yang menuju ke arah dirinya.

Perlahan namun pasti menampilkan sosok makhluk besar yang nampak menyeramkan, dari sana Andi melihat kepala harimau yang besar dengan mata tajam, Yang menatap langsung ke arahnya sesaat kemudian Ade merasa salah jantungnya berhenti berdetak. Karena ditatap langsung oleh mata harimau yang begitu besar.

Apalagi setelah seluruh tubuh harimau tersebut nampak di depannya, barulah teror sesungguhnya dari harimau tersebut bisa langsung dia rasakan, kini tidak hanya seluruh tubuhnya menggigil tetapi keringat dingin sudah membasahi punggungnya, jika tidak berpegang pada patung dewi mungkin dia sudah pingsan.

Andi yang kini tengah ditatap oleh harimau besar tersebut, merasa dadanya sesak ketika perlahan namun pasti harimau tersebut melangkah ke arahnya, ada senyum main-main yang terlihat dari wajah harimau tersebut, seolah mengejek Andi dan memberitahunya bahwa dia tidak bisa kemana-mana.

Disaat keputusasaan telah membanjiri seluruh dirinya, Andi yang merasa dia tidak memiliki kesempatan untuk bertahan, mencoba untuk memberanikan dirinya namun kemudian, " Roaarrrrrr....." Auman dari harimau itu yang ditujukan langsung ke arah Andi, membuat dirinya langsung lemas seketika

Disaat Andi merasakan ajal mendekati dirinya, ketika sang harimau sudah berada tepat di pintu masuk dari ruangan candi tersebut, Andi yang mencoba menutup matanya dikarenakan rasa takut yang membanjiri seluruh tubuhnya, entah darimana memiliki perasaan untuk membuka matanya, seolah-olah ada kekuatan yang bergegas di dalam dirinya, guna memberitahu bahwa dirinya tidak perlu takut.

Meski Andi tidak mengerti dari mana perasaan itu, namun tak lama kemudian sebuah fenomena aneh pun terjadi, di mana harimau tersebut yang mencoba untuk masuk ke dalam ruangan candi tersebut, kini menjadi kaku seketika dan melihat dari ekspresinya yang menyakitkan, Andi merasa bahwa harimau tersebut nampak sangat aneh.

Bagaimana bisa, detik sebelumnya harimau tersebut masih mengejek dirinya dan mencoba untuk mempermainkannya hingga saat terakhir, tetapi di detik berikutnya ekspresi menyakitkan kini terlihat di wajah sang harimau, awalnya Andi tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi tak lama kemudian dirinya memahami sumber kesakitan apa yang dirasakan oleh harimau tersebut.

Karena dirinya melihat sebuah pedang batu nampak tertancap di atas kepala harimau tersebut, dan dari sana sebuah ledakan cahaya terjadi ketika sang harimau mengeluarkan suara auman terakhir dari kehidupannya " roarrrrr...." Jeritan lirik dari harimau tersebut, salah memberi tahu bahwa dirinya tidak rela untuk berakhir demikian.

Tetapi jelas Auman dari harimau tersebut tak berguna, karena berselang tak lama kemudian ledakan cahaya yang sangat menyilaukan menutupi seluruh ruangan tersebut, bersama itu Andi yang juga tertelan oleh cahaya tersebut, merasa bahwa dirinya kehilangan tenaga dan dari sana dirinya tidak mengingat apa-apa lagi.

Karena dirinya sudah jatuh dalam keadaan koma, fenomena aneh tersebut berlangsung begitu cepat, dan di sisi lain patung dewi yang melakukan hal tersebut kini ikut bersinar, bedanya sinar tersebut tidak membuat patung dewi tersebut hilang, akan tetapi justru menampilkan sosok cantik yang sangat menakjubkan.

Ya, patung dewi tersebut menjadi hidup dan dari sana kecantikan yang tiada tara, terlihat sedang memegang sebuah pedang yang cantik di tangan kanannya dan sebuah wadah minuman yang terbuat dari cawan emas berada di tangan kirinya.