"Tidak !" teriak Ina yang baru saja menerima telepon dari rumah sakit karena Fikri kecelakaan dan menabrak seseorang di jalan raya .
Ina bergegas mencari dompet dan kunci mobilnya di atas meja . Setelah bercerai dengan mas Angga , Ina menggeluti usahanya dengan sungguh sungguh , ia tak ingin hidup di remehkan lagi sebagai seorang manusia , apalagi Ina sekarang berstatus janda anak satu pasti banyak orang melihat sebelah mata jabatan janda yang melekat di dirinya .
Ina tidak mau melihat buah hatinya hancur karena omongan orang yang tak bertanggung jawab .Sebisa mungkin Ina memberikan yang terbaik untuk anak semata wayangnya tersebut , memberikan kasih sayang seorang ibu sekaligus kasih sayang seorang ayah pada Fikri .
Tiga puluh menit Ina mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang . Macetnya jalan raya tak menyurutkan janda cantik itu menemui anaknya di rumah sakit .
Penampilan Ina saat ini sangat memukau karena ia banyak menghabiskan uangnya ke salon kecantikan , berbeda saat dulu saat masih menjadi istri mas Angga yang harus di tuntut menjadi wanita super hemat .
Sesampainya di rumah sakit Ina segara memakirkan mobilnya di halaman rumah sakit .Ina berjalan ke arah pintu utama rumah sakit dan menanyakan prihal kecelakaan tersebut di petugas resepsionis rumah sakit tersebut .
"Maaf mba , saya mau bertanya apakah ada anak sekolah yang kecelakaan saat ini ! dan sekarang keadaan nya bagaimana dan kamar berapa ia berada ?" tanya Ina penasaran .
" Oh ,itu ! apakah ibu orang tuanya ?" Anak tersebut ada di ruang tindakan ia menabrak seorang pejalan kaki dan pejalan kaki itu juga berada di ruang tindakan !" ujar petugas resepsionis tersebut .
"Dimana saya bisa menemui anak saya dan korban kecelakaan tersebut ?" tanya Ina .
" Ibu , tinggal lurus dan belok ke arah kanan !" jawab petugas resepsionis .
"Baik mba terimakasih banyak informasi nya !" ucap Ina berlalu menuju ruang tindakan di mana Fikri berada .
Dengan hati yang tak karuan , Ina memberanikan diri membuka pintu . Ina mencari sosok anak semata wayangnya , namun Ina sangat terkejut melihat mas Angga ayah biologis Fikri berada di sana , "kenapa ada mas Angga di sini ! apa yang ia lakukan ?" .
Ina pura pura tak melihat mas Angga ,wajah Ina terkesan acuh dan tak ingin terlibat lagi dengan mantan suaminya tersebut .
"Fikri !" panggil Ina .
"Ibu ,maafin Fikri Bu ! Fikri tidak hati hati sewaktu berkendara !"imbuh Fikri sedih .
"Sudah tidak apa-apa yang penting kamu sadar dan tidak mengulanginya lagi !" ucap Ina sambil mengelus rambut anak semata wayangnya .
"Tapi Bu , Fikri menabrak seseorang yang sedang berjalan ! dan saat ini pria itu juga berada di samping Fikri !" .
Deg.....
"Aa ...apa kamu bilang nak ! kamu menabrak seorang pria dan dia berada di rawat di sini ?" tanya Ina penasaran .
"Maaf Bu ! Fikri bikin ibu marah dan sedih lagi ! ini untuk terakhir kalinya Fikri ngebut di jalan raya !"
" Sudah tidak apa-apa ! mulai besok kamu naik ojek saja ! tidak usah bawa motor sendiri ! sekarang kamu tidur dulu jangan banyak bergerak !" imbuh Ina merapikan selimut anaknya .
Setelah Fikri terlelap , Ina bergegas menuju banker mas Angga ."Mas Angga !" panggil Ina .
Angga menoleh dan menjawab ,"kamu , ada perlu apa denganku Ina ?" tanya Angga .
"Ina segera mengeluarkan uang dari tasnya dan memberikannya kepada Angga ," ini uang untuk kamu pindah dari rumah sakit ini dan anggap saja kamu tidak pernah bertemu denganku ataupun anakmu !" tekan Ina .
"Sombong sekali kamu Ina ! mentang mentang kamu sudah jadi wanita sukses mudah sekali memperlakukan aku seperti ini !" sahut Angga .
"Apa kamu bilang sombong ! Ina yang sekarang memang sombong dan itu masalah buatmu Hem ! karena selama kita bersama , aku tak pernah protes dengan apa yang kamu lakukan di belakang ku !"
"Ckck! pergilah Ina ! aku tak butuh uangmu , walaupun sekarang hidupku pas Pasan tapi aku tak mau menerima uang darimu , tapi aku akan mengambil anakku kembali !"ancam Angga yang tahu kelemahan Ina saat ini yaitu anak semata wayangnya Fikri .
"Jangan kau sentuh anakku ! karena namamu sudah mati di hatinya ! dari ia kecil Fikri tak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah , karena kamu sibuk selingkuh dengan tetangga genit . Anggap saja kami sudah mati dan jangan pernah menampakan wajah egois mu di hadapan Fikri " .
Ina berjalan meninggalkan banker Angga , sebelum Ina beranjak , Angga berkata ,"aku tahu ina ! kamu masih sangat mencintai ku sampai sampai kamu menjadi janda bertahun tahun tanpa ada yang bisa menggantikan diriku ini , Hem !" ucap Angga percaya diri .
"Kamu lagi mimpi mas , kalau sedang mimpi buru buru bangun deh takut kesiangan ! aku menjadi janda bukannya tak laku , aku masih betah menjadi janda karena trauma dengan namanya laki laki ! sekarang lihatlah aku , apa pemapilanku lebih baik atau lebih buruk setelah berpisah dengan mu mas guru bahasa Inggris yang terhormat !"
Angga merasa malu , memang saat Ina menjadi istrinya ,Ina kerap kali berpakaian ala kadarnya bahkan tanpa sentuhan makeup ! namun setelah menjadi janda aura kecantikan nya malah semakin banyak .Bahkan kalau Ina di bandingkan dengan Imah selingkuhan Angga , Ina jauh lebih cantik , tinggal merawatnya saja !.
"Maaf mas guru yang terhormat , saya rasa cukup sampai di sini pertemuan kita !aku harap ini pertemuan kita yang terakhir !" ucap Ina pedas .
Angga diam saja melihat Ina yang begitu cantik mempesona , jangkun Angga naik turun melihat Ina berbicara dengan penuh ketegasan .
" Ina pergi saja tanpa menerima persetujuan dari Angga ," dasar mantan aneh ! aku lagi berbicara pedas dia malah senyum senyum gak jelas , sudah stres kali tuh mas Angga !