POV Ina .
Entah ini hari sial atau hari yang di tunggu-tunggu dimana aku menikahi seorang pria tampan yang tak ku kenal sebelumnya .Agendaku hari ini adalah menandatangani kontrak kerja sama antara PT Angkasa dengan restoran ku karena PT Angkasa order makan siang untuk 1000 karyawan nya selama satu tahun , aku malah datang menandatangani surat nikah .
Hatiku sedikit lega bisa menanggalkan. predikat janda yang melekat bertahun-tahun ."mas aku minta maaf , karena kecerobohan ku kamu jadi seperti ini !" sesal Ina .
" Aditya melihat wajah ayu Ina , walaupun Ina janda tapi wajah kejandaannya tidak terlalu terlihat , ia nampak fresh seperti wanita lajang seperti umumnya ."tidak apa ! mungkin semua ini sudah takdir yang di gariskan Allah !" jawab Aditya tanpa memalingkan wajahnya .
Ina yang di tatap oleh sang suami barunya merasa canggung dan salah tingkah . "Mas , aku mempunyai seorang putra ! nanti apa yang akan kita bicarakan dengannya tentang nikah dadakan ini !" ucap Ina santun .
"Nanti biar aku yang akan menjelaskan tentang pernikahan dadakan ini dengan anakmu !" jawab Aditya .
"Ina !" panggil Aditya , aku juga mempunyai seorang putri tapi ia mempunyai kebutuhan khusus , aku harap kamu bisa menyayangi putriku seperti anakmu sendiri .
"Alhamdulillah mas kalau begitu ! jadi kita sudah menjadi keluarga yang komplit !" jawab Ina .
"Apa kamu gak malu mengakui putriku yang berkebutuhan khusus ?" tanya Aditya penasaran .
"Di dunia ini tidak ada yang sempurna mas ! termasuk aku ! aku juga masih banyak kekurangan !" imbuh Ina .
Senyum terbit di bibir Aditya untuk pertama kalinya putrinya diterima oleh seorang wanita tak terkecuali mantan istrinya yang tega meninggalkan anaknya setelah anaknya lahir di dunia ini .Padahal mereka menikah karena saling mencintai satu sama lainnya akan tetapi Melinda mantan istri Aditya pergi dengan kekasih barunya .Dan luka ini kembali basah .
Baiklah ini , kita bisa mendekatkan diri kita kepada anak-anak kita masing masing , kita jangan tinggal satu rumah dulu . Kita harus memberi luang dan waktu untuk kita di terima oleh anak anak kita masing masing .
" Baiklah mas kalau begitu , bagaimana kalau aku mengundang makan malam di rumahku sebagai perkenalan anak anak kita masing masing !" ucap Ina sopan .
"Aku setuju ide mu Ina ! "sahut Aditya .
"Mas Aditya lalu bagaimana dengan kerjasama kita , apa mau di lanjutkan atau di batalkan saja ?" tanya Ina .
"Kita lanjutkan saja Ina , aku tidak mau memberi harapan palsu untuk karyawan ku karena aku sudah berjanji jika tender kali ini berhasil aku akan memberi mereka makan gratis selama satu bulan penuh tanpa di potong biaya apapun juga !" jawab Aditya .
Ina menghembuskan nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan , "baiklah mas kalau begitu ! aku juga bersyukur masih bisa memberi rezeki buat karyawan ku di restoran ku , karena sebagian rezeki kita ada hak orang lain di sana !"
Aditya tidak berkata apa-apa lagi , ia hanya diam membisu ! obrolan pengantin baru itu terasa kaku ,tidak seperti pengantin baru lainnya ,namanya juga kawin dadakan jadi begitu deh ,terasa kaku padahal mereka sama sama pernah menikah tapi , entahlah .
Tepat jam tiga sore selepas Azhar Ina pamit pulang untuk menyiapkan jamuan makan malam di rumahnya ."mas Aditya aku pulang dulu ya !" ucap Ina sambil mencium punggung suaminya .
"I...iya Ina !" jawab Aditya kaku dan memberikan tangan kanannya .Hati hati di jalan sayang ,"ucap Aditya spontan yang terucap dari bibirnya " .
"Ina tersenyum kecil di bibirnya yang tipis , biarlah menikah dengan pria kaku asal ia setia kepada ku dan tidak macam macam !"ucap Ina dalam hatinya .
Ina meninggalkan kantor Aditya dengan status barunya yang ia sandang beberapa jam lalu .Aku tak menyangka akan menikah lagi di usiaku yang sudah tak muda lagi , aku kira aku akan seterusnya menjadi singel mom untuk Fikri anakku .
Setibanya di rumah Ina segera melepaskan bajunya dan segera menyiapkan apa saja yang akan di sajikan untuk keluarga barunya .Dengan semangat 45' Ina memasak sesuai keahliannya , walaupun masakan sederhana tapi di jamin enak .Dua jama sedang Ina bertempur di dapur di bantu oleh asisten rumah tangganya di sana .
Setelah menyelesaikan masakannya ,Ina segera membersihkan dirinya dari bau asap yang menempel .Tak terasa jam di dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam . Mas Aditya dan keluarga nya datang .
Ting tong, suara bel rumah terdengar . Ina segera membukakan pintu rumahnya ."silahkan masuk mas dan keluarga !" ucap Ina sopan .
"Kenalkan mas ini anakku Fikri usianya baru tiga belas tahun ia sekarang duduk di bangku SMP kelas tujuh !" ucap Ina .
"Aditya juga memperkenalkan putri cantik nya bernama Mutiara , ia baru bersekolah kelas tiga SD , tapi karena sering di bully jadi ia tidak mau sekolah lagi ! katanya trauma selalu di ejek di sekolah oleh teman-temannya !" jawab Aditya sedih .
" Ina segera memeluk gadis kecil itu , Ina tahu betapa kejamnya lidah tak bertulang itu jika sudah berucap !" Tiara sabarnya , Tante yakin kamu anak yang kuat !" imbuh Ina memeluk Tiara kembali dengan sayang .
Tiara kecil hanya mengangguk kepalanya dan bibirnya terutas senyum manisnya di wajah ayu Tiara ."Kalau gitu ayo kita makan , Tante sudah masak siapa tahu kamu suka !" ucap Ina .
Mereka makan dengan tertib tanpa ada suara sedikitpun hanya suara sendok dan garpu yang saling menyapa piring . Setelah makan dan mereka duduk di ruang tamu Aditya berani memulai pembicaraan dengan Fikri anak Ina , biar bagaimanapun Fikri berhak mengetahui status baru ibunya saat ini .
"Eekhem , Fikri !" panggil Aditya canggung.Saya mau bicara sama kamu sebagai sesama lelaki , saya ingin memberitahu bahwa saya dan ibumu sudah menikah tadi pagi !" imbuh Aditya kaku .
"Fikri menoleh ke arah ibunya ! apa benar Bu apa yang di katakan bapak ini ?" tanya Fikri .
"Iya Fikri , maafkan ibu ya ! ibu tidak izin sama kamu !" jawab Ina .
" Ibu buat apa minta maaf sama Fikri ! Fikri sangat bersyukur jika ibu menikah lagi , karena ibu juga berhak bahagia , Fikri sudah besar Bu ! jangan selalu mementingkan Fikri terus , ibu juga berhak bahagia walaupun itu bukan dengan ayahku !" jawab Fikri .
"Jadi kamu tidak marah jika ibu mempunyai pendamping hidup ?" tanya Ina penasaran .
"Tentu Bu ! Dengan begini mungkin bapak tidak akan mengganggu ibu lagi !" imbuh Fikri .
Aditya merasa lega , tidak ada hambatan yang berarti dengan pernikahan paksa ini .Semoga saja tidak ada aral yang melintang di rumah tangganya yang baru seumur jagung , ia juga berharap Tiara bisa lepas dari traumanya dan menerima Ina dan Fikri sebagai keluarga.
"Ya sudah Ina , saya mohon pamit dulu ! sepertinya Tiara juga sudah mengantuk !" imbuh Aditya sopan .
"Mengapa tidak menginap saja mas Aditya !" imbuh Ina .
Dalam hati Aditya apa Ina menginginkan malam pertama denganku ", pikir Aditya dalam hati " .
Ina mengetahui isi kepala Aditya ,"Maksud saya bukan begitu mas ; kasihan Tiara sudah terlelap tidur !" malu deh wajah Ina memerah akibat perkataannya .
"Ti....tidak apa apa Ina ! aku tidak enak dengan ....