Chapter 11 - Pusing

Aku tak percaya sekarang Ina menjadi wanita sukses saat ini , tadinya aku mengira jika suaminya yang mata keranjang itu aku ambil Ina akan menjadi gila atau stres menghadapi semua . Melihat rivalku menjadi wanita sukses kini aku jadi pusing dan pening ,maksud hati membuat Ina wanita lusuh berdaster itu depresi karena harus kehilangan suami yang ia cintai malah berbanding terbalik dengan apa yang aku harapkan .

Aku pergi meninggalkan Ina dengan taksi yang aku gunakan , entah berapa argo yang tertera di sana .Untung saja aku sudah mempunyai target pengganti setelah mas Angga sudah tak memiliki perkerjaan tetap lagi . Maklumlah berumah tangga bukan hanya butuh cinta tapi berumah tangga juga butuh dana .Aku gak mau hidup susah , aku pergi dari kehidupan mas Angga , aku malas melihat mas Angga yang terlalu lama menganggur akibat kejadian itu pihak sekolah tak mau lagi menerima guru berkelakuan mines.

Aku dan mas Angga berumah tangga hanya tiga bulan saja , itu juga pernikahan grebek saat kami memadu kasih tertangkap basah oleh Imah si istri mas Angga .Ia pintar sekali memanggil warga dan warga melihat kami dengan tanpa busana .Malu pasti tapi mau bagaimana lagi , mau tak mau mas Angga menikahi ku dengan pernikahan siri .

Satu bulan pertama kami menikah masih stabil , karena mas Angga masih punya tabungan tapi bulan ke dua dan ketiga , aku mulai tak Sudi melayani nafsu mas Angga yang binal .Aku sebenarnya suka di perlakukan romantis tapi kalau bokek buat apa coba , sayang apemku kalau cuma di gratiskan buat orang macam Angga itu .

Menjelang tiga bulan berikutnya aku segera mencari target .Aku tak mau hidup susah lagi , di saat mas Angga mencari pekerjaan aku juga mencari pria lain .Aku memang pintar tapi tak sepintar Imah mantan istri mas Angga , semenjak aku menikah dengan mas Angga aku tak pernah melihatnya lagi , aku senang satu rivalku sudah tewas di hadapanku .

Suatu hari aku pergi dengan kekasih baruku Heri , ia bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan ternama . Aku sangat senang bertemu dengan mas Heri , hari hariku yang kelabu bersama mas Angga tergantikan oleh mas Heri yang lebih muda , lebih kaya dan tentunya lebih hot dari mas Angga yang tua itu .

Saat berbelanja dengan mas Heri di suatu mall , karena persediaan makanan kami habis dengan terpaksa aku dan mas Heri berbelanja di sebuah supermarket .Di sanalah aku bertemu dengan Ina mantan istri mas Angga .

Ina saat ini terlihat cantik dan berkelas , aku tak tahu kehidupan Ina setelah di tinggalkan mas Angga .Aku dan Ina sudah tujuh tahun lebih tak bertemu mungkin anaknya Fikri sudah besar sekarang , tapi dalam benakku apa Ina sudah menikah lagi ! siapa yang menikahi janda miskin itu ? .

Pertanyaan demi pertanyaan ada di dalam kepalaku membuatku jadi pusing .Aku mengikuti mobil Ina , walaupun aku harus berkorban argo yang ada di taksi , biarlah aku penasaran dengan kehidupan Ina .Tapi betapa kagetnya aku melihat Ina memasuki rumah yang besar dan bagus , tak terpikirkan oleh ku sebelumnya Ina akan menjadi sukses seperti ini .

Aku pergi dari rumah Ina , hatiku panas bercampur iri dengan kehidupannya ."kenapa sih Ina selalu beruntung dari pada aku ! aku ini kan lebih cantik lebih seksi !" gerutu Imah pada sebuah cermin .

"Awas kamu Ina , aku akan hancurkan kamu lagi untuk yang kedua kalinya !" imbuh Imah penuh emosi .

Seminggu setelah kejadian itu , Ina mendapatkan telepon dari perusahaan yang akan memberinya order makan siang untuk 1000 karyawan setiap harinya .

"Halo , ibu Ina ! ini saya pak Handoko perwakilan dari PT . Angkasa , saya harap ibu datang ke pabrik untuk menandatangani kontrak perjanjian dengan pihak kami .

"Halo , pak Handoko ! baiklah nanti siang jam sepuluh saya akan ke pabrik bapak ! serlok saja pak biar gampang mencari alamat bapak !" imbuh Ina .

Setelah sambungan telepon terputus , Ina segera mandi dan bersiap siap untuk berangkat menemui pak Handoko di pabrik nya .

Jam sembilan lewat Ina sudah rapi dan bergegas menuju mobilnya menuju pabrik pak Handoko ." Fikri !"panggil Ina .

"Ya mama !" jawab Fikri .

"Nanti kamu berangkat sekolah naik ojol saja ya , jangan naik motor sendiri mama takut kamu kenapa Napa , nak !" imbuh Ina was was .

"Tapi sekarang hari Sabtu mama ! Fikri libur sekolah , jadi Fikri di rumah saja !" jawab Fikri jujur .

"Aduh ,kok mama sampai lupa hari ya ! ya sudah deh , kamu hati hati dirumah ! di rumah ada bibi sama pak satpam kalau ada apa-apa kamu tinggal panggil mereka ya !" ucap Ina .

"Fikri sudah besar mama ! aku sudah satu SMP masa gak bisa jaga diri sih ! "

"Walaupun kamu sudah besar , tapi bagi mama kamu adalah anak kesayangan mama nak !"

"Ya sudah mama hati hati di jalan jangan ngebut mama , aku selalu tunggu mama pulang ,ok ! "

Empat puluh menit Ina membawa kendaraannya menuju PT , Angkasa , ia sudah janji dengan pak Handoko selaku kepala panitia pengadaan barang .

Ina di sambut oleh pak Handoko dengan ramah , karena pak Handoko ada keperluan yang mendesak maka Ina harus menemui wakil direktur PT Angkasa yaitu Aditya Pratama .

Ina terburu buru menemui kliennya namun naas saat ia mengetuk lalu membuka pintu tubuh Aditya sudah berlumuran kopi panas yang Ian tumpahkan tanpa sengaja .

Dengan sigap Ina mengambil tissue untuk membersihkan tumpahkan kopi di baju Aditya , namun saat itu juga pak presiden direktur datang untuk menemui wakil direktur .

"Aditya apa yang kamu lakukan dengan perempuan itu di kantor !" cerca presiden direktur .

"Ayah ini tak seperti yang ayah bayangkan !" elak Aditya .

"Pokoknya ayah tidak mau tahu , kamu harus menikahi wanita itu !" ucap presiden direktur itu .

Tapi ayah ...

"Tidak ada tapi tapian ! kalau kamu menolak silahkan angkat kakimu dari sini !" ucap ayah Aditya tegas .

Aditya sekilas melihat Ina dengan amarah ,"ini semua gara gara kamu perempuan sialan !" imbuh Aditya ketus .

Ina hanya mengelus dada ,"astaghfirullah , sabar , sabar ! aku juga tidak mau seperti ini tuan !" jawab Ina merasa bersalah , karena kecerobohannya berakibat seperti ini .Niatnya hanya menjemput rezeki ini malah menjemput jodoh .

Hari ini juga Aditya dan Ina menikah secara sah di kantor KUA .tanpa ada persiapan yang matang hanya memakai baju yang ia kenakan begitu juga Aditya , bahkan mas kawin di sediakan oleh ayahnya yang mendadak membeli di sebuah mall terdekat .

Pernikahan dadakan itu terjadi dengan lancar jaya tanpa ada kendala sedikitpun , tapi wajah kedua mempelai pengantin begitu murung jauh dari kata bahagia .

Setelah ijab kabul Ina mencium punggung tangan suaminya Aditya Pratama , tapi Aditya sama sekali belum mengatakan apa apa , wajahnya begitu kesal dengan kelakuan sang ayah , Ya ayah Aditya selalu saja menjodohkan dirinya dengan wanita pilihannya , namun Aditya selalu pintar menghindar , dan kali ini Aditya tidak bisa menghindar lagi .satu kata buat Aditya ,"apes " .

Namu berbeda dengan Ina , Ina berdoa semoga ini pernikahan yang terakhir sampai akhir hayatnya .