Sudah satu bulan aku membuka warung pecel lele dan pecel ayam , respon para pelanggan ku sangat puas akan tetapi mereka mengeluh karena tidak bisa memesan makanan lewat aplikasi , mereka berharap aku memperluas jaringan , sehingga bisa menjangkau berbagai lapisan masyarakat .
Aku yang trauma memakai gawai layar sentuh merasa enggan menerima tawaran mereka .Tapi banyak juga dari mereka jauh memesan makanan . Sampai sampai aku lupa siapa saja yang telah memesan makanan tersebut .
Aku meminta pendapat dari Nita sahabatku , bahkan Nita menyarankan aku merekrut banyak karyawan yang bisa menggunakan gawai canggih atau komputer .
Aku pun menyetujui saran sahabatku Nita ,⁹ aku membeli gawai canggih untuk usahaku dan mempelajari tentang gawai canggih itu dan menggunakannya dengan baik .Tak ada aral merintang jika memang kita menggunakan aplikasi dengan baik dan bijak maka tidak ada namanya sakit hati .Sakit hati yang teramat dalam suami tercintaku berselingkuh dengan tetanggaku .
Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi .Mas Angga menyebutku sudah tak cantik lagi , selalu pakai daster bau minyak angin , kurang wangi dan bla bla bla lagi lainnya .
Bayangkan saja aku di beri jatah oleh suamiku hanya dua puluh ribu rupiah , bagaimana aku mau cantik , bagaimana aku mau beli baju yang bagus , buat makan saja kurang bang .
Pak suami seharusnya jangan terlalu menyalahkan para istri . Suami itu seperti teko dan istri sebagai cangkirnya .Jika tekonya isinya kopi maka di gelas adanya kopi , jika tekonya isinya teh cap botol maka cangkirnya isinya tentu teh botol .
Jadi sikap istri itu tergantung suami memperlakukannya , apakah suami memperlakukannya seperti seorang ratu maka rezeki suami bagaikan air terjun yang mengalir .Jika suami memperlakukan istri pembantu maka rezeki suami seperti layak pembantu .
Jadi ingatlah para suami , perlakukan istrimu dengan baik sesuai amanah yang di berikan Tuhan padamu jangan sampai menyakiti perasaan fisik dan mentalnya , jika kamu tak sanggup lagi pulangkan saja ke rumah orang tuanya .
Saat ini aku masih sibuk mempelajari berbagai macam aplikasi untuk menunjang bisnis warung pecel lele dan pecel ayam yang sekarang aku geluti .
"Ina , coba kamu aplikasi sofood , aplikasi ranting pertama dalam penjualan makanan dan kamu bisa join dengan aplikasi gojok .Gojok itu aplikasi ojek online yang bisa mengantarkan dan memesankan makanan di tempat mu !"ucap Nita .
"Tapi , Nita aku belum pandai menggunakan gawai canggih ini ! maklumlah aku ini kurang paham alias gaptek !"ucap Ina sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya .
"Kamu tenang saja Ina seiring berjalannya waktu nanti kamu juga pandai menggunakan gawai layar sentuh ini !" ucap Nita memberi semangat .
"Tapi jangan bosan bosannya Nita menolong aku ,aku sudah tidak punya siapa siapa lagi . Hanya kamu dan Fikri orang terpenting dalam hidupku !" kata Ina lirih .
"Ya Ina ! kamu itu sahabat sekaligus saudaraku ! jangan khawatir aku akan selalu berada di sampingmu saat senang maupun susah !" Nita memeluk Ina dengan erat .
"Mama !" teriak Fikri bocah yang sudah beranjak enam tahun itu terlihat senang dan memeluk Ina ."Mama , Fikri kangen mama !"
"Mama juga kangen Fikri , ayo Salim dulu sama Tante Nita !" imbuh Ina .
"Sudah besar ya kamu , Fikri ! nih Tante bawaiin mainan buat Fikri !"
" Hore ! terimakasih ya Tante Nita mainan nya !" anak kecil itu sangat antusias dan langsung membuka mainan yang baru di dapatnya .
Ina terkekeh melihat Fikri main dengan riang gembira . Memang selama ini Fikri kurang kasih sayang dari ayahnya mas Angga , setiap libur kerja mas Angga hanya berdiam diri di rumah .
Lima tahun kemudian
Usahaku semakin maju ,memang hasil tidak mengkhianati usaha itulah pepatah yang sering aku dengar .Namun kini aku membuktikan kata kata itu dan berhasil .
Usahaku selama ini membuahkan hasil . Sedikit demi sedikit aku bisa membuka cabang di berbagai kota , awalnya aku ragu namun lagi lagi uluran tangan Tuhan selalu ada menyambutku dengan tangan terbuka di dukung temanku Nita tak lupa para karyawan yang sudah banyak membantu usaha ku ini .
Anakku Fikri sekarang sudah beranjak remaja ,pria tanggung itu sudah duduk di kelas tujuh di sekolah menengah pertama .
Wajah tampan Fikri menghiasi wajahnya tak lupa postur tubuhnya yang terbilang tinggi di usianya baru menginjak dua belas tahun .
"Mama , Fikri berangkat sekolah dulu ya !" ucap Fikri sambil mencium punggung tanganku .
"Hati hati nak !" ucap Ina .
"Ya , ma !" sahut Fikri .Fikri segera berangkat dengan menggunakan sepeda motornya .Memang sekolah Fikri tidak terlalu jauh dari rumah nya , Namun Fikri berisi keras ingin mengendarai motornya yang sudah di perbaiki .
Karena jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang , Fikri menambah kecepatan sepeda motornya di jalan raya .
Brak .....
Fikri menabrak seseorang yang hendak menyebrang ke jalan raya .Semua warga yang menyaksikan kejadian itu berkumpul dan melihat kecelakaan tersebut .
"Ayo , cepat pak bawa mereka berdua ke ruang sakit !"imbuh seseorang warga yang melihat kejadian tersebut .
"Bawa saja ke dalam mobil saya !"sahut pria tersebut dan melajukan mobilnya menuju ruang sakit .
Sesampainya di ruang UGD ," Dokter , dokter !" teriak laki laki itu .
"Cepat ada korban kecelakaan !"ucap pria itu .
Dengan sigap para perawat dan juga dokter membawa kedua pasien tabrakan tersebut ke ruang tindakan .
Satu jam lebih , pria itu menunggu kedua korban kecelakaan di depan ruangan tindakan .