Chapter 5 - Laris manis

"Bismillah !"ucapku membuka warung nasi yang ku buka pagi ini , sedangkan anakku kutitipkan kepada pengasuh yang aku gaji harian .

"Mba , saya pesan pecel lele satu porsi ya sama es teh manis satu !"ucap pelanggan pertamaku .

"Baik mas , tunggu sebentar ya !"ucapku sopan .

Lima belas menit kemudian , satu porsi pecel lele beserta es teh manis meluncur ke meja pelanggan .

"Maaf , mas lama menunggu !"kataku sopan sambil menaruh pesanan tersebut dan bergegas pergi .

Pelanggan ke dua ku datang dan memesan .,"mba saya pesan pecel ayam satu porsi sama air mineral satu !" ucap pelanggan keduaku .

Aku semangat menerima pesanan berikut .Sepuluh menit kemudian aku mengantarkan pesanan pelanggan keduaku .

"Mba , saya pesan satu lagi ya buat anak saya ! kasihan dia pasti di lapar karena tidak ada yang masak di rumah ! sambelnya enak mba , boleh gak sambelnya dobel biar makyus !" ucap pelanggan ku tadi .

"Tapi uang nambah ya mas , karena harga cabai meroket !" sahutku sambil bercanda .

"No problem !" ucapnya singkat .

Aku memberikan pesanannya , "semuanya jadi enam puluh ribu mas !"kataku singkat .

"Maaf , mas belum ada kembalinya ! mas adalah pembeli pertama saya !"ucapku jujur .

"Ya , sudah titip buat besok saja saya akan makan di sini lagi ! tapi boleh dobel ya sambelnya , sambel buatan mba enak banget saya yakin pasti laku keras ! mba gak dagang online ! banyak tuh aplikasi yang mempromosikan bebagai macam jenis makanan kekinian !" ucap pelanggan ku .

"Maaf , mas tapi say kurang suka sama aplikasi kekinian ! karena aplikasi biru rumah tangga saya hancur !"

"Itu sih tergantung orang yang menggunakannya mba , ada yang berbuat jahat juga ada ! tapi banyak juga orang yang sukses lewat jalur aplikasi ! "semoga mba bisa berfikiran positif ke depannya jangan terlalu menoleh ke belakang itu tidak baik mba ! saya permisi dulu ".

Aku terdiam mencerna semua perkataan lelaki tadi , semua tergantung diri pribadi masing masing . Jangan salahkan aplikasi , kalau memang bisa menjaga hati dan pandangan semua itu tidak akan terjadi .

Sebelum sore semua pecel lele dan pecel ayam habis tak tersisa , aku bersyukur masih ada orang yang peduli terhadap ku dan juga anakku Fikri .Aku memantapkan diri untuk maju kedepan . Aku ingin kehidupan anakku terjamin walaupun hidup tanpa pendamping , akan aku tunjukkan bahwa wanita juga kuat seperti mereka .

Aku menghitung jumlah uang yang ada di laci . Alhamdulillah uang terkumpul sebanyak Dua juta rupiah ,ini melebihi perkiraan ku .Aku bergegas ke luar , setelah bersih bersih aku akan ke pasar mencari bahan bahan makanan untuk keperluan warung makanku ini .

"Mba , mau pecel lele dua porsi dong !" ucap seorang pelanggan ku yang lain .

"Maaf mas , pecelnya sudah habis tadi di borong sama anak proyek pembangunan di gedung sana !" ucapku sopan .

"Ya sudah mba terimakasih , kalau saya besok pesan bisa gak ! takutnya ke habisan lagi ! oh ya mba gak pakai aplikasi sofood biar saya gampang persennya jadi gak capek datang ke sini ? " tanya lelaki itu lagi .

"Belum mas !" sahutku .

"Coba deh mba pakai aplikasi sofood saya jamin dagangan mba laris manis ! itu juga menghemat tenaga mba jadi pakai aplikasi sofood sama gojok !" tambahnya lagi .

"Ok , mas nanti saya buka di aplikasi , tapi amankan aplikasi tersebut ?"tanyaku .

"Maksudnya aman gimana mba ! sang lelaki itu mengerutkan dahinya , saya gak ngerti ! setahu saya bayarnya juga pakai Gope jadi uang mba aman terkendali !"

"Baik mas , saya akan belajar lebih giat lagi pegang hp , maklum saya tidak berpendidikan . Saya hanya tamatan SD !"kataku sopan .

Pendidikan hanya formalitas saja mba , kalau tidak di imbangi dengan akhlak yang baik percuma juga berpendidikan .Lagi pula di hadapan TUHAN semua manusia itu sama , yang membedakan hanya iman dan taqwa mereka .Jadi jangan berkecil hati siapa tahu mba bisa sukses daripada orang orang yang bekerja di gedung bertingkat di sana .

" Ya , sudah mba saya pamit dulu ! jangan lupa ya saya besok pesan pecel ayamnya satu porsi !"

Aku kembali berkutat di dapur membersihkan minyak goreng yang berceceran .Dalam hati apa aku cari karyawan saja satu orang dulu buat bantu bantu aku di dapur .

Aku pergi ke pasar membeli semua kebutuhan dapur di warung makan .Hari ini belanjaanku karena banyak yang harus di beli .

Tapi aku bersyukur dengan rezeki yang Tuhan kasih , jadi aku tak perlu meminta bantuan kepada mas Angga untuk keperluan Fikri . Apalagi mas Angga sebentar lagi mau menikahi janda gatel itu . Mereka memang klop seperti panci ketemu tutupnya .

Dalam kehidupan ada senang dan juga sedih , tapi bagaimanapun kita harus menjalani kehidupan ini dengan keadaan apapun .Lebih baik berpikiran positif dengan apa yang Allah kasih , dengan menjalani dengan tulus ikhlas semua akan terasa mudah .

Ina pergi ke pasar membeli kebutuhan warungnya yang cukup penggemar . Banyak dari mereka yang memesan dari berbagai kalangan karena harga yang terjangkau dan juga rasanya yang tak kalah dengan restoran .