Chereads / Aplikasi biru penghacur rumah tanggaku / Chapter 4 - Berjuang demi masa depan

Chapter 4 - Berjuang demi masa depan

Sudah satu bulan ini aku menumpang di rumah temanku Nita , awalnya ia sangat baik padaku , namun sudah satu bulan ini sikapnya berubah semenjak malam itu ia membawa kekasihnya ke rumah.

Aku dan anakku sempat berkenalan dengan pacar Nita . Aku lihat gelagat mencurigakan di dalam pria itu . Sepertinya aku mengenalnya ,tapi aku lupa pernah melihatnya di mana .

"Ina kenalin , pacar aku namanya Bagas ! ia bekerja sebagai manajer di sebuah pabrik !" ucap Nita .

Aku mengulurkan tanganku , tadi aku ragu ! merasa tak enak dengan Nita akhirnya aku meraih tangan Bagas sekilas . Tatapan Bagas , seperti buaya mencari mangsa .Genit itu yang aku lihat dari gerak gerik lelaki itu .

"Maaf , Nita ! aku kedalam dulu ya , sepertinya anakku sudah mengantuk !"ucapku sopan.

Nita langsung mengiyakan permintaan ku ! karena aku tahu Nita juga ingin berduaan dengan kekasihnya .

"Nita ,kamu kenal dimana dia ? sepertinya dia bukan orang baik !" hasut Bagas .

"Kamu tahu darimana dia , kamu saja baru pertama kali bertemu dengan Ina ?"tanya Nita .

"Kamu tidak lihat tadi , temanmu melihatku tanpa berkedip !"ucap Bagas memanasi Nita .

Masa , sih ! aku gak percaya Ina seperti itu . Aku sudah sebulan lebih tinggal bersamanya dia dan anaknya . Anaknya juga tidak terlalu rewel , malah aku terbantu adanya Ina , rumahku jadi rapi dan bersih .

"Terserah kamu saja Nita , tapi kalau dia berbuat tidak baik padamu atau mengambil sesuatu yang berharga darimu jangan salahkan aku , karena aku sudah menasehatimu !" kata Bagas jengkel.

"Mas , kok kamu jadi sensi begini sih sama aku ! kamu ke sini mau kencan atau ngajak ribut ! kalau kayak gini mending kamu pergi saja deh ! bikin suasana hatiku jadi enek !"ucap Nita marah .

Nita , langsung mendorong tubuh Bagas keluar rumahnya dan langsung mengunci pintu kontrakan .

" Jangan pernah temuin aku lagi mas , kita putus !" Nita langsung pergi ke kamarnya dan mengunci pintu kamar dari dalam .

Dalam hati , Nita marah dengan Bagas pacarnya , semua itu gara gara aku , tapi tidak semua perkataan Bagas itu benar ! aku juga manusia , aku gak mungkin menyakiti temanku yang sudah baik menerimaku dan anakku untuk tinggal bersamanya .

Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam kamarku , dalam hati apa aku pindah saja ya ! aku juga tidak enak selalu merepotkan Nita . Dia juga butuh privasi .

Keesokan paginya aku berbicara dengan Nita .

"Nita !" panggilku

"Ya , Ina ada apa !"sahut Nita yang sedang duduk santai .

"Aku ingin pindah dari sini , aku tidak enak merepotkan kamu !"ucapku sopan takut salah kata .

"Kamu kenapa mau pindah , aku senang kok ada kamu dan anakmu Ina !lagi pula aku juga baru berkenalan dengan Bagas !sudah jangan pindah ya , aku tahu kamu tersinggung mendengar perkataan Bagas ! tapi lebih baik kehilangan calon pacar daripada kehilangan teman sepertimu !"

"Tapi Nita , beneran ! aku mau pindah , aku ingin berjualan seperti dulu lagi ! aku juga gak mungkin merepotkan kamu terus !"ucapku .

"Ya sudah aku tidak mengusirmu , rumah ini selalu terbuka jika kamu ke sini ! jangan pikirkan tentang Bagas , itu tidak penting ! aku juga sudah memblokir nomernya !"

"Bagaimana kalau besok kita cari kontrakan yang bisa kamu tinggal dan juga buat kamu berjualan !" ucap niat semangat .

"Terimakasih Nita , kamu memang sahabatku !"aku memeluk erat-erat Nita .

Malam ini aku tidur dengan nyenyak , Nita sudah memaafkan salah paham antara kami berdua .

Pagi ini aku dan Nita bergegas mencari informasi kontrakan yang aku inginkan .Nita mengajakku pergi ke dekat pasar . Awalnya aku ragu karena harganya kontrakan itu cukup menguras kantong . Namun Nita meyakinkan aku bahwa ini tempat terbaik untuk berjualan .

Aku pasrah pilihan Nita , toh dia yang membayar kontrakan selama satu bulan ini , bulan berikutnya aku yang membayarnya .

"Ina , tempat ini bagus buat usahamu , kamu bisa buka rumah makan pecel lele atau ayam !" kata Nita .

"Tapi aku belum ada modalnya Nita ! maklumlah namanya juga pengacara , pengguran banyak acara !"ucapku sambil bercanda .

Kamu bisa pakai uangku dulu Ina ! jangan di tolak ya , anggap saja ini rezeki buta Fikri dari aku!

"Kamu baik banget Nita ! semoga apa yang kamu inginkan tercapai !" kataku sopan

Kita sama sama orang rantau Ina ! itulah gunanya saling membantu antar anak rantau .

"Ina , kita segera buka rumah makannya ya ! aku yakin dengan kemampuan mu bisa membuat lidah orang bergoyang !" ucap Nita bercanda .

"Bisa saja kamu Nita , jangankan lidah bergoyang , kaki di atas kepala juga bisa aku lakukan !" ucapku asal .

Kami berdua sibuk mencari perlengkapan untuk warung baruku , Aku yakin bisa mengembalikan uang yang aku pinjam dari Nita . Tapi Nita tak pernah mengatakan bahwa itu pinjaman .

Ah , sahabatku yang satu ini memang wonder woman sejati . Jasanya takkan pernah kulupa sampai akhir hayat nanti .

Semua sudah beres tinggal menyiapkan semua masakan di atas etalase , yang paling penting pelayanan dan kepuasan pelanggan itu yang utama , semoga kedepannya aku bisa lebih baik lagi .

Lebih baik dalam hal kebaikan untuk semua yang aku lakukan . lebih baik mejadi pribadi yang Solehah dan bertaqwa .