Chereads / CINTA PENGANTIN MASA LALU / Chapter 9 - 09. Bintang

Chapter 9 - 09. Bintang

"Saat itu …."

Bulan mulai membuka suara, menceritakan satu demi satu kejadian malam itu saat dia bersama dengan Bintang.

"Bulan! Ayo kita pulang!" teriak Bintang kala itu, sambil membawa tiket konser di tanganya.

Bintang datang dengan terburu-buru sembari membawa tiket konsernya. Dia datang dari kejauhan dengan cara berlari. Hal itu sontak membuat Bulan yang tengah menunggu menjadi bertanya-tanya.

"Ada apa kakak? Kenapa kita harus pulang? Bukankah konsernya akan segera dimulai?" Bulan pun bertanya demikian saat itu juga kepada Bintang. 

Bintang menaikkan satu alisnya, mulutnya terbuka. Akan tetapi, tidak ada kata yang terucap darinya. Bintang sulit menyusun kata-katanya.

"Ketika itu aku bertanya padanya, kenapa kami harus pulang sedangkan konsernya akan segera dimulai dan dia juga sudah membawa tiket konsernya," ungkap Bulan demikian gelisahnya pada Nerisha dan Natasha.

"Lalu, apa yang terjadi saat itu? Selanjutnya Bintang mengatakan apa lagi kepadamu?" Natasha bertanya di tengah-tengah cerita.

"Ketika itu kakak Bintang mengatakan hal seperti ini," jelas Bulan yang berusaha mengingat-ingat setiap kejadian beberapa hari yang lalu.

"Kita harus segera pulang, karena Kakek sakit. Saat ini kakek sedang dirawat di rumah sakit dan akan menjalani operasi … Paman meminta kita untuk segera pergi ke rumah sakit dan bertemu dengannya di sana," tutur Bintang demikian sebelum mereka memutuskan untuk meninggalkan lokasi konser.

Nerisha dan Natasha yang asik mendengarkan cerita Bulan merasa ada yang tidak beres dari keterangan tersebut. Meski tidak dapat dipungkiri musibah bisa datang kapan saja.

"Kak Bintang mengatakan hal tersebut padaku. Tentunya membuat diriku menjadi khawatir juga, sebab Kakek memang orang yang terpenting bagi kami selain Ibu dan Ayah kami," jelas Bulan dalam ceritanya.

Natasha menatap gadis manis yang sebaya dengan Nerisha tersebut. Betapa terpuruknya Bulan saat ini, sebab dia harus kehilangan Kakak yang dicintainya dan sampai sekarang belum diketahui keberadaan Bintang.

"Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Apa kalian langsung pulang begitu saja saat itu juga, atau menunggu konsernya selesai?" 

Sekarang giliran Nerisha yang bertanya. Kedua tangannya menggenggam erat Bulan, berusaha membuat gadis berjaket hitam tersebut merasa nyaman dan tenang.

Natasha yang melihat kejadian tersebut tidak bisa menutupi rasa senangnya, sebab baru kali ini dia melihat Nerisha begitu sangat peduli dengan orang lain.

"Tentu, setelah itu kami langsung pulang, dan melewatkan konsernya. Aku sesungguhnya tidak ingin melewatkan konser mereka, karena untuk pertama kalinya aku dapat melihat idolaku secara langsung, tetapi ..."

Bulan menggantung kata-katanya. Bulir bening mulai membasahi sepasang mata indahnya. Nerisha berusaha menenangkan Bulan yang berkaca-kaca itu.

"Tapi, itu menjadi hari terakhir bagi diriku melihat kakak Bintang."

Tangisan Bulan seketika pecah, derai air matanya langsung membasahi pipi, Natasha segera memeluk Bulan untuk menenangkan gadis tersebut.

"Kak Natasha, Kak Nerisha tolong aku. Tolong selamatkan nyawa Kak Bintang. Aku takut dia kenapa-kenapa. Hati kecil ini tidak mau kehilangannya, hanya Kak Bintang yang kupunya sekarang ... Hiks."

Bulan menambahkan disertai harapan besar pada bantuan kedua kakak beradik tersebut. Dia meminta agar Nerisha dan Natasha mau menolong, menyelamatkan nyawa Bintang yang tidak tahu kabar rimbanya.

Namun, yang menjadi pertanyaan Nerisha dan Natasha sekarang, mereka tidak tahu akar permasalahan ini. Belum diketahui dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi pada Bintang.

"Memangnya apa yang terjadi pada Kakak Bintang setelah itu?" 

Nerisha bertanya, apa ada kejadian luar biasa setelah mereka pergi dari gedung itu, yang membuat Bintang terluka. Mungkin kearah situ pemikirannya?

Bulan menghapus air mata, menarik napas panjang, lalu mulai melanjutkan cerita yang sempat terpotong itu.

"Tentu … Iya, aku ingat dengan jelas kejadiannya sebab kejadian itu terjadi tepat di depan mataku."

Kedua alis Nerisha naik turun ketika mendengar penjelasan Bulan fan begitu juga dengan Natasha yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

****

Bulan dan Bintang berlari keluar dari tempat konser melalui pintu timur. Keduanya tampak begitu panik, terutama Bintang yang mencoba untuk memesan taksi online.

Ketika sedang menunggu taksi, tiba-tiba saja sebuah mobil berkelas tinggi terparkir di depan mereka. Mobilnya berwarna hitam gelap sampai ke kaca mobilnya. Saat bersamaan, dua orang berpakaian hitam, memakai topi hitam dan kacamata hitam keluar dari mobil itu.

Bulan dan Bintang yang sedang berdiri terdiam di sana pun tidak bisa melarikan diri, karena kedua orang itu menarik dan menangkap Bintang secara tiba-tiba.

"Apa yang kalian inginkan? Siapa kalian? Mengapa kalian menangkapku seperti ini? Lepaskan! Kalian ingin membawaku kemana?"

Bintang berteriak begitu keras. Dia juga memberi perlawanan keras agar kedua orang tersebut melepaskannya. Namun, tenaga yang dikeluarkan Bintang tidak bisa mengimbangi kekuatan dua pria dewasa.

"Kalian ingin membawa Kakak Bintang kemana?"

Bulan mencoba untuk membantu Bintang yang ditangkap itu. Dia yang bertubuh kecil bekerja keras memukul kedua orang yang berpakaian hitam tersebut. Namun, sekuat apa pun Bulan berusaha, tenaganya tidaklah berarti apa-apa bagi kedua orang tersebut.

Mereka secara paksa memasukan Bintang kedalam mobil. Lalu, salah seorang lainnya keluar dari mobil dan dia yang juga memakai kacamata hitam mendorong Bulan sampai jatuh tersungkur.

"Jika kau ingin nyawa Kakakmu selamat, maka jangan melapor ke kantor Polisi. Pergilah ke pembangunan. Ingat tempat kontruksi pembangunan! Datanglah sendiri. Ingat itu!"

Setelah memberi ancaman pada Bulan, selanjutnya pria itu masuk kembali ke dalam mobil. Tak berselang dari itu, mobil tersebut pergi dari area sekitar dan menyisahkan Bulan yang tersungkur di sana.

Bulan terisak-isak, berteriak memanggil nama Bintang. Entah apa yang harus dirinya perbuat setelah ini? Andai dia mengadu pada pihak yang berwajib, maka nyawa Bintang dalam bahaya. Namun, jika dia tidak melapor, maka pada siapa Bulan harus meminta pertolongan?

****

"Jadi seperti itu ceritanya, Kak Natasha, Kak Nerisha. Saat itu juga hatiku terus gelisah memikirkan tentang keselamatan Kak Bintang. Bagaimana keadaannya, aku tidak tahu. Diri ini sudah merasa prustasi dibuatnya. Ingin bercerita, tetapi kepada siapa aku harus mengungkapkannya ..."

"Aku mohon. Tolong selamatkan Kak Bintang. Firasat ini mengatakan, saat ini Kak Bintang dalam bahaya. Seorang adik memohon pada kalian untuk menyelamatkannya. Tidak ada yang lebih penting sekarang selain keselamatan Kak Bintang."

Bulan terus saja memohon pada Nerisha dan Natasha. Sedangkan dua orang yang bersangkutan itu hanya bisa diam, mengkerutkan dahi secara serentak dan berpikir keras.

Kakak beradik ini bepikir bagaimana cara untuk menyelamatkan Bintang Kejora, jika memang kejadian seperti ini. Hal yang tidak disangka oleh mereka sebelumya.

Bintang telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal. Gadis itu dibawa ke sebuah tempat yang Nerisha serta Natasha tidak tahu lokasi pastinya. 

Kontruksi Pembangunan? Di Negara ini ada banyak lokasi Pembangunan, tetapi tempat Pembangunan yang dimaksudkan itu di mana?

Apa yang harus Natasha dan Nerisha lakukan untuk bisa menemukan Bintang, dalam kurun waktu 24 jam lagi? Mampukah mereka menemukan Bintang, dan menyelamatkan nyawa Bintang?

Penasaran?