Sepi nan sunyi, tidak ada suara gemuruh baling-baling helikopter yang berputar selepas danau itu ditinggalkan Rendy dan Sabrina. Namun, di tengah kesunyian danau yang menghanyutkan, terdengar suara [Ting!] dan [Boom!] yang dibawa angin dari arah barat daya.
Menuju ke sumber datangnya suara yang jauhnya kurang lebih 3km dari bibir danau, lokasi akan berpindah ke sebuah padang rumput yang sangat luas, setidaknya itu dahulu. Untuk sekarang, padang rumput yang dipenuhi rerumputan hijau itu telah berubah menjadi sesuatu yang lain. Banyak lubang di sana-sini, dengan beberapa mulut lubang berwarna hitam seperti bekas ledakan sebuah bom molotov. Tak ketinggalan juga, bekas sabetan senjata tajam yang panjangnya sampai 3 meter juga ikut menghiasi padang rumput di sana.
Penyebabnya tak lain adalah orang-orang yang saat ini ada di sana. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama sebut saja orang bar-bar lantaran orang-orang itu memang memakai pakaian khas orang bar-bar. Selain dari pakaian, ada hal lain yang mencolok tentang mereka, yaitu tunggangan berupa shadowwolf yang besarnya setara mobil APV, serta kedua tangan mereka masing-masing ada yang menggenggam kapak atau palu berukuran besar.
Orang bar-bar ini berjumlah 21 orang, mereka terlihat mengitari setiap sisi dari kelompok kedua yang terdiri dari 6 orang. Setidaknya itu yang terlihat di luar, masih ada beberapa orang lagi, tak tahu berapa totalnya, yang pasti mereka bersembunyi di dalam karavan yang saat ini dilindungi oleh ke 6 orang itu.
Betapa tangguh, siapa sebenarnya ke 6 orang itu? Mereka adalah sekelompok petualang dari kota Ylora, dan juga anggota dari Guild Forsakenford. Mereka mengambil sebuah quest di Guild yang tugasnya untuk mengantarkan para pedagang yang ingin menuju ke kota Hurgann. Sialnya, di tengah jalan mereka bertemu dengan anggota Guild Living Death, salah satu dari 5 guild khusus bandit yang paling ditakuti di kerajaan Xelyra. Perbedaan level serta jumlah orang, membuat mereka kerepotan, menyebabkan 4 anggota mereka gugur, hingga memaksa mereka yang tersisa untuk mundur ke hutan ini.
Sudah masuk ke hutan ini pun masih di kejar, memaksa mereka berada di ujung tanduk. Tidak ada jalan keluar lagi, ketua mengeluarkan harta paling berharga yang dimiliki, yaitu Disk of Protector. Hasilnya, seperti yang terlihat sekarang, sebuah perisai muncul melindungi mereka dari serangan para anggota Guild Living Death yang tak lain adalah orang bar-bar itu.
Adanya perisai itu membuat mereka semua yang sedang melakukan serangan menjadi frustasi. Namun, ketua kelompok mereka belum memerintahkan untuk berhenti, maka tidak ada satupun dari mereka yang berani berhenti.
Terkecuali untuk orang yang sedang memegang kapak perak di kedua tangannya. Bernama Keenan Mac, seorang wakil ketua dari kelompok itu, dia begitu tenang keluar dari barisan formasi yang sedang mengepung kelompok kedua, dan dengan tunggangan shadowwolf, dia mendekat ke seseorang yang penampilannya sangat mencolok, membawa dua buah kapak emas di punggung serta sebuah penutup mata yang menutup mata sebelah kanan.
Orang itu bernama Wyman Cullen, ketua dari sekelompok orang bar-bar ini. Dia diberi kepercayaan oleh Pemimpin Guild Living Death untuk menyelesaikan sebuah misi. Misi itu adalah membunuh seseorang bernama Arsenio Brady beserta rombongannya yang saat ini berada di antara orang-orang yang ada di dalam perisai.
Kembali ke Keenan Mac yang tadi sedang mendekat. Kini dia berhenti beberapa meter di depan Wyman Cullen, dan setibanya di sana, dia mulai mengungkapan tujuan mengapa dia pergi ke sana. "Ketua, haruskah kita meminta bantuan ke markas?! Perisai itu terlalu tangguh, aku tidak bisa menggoresnya bahkan set~" Omongan Keenan Mac diberhentikan secara paksa oleh Wyman Cullen yang mengangkat tangannya, dengan arah telapak tangan menghadap pada Keenan Mac.
"Jangan berisik! Meski tidak tergores, tetap memiliki efek! Lihatlah itu!" Tangan kanan Wyman Cullen menunjuk perisai bagian ujung paling atas, yang di susul Keenan Mac mengikuti arah di mana jari Wyman Cullen menunjuk. "Sudah ada lubang di sana, tinggal menunggu waktu perisai itu benar-benar terpecah! Jadi~" Di jeda ini, Wyman Cullen memalingkan wajahnya dari perisai ke Keenan Mac yang kebetulan juga Keenan Mac melakukan hal yang sama. "~sebaiknya kamu buru kembali ke formasimu sebelum aku menendang bokongmu!" Di kata terakhir, Wyman Cullen tak lupa menaikkan nada suara dan juga mengeluarkan sedikit aura intimidasinya untuk segera mengusir Keenan Mac.
Perbedaan level yang tinggi membuat intimidasi itu terasa. Mengikuti perintah Wyman Cullen, Keenan Mac buru-buru kembali ke formasinya dengan wajah yang tampak masih tenang. Setidaknya itu penampilan yang terlihat di luar, padahal di dalamnya keringat dingin sudah bercucuran.
Tiga menit berlalu, jerih payah para anggota guild Living Death telah membuahkan hasil. Saat ini, perisai itu dipenuhi dengan lubang seukuran bola. Walau keadaannya memprihatinkan, masih belum ada tanda-tanda akan pecah. Mengetahui hal itu, akumulasi dari rasa tidak sabar yang dimiliki Wyman Cullen pun meledak.
Dia mengarahkan shadowwolfnya untuk mendekat ke perisai, dalam perjalanan ke sana, tangannya mengambil kedua kapak yang tersimpan di punggung. Proses pengambilannya berlangsung cepat, masih ada 4 meter lagi untuk sampai di perisai. Anehnya dia tiba-tiba berhenti, lalu mengangkat tinggi-tinggi kedua kapak emas yang baru saja diambil.
Di sisi lain, ada salah satu anggota Guild Living Death yang menyadari apa yang dilakukan Wyman Cullen. Mata orang itu seketika membelalak waktu melihat kuda-kuda yang dipasang Wyman Cullen. "Awas mundur, Ketua akan menggunakan skill Golden Axe!" Orang itu berteriak sangat keras, sambil berlari menjauh dari perisai.
Teriakan itu memancing perhatian mereka yang lainnya. [Apa katamu?!] [Lari!!!] [Ketua akan menggunakan skill Golden Axe?!] Berbagai macam reaksi diperlihatkan yang ujung-ujungnya mereka semua akan berlari, menjauh secepat mungkin dari perisai.
Sementara itu Wyman Cullen tidak menunjukkan kepedulian terhadap bawahannya, dia masih melanjutkan yang dilakukannya, dan sekalinya kedua kapak itu terasa mantap diposisinya, Wyman Cullen melanjutkannya dengan merapalkan kata kunci untuk mengaktifkan skill yang ditakuti bawahannya.
"Golden Axe" Teriak Wyman Cullen dengan lantang.
Kapak bergetar, dari kedua kapak emas yang di pegang Wyman Cullen, mencuat visual kapak yang identik berbentuk bayangan berwarna emas. Bayangan itu membesar, sangat besar, menjulang sangat tinggi di langit yang biru.
Sesudah bayangan kapak itu muncul sempurna, Wyman Cullen merekatkannya. [Klop] Tidak ada lem atau las listrik untuk menggabungkannya, kedua kapak itu menjadi satu seakan masing-masing kedua kapak itu merupakan setengah bagian yang dijadikan satu. Sedangkan untuk bayangan kapak, mereka melekat satu sama lain, sebelum akhirnya menjadi kesatuan, dengan warna emas yang menyilaukan.
Persiapan sudah selesai, dari posisinya saat ini yang berada di atas shadowwolf, Wyman Cullen mengayunkan kapak itu secara vertikal, seperti mencoba mengiris perisai yang berbentuk setengah tempurung kelapa.
[BOOM!!!] Bayangan kapak berbenturan dengan perisai itu menghasilkan suara ledakan yang amat keras, debu berhamburan ke udara, membawa mereka semua ke dalam kegelapan debu. Akibat area yang tertutup debu, mereka tidak bisa melihat bagaimana bayangan kapak itu menghilang, yang mereka tahu hanya beberapa detik sesudah benturan terdengar suara [Crack! Crack! Crack!] dan [Pyarrrr!!!] suara bak gelas pecah menandakan perisai itu runtuh.
Wyman Cullen adalah orang pertama berbicara sekaligus menjadi orang pertama yang menyadari perisai runtuh. "Woi! Ngapain kalian diam saja! Cepat serbu, kalo ada yang melarikan diri, bokong kalian yang akan jadi gantinya!" Wyman Cullen berteriak kepada para bawahannya yang hanya sibuk mengurusi batuk dan debu yang menempel di pakaian mereka.
Mendengar suara marah Wyman Cullen, mereka semua lari terbirit-birit untuk segera mengindahkan perintahnya. Mengabaikan pakaian yang berdebu, mata kelilipan debu, dan mulut terasa ada butiran pasir, mereka semua kembali ke formasi sebelumnya. Dari formasi itu, masing-masing dari mereka perlahan-lahan maju ke depan dengan pancaindra yang dipasang secara maksimal. Jarak pandang hanya satu setengah meter, harus serba hati-hati, ini bisa menjadi keuntungan, bisa juga menjadi kebuntungan.
"Di sini!!" Salah satu orang berteriak saat mendapati seseorang mengenakan equipment lengkap dengan helmet full face, sebut saja Armorboy, berusaha melarikan diri.
Teriakan itu memancing anggota lainnya, dua orang berhenti, Pria Dua dan Pria Tiga, untuk membantu Pria Satu yang berteriak itu, sementara lainnya melanjutkan menyisir tempat itu.
Sekarang ketiga orang itu mengepung Armorboy. Mungkin seorang newbie atau apa, Pria Satu memulai dengan sebuah pertanyaan. "Mau lari ke mana kamu?!" Berbicara kepada musuh adalah hal terkonyol yang pernah ada.
Seperti yang terlihat, Armorboy tidak menanggapinya. Dia masih dalam posisi awalnya yang penuh dengan kesiagaan.
Di belakang Armorboy, Pria Dua dan Pria Tiga tidak seperti Pria Satu, sehabis Pria Satu melayangkan pertanyaan, mereka berdua melancarkan serangan. Serempak palu dan kapak di ayunkan ke arah bagian tubuh yang tidak tercover equipment, satu mengarah ke leher dan satunya ke arah lutut belakang.
Indra bahaya yang dimiliki Armorboy bergetar, secara naluri tubuh Armorboy bergerak sendiri untuk menghindari serangan yang datang. Kedua kakinya menghentakkan tanah, melompat, menjungkirbalikkan badan, melewati Pria Dua dan Pria Tiga, hingga akhirnya mendarat di belakang mereka.