Chereads / My Journey with Mom (Bahasa Indonesia) / Chapter 18 - Kekesalan Armorboy

Chapter 18 - Kekesalan Armorboy

Melaporkan kepada Ketua, setidaknya itu rencana awal yang ingin dilakukan Pria Dua sebelum dihadapkan sesuatu yang membuat Pria Dua berpikir ulang. Sesuatu itu adalah perintah Ketua untuk tidak membiarkan siapapun melarikan diri. Sekarang, Pria Dua telah membuat seseorang melarikan diri, artinya tidak menaati perintah. Tidak menaati perintah artinya akan mendapatkan hukuman, dan hukumannya pasti bukan sesuatu yang dapat ditanggung Pria Dua, mengingat misi itu merupakan perintah langsung dari Pemimpin Guild, bukan dari Papan Quest.

Meski penyebab Armorboy bisa melarikan diri bukan karena Pria Dua, sebagai orang terakhir yang berada di lokasi kejadian, mau tak mau bakalan menjadi kambing hitam, dan Pria Dua tidak mau menjadi orang yang disalahkan.

"Aku akan menjadi orang idiot kalau menerima hukuman itu dengan lapang dada!" Gumam pelan Pria Dua di tengah pandangannya memeriksa sekeliling, tidak ada orang yang terlihat, debu beterbangan ditambah kabut masih mengaburkan pandangan. "Lebih baik merahasiakannya! Toh itu cuma satu orang, tidak akan ada yang menyadarinya!" Sesudah menyelesaikan omongannya, Pria Dua buru-buru pergi meninggalkan tempatnya berdiri.

Dengan kepergian Pria Dua, tempat itu sekarang menjadi kosong, tidak ada siapa-siapa. Sementara itu di tempat lainnya, 1km ke arah timur laut, di sana terdapat sekotak area hutan yang sedikit lebat. Luasnya kurang lebih 300 meter persegi, dipenuhi pepohonan yang tidak terlalu besar atau kecil, dan di bawah pepohonan itu terdapat semak-belukar yang mengisi beberapa bagian dari area tersebut.

Di salah satu sudut area tersebut, dari arah barat muncullah seseorang, keluar dari tingginya semak-belukar dengan langkah kaki naik-turun alias pincang. Penampilannya yang serba ditutupi berbagai macam equipment hingga menutup seluruh tubuh, mengingatkan akan seseorang, siapa lagi kalau bukan Armorboy.

Yap, memang benar dia adalah Armorboy. Sebelum tiba di sana, Armorboy memanfaatkan kelengahan Pria satu, Pria Dua, dan Pria Tiga, menggunakan beberapa kemampuan seperti 'Shadow Clone' untuk menciptakan pengganti dirinya yang asli, serta menggunakan 'Stealt' untuk dapat keluar dari lokasi pertempuran tanpa diketahui. Setelah memastikan aman, tidak ada yang mengikuti saat keluar, Armorboy menggunakan Mana terakhir yang tersisa untuk beberapa kali mengaktifkan kemampuan 'Blink', mencoba secepat mungkin menjauh, dan akhirnya tibalah dia di area itu.

Sampai di sana, seperti yang terlihat sekarang, diam berdiri, menengok ke kanan-kiri, tidak tahu harus ke mana lagi. Ingin kembali ke kota Ylora untuk pulang ke rumah, atau melanjutkan perjalanan ke kota Hugann yang tinggal beberapa KM lagi, atau juga mencari desa terdekat, atau apapun itu yang telah dipikirkan Armorboy, semua terkendala dengan luka yang sedang di derita.

Di tengah kebingungannya harus ke mana, luka yang sebelumnya tenang, tiba-tiba bergejolak, menyebabkan rasa nyeri yang hebat di bagian dada. "Ughhh!" Secara refleks tangan Armorboy mencengkram bagian dada yang terasa nyeri, sebelum akhirnya mengambrukkan diri ke tanah, berbaring, mencari posisi yang nyaman untuk menenangkan rasa nyeri itu.

Butuh beberapa saat rasa nyeri itu menghilang, dan sekalinya menghilang, Armorboy bergumam. "Sungguh, di dunia ini paling hanya ada aku semata, putra dari seorang Duke yang harus hidup menyedihkan seperti ini!" Kalimat itu diwarnai tawa kecil, bentuk ejekan ke diri sendiri atas kondisi diri Armorboy yang tampak suram.

Dalam hati, Armorboy sangat memendam rasa benci kepada orang yang telah menyebabkan nasibnya menjadi begitu. Bukan anggota Guild Living Death, melainkan kakak laki-lakinya yang bernama Arsenio Chao. Setidaknya, pelaku utama yang bisa dipikirkan Armorboy hanya dia, berdasarkan bagaimana kakaknya selalu mencari cara untuk menyingkirkan Armorboy dari rumah agar bisa menjadi satu-satunya ahli waris yang bisa mewarisi gelar ayah mereka yang seorang Duke.

Tuduhan Armorboy bukan asal-asalan, banyak bukti telah mengarah pada Arsenio Chao. Contoh, biasanya Arsenio Chao saat melihat Armorboy, dia tidak pernah tersenyum, menyapa, atau bersikap sopan. Entah kenapa dua hari sebelum kejadian, sikap Arsenio Chao benar-benar berkebalikan dari biasanya. Terus, tidak pernah sekalipun Arsenio Chao mentraktir minum di Bar. Anehnya, Arsenio Chao melakukan itu, dan Armorboy yang menerima tawarannya, bangun-bangun dari mabuk, Armorboy berada di dalam karavan pedagang yang sedang diserang bandit.

Dengan adanya kedua fakta itu, cukup untuk menyebut Arsenio Chao sebagai pelakunya.

"Awas! Tunggu saja seumpama aku beruntung bisa pulang, aku pasti akan memperkosa lagi istrimu yang bahenol itu sebagai bentuk balas dendamku!" Di akhir kalimatnya, Armorboy yang masih dalam posisi berbaring, asal memukul tanah sebagai bentuk kekesalannya kepada Arsenio Chao.

Puas melampiaskan emosinya, Armorboy bangun untuk berganti posisi menjadi duduk bersila. Sekali lagi, Armorboy melihat ke sekeliling, menatap area yang tak terlalu asing baginya. Tebakan Armorboy, seharusnya dia berada di area yang disebut Wadi, dan bila ingatan Armorboy benar, di dekat area itu ada sebuah danau kecil dengan air yang jernih.

Menyebut air, bau darah yang sebelumnya tak tercium, ajaibnya langsung tercium. "Shit, aku lupa!" Tangan kanan Armorboy mengetuk jidatnya sendiri yang tertutup equipment helmet. "Shadowwolf sangat peka dengan bau darah! Bagaimana aku bisa begitu bodoh lari ke sini dengan muka masih tertutup muntahan darahku tadi!" Buru-buru equipment helmet yang menutup kepala Armorboy di copot, memperlihatkan wajah tampan seorang pria berusia 25 tahunan dengan rambut pendek berwarna hitam. Tentunya, di wajah tampan itu terdapat bercak darah yang mengering.

Adapun equipment helmet yang telah dilepas, selanjutnya dilempar jauh ke barat oleh Armorboy. "Aku harap Helmet itu dapat membingungkan mereka sebentar bila benar mereka mengejarku!" Untuk bercak darah di muka, tidak ada yang bisa dilakukan Armorboy selain pergi ke danau untuk membasuhnya.

Lokasi danau yang dimaksud Armorboy tidak terlalu jauh. Dari lokasi tempat Armorboy berhenti, butuh 5 menit berjalan kaki santai untuk sampai di sana. Dengan catatan, orang yang berjalan itu adalah orang sehat dan penuh Mana. Untuk Armorboy yang kebalikannya, butuh sedikit lebih lama, 7 menit baru sampai.

Kurang lebih 20 meter sebelum sampai ke danau, Armorboy sudah bisa melihat bentuk danau dari dalam rindangnya area Wadi. Airnya sangat jernih seperti perkataan Armorboy di awal. Tak ada yang namanya tanah becek dan berdebu berkat rerumputan bak sebuah karpet yang mengalasi tanah di sekitar mulut danau. Bunga-bunga indah yang tumbuh di sekitar danau, dan seorang Dewi yang sangat cantik dalam balutan pakaian seksi sedang berjongkok di pinggir danau, seakan menambah keelokan yang dipancarkan danau. Bila Armorboy mengumpamakannya, pemandangan danau itu bagai surga kecil yang dapat menenangkan jiwa-jiwa yang lelah seperti yang dialami Armorboy.

"Tunggu, seorang Dewi?!" Temuan itu sontak membuat Armorboy kaget, secara refleks Armorboy menghentikan langkahnya. Disusul buru-buru bersembunyi di balik pohon yang ada di dekatnya untuk mengamati Dewi itu.

Terpisah sebuah danau yang luasnya sekitar 100 meter persegi, apa yang sedang dilakukan Dewi itu masih terlihat jelas di mata Armorboy yang seorang Assasins. Dewi yang dimaksud Armorboy adalah Sabrina yang sedang sibuk mencuci peralatan masak, dan beberapa bahan masakan berupa daging dan sayuran.

Namun, sebagai seseorang yang mesum, fokus perhatian Armorboy bukan pada kegiatan Sabrina, melainkan pada tubuh Sabrina yang hanya ditutupi beberapa lembar kain dibagian tertentu saja. Beruntung, posisi Sabrina yang sedang berjongkok, secara tidak sadar mengekspos semua yang tak tertutup kain itu kepada Armorboy. Ada paha, celana dalam, pusar, payudara samping yang jelas terlihat akibat ditekan lutut, dan waktu pandangan Armorboy semakin ke atas, melihat rambut berwarna perak, alis Armorboy sedikit mengerut.

"Rambut perak, tidak mungkin wanita itu dari ras Yunin kan?!" Armorboy tidak begitu yakin akan tebakannya sendiri.

Sejarah dunia ini terbagi menjadi tiga sesi zaman, zaman kuno, zaman perubahan, dan zaman sekarang. Di zaman sekarang, ras yang dikenal hanya ke-7 ras utama, yaitu Human, Demon, Angel, Elf, Dwarf, Orc, dan Demi-Human. Sebelum-sebelumnya, berdasarkan buku yang Armorboy baca, di zaman kuno terdapat sebuah ras lagi yang disebut Yunin.

Pada saat itu, jumlah mereka setara dengan ke-7 ras lainnya. Biasa tinggal di hutan-hutan, puncak gunung, atau di tempat yang intinya jauh dari peradaban kota. Rumornya, mereka dilahirkan memiliki sebuah berkah unik yang dapat meningkatkan persentase Drop Item yang didapat sebuah party. Berkah unik itu merupakan bentuk ganti rugi atas kesalahan yang diperbuat Dewa, lantaran waktu menciptakan ras mereka, Dewa lupa memberi mereka kemampuan untuk melahirkan keturunan berjenis kelamin laki-laki. Itulah mengapa ada sebuah rumor lain yang mengatakan bahwa ras Yunin hanya berisi perempuan-perempuan cantik.

Benar atau tidaknya rumor-rumor yang beredar, tidak ada yang tahu. Tidak bisa bertanya langsung ke orang-orang Ras Yunin lantaran mereka menghilang begitu saja saat memasuki zaman perubahan, masa-masa kacau akibat turunnya sebuah meteor berisi 7 kristal. Juga, tidak bisa bertanya ke orang-orang zaman kuno yang masih tersisa lantaran mereka semua binasa dalam peperangan yang terjadi di zaman perubahan, dan tidak meninggalkan secarik catatan apapun yang menjelaskan secara detail tentang ras Yunin.