Seumur-umur, Vallerie belum pernah masuk ke club malam sekalipun. Walaupun beberapa teman kuliah Vallerie banyak yang mengajaknya untuk pergi tetepi Vallerie tidak pernah ikut, karena ya selama kuliah kan Vallerie tinggal bersama kak Freya dan kak Dimitri. Yang sudah pasti tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar malam. Apalagi itu keluar malam untuk pergi ke club.
"Lo tenang aja Val, kalau buat baju mah udah gue siapin kok" ucap Ataya dengan senyum tanpa dosa.
"Kaga mau ah gue!" tolak Vallerie, bukan karena apa tapi Vallerie tidak mau merepotkan sahabatnya itu.
"Gue bisa pake baju gue kok" tambahnya.
"Yah,,, jangan dong Val!!" ujar Ataya berusaha membujuk Vallerie agar mau memakai baju yang sudah ia siapkan untuk Vallerie.
"Kenapa si emangnya?" tanya Vallerie.
"Lo takut gue salah kostum gitu?" imbuhnya lagi.
"Nah itu lo tahu Val!!" jawab Ataya sembari tersenyum membuat Vallerie kesal dan melemparkan tisu kepada Ataya.
Setidak fashionable itu kah dia.
"Anjir lo!! Kaga lah! Gue itu orang yang menyesuaikan tempat kalau berpakaian tahu gak!" bela Vallerie.
"Hilih!! Mana ada!! Kalau emang iya coba kasih tahu gue besok lo mau pake baju apa?" tanya Ataya tidak percaya, bukan tidak percaya sih lebih tepatnya meragukan ucapan Vallerie.
Karena Ataya tahu bagaimana Vallerie, ia pasti hanya akan memakai pakaian yang menurutnya nyaman. Vallerie tidak akan pernah mau show off kemolekan tubuhnya. Karena ya Vallerie sudah mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari kakak iparnya sendiri walaupun ia berpakaian sopan, jadi ia takut untuk berpakaian terbuka didepan orang lain. Walaupun sebenarnya selama dirumah, tinggal berdua dengan mama Vio, Vallerie lebih sering memakai baju yang sexy dan bahkan ia juga mempunyai beberapa model bra dan celana dalam yag sexy. Tapi Vallerie merasa nyaman karena hanya dirinya dan mama Vio yang melihatnya, bahkan saat ada ayahnya Vallerie tidak berani berpakaian seperti itu.
Tapi sayang, Ataya tidak pernah tahu kalau ada alasan yang sangat pahit kenapa Vallerie enggan berpakaian sexy didepan orang lain. Ataya hanya tahu kalau Vallerie tidak percaya diri dan malu akan tubuhnya, yang bisa dibilang cukup membuat wanita lain iri melihatnya.
"Jeans sama kaos lah" ucap Vallerie.
"Tuh kan!" omel Ataya.
"Ya kenapa?? Temen-temen kuliah gue kalo main ke club juga kaya gitu kok" sanggah Vallerie.
"Ya itu temen-temen lo kan ke club buat cari hiburan Val, kan ini enggak! Ya kali pake begitu, nanti dikira nggak ngehargain Steven loh!" ucap Ataya panjang lebar.
"Lagipula gue gak mau kalau nanti disana lo dipandang buruk sama temen-temen Steven" imbuhnya lagi dengan sedih.
Ataya memang tidak ingin jika sahabatnya dipandang rendah oleh orang lain, ya Ataya tahu kalau Vallerie bukanlah berasal dari keluarga yang berada dan kadang beberapa orang menganggap jika berteman harus dengan yang selevel, padahal kan tidak. Berteman bisa dengan siapa saja yang membuat kita nyaman, sama halnya dengan pasangan, tidak peduli darimana asalnya, sukunya, agamanya, kaya tidaknya kalau memang saling cinta pasti akan bersama.
Melihat kesungguhan sahabatnya itupun membuat Vallerie luluh, ia juga tidak mau jika sampai membuat Ataya dipermalukan karena mempunyai sahabat seperti dirinya.
"Yaudah iya" lirih Vallerie.
"Apa?" ulang Ataya.
"Iya gue nanti kesana pinjem baju lo" ujar Vallerie.
"Yeyyy!!!" sorak Ataya senang hingga membuat beberapa orang yang ada disana menoleh dan memandang mereka berdua aneh.
"Berisik lo Ataya!" omel Vallerie merasa canggung diperhatikan oleh banyak orang.
Ataya hanya tersenyum membalas ucapan Vallerie. Ia terlalu senang hari ini, selain mendapatkan kado yang bagus untuk Steven, ia juga berhasil membujuk Vallerie untuk ikut pergi dengannya. Tak lama setelah itu, mereka berdua pun pergi dari tempat itu karena waktu sudah cukup larut. Sesampainya dirumah mama Vio sudah menunggu didepan.
"Dari mana aja kalian ini?" tanya mama Vio.
"Kenapa sampe malem banget si?" imbuhnya.
"Dari mall ma, emang dari mana lagi. Kan tadi juga udah pamit sama mama" jawab Vallerie jengah karena ditanya lagi, kalau mau ditanya lagi untuk apa tadi ia pamit kepada sang mama.
"Ihh,, gak boleh gitu Val" omel Ataya karena mendengar jawaban Vallerie.
"Biasa lah Ataya, Vallerie kan emang gitu" ujar mama Vio.
"Ngomong-ngomong ini udah malem lho, Ataya berani pulang enggak?" tanya mama Vio.
"Ataya mau nginep ma" bukan Ataya yang menjawab pertanyaan mama Vio, tapi malah Vallerie. Dan Ataya yang mendengar jawaban dari Vallerie pun hanya bisa mengrenyitkan dahinya, ia bingung karena ia tidak pernah bilang kepada Vallerie kalau malam ini ia akan menginap tapi kenapa Vallerie berkata seperti itu.
"Tapi udah bilang ke mama sama papa kan Ataya kalau mau nginep disini?" tanya mama Vio.
"Belum ma" kali ini Ataya yang menjawab ucapan mama Vio.
"Loh kok belum bilang sih!! Buruan bilang, nanti mama sama papa kamu nyariin lagi anak gadisnya kok udah malem belum pulang" ujar mama Vio.
"Iya ma" Ataya hanya bisa mengiyakan, mau bagaimana lagi Vallerie sudah bilang kalau ia mau menginap tidak enak jika tiba-tiba bilang ke mama Vio kalau ia tidak jadi menginap.
"Val, motor Ataya masukin ya" pinta mama Vio kepada Vallerie.
Vallerie mengangguk mengiyakan perkataan sang mama, mama Vio yang melihatnya pun tersenyum kemudian masuk kedalam rumah terlebih dahulu.
"Apa-apaan si lo Val" tegur Ataya sembari menyenggol bahu Vallerie.
"Maksud lo?" tanya Vallerie merasa tak bersalah sama sekali.
"Ya lo kenapa ngomong kalau gue mau nginep si? Kan gue gak bilang kalau mau nginep" omel Ataya.
Mendengar ucapan Ataya, Vallerie menghela nafas panjang. Ia sungguh tidak habis pikir dengan sahabatnya ini, Vallerie merasa kalau Ataya sudah benar-benar kehilangan fungsi otaknya untuk berpikir.
"Kenapa malah diem sih!" omelnya lagi.
"Astaga Ataya!! Bentar dulu deh! Gue atur nafas dulu biar ga emosi ya" jawab Vallerie semakin membuat Ataya tidak mengerti.
"Loh?" Ataya benar-benar tidak paham dengan sahabatnya ini.
"Ulang tahun Steven kapan?" tanya Vallerie.
"Besok malem, eh..Tapi kenapa tiba-tiba lo malah tanya itu sih!! Bukannya jawab pertanyaan gue!" kesal Ataya.
"Acaranya di club kan?" tanya Vallerie lagi.
Ataya yang mendengarnya pun mengangguk spontan.
"Malem kan?"
Ataya mengangguk lagi.
"Pake baju sexy kan?"
Lagi-lagi Ataya mengangguk.
"Dan lo pikir mama gue bakal ngizinin kalau perginya dari rumah gue?" tanya Vallerie lagi.
Kali ini Ataya menggelengkan kepalanya, ia tahu mama Vio tidak akan mengizinkan Vallerie pergi malam apalagi dengan pakaian sexy.
"Nah itu lo tahu!" ucap Vallerie.
"Tapi . . .
.
.
.
HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.