Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 17 - Berbeda

Chapter 17 - Berbeda

"Kenapa sih gak bawa mobil sendiri aja Ataya?" tanya Vallerie bingung.

"Ya nanti biar pulangnya dianterin Steven lah Vallerie, lagian kalau gue bawa mobil sendiri pasti si Steven ngomel" jelas Ataya.

"Terus gue?" tanya Vallerie dengan polosnya.

"Lo nanti ya bareng gue sama Steven lah, kan lo mau nginep dirumah gue. Gimana sih!" ucap Ataya menjelaskan.

"Bareng Steven? Males banget deh gue" batin Vallerie saat mendengar hal itu. Tapi ia tidak bisa mengatakan hal yang ada dipikirannya kepada Ataya, bagaimanapun juga Steven adalah pacarnya. Ia takut kalau nanti Ataya malah salah paham dengannya.

"Gue nanti pesen ojek online lagi aja deh Ataya, masa gue jadi nyamuk si? Gak mau ah" tolak Vallerie halus agar Ataya tidak merasa aneh.

"Yaudah deh gampang nanti, yang penting kita sampe sana dulu" ujar Ataya yang saat ini malas berdebat, karena sungguh Ataya tidak ingin terlambat datang diulang tahun kekasihnya ini.

"Oh iya!! Nanti tuh cardigan dicopot loh disana! Jangan dipake kaya gitu, kek emak-emak jadinya" ucapnya lagi.

Vallerie tersenyum mengiyakan perkataan Ataya. Memang saat ini Vallerie menggunakan cardigan milik Ataya juga karena ya ia tidak percaya diri menunjukkan keindahan tubuhnya yang dibalut oleh gaun cantik itu. Punggung yang terbuka dan juga belahan dada yang cukup mengekspos kedua buah payudaranya. Baju yang Ataya belikan untuknya memang sangat pas dibadan Vallerie tapi sayangnya baju itu ukuran dadanya sedikit lebih kecil, alhasil kedua payudara Vallerie rasanya seperti terkurung didalam sel yang sempit.

Sementara Ataya, ia menggunakan gaun yang sangat sexy juga. Tetapi gaun yang dipakai oleh Ataya tidaklah terbuka, jadi ia aman-aman saja tidak menggunakan cardigan.

Hampir 30 menit mereka ada dijalan, tapi sayangnya club tempat acara itu masih cukup jauh. Gelisah? Pasti, itu yang Ataya rasakan. Tetapi ia kali ini berusaha percaya pada sopir dan takdir kalau mereka tidak akan telat. Ataya melirik Vallerie sebentar, melihat Vallerie yang cukup nyaman mengenakan gaun itu sedikit membuat Ataya bingung. Apakah Vallerie benar-benar okay atau ia hanya pura-pura didepannya.

"Val?" panggil Ataya.

"Hm," gumam Vallerie menjawab panggilan Ataya.

"Lo okay?" tanya Ataya ambigu membuat Vallerie bingung.

"Maksudnya?" tanya Vallerie.

"Ya itu kan lo ga pake bh plus pakenya g-string doang" jelas Ataya.

"Iya gak apa-apa kok" jawabnya sembari tersenyum, padahal perasaan Vallerie saat ini benar-benar campur aduk. Ia bingung bagaimana mendeskripsikannya, disatu sisi ia senang bisa memakai pakaian yang sexy seperti ini tapi disisi lain ia takut kalau nanti ia akan dilecehkan oleh laki-laki akibat dari pakaian ini.

"Bener?" Ataya memastikan lagi kalau sahabatnya ini tidak apa-apa.

"Iya kok"

Tak lama kemudian mereka pun tiba diclub itu, dan ya cardigan yang dipakai oleh Vallerie ia taruh didepan. Saat mereka masuk, ternyata disana sudah banyak yang datang.

"Selamat ulang tahun sayang" ucap Ataya sembari memberikan kado kepada Steven.

"Terima kasih sayang" Steven mengecup bibir Ataya sekilas dan hal itu pun sontak membuat Vallerie sedikit tertegun. Ia tak menyangka kalau Ataya berani melakukan hal itu dengan Steven didepan umum seperti ini.

"Happy Birthday ya Steven" ujar Vallerie berusaha menghentikan keintiman yang mereka perbuat.

"Eh, iya. Thanks ya Val" ucap Steven tidak enak.

"Yaudah, gue kesana dulu deh. Nitip Ataya ya" kata Vallerie dan diangguki oleh Steven.

"Have fun ya Val, jangan cuma diem aja loh" ujar Ataya mengingatkan.

"Iya-iya! Bawel banget deh lo" omel Vallerie kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua.

Semua perhatian akhirnya tertuju pada yang punya acara. Steven tampak sangat tampan dan berwibawa dengan pakaian yang ia kenakan, ditambah disampingnya ada wanita cantik nan sexy tidak lain dan tidak bukan adalah Ataya. Hati Vallerie merasa tercubit melihat kemesraan mereka, ingin rasanya Vallerie mempunyai kekasih seperti Ataya tapi apa daya belum ada laki-laki yang mau dengannya atau mungkin karena ekspetasi Vallerie yang terlalu tinggi.

"Liat deh!" ujar Achilles kepada Arsen.

"Apaan sih?" tanya Arsen yang hanya duduk diam.

"Itu! Lihat tuh!" ucapnya menunjuk Vallerie yang duduk sendirian.

"Itu cewek yang kemarin kan?" tanya Achilles memastikan. \

Ia memang masih bisa mengenali Vallerie walaupun ia memakai make up, karena ya wajah Vallerie masih sama hanya terlihat lebih cantik dan menggoda.

"Ya terus kenapa?" tanya Arsen malas.

"Gila, cantik banget dia kalau pake dress gitu! Mana anjirr!! Tuh bodynya udah kek gitar spanyol aja" jelas Achilles langung membuat Arsen menatap Vallerie lagi.

Dan benar saja, gadis itu benar-benar berubah penampilannya dibanding saat pertama kali mereka bertemu.

"Inget kan lo kata gue, pertemuan ketiga itu takdir! Dan kali ini lo harus bisa mencoba bicara sama tuh cewek!" ucap Achilles.

"Ogah!" tolak Arsen dengan dingin.

"Ehhh!! Kalau lo kaya gitu gimana bisa tahu kalau dia jodoh lo atau bukan coba? Lo-nya aja diem gak bergerak sama sekali,! Seorang Arsenio bisa kah mengingkari janjinya?" ujar Achilles memanas-manasi Arsen.

Tanpa menunggu lama, Arsen langsung berjalan mendekati Vallerie, dan hal itu membuat Achilles tersenyum. Ia tahu bagaimana cara membuat seorang Arsenio bertindak.

"Hai! Sendirian aja nih" sapa Arsen basa-basi.

Merasa ada yang sedang berbicara dengannya pun membuat Vallerie menoleh kearah sumber suara.

"Laki-laki ini lagi" batinnya.

Karena malas berbicara dengan laki-laki yang tidak mempunyai tanggung jawab seperti itupun membuat Vallerie langsung berdiri dan berjalan menjauh.

"Dia ngabaiin gue?" tanya Arsen pada Achilles tidak percaya.

Sementara Achilles yang melihatnya pun tertawa, sungguh wanita yang unik. Bisa-bisanya mengabaikan Arsen, padahal sejak berada didalam club itu wanita-wanita lain berusaha mencoba mengajak Arsen untuk berkenalan.

"Bisa-bisanya dia kaya gitu sama gue" batin Arsen sembari tersenyum smirk menatap Vallerie. Ia memperhatikan Vallerie dari jauh.

Vallerie tahu kalau sedari tadi laki-laki itu masih memperhatikannya. Dan karena merasa tidak nyaman, Vallerie langsung meminta minuman kepada pelayan yang lewat tanpa tanya minuman apa itu. Ia langsung meneguk minuman itu dengan sekali minum, Vallerie mengrenyit merasa aneh dengan minuman yang ia minum ini.

"Ini minuman apaan sih, rasanya kayak tape tapi hangat" gumamnya.

Namun, tiba tiba saja pandangannya menjadi sedikit buram dan kepalanya mendadak pusing.

"Hai cantik" sapa seorang lelaki yang berusaha menyentuh tangannya.

Dengan kesadaran yang masih tersisa, Vallerie mencoba menolak sentuhan itu.

"Jangan berani-beraninya lo sentuh cewek gue" suara berat nan dingin menginterupsi perbuatan laki-laki itu.

"Cewek lo?? Yakin?" ucap laki-laki itu pada Arsen, ya yang mengatakan hal itu adalah Arsen.

"Gausah ngaku-ngaku deh lo!! Gue udah liat ya tadi lo aja nyapa dia malah dijauhin kok!" jelas laki-laki itu.

Mendengar hal itupun membuat Arsen kesal, tanpa menunggu lama. . .

.

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.