"Nanti malem kan ada acara ulang tahun Steven di club" ujar Ataya.
"Terus kenapa?" tanya bunda Aira.
"Boleh enggak sih kalau Ataya sama Vallerie nanti keklinik dulu buat perawatan? Masa iya Ataya sama Vallerie kesana kummel gini" ucap Ataya dengan maksud dan tujuan agar diberi uang oleh bunda Aira untuk melakukan perawatan.
"Ehh,, Vallerie enggak kok bun!! Ataya doing yang mau perawatan!!" sanggah Vallerie mendengar perkataan Ataya, ia merasa sungkan kepada keluarga ini jika itu masalah uang.
"5 juta cukup?" tanya bunda Aira kepada Ataya dan langsung diberi anggukan oleh Ataya.
"Cukup kok bun!! Lebih malah!" sembari tersenyum Ataya menjawab pertanyaan bundanya.
"Sekalian Vallerie juga ya, jangan enggak! Kalau sampai Vallerie enggak ikut perawatan sama Ataya bunda bakal kecewa loh" ucap bunda Aira membuat Vallerie serba salah.
Maju kena mundur pun kena, mungkin itu peribahasa yang tepat untuk menggambarkan posisi Vallerie saat ini.
"Udah bunda transfer ya ke rekening kamu" ucap bunda Aira menunjukkan hasil transfer dari mobile banking.
"Makasih bunda!" ucap Ataya kegirangan.
"Makasih ya bun, maaf kalo Vallerie jadi ngerepotin" mau tak mau Vallerie juga berterima kasih kepada bunda Aira.
"Ya ampun sayang, masa sama anak sendiri dibilang ngerepotin sih!! Ya enggak dong!" senyum bunda Aira merespon ucapan Vallerie.
"Kalian mau makan enggak?? Bunda tadi masak semur daging" ujar bunda Aira menawari mereka berdua untuk makan.
"Vallerie masih kenyang kok bun, tadi sebelum kesini mama masakin nasi goreng" tolak Vallerie secara halus.
"Ataya juga, tadi Ataya ya bun makan banyak banget!!" ucap Ataya bersemangat.
"Kamu ini ya!! Makan banyak kok malah dibangga-banggain!" omel bunda Aira.
Ataya tersenyum mendengar omelan sang bunda.
"Ya gimana dong bund! Masakan mama Vio enak banget sih" ucapnya.
"Terus masakan bunda enggak enak gitu Ataya?" bunda Aira memelototkan matanya memandang Aira.
"Bukan gak enak sih bund, tapi ya beda deh" Ataya membalas ucapan bundanya dengan senyum kikuk.
"Terserah kamu aja lah" ujar bunda Aira.
"Ya sudah kalau kalian enggak mau makan, bunda mau makan dulu deh. Udah laper pake banget ini" ucap bunda Aira lagi.
Bunda Aira pun meninggalkan mereka berdua diruang tamu. Dan sepeninggalan bunda Aira, Vallerie langsung mencubit pelan lengan Ataya.
"Ihh,, sakit Val" protes Ataya.
"Lagian lo ini loh sama bunda yang baiknya kaya gitu masih aja enggak sopan! Kasian tahu bunda" omel Vallerie.
"Gausah lebay deh Val! Lo kaya baru kenal aja sih! Biasa Val biasa, jadi chill aja" ujar Ataya santai, melupakan rasa sakit sesaatnya akibat cubitan Vallerie.
"Ya tapi gak boleh gitu Ataya!! Kasian loh bunda udah repot-repot masak malah dibilang lebih enak masakan mama gue" Vallerie masih tidak bisa membenarkan apa yang dilakukan oleh Ataya.
"Iya deh iya!! Besok enggak lagi" mau tidak mau Ataya lebih memilih untuk mengalah agar Vallerie tidak melanjutkan omelannya lagi.
Tak lama kemudian, setelah cukup lama beristirahat dirumah Ataya mereka berdua pun pergi ke klinik kecantikan untuk melakukan perawatan. Ataya lebih memilih menggunakan mobil daripada motor, karena ya mereka kan mau melakukan perawatan jadi ia tidak mau jika nantinya sia-sia karena terkena debu dijalan lagi.
Setibanya di sebuah klinik kecantikan yang cukup terkenal di kota itu, Ataya dan Vallerie tanpa menunggu lama langsung masuk kedalam. Dan karena Ataya adalah pelanggan VIP diklinik itu jadi mereka tidak perlu menunggu lama seperti yang lain. Semua perawatan yang Vallerie lakukan itu atas dasar permintaan Ataya. Walaupun tetap merasa tidak enak, tetapi sebenarnya Vallerie sangat menikmati perawatan itu.
Hampir 3 jam mereka melakukan perawatan, dan belum selesai juga. Mengingat banyaknya perawatan yang Ataya pilih. Menurut Ataya jika ingin melakukan sesuatu apalagi ini untuk perawatan dirinya sendiri tidak boleh setengah-setengah jadi harus totalitas jika ingin hasil yang sempurna.
"Ataya,, kurang apalagi sih?" tanya Vallerie yang ada disebelahnya.
Walaupun menikmati itu tapi 3 jam sudah membuat Vallerie merasa sangat lelah. Ditambah ia memikirkan berapa nanti biaya yang harus Ataya keluarkan untuk perawatan mereka berdua kali ini.
"Ataya" panggil Vallerie lagi karena Ataya tidak juga menjawab pertanyaannya.
"Kak Atayanya tidur ini kak" ucap salah satu perawat yang sedang mengoleskan masker kewajah Ataya.
"Pantes" gumam Vallerie.
Sementara disisi lain, Arsen sedang berdebat dengan Achilles dan Steven. Ya Arsen adalah saudara sepupu Steven. Walaupun mereka sepupu, tetapi sifat dan kepribadian mereka amat sangat berbeda. Jika Steven adalah seorang yang sangat ramah dengan semua orang yang ditemuinya terutama jika orang itu adalah wanita. Berbeda dengan Arsen yang sangat dingin kepada orang-orang yang baru ia temui, terutama jika makhuk itu bernama wanita.
"Gak mau tahu lo harus ikut!" kekeh Steven.
"Iya lah Arsen!! Udah jauh-jauh lo kita kesini masa iya cuma buat ngasih hadiah doang ke Steven!! Enggak ikut party sih!!" ucap Achilles yang ikut berusaha membujuk Arsen.
"Acara gak penting tahu gak!" jawab Arsen.
"Dijamin deh lo bakal suka disana!! Temen-temen gue banyak yang cantik kok" ujarnya lagi.
Arsen menghela nafasnya, ia paling malas jika bertemu sepupunya satu ini. Pasti hal-hal seperti ini akan terjadi, lagi dan lagi.
"Betul!! Dimarkas kan kita liatnya kebanyakan batangan semua Arsen, adapun cewek pasti ya udah punya pasangan!! Boleh lah sekali-kali kita have fun diluar gini" bujuk Achilles tidak menyerah.
"Dan satu hal yang penting!! Gue mau ngelamar pacar gue nanti disana!! Lo harus ikut makanya buat jadi saksi lah! Lagian kan lo belum kenal sama pacar gue langsung, jadi ya kenalan lah sama calon ipar" imbuhnya.
"Lo mau nikah?? Yakin lo?? Bukannya dia masih kuliah ya??" tanya Arsen yang tidak percaya dengan ucapan sepupunya ini.
"Iya yakinlah! Kenapa enggak coba, orang gue ama dia udah hampir 3 tahun pacaran kok! Ditambah Ataya dia pengen nikah muda. Gue gak mau kalau sampe keduluan orang" ucap Steven yakin.
"Terus kalau masalah dia masih kuliah ya emang dia masih kuliah, tapi kan bentar lagi selesai. Jadi ya nanti sebelum dia wisuda gue udah jadi suaminya gitu" tambahnya.
"Nikah bukan buat main-main Steven!" ucap Arsen tegas.
"Ya lagian siapa yang mau main-main sih Arsenio!"
"Makanya lo harus ikut nanti malem~!!! Gak ada penolakan" putus Steven dan disenyumi oleh Achilles.
Achilles sungguh sangat ingin berterima kasih kepada Steven karena akhirnya ia bisa membuat Arsen menurut juga. Sudah bosan ia menjomblo sama seperti sahabatnya itu. Padahal ya Achilles belum lama putus dengan kekasihnya. Dan hal yang sering kali membuatnya putus dengan kekasihnya tidak lain dan tidak bukan itu karena seorang Arsenio.
Wanita mana yang tahan jika pacarnya lebih mementingkan temannya dan tidak mempunyai waktu untuknya. Bertemu jika hanya untuk…
.
.
HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.