Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 14 - Ku ingin sepertinya

Chapter 14 - Ku ingin sepertinya

"Mama pergi dulu, nanti kalau kamu mau berangkat kerumah Ataya taruh kunci ditempat biasa aja ya kalau mama belum pulang" ujarnya lagi lalu berjalan keluar meninggalkan Vallerie.

"Iya, ma" ucap Vallerie.

Sepeninggalan mamanya, Vallerie langsung pergi ke sumur untuk mandi, ia tak mau mandi bareng Ataya lagi. Karena ya nanti ia bisa diledek oleh Ataya lagi karena ukuran payudaranya itu.

Tak lama kemudian, ia pun sudah selesai mandi dan yah ketika masuk kedalam kamarnya ternyata dugaannya benar kalau Ataya belum bangun juga.

"Ataya bangun!! Udah siang" ucap Vallerie sembari memakai pakaiannya.

"Nanti ah!! Masih ngantuk" jawab Ataya dengan mata yang masih terpejam.

Melihat hal itu, Vallerie hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak habis pikir bagaimana Ataya bisa mempunyai kehidupan yang sangat menyenangkan seperti itu. Kadang sebagai manusia biasa Vallerie iri dengan kehidupan yang Ataya miliki. Mempunyai keluarga yang utuh, berkecukupan, tidak penuh larangan, dan masih banyak hal yang membuat Vallerie iri. Tapi ya, Vallerie hanya bisa tersenyum mengingatnya.

Karena tahu kalau usahanya akan sia-sia membangunkan Ataya yang masih tidur ini, Vallerie lebih memilih makan saja. Apalagi nasi goreng yang dibuat oleh mama Vio sangatlah enak dan akan berkurang jika dimakan saat dingin.

"Kok mama bikin nasi gorengnya banyak banget sih?" tanya Vallerie pada dirinya sendiri.

"Apa gara-gara ada Ataya ya??" batin Vallerie menjawab.

"Ah bodo amat dah, kalau mama masaknya banyak malah enak gue bisa ngambilnya banyak juga" gumam Vallerie lagi.

Saat makan Vallerie mulai memikirkan bagaimana nanti ia diclub, ia tidak mau membuat Ataya malu. Akankah ia meminum minuman tidak halal disana? Atau bagaimana ia harus bertidak, sungguh Vallerie tidak tahu. Ditambah Vallerie juga tidak dekat dengan Steven walaupun ia adalah pacar sahabatnya. Karena Vallerie tidak terlalu suka dnegan Steven, jadi bisa dipastikan kalau nanti malam ia akan kikuk dan sendirian disana.

Karena terlalu lama melamun, Vallerie sampai tidak tahu kalau Ataya sudah bangun dan merebut piring nasi gorengnya.

"Loh kemana?" tanya Vallerie saat merasa kalau sendok dan piringnya menghilang.

"Kalau mau ambil sendiri dibelakang sih Ataya!! Jangan ambil puny ague!" kesal Vallerie saat tahu kalau pencurinya Ataya.

"He he ehe,,, lagian lo lagi makan malah melamun, sayang tahu makanannya dianggurin. Jadi yaudah gue ambil aja" ucap Ataya sembari tertawa dan mengembalikan piring milik Vallerie.

"Suka-suka gue lah" ujar Vallerie.

Tanpa menghiraukan perkataan Vallerie, Ataya langsung pergi kedapur untuk mengambil nasi goreng buatan mama Vio. Ia sungguh sangat menyukai nasi goreng itu, karena ya nasi goreng buatan mama Vio selalu menggunkan bahan-bahan alamai seperti bawang putih, bawang merah dan bumbu lainnya. Tidak seperti mamanya, yang memasak nasi goreng menggunakan bumbu racik yang siap pakai. Jadi ya rasanya pasti tidak akan sama dan yang pasti lebih enak yang menggunakan bumbu alami.

"Busett!!! Banyak banget lo ambilnya!! Abis nguli darimana neng?" ledek Vallerie saat melihat satu piring penuh nasi goreng yang diambil oleh Ataya.

"Gue laper tahu!! Ambil nguli nih dimimpi ngelayanin mamas Steven yang minta jatah. He he ehe" tawa Ataya tidak merasa malu menceritakan mimpi tidak senonohnya.

"Ihhhh!! Gila emang lo tu" Vallerie menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar hal itu.

Ataya hanya tersenyum sembari memainkan alisnya mendengar ucapan Vallerie, ia tak mau ambil pusing dengan respon sahabatnya itu. Baginya sekarang yang lebih penting yaitu menghabiskan nasi goreng yang ada dipiringnya ini.

Setelah menghabiskan makanan mereka, Atayapun langsung pergi mandi. Dan ya, ia tidak minta ditemani oleh Vallerie karena ini siang hari dan ia percaya kalau tidak ada hantu disiang hari, bagi Ataya saat siang hari para hantu sedang tidur karena lelah semalaman begadang.

"Yaudah yok jalan" ajak Ataya setelah ia berpakaian, ya Ataya memakai baju milik Vallerie lagi.

"Masih jam segini Ataya" ujar Vallerie.

"Yak an kita harus keklinik dulu Val, mana mungkin kesana tanpa perawatan dulu kan?" ucap Ataya.

"Gue nemenin lo aja ya" ucap Vallerie sembari menghela nafas.

"Iya" ucap Ataya singkat, padahal Ataya mengatakan hal itu juga tidak bersungguh-sungguh. Karena bagaimanapun nanti ia akan memaksa Vallerie untuk ikut perawatan seperti dirinya, dan Vallerie pun tahu hal itu. Tapi setidaknya ia sedikit lega mendengar kata iya dari mulut Ataya.

Cukup lama waktu yang mereka butuhkan untuk bersiap-siap. Terutama untuk Vallerie, Ia menyiapkan beberapa pakaian dalamnya yang akan ia gunakan untuk ganti nanti. Karena tidak mungkin Vallerie memakai punya Ataya yang ukurannya lebih kecil darinya dan tidak mungkin juga kalau Vallerie tidak memakai bra dirumah Ataya.

"Kita gak pamitan sama mama Vio ini Val?" tanya Ataya merasa sungkan karena pergi tanpa pamit seperti ini.

"Iya Ataya, santai aja. Tadi mama bilang kok kalau mau jalan ya jalan aja jangan nungguin mama. Soalnya kan mama lagi bantu-bantu ditetangga" ujar Vallerie memberi penjelasan kepada Ataya agar tidak merasa sungkan lagi.

"Yaudah deh kalau begitu" ucap Ataya.

Tak sampai 30 menit mereka sampai dirumah Ataya, mereka langsung disambut oleh bunda Aira.

"Eh, gadis-gadis mama udah pulang" sambut bunda Aira didepan pintu.

"Bunda" ucap Vallerie memberi salam sembari mencium tangan bunda Aira.

"Gimana kabar mama kamu sayang?" tanya bunda Aira kepada Vallerie.

"Alhamdulilah baik kok bun" ucap Vallerie sembari tersenyum.

"Yaudah yuk! masuk" ajak bunda Aira kepada Vallerie.

"Bunda mah!! Kebiasaan kalau ada Vallerie, Ataya pasti dilupain" rajuk Ataya kepada sang bunda.

Bunda Aira dan Vallerie hanya tersenyum mendengar perkataan Ataya yang sudah sering kali ia katakana. Memang baik bunda Aira maupun mama Vio sudah menganggap teman-teman anaknya seperti putri mereka sendiri.

Memang Ataya sering berbicara seperti itu, tapi bukan berarti ia tidak suka jika Vallerie datang atau menginap dirumahnya. Justru Ataya sangat senang, karena Ataya adalah anak tunggal yang tidak memiliki saudara makanya dengan adanya Vallerie dirumahnya itu membuat hari Ataya lebih berwarna.

"Bunda" panggil Ataya saat mereka sudah tiba diruang tamu.

"Apa sih Ataya?" tanya bunda Aira mengajak Vallerie duduk disofa yang ada disana.

"Nanti malem kan ada acara ulang tahun Steven di club" ujar Ataya.

"Terus kenapa?" tanya bunda Aira.

"Boleh enggak sih kalau Ataya….

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.