Dan kak Dimitri juga, ia malah mendukung segala ucapan kak Freya. Dia malah mengatakan hal yang baginya sangat buruk, bagaimana tidak kak Dimitri mengirim pesan pada Vallerie kalau siapapun yang membuat tanggung jawab dunia dan akhiratnya sedih, walaupun itu orangtuanya maka akan berhadapan dengan dia dan pasti dia akan membuat perhitungan dengan orang itu.
Salahkan jika seorang ibu mengharapkan perhatian dan kasih sayang dari anaknya, walaupun anaknya sudah menikah?
Vallerie tahu bagi wanita yang sudah menikah maka prioritas utamanya adalah suaminya, tapi apa iya dengan alasan seperti itu bisa dengan seenak hati membuat ikatan antara ibu dan anak yang sudah terjalin dari puluhan tahun yang lalu hilang begitu saja? Apa iya wanita tidak boleh memberikan sedikit hasil kerja kerasnya untuk orang tuanya? Toh uang yang ia berikan bukan dari suaminya kok, tapi dari kerja kerasnya sendiri.
Dengan semua hal yang telah terjadi dalam hidup Vallerie, itu membuatnya semakin takut dengan kata menikah. Bagimana nanti jika ia mendapat suami seperti kak Dimitri. Ia sungguh tidak bisa membayangkan semua itu. Dan saat ini fokus Vallerie hanya menyelesaikan study-nya dqan juga mempersiapkan diri untuk mencari kerja nanti. Vallerie berharap jika nanti ia mempunyai pekerjaan yang bagus, yang bisa membantunya untuk mewujudkan semua cita-citanya, terutama cita-citanya untuk orang tuanya.
"Mau mampir makan dulu gak Val?" tanya Ataya karena sebentar lagi mereka akan sampai dirumah Vallerie, tetapi ia juga merasa lapar.
"Mau makan apa emang?" jawab Vallerie berusaha mengontrol moodnya, ia tidak mau jika karena masalah yang ada didalam hidupnya membuat orang lain menderita juga.
"Mie ayam pakde gimana? Gue pengen banget deh" ujar Ataya memberi usul.
Mie ayam pakde memang salah satu mie ayam yang paling enak dipinggiran kota, selain enak harga yang diberikan pun cukup affordable bagi pelajar dan juga porsi yang diberikan cukup banyak. Hingga membuat orang yang sudah pernah makan mie ayam pakde pasti ingin kembali lagi kesana.
"Yaudah boleh deh" Vallerie menyetujui usul dari Ataya.
Tak lama kemudian, Vallerie dan Atayapun tiba di mie ayam pakde.
"Rame banget" ucap Vallerie spontan karena melihat kondisi di mie ayam pakde.
"Iya dah, masih ada tempat duduk engga coba" Ataya terlihat sedikit frustasi, karena saat ini ia sudah sangat lapar dan sangat ingin memakan mie ayam pakde.
Tidak tega melihat Ataya seperti itu, Vallerie pun langsung menarik Ataya untuk masuk. Tapi ternyata memang sudah full, akhirnya merekapun hanya bisa menunggu. Setelah menunggu cukup lama, akhirnyaada juga pengunjung yang sudah menyelesaikan makannya dan mereka berdua pun langsung duduk disana dan pesan mie ayam favorit keduanya.
"Emmm,,,, enak banget" ucap Ataya dengan mulut yang penuh akan mie.
"Kalau makan jangan sambil ngomong Ataya! Keselek nanti loh" Vallerie mengingatkan.
"Uhuk-uhuk" baru juga selesai Vallerie berbicara, eh Ataya sudah kesedak saja.
"Nih minum dulu!" ucap Vallerie sembari memberikan es jeruk milik Ataya.
"Lo sih!! Segala ngomong! Gue jadi keselek kan" omel Ataya pada Vallerie usai meminum es jeruknya.
"Loh kok gue jadi disalahin si?" ujar Vallerie.
"Au ah!" Ataya malas berdebat dengan Vallerie, ia pun kembali memakan mienya.
Setelah mereka berdua menghabiskan mie ayam mereka, mereka pun masih enggan untuk beranjak pergi. Mereka menikmati waktu sembari menghabiskan es milik mereka masing-masing.
"Val" panggil Ataya.
"Iya, kenapa?" sahut Vallerie tetapi ia masih saja fokus untuk menghabiskan es jeruknya.
"Besok lo ikut gue ya" ajak Ataya, Ataya sudah mempersiapkan diri untuk mengeluarkan segala rayuan mautnya agar Vallerie mau ikut pergi dengannya.
"Ikut kemana?" tanya Vallerie sembari menatap Ataya.
Vallerie tahu, pasti kali ini Ataya akan mengajaknya ke suatu tempat yang aneh. Karena tidak seperti biasanya Ataya bilang jauh-jauh hari seperti ini. Jika memang mau mengajak Vallerie pergi pasti hari itu juga, bahkan beberapa jam sebelumnya baru memberi tahunya sama seperti tadi.
"Tapi janji dulu lo bakal ikut" ucap Ataya yang semakin membuat Vallerie curiga.
Melihat ekspresi Vallerie yang hanya menyipitkan matanya, membuat Ataya semakin takut kalau Vallerie tidak mau menemaninya.
"Janji ya ikut" Ataya mulai merengek kepada Vallerie layaknya adik yang merengek kepada kakaknya. Melihat Ataya yang seperti itu pun membuat Vallerie tidek tega.
"Iya-iya, gue janji ikut" ucap Vallerie.
"Sekarang jelasin, kemana perginya dan jam berapa?" tanyanya lagi.
"Kita pergi jam 7 malem ke ulang tahun Steven" ujar Ataya.
"Loh,, kan yang pacarnya Steven lo! Ngapain si ngajak gue juga?" tanya Vallerie tidak habis pikir.
"Yak an gue takut aja bakal gabut diacara ulang tahun dia" jujur Ataya.
Walaupun sudah hampir 2 tahun menjalin hubungan dengan Steven, tetapi Ataya masih belum terbiasa dengan circle pertemanan pacarnya itu. Ditambah selama ini ia sangat jarang mau diajak pergi jika bersama teman-teman Steven. Ataya merasa kurang pantas berada disana, karena ya walaupun Ataya berasal dari keluarga yang berada tetapi disbanding dengan Steven dan kawan-kawannya ia masih jauh dibawah mereka.
Dan karena tahu bagaimana sifat Ataya, Vallerie pun setuju untuk ikut ke acara ulang tahun Steven.
"Yaudah deh gue ikut, tapi kalau kek gitu gue harus beli kado buat Steven juga dong!" ucap Vallerie.
"Yeyyy!!! Gak usah bawa kado lah" sahut Ataya dengan senyum yang mengembang menghiasi wajah cantiknya.
"Y ague gak enak kali Ataya!" ujar Vallerie.
"Udah gak apa-apa kok" balas Ataya.
"Ngomong-ngomong emang acara ulang tahun Steven dimana sih? Kok jam 7 malem?" tanya Vallerie penasaran.
"Karena lo udah janji mau ikut kesana gak boleh mengingkari loh ya" bukannya menjawab pertanyaan dari Vallerie, Ataya malah berbicara hal yang membuat Vallerie kesal.
"Lo tahu gue kan Ataya! Seorang Vallerie gak akan mengingkari janjinya" kesal Vallerie karena masih saja Ataya berbicara seolah-olah Vallerie akan mengingkari ucapannya.
"Iya deh iya,, emmm… Acara ulang tahun Steven itu ada di club" ucap Ataya lirih.
"Dimana?" tanya Vallerie memastikan lagi, ia takut kalau ternyata ia salah dengar.
"Iya Val, di Club" ucap Ataya mengulangi lagi.
"Anjir lo Ataya!!!" merasa terjebak oleh keadaan.
Seumur-umur, Vallerie belum pernah masuk ke club malam sekalipun. Walaupun beberapa teman kuliah Vallerie banyak yang mengajaknya untuk pergi tetepi Vallerie tidak pernah ikut, karena ya selama kuliah kan Vallerie tinggal bersama kak Freya dan kak Dimitri. Yang sudah pasti tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar malam. Apalagi itu keluar malam untuk pergi ke club.
"Lo….
.
.
.
HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.