Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 9 - Terluka lagi

Chapter 9 - Terluka lagi

"Tapi ya, gue itu punya firasat kalau dia jodoh lo deh" ucap Achilles.

"Percaya kok sama firasat lo!! Sesat tau nggak!" Arsen meremehkan ucapan Achilles karena ia tahu kalau Achilles berkata seperti itu hanay untuk makan gratis selama sebulan.

"Ihh, kaga percaya lo!!"

"Apalagi dalam sehari ini lo udah ketemu 3 kali sama dia"

"Gak mungkin kalau cuma kebetulan" Achilles dengan semangat 45 menjelaskan kepada Arsen apa yang ada didalam otaknya.

"Kalau emang apa yang lo omongin bener, bukan cuma gue traktir makan selama sebulan deh! Tapi gue kasih tuh vespa matic kesayangan gue" ucap Arsen asal karena merasa apa yang dibicarakan oleh sahabatnya ini hanyalah omong kosong belaka.

Sementara Achilles yang mendengarnya langsung berbinar-binar matanya, ia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Arsen.

"Bener ya?? Coba ulang!! Gue rekam dulu buat jaga-jaga nanti kalo lo pura-pura lupa" Achilles langsung menyalakan kamera handphonenya dan mulai merekam. Arsen yang mendengarnya hanya bisa memutar kedua bola matanya malas. Tapi untuk membuktikan kalau omongan sahabatnya itu tidak benar, ia pun akhirnya melakukannya.

"Dengan ini gue Muhammad Arsenio Nugraha berjanji kalau sampai cewek yang ngomel-ngomelin gue dilampu merah itu adalah jodoh gue, gue bakal traktir Achilles makan selama satu bulan full dan juga kasih vespa matic kesayangan gue sama dia. Udah?? Puas gak??" ucap Arsen setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Oke Arsenio, jangan nyesel ya" ledek Achilles dengan senyum yang sangat lebar.

Achilles tidak menyangka jika Arsen bisa mempertaruhkan vespa matic kesayangannya itu hanya demi membuktikan kalau apa yang Achilles katakan tidak akan mungkin terjadi. Padahal, selama ini kalau Achilles atau orang lain ingin meminjam vespa matic kesayangannya itu pasti tidak boleh karena Arsen sangat menyayanginya dan takut kalau kesayangannya itu akan lecet jika dipakai oleh orang lain.

Vespa matic itu memang sangat berharga bagi Arsen, karena itu adalah kendaraan pertama yang bisa ia beli menggunakan uang miliknya sendiri. Hasil dari diam-diam bekerja selama Sekolah Menengah Atas, 14 tahun lalu. Ya, sekarang umur Arsen sudah hampir memasuki akhir kepala 2 lebih tepatnya tahun ini ia akan berusia 28 tahun. Tetapi sayangnya dengan wajah tampan dan karir yang mapan, Arsen masih saja sendiri, padahal ibunya selalu menyuruhnya untuk memberikan sang ibu cucu. Selama hampir 10 tahun ini Arsen hanya fokus bekerja sebagai abdi Negara, hingga kini ia menjadi seorang kapten diusianya yang masih muda karena prestasi-prestasi yang ia peroleh hingga Arsen bisa naik pangkat dengan waktu yang lebih singkat.

Setelah perdebatan kecil itu, Arsen akhirnya telah menemukan sepatu mana yang akan ia beli. Dan merekapun langsung pergi dari toko itu untuk mencari makan, karena memang mereka berdua sudah sangat lapar.

Sementara itu, Vallerie dan Ataya sudah ada di toko gelato ice cream kesukaan Vallerie, karena sedari awal Ataya sudah berkata kepada Vallerie kalau akan menraktirnya jadi ya Vallerie memilih sesukanya. Bahkan Ataya yang melihatnya pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Perpaduan matcha dan coklat adalah favorit Vallerie, dan ia memilih porsi yang paling besar. Baginya dengan memakan ice cream bisa membuat Vallerie melupakan sejenak semua masalah-masalah yang ada dihidupnya.

"Kenapa sih Val, lo itu suka banget matcha?" tanya Ataya untuk yang kesekian kalinya.

Padahal Ataya tahu kalau Vallerie suka matcha, tetapi tetap saja menurut Ataya itu adalah hal yang harus terus dipertanyakan. Karena menurut Ataya matcha tidaklah enak, pahit, seperti makan rumput.

"Ya biar balance aja, ada yang manis ada yang pahit. Kaya kehidupan gue, ya walaupun lebih banyak pahitnya kalau hidup gue" jawab Vallerie santai sembari menikmati gelatonya itu.

"Kok lo ngomongnya gitu sih!" Ataya tidak suka jika Vallerie berkata seperti itu.

"Lah kan lo tanya, ya gue jawab dong" imbuh Vallerie.

Ataya menghela nafas mendengar ucapan Vallerie, dan ia pun tidak mau membuat Vallerie mengingat-ingat itu semua lagi. Jadi Ataya mengalihkan obrolan mereka agar Vallerie tidak sedih.

Setelah menghabiskan gelato mereka masing-masing, Ataya pun mengajak Vallerie untuk makan karena tiba-tiba saja ia merasa sangat lapar. Tapi karena waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore yang itu artinya sudah hampir 4 jam mereka berada dimall itu, Ataya pun memutuskan hanya membeli roti untuk mengganjal perutnya. Karena jika mereka tetap memaksakan untuk makan, maka bisa dipastikan kalau mereka akan sampai rumah diatas jam 9 malam.

Saat mengambil motor diparkiran, tiba-tiba saja ponsel Vallerie berdering. Ia pun segera mengeceknya, ternyata ada sebuah pesan masuk dari kak Freya. Setelah membaca pesan itu, Vallerie terdiam cukup lama hingga membuat Ataya sadar ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu.

"Ada apa Val?" tanya Ataya hati-hati.

Seulas senyum tipis Vallerie berikan untuk menjawab pertanyaan Ataya. Dan Ataya yang paham akan Vallerie pun hanya bisa menepuk pundaknya pelan. Ia sudah tahu kalau Vallerie seperti itu artinya saat ini Vallerie belum siap untuk menceritakan masalahnya dan Ataya tidak mau memaksa Vallerie untuk bercerita.

"Yaudah sini kuncinya!" ujar Ataya meminta kunci motor yang Vallerie pegang.

"Gue aja yang didepan" tambahnya sembari tersenyum.

Vallerie memberikan kunci motor itu kepada Ataya dan mereka pun mulai meninggalkan mall tersebut. Selama perjalanan, Vallerie hanya diam saja tanpa sepatah katapun. Padahal kalau Ataya yang berada didepan, Vallerie selalu bercerita panjang lebar sembari memeluknya. Tetapi tidak dengan hari ini.

Ataya kadang merasa sangat kasihan dengan kehidupan yang harus Vallerie jalani selama ini, ia tidak bisa membayangkan seberapa lelahnya Vallerie untuk tetap baik-baik saja dihadapan semua orang, bahkan dihadapan mama Vio, orang yang seharusnya menjadi tempatnya berkeluh kesah. Tetapi Vallerie tetap memilih untuk menyembunyikan semua keluh kesahnya.

Vallerie diam membisu, ia tidak menyangka kalau kak Freya bisa berkata seperti itu. VAllerie tahu kalau bagi agama yang ia yakini, kalau perempuan yang sudah menikah itu adalah tanggung jawabnya suami. Tapi apakah dengan begitu bisa dengan gampangnya memutuskan kalau orang tua kandungnya, terutama ibunya tidak berhak untuk memberikan nasihat dan mengharapkan sedikit saja uang yang dihasilkan oleh anaknya. Dan kak Dimitri juga, ia malah mendukung segala ucapan kak Freya. Dia malah mengatakan hal yang baginya sangat buruk, bagaimana tidak kak Dimitri mengirim pesan pada Vallerie kalau siapapun yang membuat tanggung jawab dunia dan akhiratnya sedih, walaupun itu orangtuanya maka akan berhadapan dengan dia dan pasti dia akan membuat perhitungan dengan orang itu.

Salahkan jika...

.

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.