"Nanti kita makan gelato kesukaan lo deh" ujar Ataya merayu Vallerie dengan ice cream favoritnya itu.
"Bener ya?" Vallerie memastikan ucapan Ataya.
"Iya" ucap Ataya sembari tersenyum. Ia memang tahu bagaimana cara menghadapi emosi Vallerie.
Tak lama kemudian, merekapun tiba di mall itu dan karena Ataya sakit perut akhirnya ia masuk kedalam mall terlebih dulu untuk menuntaskan hajadnya. Sementara Vallerie ia memakirkan motornya sendiri keparkiran, tapi itu tidak menjadi masalah untuknya. Vallerie fine-fine saja, toh Vallerie tahu kalau Ataya masuk duluan karena sakit perut. Tetapi, entah keberuntungan atau kesialan baginya kali ini. Karena setelah memarkirkan motornya ia bertemu dengan laki-laki yang ada dilampu merah tadi.
"Yaelah, ngapain si ketemu dia lagi" gumam Vallerie kesal.
Karena tak ingin merusak moodnya lagi, Vallerie pun hanya meliriknya sebentar dan langsung pergi menyusul sahabatnya itu. Disisi lain Arsen tidak menyangka kalau mereka akan bertemu lagi.
"Ternyata kalau dilihat-lihat dia manis ya" batin Arsen menanggapi pertemuannya dengan gadis itu.
"Lo ngeliatin apa si?" tanya Achilles penasaran.
"Itu, gadis dilampu merah" ujar Arsen santai.
"Mana mana??" Achilles mencari-cari keberadaan gadis itu.
"Udah pergi" ucap Arsen.
"Jangan-jangan lo jodoh nih sama dia" ujar Achilles tiba-tiba, karena menurut Achilles itu sangat langka jika 2 kali bertemu dengan orang baru secara berdekatan. Mungkin itu adalah tanda-tanda dari Tuhan kalau ia merupakan jodohnya.
"Ngaco lo kalo ngomong" sahut Arsen yang tidak menyangka kalau sahabatnya bisa berucap seperti itu.
"Kalo sampe lo berjodoh sama dia, lo harus traktir gue selama sebulan ya!" ujar Achilles bersemangat sekali, kali ini ia berharap kalau feelingnya benar.
"Kalau kebalikannya lo yang traktir gue sebulan, gimana?" Arsen secara tidak langsung mengiyakan perkataan Achilles.
"Ya jangan gitu dong!! Gak adil namanya! Itu mah sama-sama nguntungin lo" kesal Achilles.
"Yaudah seminggu, gimana?" Arsen membuat penawaran kepada Achilles.
Setelah dipikir secara baik-baik, menurut Achilles itu tidak buruk juga. Toh hanya seminggu.
"Oke, deal!" ucap Achilles bersemangat.
Mereka berdua pun langsung masuk kedalam mall itu untuk mencari suatu barang yang ingin mereka beli.
"Lama banget si!" ujar Ataya begitu melihat Vallerie.
"Ya kan gue parkir dulu ditambah jalan kesini kan gak deket" alibi Vallerie.
"Ah!! Itu mah alesan lo aja kali!" Ataya tidak percaya dengan alibi Vallerie, karena memang Ataya tahu kalau tidak ada teman yang berjalan disampingnya maka Vallerie akan berjalan sangat lambat, bahkan mungkin lebih lambat dari keong.
"Udah deh jangan ngomel lagi, ayo buruan mau cari kado apa buat Steven" ajak Vallerie menggandeng tangan Ataya agar segera bergegas jalan.
"Ke fossil dulu yok" ucap Ataya pada Vallerie.
Vallerie hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia sudah siap hari ini untuk dibuat lelah oleh Ataya. Dan yah, seperti dugaan Vallerie. Ataya belum menemukan kado yang cocok juga untuk Steven. Padahal mereka sudah hampir dua jam berkeliling mall itu.
"Lo sebenernya mau ngadoin steven apa sih?" tanya Vallerie sudah mulai agak lelah.
"Gue bingung" ujar Ataya.
"Dibilang udah jam aja sih!! Kalau emang menurut lo tadi yang di fossil kurang bagus yaudah yang tadi aja di Alexander Christie" Vallerie memberi saran lagi kepada Ataya, setelah sejak tadi semua sarannya ditolak oleh Ataya.
Dibilang kalau memberi kado pacar baju bisa membuat hubungan mereka gak langgeng lah dan masih banayk sanggahan lain dari Ataya yang tidak setuju dnegan saran-sarannya.
"Tapi yang di Alexander Christie murah Val" lagi dan lagi Ataya tidak setuju dengan ide dari Vallerie.
"Murah dari mana sih Ataya!! Jam itu udah 2 juta kali" Vallerie tidak habis pikir bagaimana bisa jam dengan harga 2 juta dibilang murah.
"Ya iya Val gue tahu, tapi kan si Steven kemarin ngasih kado gue mahal-mahal gitu. Gaenak tahu kalau gue ngadoin barang buat dia tapi jauh harganya disbanding apa yang dia kasih ke gue" ujar Ataya.
Bukan mengada-ada, memang saat Ataya ulang tahun bulan lalu Steven memberikannya kado yang sangat fantastis. Bagaimana tidak, Ataya dibelikan sebuah iphone 11 pro max. Dan karena itu Ataya merasa tidak enak jika hanya membelikan Steven kado seharga 2 juta saja.
"Yaudah lo jadinya mau apa?" tanya Vallerie.
"Gatau Val, gue bingung" ucap Ataya yang mulai frustasi juga memilih kado apa yang cocok untuk Steven.
"Air Jordan aja gimana??' usul Vallerie lagi.
"Air Jordan yang apa?' Ataya malah balik bertanya pada Vallerie.
"Ya gue gataulah! Nanti kan bisa diliat disana lo maunya yang kek apa" ujar Vallerie.
Akhirnya Ataya pun setuju dengan usul Vallerie, sesampainya distore itu ternyata Vallerie lagi dan lagi bertemu laki-laki menyebalkan itu. Tapi Vallerie lebih memilih mengabaikan laki-laki itu, seolah-olah mereka tidak pernah bertemu sekalipun. Ia sudah terlalu muak untuk berurusan lagi dengannya. Namun, siapa sangka ternyata pilihan sepatu Vallerie untuk kado Steven sama dengan pilihan laki-laki itu.
"Maaf kak, untuk ukuran 42 warna dan model ini hanya tersisa satu" ujar pegawai itu kepada Vallerie dan Arsen.
"Ya sudah buat dia aja" ujar Arsen. Karena melihat ekspresi dari Vallerie, Arsenpun memilih untuk mengalah. Dan akhirnya sepatu NIKE Men Air Jordan 6 Hare – White Red seharga Rp 4.200.000 pun dibeli oleh Ataya untuk kado Steven.
"Kok lo kasih dia sih?" ucap Achilles pada Arsen.
Karena mereka sudah jauh-jauh sampai sini untuk mencari sepatu itu tetapi Arsen malah mengalah dari wanita itu.
"Gak papa sih" jawab Arsen santai.
"Gak papa apanya dah!! Lo kan sengaja ngajak gue kesini buat beli sepatu itu kan" kesal Achilles.
"Jangan-jangan lo ngalah dari dia karena lo suka ya ama tuh cewek?" imbuh Achilles.
"Kalau emang lo suka kenapa enggak minta nomernya juga! Dodol banget sih" omel Achilles pada Arsen, padahal juga belum ada jawaban yang keluar dari mulut Arsen atas pertanyaan Achilles tapi Achilles masih saja memburunya dengan pertanyaan-pertanyaan bodoh itu.
"Diem lo!" ucap Arsen dengan nada rendah membuat Achilles sedikit ciut nyalinya untuk bertanya lagi.
"Pertama, emang gue sengaja kesini buat nyari sepatu itu. Tapi kalau emang gak dapet yaudah, it's okay"
"Kedua, gue kaga suka ama tuh cewek"
"Ketiga, kenapa gue ngalah ama tuh cewek. Ya anggep aja sebagai permintaan maaf gue atas insiden tadi dilampu merah. Lagian juga tuh cewek beliin sepatu itu buat pacar atau suaminya kan" jelas Arsen membuat Achilles menatapnya tidak percaya. Arsen berkata seperti itu karena ia tidak tahu kalau sebenarnya yang membeli sepatu itu adalah Ataya, bukan Vallerie.
"Tapi ya, gue itu punya firasat kalau dia jodoh lo deh" ucap Achilles.
"Percaya kok sama firasat lo!! Sesat tau nggak!" Arsen meremehkan ucapan Achilles karena ia tahu kalau Achilles berkata seperti itu hanay untuk makan gratis selama sebulan.
"Ihh, kaga percaya lo!!"
"Apalagi….
.
.
.
HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.