Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 6 - Cari kado

Chapter 6 - Cari kado

"Udah ah!! Jangan ngomel mulu!!! Puyeng nih gue dengernya!!" omel Vallerie pada Ataya.

"Lo ngapain telpon gue??" tanya Vallerie, ia tahu kalau tidak ada hal yang mendesak atau penting tidak mungkin Ataya akan menelponnya.

"Gue mau ngajak lo keluar. Bisa kan lo?"

"Mau kemana sih?? Males keluar gue" ujar Vallerie menolak ajakan Ataya.

Hari ini Vallerie hanya ingin dirumah saja, ia terlalu malas untuk pergi keluar bersama sahabatnya itu.

"Yaelah gitu banget sih lo Val!! Tega bener sama gue" rayuan demi rayuan mulai Ataya lakukan untuk meluluhkan hati Vallerie. Ataya tahu kalau Vallerie akan sulit menolaknya jika ia terus merayu dan merengek kepada sahabatnya itu.

Salah satu sifat yang entah itu baik atau tidak bagi Vallerie adalah terlalu peduli dengan sahabatnya, walaupun sering kali sahabatnya membuat Vallerie merasa buruk karena terlalu ikut campur dengan kehidupannya terutama jika itu menyangkut laki-laki. Vallerie akan menjadi protektif kepada sahabatnya, hingga tak jarang membuat ia dan pacar sahabatnya bertengkar dan ujung-ujungnya Vallerie menjadi sedikit menjauh dari sahabatnya itu. Walaupun hal itu tidak berlangsung lama, Vallerie melakukan hal itu karena memang Vallerie sangat peduli dengan sahabatnya itu. Vallerie tidak ingin jika Ataya sampai disakiti oleh laki-laki.

"Kalau gue pergi sendiri terus kenapa-kenapa sama gue dijalan gimana?" ucapan Ataya yang ia yakini bisa meluluhkan Vallerie.

"Kalau ngomong kebiasaan lo Ataya!! Kalau malaikat lewat terus omongan lo diaminin gimana coba!!" kesal Vallerie dengan ucapan Ataya.

"Ya makanya,, Lo harus ikut ya!!!" ucap Ataya.

"Emang mau pergi kemana sih?" bukannya mengiyakan ucapan Ataya, Vallerie malah balik tanya kepada sahabatnya itu.

"Gue mau cari kado buat Steven, lo temenin ya!! Gue bingung kalau cari sendiri" ujar Ataya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.

Karena besok adalah ulang tahun Steven, pacar Ataya selama 3 tahun ini, Ataya ingin membelikan sebuah kado yang special untuk pacarnya itu.

"Yaudah, lo kesini aja! Gue siap-siap dulu" sahut Vallerie dengan malas.

Vallerie memang kurang suka dengan sifat dan karakter Steven, dimana ia sering beradu argument dengan pacar Ataya itu. Tapi bagaimana lagi, Ataya merasa bahagia dengan Steven. Jadi Vallerie hanya bisa mendo'akan yang terbaik saja dan berharap kalau Steven tidak akan pernah menyakiti perasaan sahabatnya itu.

"Gue jalan kesana sekarang ya" ucap Ataya.

"Jangan sekarang juga kali Ataya!! Gue belum mandi, belum makan belum ngapa-ngapain gila!!" omel Vallerie karena Ataya yang terlalu bersemangat.

"Nyokap gue juga lagi pergi, nanti kalo dia pulang gue gaada dirumah ngomel lagi" tambahnya.

"Yaudah iya!! Abis dhuhur ya gue kesana" akhirnya Ataya mengalah untuk tidak kerumah Vallerie sekarang.

"Yee" gumam Vallerie.

"Yaudah, bye-bye sayangku!! Jangan tidur lagi loh!!! Awas aja kalau gue sampe sana belum siap ya!!" ancam Ataya.

"Bawelnyaaa!!" kesal Vallerie, dan kemudian langsung menutup panggilan itu.

Ingin rasanya melanjutkan tidur, tapi Vallerie takut kalau kebablasan. Dan membuat Ataya ngomel kalau dia belum siap nanti. Alhasil Valleriepun memutuskan untuk pergi mandi. Tak lama kemudian sang mama pun pulang.

"Loh kok tumben udah mandi?" tanya mama Vio kepada Vallerie.

Mama Vio tahu kalau Vallerie tidak mandi pagi hari, tapi mandinya agak siagan seperti ini pasti Vallerie mau pergi. Bukannya tidak mengizinkan Vallerie pergi, hanya saja siang hari yang panas begini mau pergi kemana dan dengan siapa.

"Pasti mau pergi ya?" tanya mama Vio ketika Vallerie berjalan menuju kamarnya dengan badan yang masih terlilit handuk.

"Iya ma, tadi Ataya telpon minta ditemenin keluar bentar" jujur Vallerie, karena memang mama Vio pasti selalu mengizinkan Vallerie pergi jika itu perginya dengan Ataya. Oleh sebab ituy, beberapa kali Vallerie sering beralasan pergi dengan Ataya kepada sang mama, padahal sebenarnya ia tidak pergi dengan Ataya.

"Mau kemana sih? Siang-siang gini? Panas banget loh! Kenapa gak nanti agak sorean aja perginya?" tanya mama Vio beruntun seperti sedang menginterogasi tersangka pembunuhan.

"Mau nemenin cari kado ma, temen Ataya ada yang ulang tahun makanya dia minta Vallerie nemenin dia milih"

"Dan kalau kita perginya sore nanti pulangnya kemaleman ma! Makanya kita perginya siangan" imbuh Vallerie kemudian masuk kedalam kamarnya.

Didalam kamar Vallerie membuka lemarinya, ia bingung mau mengenakan baju apa untuk pergi kali ini. Entah itu hanya Vallerie saja atau semua wanita memang seperti Vallerie yang selalu merasa tidak mempunyai baju jika mau pergi keluar rumah. Padahal kenyataannya didalam lemari penuh dengan baju.

"Mau pake baju apa ya?" tanya Vallerie pada dirinya sendiri.

"Ataya gak bilang lagi mau pergi cari kadonya kemana, kalau bilang kan enak gue milih bajunya" kesal Vallerie dengan sahabatnya itu.

Setelah cukup lama memandangi baju-baju yang ada didalam lemarinya itu akhirnya Vallerie memutuskan untuk memakai celana jeans dipadukan dengan hoodie warna army saja. Ia pun melanjutkannya dengan memakai skincare yang biasa ia pakai, dan memakai make up tipis agar tidak terlalu terlihat lesu.

"Val!! Vall!!! Vallerie!!" teriak Ataya dari luar rumahnya.

"Eh Ataya, sini masuk" ajak mama Vio mempersilahkan Ataya untuk masuk kedalam rumah.

"Iya ma, mmm… Vallerie nya lagi apa ma?" tanya Ataya pada mama Vio.

Memang karena sudah cukup dekat, Ataya memanggil mama Vallerie dengan sebutan mama juga tidak tante, begitu pula dengan Vallerie, ia juga memanggil mama Ataya dengan mama juga.

"Makanya masuk sini, lihat aja sendiri si Valleire lagi ngapain itu dikamar" ujar mama Vio.

"Kamu mau minum apa Ataya?" tanya mama Vio.

"Apa aja yang ada lah ma" ujar Ataya sembari masuk kedalam kamar Vallerie.

"Tuh kan!!!" kesal Ataya saat melihat Vallerie masih sibuk dengan make upnya. Ia langsung duduk di tempat tidur Vallerie.

"Apaan sih Ataya!! Kan gue bilang abis dhuhur!! Lah ini belum dhuhur, bukan salah gue lah" ucap Vallerie mencari pembelaan.

"Gatau ah" Ataya pura-pura merajuk dengan Vallerie, memang mereka berdua selalu seperti ini. Jika Ataya yang kerumah Vallerie pasti Vallerie belum siap, begitu juga sebaliknya. Jika Vallerie yang kerumah Ataya pasti belum siap juga si Ataya.

"Gue belum makan juga tau gak sih!" omel Vallerie lagi.

"Ataya!! Ini minumnya mama taruh meja sini ya!" ucap mama Vio sembari membuka pintu kamar Vallerie.

"Vallerie mama buatin gak?" tanya Vallerie kepada mamanya.

"Kamu kalau mau ambil sendiri lah dikulkas" ujar mama Vio berlalu.

"Ih mama mah kebiasaan!! Yang anak mama itu Vallerie apa Ataya sih!" kesal Vallerie.

"Ha ha ha. . . Lo kayanya emang bukan anaknya mama Vio deh! Buktinya lo kaga disayang tuh kaya gue" ejek Ataya.

"Awas aja ya lo Ataya!! Gue bilangin ke mama Lovy loh!!" ancam Vallerie.

"Ah gak asik lo!! Mainnya ngancem" kesal Ataya.

"Ha haa haa…" Vallerie puas bisa membuat Ataya diam juga.

Ataya pun keluar dari kamar Vallerie, dan duduk diruang tamu sembari menikmati soda gembira yang dibuatkan oleh mama Vio dan memakan beberapa cemilan yang disediakan mama Vio juga.

Tak lama kemudian. . . .

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.