Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 5 - Trauma

Chapter 5 - Trauma

Vallerie yang tidak ingin kak Dimitri mencumbu payudaranya terus pun memunyai ide untuk merubah posisi tidurnya. Hal itulah yang langsung terlintas dibenaknya, Vallerie merasa itu tidak akan membuat kak Dimitri curiga. Karena baik kak Freya maupun kak Dimitri sudah tahu bagaimana Vallerie kalau tidur, pasti selalu berubah-ubah posisi dan posisinya pasti selalu aneh.

Vallerie sedikit lega karena setelah ia merubah posisi menjadi miring dan mendekap guling kak Dimitri tidak menyentuhnya lagi. Tapi sayangnya itu tidak belangsung lama, tiba-tiba saja tangan Vallerie diarahkan untuk menyentuh burung milik kakak iparnya itu. Untung saja hal itu tidak berlangsung lama.

"Papa. . . ! Ambilin minum sekalian ya kalau masuk kamar!" teriak kak Freya membuat kak Dimitri menghentikan aksi bejatnya itu. Kak Dimitripun langsung pergi meninggalkan kamar Vallerie dan masuk dapur untuk mengambil air minum untuk istrinya.

Sepeninggalan kak Dimitri, Vallerie pun menangis dalam diam, air matanya terus mengalir membasahi kedua pipinya.

"Ya Allah,, kenapa kok kak Dimitri bisa setega itu ngelakuin ini" hati Vallerie sangat sakit dengan kejadian yang baru saja terjadi.

"Untung aja kak Freya manggil kak Dimitri"

"Kalau enggak, gatau deh gimana aku"

"Asstagfirullahal'azim… Ya allah, hamba tau engkau maha pengampun. Tapi hamba-Mu yang terdzolimni ini memohon dan meminta agar janganlah engkau beri keturunan anak yang soleh dan solehah untuk kak Dimitri sebelum ia meminta maaf kepadaku Ya Allah" do'a Vallerie saat itu juga, karena merasa dirinya sangat sakit, tidak menyangka kalau kakak iparnya sendiri bisa berbuat hal seburuk itu kepadanya.

Mungkin kalian akan menganggap kalau Vallerie jahat karena telah berdo'a atau bisa dibilang menyumpahi kakaknya untuk tidak punya anak secara langsung. Tetapi, Vallerie tidak ada pilihan lain karena saat itu hatinya sudah hancur berkeping-keping, dan Vallerie juga merasa tidak punya harga diri sebagai wanita. Ingin Vallerie menceritakan hal ini kepada kakaknya Freya, tapi Vallerie yakin seratus persen kalau kak Freya pasti akan lebih mempercayai suaminya disbanding adiknya sendiri. Rasa sayang yang seharusnya dimiliki oleh seorang adik kepada kakaknya sudah tidak Vallerie miliki lagi untuk kak Freya. Begitu banyak hal yang membuatnya kecewa dan sakit akan perlakuan kakak perempuannya itu.

Memang, dulu saat Vallerie masih berusia 13 tahun, ia diminta oleh salah satu omnya, dimana om adalah adik mama, untuk membantu mengemasi barang-barang milik kak Freya. Vallerie saat itu hanya bisa mengikuti perintah omnya saja tanpa bisa bertanya kenapa, karena yah Vallerie masih sangat muda untuk berpikir kalau itu untuk mengusir kakaknya. Saat itu kak Freya memang tinggal bersama dengan om selama 1 tahun karena istri om meninggal. Tetapi setelah 1 tahun kematian istrinya, om menikah lagi dengan seorang wanita lain dimana wanita itu kurang suka kalau kak Freya tinggal bersama mereka setelah mereka menikah. Oleh karena itu, dia mencari-cari alasan agar Freya bisa diusir oleh om pergi keluar dari rumah itu.

Dan yah, tepat seminggu setelah om menikah lagi, kak Freya diusir oleh om malam itu. Saat Vallerie diminta mengemasi barang-barang milik kakaknya juga. Dan dari sana kak Freya menjadi sangat benci dan dendam kepada om dan istrinya. Setiap saat kalau Vallerie melakukan sedikit kesalahan saja maka kak Freya akan mengungkit hal itu. Kak Freya selalu mengatakan kalau Vallerie itu enak hidupnya, disana ia tinggal gratis, makan gratis, ketoilet gratis, kemana-mana diajak bahkan kak Freya pernah mengungkit Vallerie akan oksigen yang Vallerie hirup didalam apartment mereka. Padahal jika Vallerie bisa memilih, ia lebih memilih untuk tinggal sendiri di kos daripada harus tinggal bersama dengan kak Freya dan kak Dimitri. Vallerie merasa tertekan tinggal disana, semua hal sudah Vallerie lakukan. Tetapi masih saja kurang dimata kak Freya, padahal Vallerie juga selalu diam jika uang jajan yang dikasih oleh kak Xavier kadang tidak diberikan sepenuhnya kepadanya. Karena Vallerie merasa itu sebagai uang makannya selama hidup bersama kak Freya.

Kejadian itu sudah hampir 4 tahun berlalu, dan trauma yang Vallerie alami atas apa yang telah kakak iparnya lakukan padanya tak juga sembuh. Malah semakin kesini Vallerie hal itu makin membuat Vallerie takut akan makhluk yang bernama laki-laki. Dan yah mungkin do'a yang Vallerie ucapkan didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. Bagaimana tidak, sudah 6 tahun lebih kak Freya dan kak Dimitri menikah belum juga dikaruniai anak. Sudah berbagai cara mereka lakukan tetapi tak kunjung berhasil juga. Vallerie sedikit merasa senang karena itu artinya kak Dimitri mendapatkan balasan atas apa yang telah ia lakukan.

Back to now.

"Ya Allah, kenapa ya ingatan itu masih sangat segar dikepalaku" batin Vallerie sembari memandangi langit-langit kamarnya.

"Maafkan hamba-Mu ini ya Allah, karena hamba belum bisa memaafkan apa yang sudah kak Dimitri dan kak Freya lakukan padaku" ucap Vallerie dalam diam.

Lama-kelamaan Vallerie pun mulai terlelap karena lelah dengan semua hal yang berputar didalam otaknya. Ditambah Vallerie juga masih membutuhkan tidur karena ia baru tidur sebentar.

Tak lama kemudian, Vallerie pun terbangun karena suara dering ponselnya yang cukup memekakan telinga itu.

"Siapa sih yang telpon?" gumamVallerie dengan mata yang masih terpejam, tetapi tangannya mencoba mencari keberadaan ponselnya. Setelah mendapat ponselnya, tanpa melihat siapa yang menelponnya Valleriepun langsung mengangkatnya.

"Hallo, Assalamu'alaikum" ucap Vallerie memberi salam dengan mata yang masih terpejam juga.

"Wa'alaikumsalam, pasti masih tidur ya lo Val?" tanya seseorang diseberang sana.

"Udah tahu tanya sih!! Ganggu lo Ataya!!" omel Vallerie pada salah satu sahabatnya itu.

Hanya dengan mendengar suara dari wanita itu, Vallerie tahu kalau yang memanggilnya itu pasti Ataya. Dan yah memang Ataya yang menelponnya.

"Katanya anak perawan, jam segini kok masih molor!! Bangun!!! Udah siang kali" lagi dan lagi Ataya mengomeli Vallerie, mungkin salah satu hobby yang Ataya miliki adalah mengomeli Vallerie.

"Gue baru tidur habis subuh Ataya!!! Tadi jam setengah 7 dibangunin nyokap dan baru tidur lagi tadi jam setengah 9!" kesal Vallerie karena sudah bosan mendengar omelan yang sama dari Ataya dan mamanya tadi.

"Lagian lo kebiasaan sih kalau malem begadang mulu!!! Inget Val, begadang terus itu gak baik buat kesehatan!" Ataya masih belum berhenti juga memberi omelan kepada sahabatnya itu.

Ataya melakukan hal itu karena tahu kalau Vallerie sebenarnya sakit, ia tidak ingin apa yang Vallerie lakukan semakin memperburuk keadaan tubuhnya. Karena hanya Atayalah satu-satunya sahabat Vallerie yang tahu bagaimana Vallerie sering mengeluh sakit akan beberapa hal yang terjadi pada tubuhnya.

"Udah ah!! Jangan ngomel mulu!!! Puyeng gue dengernya!!" omel Vallerie pada Ataya.

"Lo ngapain telpon gue??" tanya Vallerie, ia tahu kalau tidak ada hal yang mendesak atau penting tidak mungkin Ataya akan menelponnya.

"Gue mau….

.

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.