Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 4 - Dilecehkan kakak ipar

Chapter 4 - Dilecehkan kakak ipar

Tapi tidak lama, karena kemudian mereka diambil lagi oleh ibunya.

Dan bukan hanya itu trauma dengan laki-laki yang dialami Vallerie, saat itu Vallerie mengalami perlakuan yang tidak senonoh dari kakak iparnya juga. Mulai dari hal yang dilakukan didepan kak Freya maupun dibelakang kak Freya. Vallerie selama berkuliah memang tinggal bersama kak Freya dan suaminya, Dimitri. Karena Vallerie tidak diizinkan tinggal sendiri dikos oleh kak Freya dengan alasan pergaulan disana sangat bebas, takut kalau Vallerie menjadi gadis yang nakal.

Tapi pada kenyataannya bukan orang lain yang mempengaruhi Vallerie untuk berbuat hal-hal yang tidak baik, malah kakak iparnya sendiri yang sudah ia anggap sebagai kakak kandung yang membuatnya takut akan laki-laki. Oleh karena itu, Vallerie merasa sangat bersyukur dengan adanya pandemi ini hingga membuat kuliahnya dilakukan secara daring. Vallerie bisa pulang ke kampong halamannya selama perkuliahan daring ini dengan alasan menemani sang mama, padahal alasan utamanya itu untuk menghindari kakak iparnya.

Vallerie takut kalau semakin lama ia berada disana, kakak iparnya berbuat lebih jauh. Sedari awal Vallerie tidak mempunyai pikiran yang buruk tentang kakak iparnya, tapi seiring berjalannya waktu Vallerie mulai merasa ada yang tidak beres. Awalnya kak Dimitri hanya sering meminta tolong untuk dibuatkan minum atau makan. Tapi hal itu berubah sejak dimana kak Freya meminta Vallerie untuk memijit suaminya saat kak Dimitri merasa kurang enak badan. Kak Freya memang sedikit malas orangnya, ditambah ada Vallerie disana. Ia merasa kalau dengan memberi Vallerie makan, minum, dan tidur gratis disana Vallerie harus mau disuruh apapun. Bahkan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika, memasak dan semua pekerjaan rumah lainnya sudah Vallerie lakukan. Saat disuruh untuk memijit kak Dimitri Vallerie sempat menolak karena merasa tidak pantas, apalagi posisinya Vallerie sudah menjadi wanita awal dewasa pasti takut dinilai buruk oleh orang lain yang tahu. Tapi sayangnya kak Freya menganggap hal itu hal yang lumrah terjadi diaantara kakak dan adik.

Setelah hal itu lumayan sering dilakukan, baik didepan kak Freya langsung ataupun tidak. Kak Dimitri semakin tidak sopan kepada Vallerie saat tidak ada kak Freya, seperti menendang pantat Vallerie. Dan ada saat Vallerie menjadi sangat takut akan kakak iparnya, dimana saat malam hari tiba-tiba saja kak Dimitri masuk kedalam kamar Vallerie dan memandangi Vallerie cukup lama hingga Vallerie terbangun dan pura-pura masih terpejam. Tetapi lama-kelamaan, Vallerie merasa kalau kakak iparnya itu semakin mendekat kekasurnya bukannya pergi menjauh. Karena takut akhirnya Vallerie pun pura-pura terbangun karena haus. "Hahhhhh…." Vallerie pura-pura menguap sembari mengucek-ngucek kedua matanya dan kemudian ia membuka kedua bola matanya.

"Kak Dimitri ngapain?" tanya Vallerie dengan perasaan yang berkecamuk.

"Enggak, ini lihat mobil itu dibawah" ucap kak Dimitri gugup mencari alasan.

Memang mereka tinggal disalah satu apartment yang ada dikota itu, dan mereka tinggal di lantai 15 dari gedung apartment itu.

"Owalah" ucap Vallerie yang bangun dari tidurnya pura-pura mengiyakan perkataan sang kakak ipar.

"Lho kamu ngapain bangun?" tanya kak Dimitri.

"Haus kak. Ini mau ambil minum" ujar Vallerie bangun dan mulai berjalan kedapur untuk mengambil minum agar rasa gugupnya berkurang.

Padahal selama tinggal dengan kak Freya dan kak Dimitri, Vallerie selalu tidur dengan pakaian yang sopan dan Vallerie juga selalu menutup pintu kamarnya saat mau tidur. Tetapi, sayangnya ia tidak pernah bisa mengunci pintu kamar itu karena ya kunci pintu kamar yang ditempati Vallerie selalu disembunyikan oleh kak Dimitri. Vallerie juga tidak tahu apa alasannya, tapi setelah ini, mungkin Vallerie tahu apa tujuan kak Dimitri menyembunyikan kunci pintu kamar itu.

Setelah cukup lama berada didapur untuk minum dan menenangkan diri, Valleripun masuk kembali kedalam kamarnya lagi dan disana sudah tidak ada kak Dimitri lagi. Dan itu membuat Vallerie cukup lega.

"Apa aku kurang tertutup ya?" tanya Vallerie pada dirinya sendiri memandang keluar dari dalam kamarnya.

"Tapi ini perasaanku aja apa emang kak Dimitri punya maksud lain sih?" Vallerie terlalu bingung dengan keadaan ini.

Vallerie berusaha untuk melupakan kejadian tadi dan mencoba tidur lagi, tapi sayangnya pikiran dan hati Vallerie menolak untuk melupakan kejadian tadi hingga membuatnya tetap terjaga hingga pagi tiba. Dan karena untuk membuktikan apakah firasatnya benar atau salah, Valleripun mencoba untuk pura-pura terlelap saja malam berikutnya. Ketika malam tiba, Vallerie sengaja tidak tidur dulu dan tetap terjaga untuk melihat apakah kak Dimitri malam ini akan kembali masuk kedalam kemarnya atau tidak.

"Semoga aja firasatku salah" batin Vallerie, sungguh ia berharap kalau apa yang dipikirannya ini salah. Karena jika firasatnya ini benar, Vallerie tidak tahu bagaimana caranya untuk menghadapi kak Dimitri dan kak Freya nanti. Saat sedang larut dengan pikirannya sendiri, Vallerie mendengar ada langkah kaki yang mulai mendekat kearah kamarnya. Valleriepun langsung mulai pura-pura terlelap.

Kak Dimirtri membuka pintu kamar Vallerie dengan perlahan, ia masuk dengan sangat hati-hati. Jantung Vallerie sunguh berdegub dengan kencang, tapi ia berusaha untuk mengatur nafasnya agar tidak terlihat kalau ia sedang pura-pura tidur.

Kak Dimitri memandangi Vallerie dengan penuh maksud. Tiba-tiba saja Vallerie merasa kalau kakak iparnya itu sedang mengelus wajahnya, disini Vallerie sungguh takut. Ia bingung harus bagaimana, akankah ia pura-pura bangun lagi atau pura-pura tidur untuk melihat sejauh mana kak Dimitri melakukan hal ini.

Tak lama kemudian, kak Dimitri mulai membuka kancing baju tidur Vallerie.

"Ya Allah, kak Dimitri mau ngapain kok buka kancing baju aku" batin Vallerie berkecamuk. Vallerie merasa salah kali ini karena malah memakai baju tidur yang berkancing malam ini dan malah memudahkan kakak iparnya itu melancarkan aksinya.

Dan yah, kak Dimitri terlihat memandangi buah dada Vallerie, Vallerie merasa malu dan takut dilihat oleh kakak iparnya seperti itu. Tapi lagi-dan lagi Vallerie hanya diam untuk melihat seberapa jauh kakak iparnya itu berani berbuat.

Jantung Vallerie berdegub sangat kencang, saat tangan kak Dimitri mulai meraba kedua payudaranya ditambah saat itu Vallerie melepas kaitan branya yang belakang dan dengan itu, otomatis kak Dimitri bisa mengeksplor lebih. Vallerie merasa ada yang basah pada puting payudaranya, ia tidak bisa melihat apa yang terjadi karena saat itu Vallerie masih menutup matanya, tapi Vallerie tahu kalau itu pasti lidah kak Dimitri.

Ingin rasanya Vallerie menangis, berteriak, menggadu telah diperlakukan seperti itu. Tapi sayangnya Vallerie terlalu takut, ia takut jika nanti kak Freya malah menuduh kalau Vallerie dululah yang menggoda kak Dimitri. Vallerie yang tidak ingin kak Dimitri mencumbu payudaranya terus pun memunyai ide untuk merubah posisi tidurnya. Hal itulah yang langsung terlintas dibenaknya, Vallerie merasa itu tidak akan membuat kak Dimitri curiga. Karena baik kak Freya maupun kak Dimitri sudah tahu bagaimana Vallerie kalau tidur, pasti selalu berubah-ubah posisi dan posisinya pasti selalu aneh.

Vallerie sedikit lega karena setelah ia merubah posisi menjadi miring dan mendekap guling kak Dimitri tidak menyentuhnya lagi. Tapi sayangnya itu tidak belangsung lama, tiba-tiba saja….

.

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.