Chereads / You'll be mine, Vallerie / Chapter 2 - Khayalan Vallerie

Chapter 2 - Khayalan Vallerie

Dan karena trauma yang ia alami, akhirnya Vallerie mencari cara agar traumanya sedikit membaik. Yaitu dengan menuangkannya kedalam bentuk tulisan dengan harapan beberapa orang yang membaca tulisannya bisa memberinya semangat walaupun mereka tidak kenal satu sama lain. Memang hal itu yang Vallerie inginkan, karena ia malu jika orang yang ia kenal tahu semua yang telah ia alami dan trauma apa yang selalu menghantuinya selama ini.

"Mau ngapain ya?" ucap Vallerie dalam hati.

"Apa ya?? Apa mending main aja ya??" pikir Vallerie.

"Tapi main kemana dong? Apalagi pagi-pagi gini, gak enak juga kalau main sih. Nanti dikira gimana-gimana lagi" batinnya menimpali.

Akhirnya karena pikiran Vallerie dan baginnya tidak sejalan, Vallerie pun tidak jadi pergi main. Dan ia lebih memilih memaksa dirinya untuk kembali tidur.

"Udah deh tidur aja, daripada pusing sendiri" ujarnya dalam hati.

Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di otaknya, dan membuat niat Vallerie yang ingin tidur itu sedikit tertunda.

"Buat novel yang aku tulis kalau dikasih adegan dewasa gimana ya? Kira-kira pembaca suka enggak ya?" ujar Vallerie sembari tersenyum.

Walapun selama ini Vallerie tidak mempunyai pengalaman sedikitpun tentang adegan dewasa, tetapi pengetahuan yang ia miliki sangatlah cukup untuk pemula sepertinya. Diam-diam Vallerie sangat suka membaca novel-novel yang ada adegan dewasanya, memikirkan dan membayangkan kalau saat itu Vallerie yang menjadi pemeran utama dalam novel itu.

Akhirnya Vallerie langsung mengambil laptopnya kembali dan mulai menuangkan semua ide-ide yang ada di dalam otaknya.

"Chapter 20"

Hari ini sangatlah panas, Aira menjadi sedikit malas untuk pergi keluar, ia ingin bermalas-malasan dikos dengan tenang. Tapi sayangnya hal itu tidak bisa ia lakukan, mengingat hari ini ia ada kuis yang akan diadakan oleh dosennya.

"Semoga nanti kuisnya gampang deh" ucap Aira seraya masuk kedalam kamar mandi.

Aira memutuskan untuk pergi mandi lagi karena ia merasa kalau badannya sudah sangat

lengket karena keringat yang ia produksi cukup banyak, ditambah cuaca hari ini yang sangat panas.

Aira mulai melepaskan baju yang ia kenakan dengan perlahan, entah mengapa Aira selalu suka part dimana ia pergi mandi. Aira selalu merasa senang ketika mengagumi kemolekan tubuhnya dikaca besar yang ada didalam kamar mandi kosnya itu.

"Emmmm" gumam Aira sembari memandangi kedua buah dadanya yang menurutnya semakin lama semakin besar.

"Aaauu" ringis Aira saaat ia mencoba untuk memainkan kedua buah dadanya itu.

"Kenapa gak enak sih?? Kenapa malah sakit??" tanya Aira pada dirinya sendiri yang berada didalam cermin itu.

Padahal Aira merasa enak kalau misalnya kedua dadanya tersenggol oleh laki-laki saat ia berdesak-desakan didalam angkutan umum. Tapi mengapa saat ia ingin mencoba lebih pada dirinya sendiri malah merasa sakit, bukannya sebaliknya.

"Ahh,, jadi pengen cari sugar daddy kalau gini deh" ucapnya sedikit ngawur karena ia sudah merasa sangat penasaran dengan bagaimana rasanya melakukan hubungan suami istri dengan laki-laki. Apalagi Aira mempunyai buah dada yang cukup besar untuk perempuan seusianya dan pasti orang yang melihatnya ingin menyentuh buah dada Aira karena mereka terlihat sangat menggoda.

Akhirnya Aira tersadar akan khayalan nakalnya itu dan iapun langsung buru-buru mandi agar tidak telat. Namun sayangnya hal itu tidak bertahan lama, karena lagi dan lagi saat memilih bra dan celana dalamnya Aira merasa hari ini harus memakai miliknya yang sexy. Ya walaupun Aira saat ini masih jomblo dan perawan, tetapi aira sangat gemar membeli dan mengoleksi bra dan celana dalam yang sexy-sexy. Menurutnya ia akan merasa jauh lebih percaya diri jika memakai sesuatu yang sexy seperti itu. Walaupun jika pergi kekampus ataupun pergi main Aira sangat jarang memakai pakaian yang terbuka.

Pilihan Aira hari ini tertuju pada sebuah G-string hitam dan Bra dengan warna senada pula. Bra yang ia kenakan kali ini sangatlah mengekspos buah dadanya, bagaimana tidak, kalau bra yang sebenarnya fungsinya untuk menutupi semua bagian dari payudara tapi yang Aira kenakan ini malah membuat buah dadanya serasa ingin melompat keluar karena tidak muat berada didalam sana.

Aira tersenyum melihat pantulan dirinya didalam kaca yang terlihat sangat sexy itu. Tapi Aira tahu kalau ia tidak boleh memakai pakaian luar yang sexy juga, karena Aira tidak mau jika sampai dilecehkan oleh laki-laki akibat dari pakaiannya yang menggoda.

Hari ini Aira hanya memakai sebuah dres selutut yang berwarna pastel. Ditambah dengan sepatu converse kesayangannya.

"Mau make up enggak ya?" tanya Aira pada dirinya sendiri.

"Kalau make up nanti ketinggalan tayo, tapi kalau enggak make up, kalau ketemu sama cogan gimana dong" ujar Aira bingung.

Tapi akhirnya Aira tidak jadi make up karena ia tidak ingin ketinggalan tayo hari ini. Setelah selesai mempersiapkan semua hal yang ia butuhkan, akhirnya Aira langsung berangkat ketempat pemberhentian tayo. Dan benar saja, untung dirinya tidak make up terlebih dahulu kalau ia make up pasti ia akan tertinggal ditambah siang ini kenapa jumlah penumpang tayo sangat banyak hingga membuat Aira harus bedesak-desakan lagi.

"Hah" lega Aira saat ia berhasil masuk kedalam tayo dan mendapatkan posisi yang cukup baik, walaupun ia tidak mendapat tempat duduk tapi setidaknya ia tidak harus terlalu berdesakan.

Aira saat ini berdiri melihat kearah luar karena merasa pemandangan diluar lebih menarik hatinya daripada harus memandangorang-orang yang berdesakan didalam tayo itu. Hingga tiba-tiba saja Aira merasa ada sebuah benda keras yang cukup besar menusuk-nusuk pantatnya yang cukup besar itu. Ingin rasanya Aira berteriak, tetapi Aira takut dan malu. Akhirnya ia hanya bisa diam seraya mencoba agar lebih kedepan agar orang itu tidak melakukan hal itu lagi.

"Anjir, nih cewek kaga pake celana dalem apa ya" batin seorang laki-laki yang saat ini menahan nafsunya untuk tidak terus melakukan hal yang tidak senonoh ini.

Ingin rasanya Bram menghentikan apa yang ia lakukan kepada wanita yang ada didepannya itu, tapi nafsunya sudah berada dipuncak ditambah juga Bram berasa kalau wanita didepannya ini tidak memakai celana dalam karena saat tadi Bram tidak sengaja memegang pantat gadis didepannya ia tidak merasakan adanya garis celana dalan dipantatnya.

Bram khawatir kalau gadis didepannya ini berteriak akan hal tidak senonoh yang ia lakukan ini, dan untung saja gadis didepannya ini sadar dan segera maju kedepan sedikit hingga membuat ia tidak perlu menempel ditubuh sang gadis. Dengan mati-matian Bram menahan nafsu yang ia rasakan kali ini. Akhirnya setelah cukup lama berada diposisi yang tidak mengenakan ini beberapa penumpang turun dan dengan cepat Bram langsung menjauh dari sang gadis. Tapi sayangnya Bram merasa bersalah karena telah melecehkan gadis tadi seperti itu. Aira pun merasa sedikit lega karena pria tadi sudah tidak melakukan hal-hal seperti itu lagi sejak ia sedikit maju kedepan. Sesampainya dihalte dekat kampus, Aira pun langsung turun, tanpa Aira sadari ternyata Bram diam-diam memperhatikan Aira saat Aira turun dan saat melihat wajah Aira Bram langsung terpana dan bertekad untuk menemui gadis itu lagi, selain ingin meminta maaf Bram juga berharap kalau gadis itu jodohnya.

"Ohh, ternyata mahasiswa disini" gumam Bram saat melihat Aira memasuki kampus itu.

Disisi lain, Aira tidak sempat memikirkan apa yang terjadi pada dirinya tadi didalam tayo karena ternyata dosen yang akan memberikan kuis hari ini sudah masuk kedalam kelas dan Aira langsung masuk kedalam kelas dengan buru-buru"

Tbc.

Vallerie tersenyum melihat hasil tulisannya kali ini, entah mengapa kalau mau menulis hal-hal yang sedikit dewasa Vallerie selalu cepat selesainya. Mungkin ada yang salah dengan otak Vallerie atau bagaimana.

"Ahhh… Gak terlalu vulgar lah ya" ucapnya pada diri sendiri.

Setelah mengecek kembali ejaan yang ia gunakan dan memastikan kalau semuanya sudah benar, Vallerie akhirnya mempublish tulisannya itu.

"Semoga pembaca gue seneng dan puas deh sama apa yang gue tulis kali ini" batin Vallerie, karena Vallerie mencoba menulis hal-hal dewasa yang membuatnya sedikit khawatir kalau tulisannya kali ini tidak diterima dengan baik.

"Baru jam segini ternya, tidur enak kali ya" pikir Vallerie.

Lagi dan lagi saat hendak memejamkan matanya, tiba-tiba saja…

.

.

.

.

.

HAI KAKAK-KAKAK SEMUA??? GIMANA NIH CERITA YANG AKU BUAT??MENARIK ENGGAK? AKU HARAP KAKAK-KAKAK SEMUA SUKA YA, JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YA KAK. DAN JUGA KALAU ADA DIANTARA KAKAK-KAKAK YANG MERASA HIDUPNYA SEPERTI VALLERIE, AUTHOR BAKAL SENENG BANGET KALAU KAKAK-KAKAK MAU SHARING. DITUNGGU KELANJUTANNYA YA KAK.