Kezia tidak menyangka kalau Reina berada di pesta yang mewah dan meriah ini untuk mendampingi Lee. Padahal Lee adalah putra dari orang yang mengadakan pesta besar dan meriah ini. Berarti memang Reina memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan Lee Jackie.
"Sudah aku bilang, Reina memiliki hubungan lebih dari sekedar teman dengan Lee Jackie. Aku sudah menebak sejak terjadi keributan itu. Sebastian, aku sudah mencoba untuk melindungi Reina, jadi saat ini jangan membuat permasalahan karena aku tidak ingin kedua orang tuaku menjadi malu karena ada keributan."
Kezia sudah memberi peringatan terlebih dahulu kepada Sebastian untuk menahan emosi karena gadis itu sebenarnya memahami kalau Sebastian tidak suka Lee dekat dengan Reina. Entah mengapa Sebastian berbuat seperti itu padahal Reina adalah sepupu Sebastian. Kezia tidak mau tahu tentang perasaan apa yang di dalam hati Sebastian, terpenting saat ini Kezia bisa bersama Sebastian dan meminta apa saja untuk dilakukan oleh lelaki itu.
"Baiklah. Ini semua demi Reina. Jangan buat Reina kesulitan."
Sebastian mau mengikuti semua perkataan Kezia demi Reina. Kezia sebenarnya tahu kalau Sebastian lakukan semuanya dengan terpaksa tetapi tidak mempermasalahkan hal itu. Bagi Kezia, terpenting Sebastian saat ini sering berada di sisi Kezia. Itu sudah lebih dari cukup.
Reina terdiam melihat Sebastian yang menatap ke arahnya. Reina tidak tahu lagi harus berkata apa nanti di rumah ketika diberikan banyak pertanyaan dari Sebastian. "Lee, kenapa Kezia di sini?"
"Oh, sebentar, aku tanya Mamaku."
Lee lihat menanyakan sesuatu kepada mamanya dan kemudian kembali lagi di samping Reina. "Orang tua Kezia adalah teman bisnis Papaku. Oh, kamu tidak tahu kalau Sebastian ikut ke sini dengan Kezia? Apakah Sebastian menjadi kekasih Kezia?"
Pertanyaan dari Lee membuat hati Reina makin terasa sesak dan panas. Sejak kapan Sebastian dan Kezia menjadi sepasang kekasih? Datang dalam acara megah seperti ini merupakan sebuah hal luar biasa. Berarti benar Sebastian dan Kezia memiliki hubungan lebih dari sekedar teman.
"Aku tidak tahu sama sekali karena sejak pulang sekolah tadi Sebastian hanya berada di dalam kamar. Aku bersiap-siap segera saat kamu mengirim pesan."
"Oh, biar saja kalau begitu. Tidak menganggap kedua orang itu ada di pesta ini agar tidak mengubah kebahagiaan kita. Reina, terima kasih sudah berada di sini menemaniku."
Lee tidak mau membuat Reina merasa terbebani dengan hadirnya kedua orang yang tidak ingin dilihat oleh Reina dan Lee. Mungkin Lee terlalu berlebihan tetapi perasaan itu selalu ada ketika melihat Sebastian menatap Reina. Lee cemburu setiap kali Sebastian menatap Reina. Seakan hubungan Reina dan Sebastian lebih dari sekedar sepupu saja.
Pesta pun dimulai dengan meriah. Serangkaian acara satu per satu dilaksanakan. Semua menikmati pesta itu, tetapi Reina dan Sebastian sama sekali tidak menikmati malam itu. Keduanya menyimpan perasaan cemburu dan amarah di dalam hati tanpa memperlihatkan kepada orang lain dan bersembunyi di balik topeng senyum wajah mereka.
"Pesta dilanjutkan dengan dansa. Kalian berdansa sana. Mama dan Papa juga ingin berdansa."
"Baik, Ma."
Lee mengulurkan tangannya ke arah Reina. Reina pun menyambut tangan Lee dan menggandeng dengan penuh harap. Meski Reina merasa sungkan dengan adanya Sebastian dan Kezia, tetapi tidak bisa dipungkiri kalau Reina juga menyukai Lee. Reina juga merasa bahagia karena Lee begitu menyayangi Reina dengan tulus. Ulang tahun kedua orang tua Lee membuat hari jadi sepasang kekasih itu menjadi sangat bahagia.
"Reina, tepat di hari ulang tahun pernikahan kedua orang tuaku, aku mengatakan perasaan yang selama ini aku rasakan kepadamu dan bersambut dengan baik. Aku harap kamu bahagia bersamaku."
"Lee, terima kasih karena kamu mencintaiku."
Keduanya berdansa lalu berpelukan mengikuti iringan lagu. Sebastian ikut berdansa dengan Kezia sambil menahan rasa amarah yang bergejolak di benak melihat Reina bersama Lee berdansa dengan mesra. Sebastian memang ikut berdansa dengan Kezia, tetapi itu semua karena terpaksa lagi sudah berada di dalam pesta itu.
"Andai kamu tahu bagaimana perasaanku saat ini, Reina." Sebastian berbicara dalam hati sambil menatap Reina yang sama sekali tidak melihat ke arah Sebastian karena sibuk berdansa dengan Lee.
"Reina?"
"Ya, Lee?"
"Terima kasih untuk malam ini. Aku mencintaimu."
"Aku juga senang berada di sini, Lee."
"Aku harap kehadiran Kezia dan Sebastian tidak membuatmu canggung. Kita bisa menikmati keindahan malam ini bersama. Papa Mamaku senang mengetahui aku memiliki kekasih sepertimu, Reina."
Reina merasa tersipu malu dengan apa yang dikatakan oleh Lee. Belum pernah Reina merasa berbunga-bunga seperti ini. Lee benar-benar membuat hati Reina bahagia dan merasa berarti. Perlakuan Keluarga Lee berbeda jauh dengan perlakuan Bibi Shelena. Reina tahu kalau Lee merupakan lelaki yang sopan dan juga menjaga perasaan orang lain. Berbeda dengan Sebastian yang terlihat dingin tetapi sebenarnya pemberani dan arogan. Sebastian pernah mencium Reina dan mengulangi lagi, hal yang berbeda dengan Lee yang belum pernah berlaku berlebihan kepada Reina.
Sebastian merasakan sakit melihat Reina berdansa dengan Lee begitu mesra. Berarti Reina memiliki perasaan yang nyata kepada Lee, bukan seperti Sebastian yang berpura-pura dan terpaksa datang di pesta itu bersama Kezia. Sebastian merasa cemburu dan pesta ini sangat menyakitkan. Belum pernah Sebastian merasakan hal ini sebelumnya. Sebastian baru menyadari kalau dirinya benar-benar memiliki rasa lebih dari sekedar sepupu kepada Reina.
Sebastian hanya bisa berharap dalam hati untuk segera menyelesaikan pesta malam itu dan pulang untuk memejamkan mata dan berharap semua ini hanya mimpi. Belum pernah lelaki itu merasakan sakit hati sebelumnya dan malam ini rasa sakit itu terasa begitu nyata. Padahal Sebastian belum pernah bertemu apalagi mengenal secara jauh terhadap Reina, tetapi sejak pertama berjumpa rasa dalam hati Sebastian tidak bisa dibohongi. Sebastian ingin selalu dekat dengan Reina meski akhirnya kenyataan pahit di depan mata. Berarti selama ini Sebastian sudah memaksa Reina untuk nyaman bersama. Padahal Reina terlihat begitu bahagia saat bersama Lee. Sebastian merasa tak tahu diri dan memulai pertikaian tempo lalu karena cemburu.
"Jika Reina memang menyukai Lee, berarti aku yang tidak sadar diri. Apakah aku harus melepaskan Reina? Aku tidak mengerti mengapa aku tidak sanggup melepaskan gadis itu. Padahal Reina adalah sepupuku." Sebastian berbicara di dalam hati sambil mengepalkan tangannya menahan amarah.
Kezia sama sekali tidak tahu yang dirasakan oleh Sebastian dan menikmati pesta itu. Kezia hanya mementingkan diri sendiri dan perasaan sendiri tanpa melihat perasaan Sebastian. Apakah Sebastian juga berlaku seperti ini pada Reina sehingga tidak tahu kalau Reina menyukai Lee?
Sebastian merasa hal yang rumit malam itu sehingga tidak bisa menikmati serangkaian acara bahkan aneka hidangan lezat yang tersaji pun tidak membuat lelaki itu merasa lapar atau kenyang.