Lee sudah berada di rumah dan mempersiapkan untuk acara yang akan dibuat oleh kedua orang tuanya nanti malam. Namun pemikiran lelaki itu tidak lepas dari Reina. Wajah gadis yang tadi siang merah merona karena tersipu malu itu membuat Lee selalu teringat dan ingin berada di samping Reina. Lee menghampiri kedua orang tuanya untuk bertanya terlebih dahulu.
"Papa Mama, apakah aku boleh mengundang salah satu teman dekatku untuk ikut acara pesta ini?"
"Oh, tentu boleh, Sayang. Mama yakin ini pasti gadis yang pernah kamu ajak ke rumah, bukan? Mama mau mengenal gadis itu lebih lanjut."
"Benar kata Mamamu. Undang saja gadis itu dan kami akan senang bisa mengenal teman dekatmu, Lee."
"Terima kasih, Papa dan Mama."
Lee merasa sangat bahagia memiliki kedua orang tua yang sangat pengertian dan juga tahu apa yang dimaksud oleh Lee tanpa harus mengutarakan semua secara jelas. Lee langsung mengirimkan pesan kepada Reina.
"Hai, Sayang. Sedang apa di sana? Apakah mau menghabiskan waktu akhir pekan ini bersamaku? Kebetulan Papa dan Mamaku akan mengadakan pesta taman untuk hari ulang tahun pernikahan mereka. Aku ingin kamu datang."
Pesan dari Lee dibaca oleh Reina dan membuat gadis itu tersipu malu. Baru hari ini mereka menjadi sepasang kekasih, tetapi Lee sudah yakin untuk memperkenalkan Reina kepada kedua orang tua Lee. Herannya pesta ulang tahun pernikahan kedua orang tua Lee pasti dilaksanakan dengan meriah serta mengundang para rekan bisnis mereka. Bagaimana mungkin Lee sangat yakin untuk mengundang Reina datang dalam pesta yang penting seperti itu?
"Hallo, Lee. Bukannya aku ingin menolak tetapi aku merasa belum pantas untuk datang ke pesta mewah seperti itu. Apa lagi pesta itu sangat berarti untuk kedua orang tuamu. Aku takut kalau tamu-tamu penting yang datang di sana akan merasa terganggu dengan adanya aku."
Reina mengirim pesan itu kepada Lee. Reina tidak ingin membebani lelaki tersebut dengan hubungan yang baru saja dibangun karena perjanjian cinta tadi siang. Reina membayangkan pasti akan banyak tamu undangan teman penting kedua orang tua Reina tidak merasa percaya diri untuk berada dalam pesta mewah itu.
"Tenang, Reina. Aku sudah mengatakan kepada orang tuaku dan mereka memperbolehkan aku mengundangmu. Jangan khawatir tentang hal ini. Aku jemput jam lima sore, ya?"
Lee membalas kembali pesan dari Reina karena saat ini lelaki itu tidak bisa menelepon. Rumah Lee sudah ramai persiapan untuk pesta nanti malam. Pesta ini dibuat taman rumah Lee yang berada di belakang rumah dan cukup besar taman itu. Mungkin muat untuk seratus tamu di tempat itu dengan standing party.
Reina merasa tidak enak untuk menolak tawaran datang ke pesta pernikahan kedua orang tua Lee. Gadis itu pun menyetujui ajakan Lee karena berpikir tidak mungkin nanti ada teman sekolah yang mengetahui hal itu. Jadi Reina pikir akan aman dan Sebastian tidak akan mengetahui ke mana Reina pergi secara diam-diam.
Reina membuka almari pakaian dan memilih pakaian mana yang pantas untuk pergi pesta kedua orang tua Lee. Untungnya Reina berasal dari keluarga yang berkecukupan sehingga tidak perlu bingung untuk memilih pakaian yang bagus untuk datang ke pesta. Dress berwarna hitam dengan hiasan perak menjadi pilihan yang tepat untuk pesta malam hari. Reina mencoba untuk memupuk rasa percaya diri karena hari ini menjadi hari yang spesial.
"Aku akan berusaha yang terbaik untuk tidak mengecewakanmu, Lee."
Di samping itu, Sebastian sedang bersiap-siap untuk mencari setelan jas yang akan dipakai saat pergi bersama Kezia. Sebastian akan pergi secara diam-diam agar Reina tidak tahu dan tidak tersinggung jika tidak diajak.
"Aku tidak jadi latihan bela diri hanya untuk mengikuti apa yang Kezia katakan.
Ternyata Kezia merupakan anak dari teman orang tua Lee. Kezia datang bersama kedua orang tuanya ke pesta ulang tahun pernikahan orang tua Lee. Orang tua Kezia meminta gadis itu mengajak pasangan. Hal yang tepat karena Kezia akan mengajak Sebastian sebagai salah satu kesepakatan. Kezia berjanji melindungi Reina di sekolah dan Sebastian menyetujui untuk melakukan apa yang Kezia pinta asal semua masih wajar. Kezia memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak Sebastian ke pesta ulang tahun pernikahan teman orang tua Kezia. Padahal Kezia tidak tahu kalau teman dari orang tuanya adalah orang tua dari Lee. Semua ini seperti sebuah takdir yang tak bisa dihindari.
Sebastian keluar dari rumah dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih untuk pergi bersama Kezia tanpa sepengetahuan Reina. Setelah Sebastian pergi, beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi Lee pun tiba. Reina sudah selesai bersiap dan bergegas turun dengan pelan-pelan agar tidak ketahuan Sebastian. Padahal Sebastian sudah tidak berada di dalam kamar melainkan pergi bersama Kezia.
"Kamu cantik sekali, Reina." Lee memuji kekasihnya yang saat ini duduk bersama di dalam mobil bersebelahan.
"Terima kasih, Lee. Kamu juga sangat tampan."
Reina merasa tersipu malu duduk di samping Lee karena Lee terlihat sangat tampan. Lee tidak sabar mengenalkan Reina kepada kedua orang tuanya.
Sesampainya di tempat acara pesta perayaan ulang tahun pernikahan kedua orang tua Lee, Reina merasa sangat bahagia karena kedua orang tua Lee menyambut dengan baik. Reina langsung merasa akrab dengan mereka. Berbeda sekali dengan perlakuan Bibi Shelena di rumah kepada Reina.
Acara ulang tahun pernikahan itu akan dimulai. Satu per satu tamu undangan sudah datang untuk memeriahkan. Betapa terkejutnya Reina melihat Sebastian masuk ke taman bersama Kezia dan kedua orang tua Kezia. "Sebastian?"
Kezia pun bergelayut pada lengan tangan Sebastian seperti sepasang kekasih. Sebastian terlihat sesekali tersenyum saat diajak bicara oleh kedua orang tua Kezia. Reina melihat itu dan dalam hati merasa berkecamuk. Rasa panas itu menjalar dalam hati Reina. Apakah ini yang dinamakan cemburu? Reina tahu saat ini pun Reina bersanding dengan Lee tanpa sepengetahuan Sebastian. Apakah salah Reina merasa cemburu melihat Sebastian bersama dengan Kezia?
"Sebastian, aku tidak menyangka dengan apa yang aku lihat. Itu adalah Reina dan Lee, bukan?" Perkataan Kezia membuat Sebastian terbelalak menatap ke arah depan.
"Reina dan Lee?"
"Kezia, Sebastian, itu adalah keluarga Lee. Nama putra mereka adalah Lee Jackie. Sepertinya satu sekolah dengan kalian, tetapi lebih muda." Mamanya Kezia mengatakan hal itu membuat Sebastian makin kesal.
Sejak kapan Reina pergi dari rumah? Mengapa bersama Lee? Sebastian merasa cemburu dan hampir kehilangan akal sehat. Apakah harus Sebastian marah pada Reina sedangkan saat ini Sebastian bersama Kezia?