Di tempat asal Reina berada, seorang mafia memerintahkan anak buahnya untuk mencari di mana keberadaan Reina Smith. "Kalian semua harus menemukan di mana keberadaan Reina Smith! Tidak mungkin gadis itu pergi terlalu jauh dari kota ini karena tidak memiliki orang lain. Tuan dan Nyonya Smith sepertinya tidak memiliki keluarga yang bisa menjadi wali atau tempat bernaung gadis kecil itu."
"Tuan, gadis itu sudah Sekolah Menengah Atas dan mungkin saja melarikan diri ke tempat temannya. Kami sudah menyelidiki di sekolahan dan mendapatkan beberapa nama yang merupakan teman dekat."
"Selidiki semuanya dan temukan gadis itu segera!"
Mafia yang mengenakan setelan jas berwarna serba hitam dan juga kacamata hitam itu pun terlihat marah membentak anak buahnya untuk segera menemukan di mana Reina berada. Reina sama sekali tidak mengenal siapa mafia itu dan apa sangkut-pautnya dengan Tuan dan Nyonya Smith. Bahkan Reina tidak menyangka kalau dirinya sedang dicari oleh seorang mafia yang memiliki anak buah banyak. Untung saja saat ini Reina berada di kota yang begitu jauh dari kota asal. Tempat tinggal Bibi Shelena memang berada di ujung negara dan cukup jauh dijangkau dengan kendaraan pribadi hampir setengah hari perjalanan.
Sebenarnya dalam surat wasiat kedua orang tua Reina sudah memberitahu Bibi Shelena tentang kemungkinan ada orang jahat yang mengejar Reina setelah kedua orang tua Reina meninggal atau menghilang. Seolah-olah surat wasiat itu menegaskan kalau Tuan dan Nyonya Smith sebenarnya sudah tahu akan ada sesuatu hal yang buruk menimpa kehidupan mereka dan Reina harus setelah diselamatkan. Bibi Shelena sebenarnya tidak mau ikut campur dengan hal seperti itu karena kemungkinan besar orang jahat yang dimaksudkan akan mencari Reina dan akan membuat kehidupan Bibi Shelena dan Sebastian dalam masalah juga, tetapi perempuan itu tidak memiliki pilihan lain karena kondisi keuangan juga sedang tidak stabil.
Mafia yang menggunakan jas serba hitam itu pun masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan kencang. "Reina ... sebenarnya kamu ada di mana?"
Lelaki itu menatap jauh ke angkasa. Langit berwarna biru itu seakan sebuah saksi apa yang terjadi di masa lalu. Bahkan lelaki itu tidak tahu lagi ke mana harus mencari Reina atas apa yang harus dipertanggungjawabkan oleh Tuan dan Nyonya Smith di masa lalu. Lelaki itu bernama Kenzo Gonzales. Seorang mafia terkenal di kawasan barat. Para mafia di Amerika dan Australia sudah mengetahui kalau Kenzo mencari Reina dan mau membantu asalkan bisnis mereka dipermudah.
Kenzo merupakan dalang dari berita kematian kedua orang tua Reina. Kenzo merupakan mafia kejam yang memiliki kekuatan besar dalam bisnis hitam. Sesuatu yang tidak diketahui oleh Reina dan juga Bibi Shelena sedang terjadi di luar sana. Apa yang menjadi rahasia terbesar Tuan dan Nyonya Smith belum terungkap sampai saat ini dan hanya Kenzo yang mengetahui hal itu. Apakah rahasia besar itu akan mengubah kehidupan Reina ketika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi? Kenzo berupaya segera menemukan Reina sebelum ada hal lain terjadi. Anak buah Kenzo sudah menyebar di kota itu untuk mencari tahu di mana Reina bersembunyi. Bahkan anak buah Kenzo mengikuti teman dekat Reina demi mendapatkan informasi secara diam-diam.
Bibi Shelena saat ini sedang sibuk mengurus perusahaan yang diberikan oleh kedua orang tua Reina dan juga menjalankan bisnis yang dimiliki Bibi Shelena sendiri. Beberapa anak buah pun dikerahkan untuk membantu mengurus semuanya agar tidak terjadi kerugian. Bibi Shelena merasa bingung karena perusahaan milik Tuan dan Nyonya Smith terdaftar atas nama orang lain agar tidak dilacak oleh musuh mereka. Sebenarnya sangat mencurigakan bagi Bibi Shelena atas apa yang terjadi pada Tuan dan Nyonya Smith yang menghilang dan dianggap sudah meninggal. Serta semua yang tertulis di surat wasiat juga sangat mencurigakan seakan-akan sudah ada sesuatu yang mengejar mereka dan membuat mereka harus menyembunyikan Reina sejauh mungkin.
"Memang semua ini aneh dan aku belum bisa menemukan apa yang sebenarnya terjadi, tetapi akan mengungkapkan semua." Bibi Shelena sedang berada di kantor dan memeriksa semua berkas yang ada.
Tiba-tiba salah satu pengacara Tuan Smith datang ke kantor dan mengetuk pintu. Bibi Shelena mempersilakan masuk ke ruangan untuk berbicara. Banyak hal yang dibahas, termasuk hal pribadi Bibi Shelena yang sudah menjadi ibu tunggal sejak lama.
"Bagaimana penawaran dariku, Nona Shelena Carroll? Bukankah ini menguntungkan untuk kita berdua?"
Pengacara Tuan Smith memberikan penawaran untuk mengambil salah satu perusahaan Tuan Smith dan diubah nama menjadi milik Shelena Carroll dengan syarat. Bibi Shelena awalnya berpikir, tetapi hal itu tidak merugikan karena sama-sama menguntungkan. Bibi Shelena juga tidak mau nantinya semua harta dan perusahaan yang dikelola menjadi milik Reina dan Bibi Shelena tidak mendapatkan apa-apa.
"Ide bagus, Sayang. Kalau begitu, di mana aku harus melayanimu?" Bibi Shelena bersuara manja untuk merayu pengacara berkacamata itu. Pengacara itu pun menelan ludah karena tertarik dengan tubuh mulus Bibi Shelena yang sudah lama tidak dijamah.
"Kalau mulai di sini? Sekarang? Bagaimana, Nona Shelena Carroll yang cantik dan memesona." Sudah sejak pertama melihat Bibi Shelena, pengacara Edwin merasa tertarik dengan perempuan cantik itu. Fantasi dalam pikiran Edwin untuk bercinta dengan Bibi Shelena akhirnya menjadi kenyataan. Bibi Shelena menyetujui kesepakatan dengan Edwin.
Edwin duduk di sofa dan Bibi Shelena segera mengunci pintu ruangan dan menutup gorden meski mereka di lantai lima belas. Lampu pun tidak dinyalakan karena siang hari dan sinar matahari minim yang tembus dari gorden sebagai penerangan. Bibi Shelena mulai beraksi dengan duduk di atas pangkuan Edwin. Edwin yang sudah berhasrat segera mencium Bibi Shelena dan meraba seluruh tubuh putih mulus di balik dress merah press body yang sudah terlepas dari perempuan cantik itu.
"Shelena, puaskan aku dan aku akan memuaskanmu. Aku ingin malam ini dan seterusnya kamu tinggal bersamaku di apartemen. Maka aku akan bantu mengambil alih satu perusahaan Tuan Smith." Edwin mulai mendesah dengan semua permainan Shelena yang semakin membuat Edwin menggila.
"Tentu aku mau. Asalkan kamu tepati janjimu, aku mau menjadi pemuas nafsumu."
Bibi Shelena baru kali ini bercinta setelah sejak lama hanya hidup sendiri dan fokus pada pekerjaan dan merawat Sebastian. Bibi Shelena sudah gagal dengan pernikahan dan Sebastian juga tidak pernah menanyakan tentang ayah karena tahu hal itu hanya akan menyakiti perasaan ibu. Bibi Shelena memuaskan Edwin dan dipuaskan oleh Edwin siang hari itu di dalam kantor. Apa yang terjadi menjadi candu bagi keduanya karena memang bercinta adalah suatu hal yang memabukkan.